Investasi
30 Apr 2025

Mau Investasi Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan, Lebih Untung

Poin Penting:

Pemilihan antara Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan tergantung pada tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi fleksibilitas investor.

  • Pengertian Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan: Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan adalah instrumen investasi syariah yang diterbitkan pemerintah untuk individu, dengan perbedaan utama pada sifat likuiditas dan jenis imbal hasilnya.
  • Persamaan dan Perbedaan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan: Keduanya sama-sama aman dan syariah, namun berbeda dari segi tenor, fleksibilitas pencairan, dan potensi keuntungan pasar.
  • Mau Investasi Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan, Lebih Cuan Mana: Sukuk Ritel menawarkan peluang capital gain, sementara Sukuk Tabungan memberikan kenyamanan stabilitas hingga jatuh tempo.
  • Tips Memilih Antara Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan: Pilih instrumen sesuai dengan tujuan, profil risiko, kondisi suku bunga, dan strategi diversifikasi portofolio investasi obligasi Anda.
  • Memilih Aplikasi Investasi Terbaik: Aplikasi digibank by DBS memberikan kemudahan dan keamanan, untuk membeli, mengelola, dan memantau investasi obligasi kapan saja.

 

Investasi syariah kini semakin diminati, khususnya dalam bentuk sukuk atau obligasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah. Dua jenis yang paling populer di kalangan investor ritel adalah Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan. Namun, manakah yang lebih menguntungkan? Artikel ini akan mengulas perbedaan, kesamaan, serta potensi cuan dari keduanya agar Sahabat digibank bisa menentukan pilihan terbaik dalam strategi investasi obligasi.

 

Pengertian Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan

Sukuk Ritel (SR) adalah surat berharga syariah negara (SBSN) yang ditawarkan kepada individu Warga Negara Indonesia. SR memiliki sifat dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah masa minimum holding period terpenuhi. Sukuk Ritel biasanya memiliki tenor 3 tahun dengan imbal hasil tetap (fixed rate) yang dibayarkan setiap bulan. Karena bisa diperjualbelikan, investor berpeluang mendapat capital gain jika harga pasar naik.

 

Sukuk Tabungan (ST) adalah surat berharga syariah negara yang juga ditawarkan kepada individu WNI, namun tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Instrumen ini hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo atau melalui early redemption sesuai ketentuan. Tenornya lebih pendek, biasanya 2 tahun, dan imbal hasilnya bersifat mengambang dengan batas minimum (floating with floor) yang mengikuti pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia.

 

Keduanya dikelola berdasarkan prinsip syariah dan digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan negara yang halal.

 

Baca Juga: Siapkan Dana Pensiun dengan Investasi Obligasi

Persamaan dan Perbedaan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan 

Persamaan antara Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan:

  • Sama-sama merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dijamin 100% oleh pemerintah.
  • Ditawarkan kepada individu Warga Negara Indonesia.
  • Menggunakan akad ijarah (sewa-menyewa) yang sesuai dengan prinsip syariah.
  • Pembayaran imbal hasil dilakukan secara bulanan.
  • Dikenai pajak penghasilan final 10% untuk Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan 15%, lebih rendah dari pajak deposito.

 

Perbedaan utama antara keduanya:

  • Likuiditas: Sukuk Ritel bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sedangkan Sukuk Tabungan tidak bisa diperjualbelikan.
  • Tenor: Sukuk Ritel memiliki tenor 3 tahun, sementara Sukuk Tabungan tenornya lebih pendek, yaitu 2 tahun.
  • Jenis imbal hasil: Sukuk Ritel memberikan kupon tetap (fixed rate), sedangkan Sukuk Tabungan memberikan kupon mengambang dengan batas minimum (floating with floor).
  • Fleksibilitas: Sukuk Ritel bisa dijual sebelum jatuh tempo, Sukuk Tabungan harus di-hold sampai jatuh tempo (kecuali early redemption).
  • Potensi capital gain: Ada pada Sukuk Ritel karena dapat diperdagangkan, sementara Sukuk Tabungan tidak memiliki potensi capital gain.

 

Melalui pemahaman poin-poin tersebut, investor dapat memilih produk investasi obligasi syariah yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuannya.

 

Mau Investasi Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan, Lebih Untung Mana?

Tidak ada jawaban mutlak karena hasil investasi tergantung pada kondisi pasar dan strategi masing-masing investor. Berikut ulasan lebih lanjut berdasarkan karakter investor.

1.    Sukuk Ritel lebih menguntungkan bagi investor aktif yang ingin memanfaatkan peluang capital gain.

Bagi investor yang aktif dan terbiasa memantau kondisi pasar, Sukuk Ritel menawarkan keuntungan dari dua sisi: kupon tetap yang dibayarkan setiap bulan dan potensi capital gain dari penjualan di pasar sekunder. Capital gain bisa didapat saat harga pasar naik, misalnya ketika suku bunga acuan turun.

Fleksibilitas ini membuat Sukuk Ritel cocok untuk strategi jangka menengah yang ingin memaksimalkan return tanpa terlalu lama mengunci dana. Selain itu, investor tetap mendapatkan kepastian imbal hasil tanpa terpengaruh perubahan suku bunga, karena kupon bersifat tetap.

2.    Sukuk Tabungan lebih cocok untuk investor konservatif yang ingin hold hingga jatuh tempo tanpa risiko harga pasar

Sukuk Tabungan dirancang untuk investor yang lebih memilih kepastian dan kestabilan. Karena tidak bisa diperdagangkan, tidak ada risiko kerugian dari fluktuasi harga pasar. Investor hanya perlu menunggu hingga jatuh tempo untuk mencairkan dana, dengan imbal hasil yang relatif aman.

Imbal hasil Sukuk Tabungan bersifat mengambang mengikuti suku bunga acuan, namun dengan batas minimum yang dijamin tidak turun di bawah level tertentu. Ini memberikan perlindungan di saat suku bunga turun dan kesempatan peningkatan imbal hasil ketika suku bunga naik. Bagi investor yang ingin fokus pada keamanan dan stabilitas dalam investasi obligasi, Sukuk Tabungan adalah pilihan yang ideal.

 

Tips Memilih Antara Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan

Sebelum memutuskan, penting bagi investor untuk mengenali tujuan, jangka waktu, dan toleransi terhadap risiko. Berikut beberapa tips yang bisa membantu dalam memilih:

1.    Sesuaikan dengan Tujuan Investasi

Pilih Sukuk Ritel jika Anda menginginkan fleksibilitas untuk menjual sebelum jatuh tempo dan memiliki tujuan investasi jangka menengah.

Pilih Sukuk Tabungan jika Anda ingin menempatkan dana dalam jangka waktu pasti dan tidak ingin terpengaruh fluktuasi pasar.

2.    Pahami Profil Risiko

Investor yang lebih konservatif cocok dengan Sukuk Tabungan karena bebas dari risiko pasar.

Investor dengan toleransi risiko lebih tinggi bisa memilih Sukuk Ritel untuk memanfaatkan peluang capital gain dari pergerakan harga pasar.

3.    Perhatikan Tren Suku Bunga

Jika tren suku bunga diperkirakan turun, Sukuk Ritel bisa lebih menguntungkan karena harga pasar akan naik.

Jika suku bunga berpotensi naik, Sukuk Tabungan bisa memberi imbal hasil lebih tinggi karena kuponnya mengambang.

4.    Diversifikasi Portofolio

Tidak perlu memilih salah satu saja. Investor dapat membagi alokasi dana ke Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan untuk menyeimbangkan stabilitas dan potensi keuntungan dalam strategi investasi obligasi syariah.

 

Baik Sukuk Ritel maupun Sukuk Tabungan memiliki keunggulan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan karakter dan strategi investasi Anda. Bagi investor yang menginginkan fleksibilitas dalam memperjualbelikan instrumen serta berpotensi mendapatkan capital gain, Sukuk Ritel merupakan pilihan yang lebih tepat. Sementara itu, bagi Anda yang mengutamakan ketenangan berinvestasi tanpa terpengaruh fluktuasi harga pasar, Sukuk Tabungan adalah alternatif yang lebih cocok.

 

Memaksimalkan pengalaman berinvestasi sekaligus menjaga kendali atas keuangan pribadi dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai fitur yang ditawarkan oleh Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan Anda dalam membeli dan mengelola sukuk secara digital, tetapi juga memberikan akses ke berbagai diskusi mengenai tren keuangan terkini, panduan keuangan langsung dari advisor, notifikasi strategi investasi yang relevan, hingga kelas edukasi finansial yang bermanfaat.

 

Melalui Aplikasi digibank by DBS, Anda bisa menangkap momentum pasar kapan pun dibutuhkan berkat kemudahan akses 24/7 langsung melalui genggaman.

 

Anda dapat membeli dan menjual Obligasi Pemerintah dengan mudah dalam satu platform. Produk ini merupakan bentuk investasi yang dijamin oleh pemerintah, menawarkan pendapatan tetap melalui pembayaran kupon atau imbal hasil secara berkala, dan tersedia dengan pembelian mulai dari hanya Rp1 juta. Solusi investasi yang aman, praktis, dan menguntungkan kini ada di ujung jari Anda.

 

Mulai perjalanan investasi investasi obligasi Anda dengan klik di sini sekarang juga!

Baca Juga:

Lebih Cuan di Obligasi Fixed Rated atau Floating With Floor?

Obligasi: Awal Ringan, Hasil Kuat untuk Masa Depan

Panduan Memilih Obligasi yang Cocok Buat Semua Tipe Investor