hitung investasi
30 Jun 2025

Pahami Piramida Keuangan Sebelum Mulai Investasi, Ini Alasannya

Poin Penting:

Jangan terburu-buru berinvestasi tanpa pondasi keuangan yang kuat agar terhindar dari risiko besar.

  • Apa Itu Piramida Keuangan: Piramida keuangan adalah panduan berlapis dalam menyusun strategi keuangan dari kebutuhan dasar hingga investasi berisiko.
  • 5 Piramida Keuangan untuk Mencapai Tujuan Keuangan: Setiap lapisan piramida membantu menata keuangan dari cash flow hingga distribusi kekayaan secara bertahap dan terstruktur.
  • Mengapa Harus Memahami Piramida Keuangan Sebelum Berinvestasi: Memahami piramida keuangan membantu mengelola risiko, menyusun prioritas, dan menjaga keamanan finansial jangka panjang.
  • Memilih Aplikasi Investasi Terbaik: Aplikasi DBS digibank menawarkan kemudahan, keamanan, dan bunga kompetitif.

 

 

Banyak orang yang baru memulai perjalanan finansial tergoda untuk langsung mengejar keuntungan besar dari berbagai bentuk investasi. Namun, jika tidak dibarengi dengan pondasi keuangan yang kokoh, langkah ini bisa berujung pada risiko tinggi dan kerugian yang tidak perlu. Di sinilah konsep piramida keuangan berperan penting. Konsep ini membantu Sahabat digibank membangun strategi keuangan secara terstruktur, dimulai dari kebutuhan paling mendasar hingga tahapan investasi yang memiliki risiko tinggi. Salah satu instrumen di tahap awal yang dapat dipertimbangkan adalah investasi deposito yang aman dan stabil.

 

Apa Itu Piramida Keuangan?

Piramida keuangan adalah model perencanaan keuangan yang menyerupai bentuk piramida, di mana setiap lapisan mewakili prioritas keuangan yang berbeda berdasarkan tingkat risiko dan kebutuhan. Konsep ini membantu seseorang mengelola keuangannya secara sistematis, mulai dari pondasi paling dasar hingga ke puncak tujuan finansial.

 

Pada dasarnya, piramida ini terbagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan paling bawah mencakup kebutuhan dasar seperti arus kas (cash flow) yang stabil, dana darurat, dan manajemen utang. Di atasnya terdapat perlindungan finansial, seperti asuransi jiwa dan kesehatan. Kemudian diikuti oleh tujuan keuangan jangka menengah seperti biaya pendidikan atau membeli rumah, hingga perencanaan pensiun dan passive income. Lapisan terakhir adalah distribusi kekayaan seperti warisan atau donasi.

 

Dengan memahami struktur ini, Anda bisa menghindari jebakan umum dalam berinvestasi secara serampangan tanpa pondasi yang kuat. Misalnya, banyak orang yang belum memiliki dana darurat atau asuransi tetapi langsung tertarik pada saham atau kripto. Padahal, langkah awal yang lebih aman bisa dimulai dari investasi deposito, yang memiliki risiko rendah dan likuiditas yang cukup baik.

 

Baca Juga: Begini Cara Kerja Deposito Rupiah Biar Untung Maksimal

 

5 Piramida Keuangan untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Sebelum mengejar investasi dengan imbal hasil tinggi, penting untuk membangun setiap lapisan dalam piramida keuangan secara berurutan. Berikut penjelasan detail lima lapisan dalam piramida keuangan.

1.     Cash Flow, Dana Darurat, dan Pinjaman

Ini adalah pondasi paling bawah dari piramida keuangan. Tanpa arus kas yang stabil, akan sulit mencapai keamanan finansial. Pastikan pendapatan bulanan cukup untuk menutupi kebutuhan pokok dan gaya hidup. Kemudian, bangun dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran rutin. Ini penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi darurat kesehatan.

Manajemen pinjaman juga bagian penting. Hindari utang konsumtif yang tidak memberikan nilai tambah. Jika memiliki pinjaman, prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu. Pada tahap ini, Anda juga bisa mulai mengenal instrumen seperti deposito yang cocok untuk menyimpan dana darurat karena likuid dan aman.

2.     Manajemen Risiko dengan Perlindungan Aset dan Penghasilan

Setelah pondasi keuangan kokoh, lapisan selanjutnya adalah melindungi apa yang sudah dimiliki. Ini meliputi asuransi kesehatan, jiwa, dan perlindungan terhadap aset seperti rumah atau kendaraan. Perlindungan ini bukan hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga yang bergantung secara finansial.

Tanpa asuransi, Anda berisiko harus menguras tabungan atau bahkan menjual aset jika terjadi musibah. Maka dari itu, mengalokasikan sebagian dari penghasilan untuk premi asuransi bukanlah beban, melainkan investasi perlindungan jangka panjang.

3.     Tujuan Keuangan Jangka Menengah

Setiap orang memiliki tujuan keuangan dalam rentang waktu 3–10 tahun, seperti membeli rumah, membayar uang muka kendaraan, atau biaya pendidikan anak. Pada tahap ini, Anda bisa mulai menempatkan dana di instrumen investasi dengan imbal hasil menengah dan risiko yang terukur, seperti reksa dana pendapatan tetap, emas, atau investasi deposito berjangka menengah.

Tujuan dari lapisan ini adalah menjaga nilai uang agar tidak tergerus inflasi sekaligus tetap menjaga likuiditas untuk kebutuhan dalam jangka waktu menengah.

4.     Rencana Pensiun dan Sumber Passive Income

Lapisan ini berfokus pada masa depan jangka panjang, ketika Anda tidak lagi aktif bekerja. Di sinilah pentingnya membangun aset yang menghasilkan passive income, seperti properti sewa, portofolio saham dividen, atau dana pensiun pribadi.

Investasi di tahap ini biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi seiring waktu, potensi keuntungannya juga meningkat. Karena itu, sebelum sampai ke sini, pastikan pondasi dan lapisan menengah sudah kuat terlebih dahulu.

5.     Distribusi Kekayaan

Puncak dari piramida keuangan adalah perencanaan distribusi kekayaan. Ini termasuk wasiat, hibah, atau donasi yang ingin diberikan kepada ahli waris atau lembaga sosial. Tujuannya adalah memastikan kekayaan yang telah dikumpulkan selama hidup bisa diwariskan atau dimanfaatkan dengan cara yang terencana dan bertanggung jawab.

Strategi distribusi yang baik tidak hanya membantu ahli waris menghindari konflik, tetapi juga memungkinkan Anda meninggalkan warisan nilai yang positif.

 

Mengapa Harus Memahami Piramida Keuangan Sebelum Berinvestasi?

Memahami struktur piramida keuangan akan menghindarkan Anda dari keputusan impulsif dalam berinvestasi. Berikut alasannya.

1.     Menghindari Risiko Berlebihan

Salah satu kesalahan umum saat baru memulai investasi adalah langsung terjun ke instrumen berisiko tinggi tanpa persiapan. Tanpa dana darurat, asuransi, atau cash flow stabil, Anda rentan panik saat pasar turun. Dengan memahami piramida keuangan, Anda bisa mengelola ekspektasi dan memilih instrumen yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi keuangan. Misalnya, sebelum mencoba saham atau kripto, Anda bisa menempatkan sebagian dana di investasi deposito yang stabil.

2.     Membantu Menentukan Prioritas

Piramida keuangan membantu Anda fokus pada apa yang penting terlebih dahulu. Daripada bingung memilih antara reksa dana, saham, atau asuransi, Anda bisa memetakan kebutuhan berdasarkan lapisan. Ini mencegah pemborosan dan membantu Anda mengelola keuangan secara efisien, terutama di usia produktif.

3.     Memastikan Keamanan Finansial

Pondasi keuangan yang kuat memberikan rasa aman dalam menghadapi perubahan hidup, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan mendadak. Dengan lapisan perlindungan dan dana darurat yang cukup, Anda tidak perlu menjual investasi dalam kondisi rugi. Keamanan finansial inilah yang akan jadi landasan untuk bertumbuh lebih sehat secara ekonomi.

 

Bagi Anda yang baru memulai membangun piramida keuangan, investasi deposito bisa menjadi pilihan tepat di tahap awal. Instrumen ini memiliki risiko rendah, bunga tetap, dan cocok untuk menyimpan dana sambil menunggu peluang investasi lainnya. Yuk, bangun pondasi finansial Anda dengan kuat! Mulai deposito pertama Anda lewat Aplikasi DBS digibank.

 

Ingin selalu update dengan tren dan strategi finansial terbaru? Anda bisa ikuti diskusi seputar tren keuangan yang relevan dengan kebutuhan. Dapatkan juga panduan dari financial advisor, notifikasi cerdas, serta akses ke berbagai kelas edukasi finansial langsung dari Aplikasi DBS digibank.

 

Dengan Aplikasi DBS digibank, Anda bisa menangkap momentum investasi kapan pun, 24/7. Aplikasi ini juga menyediakan insight finansial yang terseleksi dan informasi sektor industri yang membantu Anda mengambil keputusan yang lebih tepat.

 

Produk deposito di Aplikasi DBS digibank hadir dengan berbagai keunggulan. Anda bisa mulai dari Rp1 juta saja, menikmati bunga kompetitif hingga 5% p.a., dan memilih tenor fleksibel mulai dari 1, 3, 6, 9, hingga 12 bulan. Aksesnya pun mudah melalui aplikasi digibank yang tersedia 24/7, dan pastinya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

Mulai investasi deposito Anda sekarang juga melalui Aplikasi DBS digibank! Klik di sini untuk bangun masa depan finansial dengan pondasi yang kokoh!

 

Baca Juga:

Bangun Dana Darurat Lebih Aman dengan Deposito Rupiah

Strategi Cerdas Mitigasi Kerugian dalam Investasi Deposito

Mengenal Rollover Deposito dan Keuntungannya