Poin penting:
Investasi obligasi makin diminati sebagai pilihan menyimpan dana 100 juta secara aman dan produktif. Deposito tetap relevan bagi yang mengutamakan likuiditas dan jaminan LPS.
- Kondisi Ekonomi Terkini: Suku bunga acuan turun, deposito makin rendah, imbal hasil SBN tetap atraktif, peluang investasi obligasi semakin menarik.
- Perbandingan Imbal Hasil Tahun 2025: Imbal hasil SBN ritel 6,1–6,8%, jauh melampaui bunga deposito 2,1–4,8%.
- Keunggulan SBN Ritel: Aman karena dijamin penuh oleh pemerintah, risiko gagal bayar sangat rendah; Passive income pasti dengan pembayaran kupon rutin setiap bulan; Imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito, kupon tetap dan stabil; Pajak kupon hanya 10%, lebih rendah dari pajak deposito; Ada opsi early redemption tanpa penalti, memberikan fleksibilitas likuiditas.
- Keunggulan Deposito: Deposito menawarkan pilihan tenor fleksibel mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan; Bunga Kompetitif, Dijamin LPS.
- Mana yang Lebih Menguntungkan? Pilih SBN ritel untuk imbal hasil lebih tinggi dan pajak ringan; pilih deposito untuk fleksibilitas dan perlindungan jangka pendek.
- Manfaatkan Aplikasi DBS digibank untuk pengambilan keputusan dan implementasi investasi yang lebih cerdas, praktis dan menguntungkan
Investasi obligasi semakin diminati sebagai alternatif menyimpan uang 100 juta. Khususnya Surat Berharga Negara (SBN) ritel, menawarkan solusi menarik bagi Anda yang ingin penghasilan pasif dengan risiko terukur. Begitu pun dengan deposito. Mari kupas tuntas kedua instrumen ini yakni SBN ritel vs deposito secara mendalam agar Anda bisa menentukan pilihan cerdas.
Kondisi Ekonomi Terkini
Hingga Maret 2025, Bank Indonesia mencatat suku bunga acuan (BI Rate) turun menjadi 5,75%, dari 6% awal Januari. Tujuan pelonggaran ini adalah menahan inflasi dalam kisaran 2,5 ± 1% dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Pendalaman pasar keuangan dilakukan lewat berbagai instrumen, termasuk SBN, serta penurunan suku bunga pasar uang.
Secara umum, suku bunga tunai deposito di bank komersial berada pada kisaran 4,8% untuk tenor 12 bulan per September 2024, dan terus cenderung turun ke kisaran 2,1–3% pada awal 2025. Sementara imbal hasil SBN tenor menengah hingga panjang masih cukup menarik, contohnya imbal hasil SBN 2 tahun di kisaran 6,5% dan 10 tahun sekitar 7% per Maret 2025.
Perbandingan Imbal Hasil Tahun 2025
Tahun 2025 ini, kupon SBN ritel diproyeksikan berada di kisaran 6,1–6,8%. Seri ORI027 misalnya, menawarkan kupon tetap 6,65% untuk tenor 3 tahun dan 6,75% untuk tenor 6 tahun. Sangat menarik karena imbal hasil ini jauh melampaui suku bunga deposito rata-rata yang dipatok 4–5% atau bahkan di bawahnya.
Contoh perbandingan yang jelas:
- Kupon ORI027-T3: 6,65% fixed
- Kupon ORI027-T6: 6,75% fixed
- Suku bunga deposito perbankan 12 bulan: 2,1–4,81%
Dengan gap antara 2–4% poin, selisih ini cukup signifikan bila diterapkan pada nominal 100 juta.
Keunggulan SBN Ritel
Sebelum Anda memutuskan, penting untuk mengetahui bahwa investasi di SBN Ritel tidak sekadar soal imbal hasil tinggi. Ada banyak keunggulan lain yang menjadikannya pilihan menarik bagi investor individu, terutama bagi Anda yang ingin mengelola dana secara aman dan optimal. Berikut penjelasannya:
1. Aman & Dijamin Negara
Salah satu alasan utama banyak investor memilih SBN Ritel adalah tingkat keamanannya yang sangat tinggi. Surat Berharga Negara diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dijamin penuh berdasarkan Undang-Undang. Ini berarti pemerintah bertanggung jawab membayar kembali pokok investasi Anda beserta kupon yang dijanjikan. Dibandingkan instrumen lain yang risikonya bergantung pada kesehatan perusahaan atau lembaga keuangan, SBN menawarkan rasa aman karena ditopang oleh keuangan negara. Dengan kata lain, risiko gagal bayar (default risk) pada SBN ritel praktis sangat rendah.
2. Sumber Passive Income Pasti
Setiap bulan, Anda akan menerima pembayaran kupon secara rutin langsung ke rekening. Besarannya sudah ditentukan sejak awal dan tidak berubah, sehingga Anda bisa merencanakan arus kas dengan baik. Ini sangat ideal bagi Anda yang ingin membangun passive income yang stabil, baik untuk menambah penghasilan bulanan, membantu biaya hidup pensiun, maupun tujuan keuangan jangka menengah-panjang. Keuntungan ini berbeda dengan investasi seperti saham yang dividennya tidak pasti atau harga yang fluktuatif.
3. Imbal Hasil Lebih Tinggi
Dibandingkan produk perbankan seperti deposito, imbal hasil (kupon) SBN ritel umumnya jauh lebih menarik. Di tahun 2025, kupon SBN ritel tercatat di kisaran 6,1%–6,8% per tahun, sedangkan suku bunga deposito rata-rata hanya berkisar 2%–4% tergantung tenor dan bank. Perbedaan imbal hasil ini akan sangat terasa terutama untuk nominal besar seperti 100 juta rupiah, apalagi jika Anda menargetkan akumulasi kekayaan dalam jangka panjang. Selain itu, imbal hasil SBN bersifat tetap (fixed), jadi Anda tidak perlu khawatir akan penurunan suku bunga di masa depan.
4. Pajak Lebih Rendah
SBN ritel juga memberikan keuntungan dari sisi perpajakan. Pajak atas kupon SBN hanya 10%, jauh lebih ringan dibandingkan pajak bunga deposito yang dikenakan sebesar 20%. Artinya, Anda bisa menikmati lebih banyak dari pendapatan kupon bersih yang diterima. Pajak yang lebih rendah ini membantu meningkatkan efektivitas imbal hasil riil yang Anda peroleh, terutama jika Anda berinvestasi dalam jangka panjang.
5. Ada Periode Early Redemption
Keunggulan lain yang sangat menarik dari beberapa seri SBN, khususnya SBR (Savings Bond Ritel) atau ST (Sukuk Tabungan), adalah adanya fasilitas early redemption. Anda bisa mencairkan sebagian dana pokok sebelum jatuh tempo tanpa penalti, setelah melewati masa minimum kepemilikan tertentu. Fitur ini memberikan fleksibilitas tambahan, terutama jika Anda sewaktu-waktu membutuhkan likuiditas, tanpa harus menjual SBN Anda di pasar sekunder yang harganya bisa berfluktuasi. Dengan begitu, Anda tetap bisa meraih imbal hasil optimal sekaligus memiliki opsi likuiditas saat diperlukan.
Baca Juga: Mengapa Obligasi Disebut Fixed Income? Ini Penjelasannya!
Keunggulan Deposito
Meski imbal hasil deposito saat ini cenderung lebih rendah dibanding SBN ritel, banyak investor tetap memilih produk ini karena memiliki karakteristik unik yang sesuai dengan kebutuhan tertentu. Jika Anda mengutamakan likuiditas dan simpanan yang fleksibel, deposito masih sangat layak dipertimbangkan. Berikut penjelasan keunggulannya:
1. Likuiditas Tinggi
Deposito memberikan tingkat likuiditas yang cukup baik, terutama jika Anda memilih tenor yang sesuai dengan kebutuhan keuangan Anda. Anda dapat memilih jangka waktu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Setelah jatuh tempo, dana Anda langsung tersedia untuk dicairkan atau diperpanjang. Bahkan beberapa bank kini menyediakan fitur penarikan dini (early withdrawal) dengan penalti ringan, sehingga Anda tetap bisa mengakses dana jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ini membuat deposito cocok bagi Anda yang ingin menjaga fleksibilitas keuangan tanpa terikat komitmen investasi jangka panjang.
2. Bunga Kompetitif
Walau tren suku bunga acuan cenderung menurun, deposito di beberapa bank terutama bank digital masih menawarkan bunga yang kompetitif, bisa mencapai 5%–6% per tahun untuk tenor tertentu. Jika Anda cermat memilih bank dan memanfaatkan promosi atau program khusus, Anda bisa memperoleh imbal hasil yang cukup baik, terutama untuk jangka waktu pendek hingga menengah. Untuk Anda yang ingin memarkir dana sementara tanpa risiko fluktuasi pasar, deposito tetap merupakan pilihan yang menarik.
3. Dijamin LPS
Salah satu keunggulan paling penting dari deposito adalah adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sesuai ketentuan, simpanan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank dijamin oleh LPS, asalkan bunga yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan dan bank tempat Anda menabung tercatat sebagai peserta LPS. Jaminan ini memberikan rasa aman ekstra bagi Anda yang mengutamakan perlindungan modal. Dengan demikian, meskipun skenario ekonomi memburuk atau terjadi masalah pada bank tempat Anda menyimpan dana, simpanan Anda tetap terlindungi.
Secara keseluruhan, deposito unggul dalam hal kemudahan akses, fleksibilitas, dan jaminan keamanan, sehingga cocok untuk dana darurat, keperluan jangka pendek, maupun bagi Anda yang ingin menjaga likuiditas sambil tetap memperoleh bunga tetap.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Sahabat digibank, setelah memahami keunggulan masing-masing instrumen, pertanyaan berikutnya adalah mana yang lebih menguntungkan untuk Anda pilih saat ingin menyimpan uang sebesar 100 juta? Jawabannya tergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, serta kebutuhan likuiditas Anda. Jika Anda menginginkan imbal hasil lebih tinggi dengan pajak yang lebih ringan, SBN ritel jelas memberikan potensi keuntungan yang lebih menarik. Namun, jika Anda lebih mengutamakan fleksibilitas akses dana dan perlindungan jangka pendek, deposito tetap menjadi pilihan yang relevan.
Nah, untuk memudahkan proses pengambilan keputusan dan implementasi investasi, Anda bisa memanfaatkan Aplikasi DBS digibank. Aplikasi ini dirancang untuk membantu Anda menjalankan strategi finansial dengan lebih cerdas dan efisien. Melalui fitur diskusi tren keuangan terkini, Anda dapat selalu mendapatkan wawasan terbaru mengenai peluang dan pergerakan pasar. Selain itu, tersedia juga panduan finansial langsung dari advisor profesional, yang membantu Anda merancang strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan pribadi.
Aplikasi ini juga aktif memberikan notifikasi penting terkait pergerakan pasar serta menyediakan akses ke kelas edukasi finansial, sehingga Anda selalu dapat meningkatkan pemahaman mengenai investasi yang Anda jalankan. Tidak kalah penting, semua transaksi bisa Anda lakukan secara online 24/7, memungkinkan Anda menangkap berbagai momentum pasar kapan saja tanpa harus terikat dengan jam operasional bank.
Lebih dari sekadar platform digital, tim ahli proaktif di balik Aplikasi DBS digibank juga terus bekerja merancang strategi portofolio yang terkurasi dan tajam, membantu Anda mendapatkan hasil investasi yang optimal. Dengan dukungan sistem yang aktif 24 jam, Anda memiliki kontrol penuh atas portofolio Anda di genggaman tangan.
Kini saatnya Anda mengambil langkah konkret. Segera mulai investasi obligasi melalui Aplikasi DBS digibank dan nikmati berbagai kemudahan yang ditawarkan. Anda bisa jual dan beli obligasi Pemerintah dengan mudah lewat satu aplikasi terpadu. Investasi ini juga dijamin oleh pemerintah, memberikan rasa aman atas dana yang Anda kelola. Selain itu, Anda akan menerima pendapatan tetap dari pembayaran kupon atau imbal hasil secara berkala. Bahkan, Anda bisa memulai investasi ini dengan modal terjangkau, yakni hanya mulai dari Rp1 juta, membuatnya semakin mudah diakses oleh semua kalangan.
Jadi tunggu apa lagi, tetapkan pilihan Anda pada instrumen yang tepat. Baik itu investasi obligasi untuk imbal hasil optimal, atau deposito untuk fleksibilitas dan keamanan jangka pendek, Anda dapat menyimpan uang 100 juta secara optimal sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan Anda. Tentunya melalui Aplikasi DBS digibank. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ya!
Baca Juga:
Obligasi Fixed Rate, SBN, dan Deposito, Mana Return Tertinggi?
Perbedaan Obligasi Negara Ritel dan Sukuk Ritel, Pilih Mana?
Tips Cerdik Menghadapi Volatilitas pada Nilai Obligasi