Poin Penting:
Obligasi memberikan pendapatan pasif yang stabil dan aman bagi investor jangka menengah hingga panjang.
- Mengapa Obligasi Penting untuk Arus Kas Stabil: Obligasi penting karena menawarkan kupon tetap, risiko rendah dibanding saham, dan mendukung perencanaan keuangan jangka panjang.
- Strategi Membangun Portofolio Obligasi yang Menghasilkan Arus Kas: Strategi investasi obligasi mencakup laddering, diversifikasi jenis obligasi, dan pengelolaan durasi untuk hasil optimal.
- Risiko yang Harus diperhatikan: Investor obligasi harus memahami risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko inflasi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
- Memilih Aplikasi Investasi Terbaik: Aplikasi DBS digibank memudahkan jual beli obligasi dengan aman, cepat, dan praktis langsung dari smartphone
Di tengah fluktuasi pasar yang sulit diprediksi, semakin banyak investor yang berupaya menemukan instrumen dengan risiko relatif rendah sekaligus mampu memberikan arus kas secara konsisten. Obligasi pun menjadi salah satu alternatif yang kian diminati—terutama bagi Sahabat digibank yang menginginkan pendapatan pasif sambil tetap mengelola risiko investasi untuk jangka menengah hingga panjang. Instrumen investasi obligasi ini layak dipertimbangkan jika Anda mendambakan kestabilan dalam portofolio keuangan.
Mengapa Obligasi Penting untuk Arus Kas Stabil?
Obligasi memiliki peran yang signifikan dalam menciptakan arus kas stabil bagi investor.
1. Pendapatan tetap dari kupon
Salah satu karakteristik utama obligasi adalah pembayaran kupon secara rutin. Kupon merupakan bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi berdasarkan persentase tertentu dari nilai pokok. Contohnya, jika Anda membeli obligasi senilai Rp100 juta dengan kupon 6% per tahun, maka Anda akan memperoleh Rp6 juta per tahun, yang biasanya dibayarkan dalam periode tertentu seperti bulanan, triwulanan, atau semesteran. Pendapatan tetap ini membantu memenuhi kebutuhan pengeluaran rutin, mulai dari biaya rumah tangga hingga cicilan investasi lain, tanpa perlu menjual aset pokok Anda. Bagi investor yang mengutamakan kepastian pemasukan, fitur kupon inilah yang menjadikan obligasi unggul dibanding instrumen non-fixed income.
2. Risiko lebih rendah dibanding saham
Obligasi memiliki tingkat fluktuasi harga yang lebih rendah dibanding saham karena sifatnya yang berbasis utang dengan pembayaran pokok di akhir jatuh tempo. Jika saham sangat bergantung pada kinerja perusahaan dan sentimen pasar yang dapat berubah drastis, obligasi cenderung stabil asalkan penerbitnya mampu memenuhi kewajiban pembayaran. Selain itu, dalam struktur keuangan perusahaan, obligasi memiliki prioritas pembayaran di atas saham biasa saat terjadi likuidasi. Faktor ini menurunkan tingkat risiko kerugian total bagi investor obligasi. Namun, obligasi tetap memiliki risiko tertentu seperti risiko gagal bayar dan risiko suku bunga, meskipun dampaknya umumnya tidak sefluktuatif saham.
3. Membantu perencanaan keuangan jangka menengah-panjang
Obligasi ideal untuk perencanaan keuangan jangka menengah hingga panjang karena memiliki tanggal jatuh tempo yang pasti. Hal ini memudahkan Anda menyesuaikan tenor obligasi dengan tujuan keuangan tertentu, misalnya biaya pendidikan anak dalam lima tahun atau dana pensiun dalam sepuluh tahun. Selain itu, kupon yang dibayarkan rutin dapat dialokasikan untuk kebutuhan bulanan, sementara nilai pokok obligasi tetap utuh hingga jatuh tempo. Dengan kata lain, obligasi membantu Anda menata cashflow sekaligus menjaga nilai pokok investasi agar tidak cepat habis akibat penggunaan dana berlebihan.
Strategi Membangun Portofolio Obligasi yang Menghasilkan Arus Kas
Untuk memaksimalkan potensi arus kas dari obligasi, penerapan strategi yang tepat menjadi krusial.
1. Laddering
Strategi laddering atau tangga obligasi dilakukan dengan cara membeli obligasi dalam tenor yang berbeda-beda, misalnya obligasi jatuh tempo 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Dengan menyusun portofolio secara bertahap, Anda akan memiliki obligasi yang jatuh tempo secara bergantian di tahun-tahun mendatang. Metode ini memiliki beberapa manfaat utama, seperti:
- Mengurangi risiko reinvestasi: Saat obligasi jatuh tempo, Anda dapat membeli obligasi baru dengan tingkat suku bunga saat itu. Jika suku bunga turun, hanya sebagian portofolio yang terkena dampak, sementara lainnya masih memiliki kupon lebih tinggi.
- Menjaga likuiditas: Karena jatuh tempo obligasi berbeda-beda, Anda memiliki akses dana secara berkala tanpa perlu menjual obligasi sebelum jatuh tempo.
- Mengoptimalkan hasil investasi: Laddering membantu mengombinasikan obligasi berkupon tinggi (biasanya tenor panjang) dan obligasi berkupon rendah (tenor pendek) sehingga portofolio tetap seimbang antara risiko dan hasil.
Strategi laddering sangat cocok bagi investor dengan tujuan cashflow jangka panjang dan ingin meminimalkan risiko suku bunga.
2. Diversifikasi Jenis Obligasi
Diversifikasi ini dilakukan dengan mengombinasikan beberapa tipe investasi obligasi dalam portofolio, seperti:
- Obligasi pemerintah: Memiliki risiko gagal bayar sangat rendah karena dijamin pemerintah, cocok untuk stabilitas arus kas dan keamanan investasi.
- Obligasi korporasi berperingkat tinggi: Menawarkan kupon lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah, tetapi dengan risiko kredit sedikit lebih tinggi.
- Obligasi syariah (sukuk): Sesuai prinsip syariah dan menawarkan pembagian imbal hasil, cocok bagi investor yang mengutamakan kepatuhan syariah.
Dengan diversifikasi ini, Anda dapat mengurangi risiko kerugian jika salah satu penerbit obligasi mengalami penurunan kinerja. Strategi ini juga membantu meningkatkan potensi imbal hasil portofolio tanpa mengorbankan kestabilan arus kas.
3. Memperhatikan Durasi
Durasi obligasi adalah indikator yang menunjukkan seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Durasi dinyatakan dalam tahun, tetapi bukan sama dengan tenor. Durasi mempertimbangkan besarnya kupon, frekuensi pembayaran kupon, dan jatuh tempo. Misalnya, obligasi dengan durasi panjang akan mengalami penurunan harga yang lebih tajam saat suku bunga naik, sedangkan durasi pendek cenderung lebih stabil.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Imbal Hasil Kupon Tetap pada Obligasi?
Risiko yang Harus diperhatikan
Meskipun obligasi termasuk instrumen investasi relatif aman, tetap ada risiko yang perlu dipahami sebelum menempatkan dana.
1. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga terjadi karena adanya hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi. Saat suku bunga naik, harga obligasi turun karena investor lebih memilih obligasi baru dengan kupon lebih tinggi, dan sebaliknya. Risiko ini penting diantisipasi jika Anda ingin menjual obligasi sebelum jatuh tempo. Namun, jika Anda memegang obligasi hingga jatuh tempo, fluktuasi harga di pasar tidak akan memengaruhi nilai pokok investasi Anda, kecuali jika penerbit gagal bayar.
2. Risiko kredit
Risiko kredit pada investasi obligasi adalah risiko saat penerbit obligasi tidak mampu membayar kupon atau melunasi pokok utang saat jatuh tempo. Risiko ini lebih besar pada obligasi korporasi, terutama yang memiliki peringkat kredit rendah (high yield bond). Oleh karena itu, sebelum membeli obligasi korporasi, perhatikan rating penerbit dari lembaga pemeringkat seperti Pefindo atau Fitch Ratings untuk menilai kelayakan dan risiko gagal bayar.
3. Risiko inflasi
Risiko inflasi terjadi ketika kenaikan harga barang dan jasa melebihi tingkat kupon obligasi. Artinya, meskipun Anda mendapatkan pendapatan tetap, nilai riil dari kupon tersebut menurun sehingga daya beli Anda menurun. Misalnya, kupon obligasi 4% per tahun akan kurang optimal jika inflasi tahunan mencapai 5-6%. Diversifikasi ke instrumen lain, memilih obligasi dengan kupon mengambang (floating rate), atau menyesuaikan horizon investasi dapat membantu mengelola risiko inflasi ini.
Obligasi dapat menjadi salah satu sumber pendapatan tetap yang membantu Anda memperoleh arus kas stabil tanpa proses yang rumit. Dengan kata lain, jika Anda ingin memiliki penghasilan rutin setiap bulan tanpa ribet, investasi obligasi melalui Aplikasi DBS digibank bisa menjadi pilihan tepat. Anda dapat memilih berbagai produk obligasi sesuai tujuan keuangan langsung dari smartphone Anda.
Selain itu, memanfaatkan obligasi untuk arus kas konsisten juga semakin optimal dengan diskusi tren terkini bersama advisor profesional. Anda akan mendapatkan panduan finansial, notifikasi peluang pasar, dan akses kelas edukasi finansial untuk meningkatkan pemahaman Anda. Dengan Aplikasi DBS digibank, Anda dapat menangkap momentum investasi 24/7, sekaligus menikmati diskusi terseleksi terkait insight finansial dan sektor industri untuk keputusan investasi yang lebih terarah dan strategis.
Melalui Aplikasi DBS digibank, jual dan beli Obligasi Pemerintah dapat dilakukan dengan mudah hanya melalui satu aplikasi. Produk investasi ini dijamin oleh pemerintah, menawarkan pendapatan tetap dari pembayaran kupon atau imbal hasil, serta bisa dibeli mulai dari Rp1 juta saja, sehingga terjangkau untuk semua kalangan investor, baik pemula maupun profesional.
Pelajari lebih lanjut dan mulai investasi obligasi sekarang di sini untuk arus kas stabil dan finansial lebih terencana.
Baca Juga:
Mengapa Obligasi Disebut Fixed Income? Ini Penjelasannya!
Perbedaan Obligasi Negara Ritel dan Sukuk Ritel, Pilih Mana?
Tips Cerdik Menghadapi Volatilitas pada Nilai Obligasi