Faktor yang Memengaruhi Return dalam Investasi
Cara Menghitung Return & Contoh Perhitungan Return dan Risiko
Mulai Investasi Online Bareng digibank by DBS
Poin penting:
- Perekonomian dan investasi tidak dapat dipisahkan dari inflasi. Investor wajib memahami dan melakukan strategi khusus untuk meminimalkan risiko inflasi.
- Pengertian Return dalam Investasi: Memahami return dapat memengaruhi strategi dan keputusan penting dalam investasi, serta menyesuaikannya dengan tujuan keuangan dan profil risiko investor.
- Memilih Aplikasi Investasi Online Terpercaya: Pilihlah platform investasi yang sudah terdaftar di OJK, menawarkan keuntungan yang masuk akal, dan memiliki reputasi terpercaya, seperti Aplikasi digibank by DBS, yang menyediakan lebih dari 150 produk investasi terkurasi.
Mau memulai perjalanan investasimu dengan lebih percaya diri?
Investasi merupakan aktivitas mengalokasikan dana yang Sahabat digibank miliki saat ini dengan tujuan agar nilai uang tersebut meningkat seiring waktu. Dalam dunia investasi, kamu pasti sering mendengar istilah return yang menggambarkan seberapa besar keuntungan atau kerugian dari sebuah investasi.
Return menjadi tolok ukur utama bagi para investor untuk menilai keberhasilan strategi investasi yang diterapkan. Pemahaman yang mendalam tentang return sangat dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih bijak dalam investasi online, agar sesuai dengan profil risikomu dan tujuan finansial jangka panjang.
Apa Itu Return?
Return adalah hasil yang kamu dapatkan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Hasil ini bisa berupa keuntungan (gain) atau kerugian (loss), tergantung dari performa aset yang kamu miliki. Pengembalian hasil investasi tersebut diukur dalam bentuk persentase dari modal awal yang kamu investasikan. Return menjadi indikator utama apakah investasi yang kamu lakukan memberikan hasil yang positif atau negatif. Secara umum, mencakup semua pendapatan yang kamu peroleh dari investasi, baik yang berasal dari kenaikan nilai aset (capital gain) maupun dari pendapatan rutin seperti dividen atau bunga.
Komponen dalam Return
Return memiliki dua komponen utama yang perlu kamu pahami, seperti berikut.
1. Capital gain
Kamu mendapat keuntungan ketika harga jual aset investasi lebih tinggi dari harga beli awalnya. Misalnya, jika kamu membeli saham seharga Rp10.000 dan menjualnya seharga Rp15.000, maka capital gain kamu adalah Rp5.000 per saham.
2. Income
Komponen return ini berupa pendapatan rutin yang kamu terima selama memegang aset tersebut, seperti dividen dari saham atau bunga dari obligasi. Income menjadi manfaat investasi yang banyak dipertimbangkan investor ketika memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangannya.
Baca Juga: Konsep Diversifikasi, Jenis, dan Manfaatnya dalam Investasi
Jenis-Jenis Pengembalian
Pengembalian hasil investasi dikategorikan menjadi dua jenis, seperti berikut ini.
1. Return Realisasi
Pengembalian yang sudah benar-benar kamu dapatkan dari hasil penjualan atau pencairan investasi. Jenis return ini merupakan angka konkret yang bisa kamu lihat di rekening atau laporan investasi setelah kamu menutup posisi. Misalnya, ketika kamu menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada saat kamu membelinya, selisih harga tersebut adalah return realisasi yang sering menjadi acuan untuk mengukur kesuksesan investasi dalam jangka pendek.
2. Return Ekspektasi
Jenis pengembalian ini merupakan prediksi atau harapan mengenai berapa besar keuntungan yang mungkin akan kamu peroleh di masa depan dari suatu investasi. Return ini didasarkan pada analisis, proyeksi pasar, dan kinerja historis aset yang kamu pegang. Meskipun return ekspektasi belum tentu akurat, namun sangat membantu dalam perencanaan investasi jangka panjang dan penentuan strategi diversifikasi portfolio.
Faktor yang Memengaruhi Return dalam Investasi
1. Suku Bunga
Perubahan suku bunga sangat memengaruhi return, terutama pada instrumen investasi seperti obligasi dan deposito. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun karena bunga yang ditawarkan menjadi kurang menarik dibandingkan bunga deposito baru. Sebaliknya, suku bunga yang rendah dapat membuat aset dengan potensi return tinggi, seperti saham, menjadi lebih menarik. Dengan memerhatikan tren suku bunga bisa membantumu mengatur strategi yang lebih cerdik.
2. Inflasi
Inflasi mengurangi daya beli dari return yang kamu terima. Meskipun secara nominal return positif, namun jika inflasi tinggi, nilai riil return tersebut bisa berkurang. Misalnya, jika kamu mendapatkan return 5% tetapi inflasi mencapai 6%, maka secara riil kamu sebenarnya merugi 1%. Oleh karena itu, kamu perlu memilih investasi yang dapat mengimbangi laju inflasi agar manfaat investasi yang kamu peroleh tetap optimal.
3. Nilai Tukar
Untuk investasi yang melibatkan mata uang asing, fluktuasi nilai tukar sangat penting. Misalnya, jika kamu berinvestasi di saham luar negeri, penguatan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah bisa meningkatkan return investasimu ketika dikonversikan kembali ke rupiah. Namun, sebaliknya, jika mata uang asing melemah, return kamu bisa tergerus. Selalu perhatikan nilai tukar pada aset investasi, terutama jika kamu memiliki diversifikasi internasional.
4. Risiko Likuiditas
Risiko dapat muncul ketika kamu memiliki aset yang sulit dijual atau dicairkan dengan cepat tanpa kehilangan nilai. Semakin likuid aset, semakin rendah risikonya, tetapi biasanya return yang ditawarkan juga lebih rendah. Contoh aset dengan likuiditas rendah adalah properti atau obligasi jangka panjang. Risiko likuiditas perlu diperhitungkan, terutama jika kamu membutuhkan akses cepat ke dana investasimu.
5. Risiko Pasar
Ketidakpastian yang datang dari fluktuasi harga di pasar secara keseluruhan menimbulkan risiko yang memengaruhi return investasi. Risiko ini tidak bisa dihindari, tetapi bisa dikelola dengan diversifikasi dan manajemen portofolio yang tepat. Kondisi pasar global, kebijakan pemerintah, atau kejadian ekonomi besar bisa memengaruhi harga aset dan, pada akhirnya, return yang kamu terima. Memahami risiko pasar sangat penting dalam investasi online agar kamu bisa mengantisipasi potensi kerugian.
Cara Menghitung Return & Contoh Perhitungan Return dan Risiko
Menghitung return pada dasarnya adalah mencari seberapa besar keuntungan atau kerugian yang kamu dapatkan dari investasi. Rumus dasar untuk menghitung return adalah:
Return (%) = [(Nilai Akhir Investasi - Nilai Awal Investasi) / Nilai Awal Investasi] x 100
Sebagai contoh, jika kamu berinvestasi sebesar Rp1.000.000 dan setelah satu tahun nilai investasimu menjadi Rp1.200.000, maka return yang kamu dapatkan adalah [(Rp1.200.000 - Rp1.000.000) / Rp1.000.000] x 100 = 20%.
Untuk menghitung risiko, salah satu metode yang bisa digunakan adalah standar deviasi, yang mengukur seberapa besar variasi return dari rata-rata. Memahami cara menghitung return dan risiko ini bisa membantu kamu membuat keputusan investasi online yang lebih terinformasi dan sesuai dengan profil risiko.
Mulai Investasi Online Bareng digibank by DBS
Pastikan kamu selalu mempertimbangkan semua aspek yang bisa memengaruhi return agar hasil investasimu optimal dan sesuai dengan tujuan finansialmu. Kini kamu mendapat fleksibilitas dan akses luas ke berbagai instrumen melalui investasi online, seperti Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi perbankan digital ini dapat menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin memulai atau mengembangkan portofolio investasi secara mudah dan aman.
Kamu bisa mengakses prakiraan makro ekonomi dari para ahli dan menerima rekomendasi investasi dari tim kelas dunia. Selain itu tersedia lebih dari 150 produk investasi terkurasi yang dapat membantumu berinvestasi secara strategis, bahkan di tengah fluktuasi suku bunga. Ketika pasar sedang bergejolak, membangun portofolio investasi yang kokoh bisa menjadi tantangan, tetapi kamu tak perlu khawatir. Tim digibank Advisor yang bersertifikasi siap menjadi partner berdiskusi tentang rencana keuanganmu kapan saja, memberikan panduan yang disesuaikan dengan pasar dan tujuan keuanganmu.
Adapun kumpulan artikel Wealth 101 yang bisa kamu manfaatkan untuk memperdalam dan mengetahui informasi tentang memulai berinvestasi dan strategi investasi. Kamu juga bisa berdiskusi langsung dengan digibank Advisor, pada layanan ini menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam manajemen investasi, memastikan setiap keputusan finansialmu sejalan dengan tujuan dan toleransi risiko. Realisasikan tujuan keuanganmu dengan investasi online dalam satu aplikasi, digibank by DBS mulai hari ini! Cari tahu lebih lanjut tentang produk investasi digibank di sini.
Baca Juga:
Money Management dalam Investasi Reksadana
Diversifikasi Portofolio agar Investasimu Lancar
Apa itu Kupon Obligasi dan Bagaimana Menghitungnya?