Table of Contents |
---|
Alasan Mengapa Seseorang Bisa Overspending
|
Ketika mendapatkan lebih banyak penghasilan dari biasanya, tidak sedikit orang yang justru mengalami overspending. Overspending dapat menyebabkan budget yang seharusnya untuk tabungan pun terpakai tanpa disadari.
Fungsi tabungan tergantung dari rencana saat mengumpulkan uang tersebut. Bisa untuk cadangan jika ada kebutuhan yang mendesak, untuk membeli barang tertentu maupun tujuan yang lain. Apa pun tujuannya, menyisihkan uang di rekening dapat membantu Sahabat digibank agar tidak mengalami overspending.
Apa Itu Overspending?
Perkembangan digital marketing dengan munculnya beragam toko online maupun menjamurnya pusat belanja menjadikan banyak orang yang tidak sadar membelanjakan banyak uang, bahkan sampai tidak terkontrol atau mengalami impulsive buying.
Hal ini jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kondisi keuangan kacau, bahkan kesulitan mencapai tujuan finansial. Belanja berlebihan atau overspending sebenarnya mudah dikendalikan selama konsisten dengan budget yang sebelumnya sudah disusun.
Overspending adalah aktivitas belanja yang tidak terkontrol atau berlebihan karena merasa memiliki banyak uang. Hal ini seringkali terjadi secara spontan karena dorongan ingin memuaskan nafsu belanja yang sebelumnya tidak dapat dicapai karena mengalami keterbatasan pemasukan.
Alasan Mengapa Seseorang Bisa Overspending
Tidak sedikit orang yang akhirnya menyesal setelah mengalami overspending karena pemasukan yang seharusnya lebih bermanfaat habis sia-sia. Namun jika hal tersebut sudah terjadi tentu tidak akan bisa mengembalikan uang yang sebelumnya sudah digunakan.
Nah, agar kamu bisa mengendalikan aktivitas belanja yang dapat merusak kondisi keuangan tersebut, perlu mengetahui alasan mengapa seseorang bisa mengalami overspending. Dengan demikian kamu bisa mengendalikan diri sehingga tidak menyesal karena sudah mengeluarkan uang dalam jumlah banyak.
1. Tidak Bisa Menahan Godaan Diskon
Pemberian diskon dengan berbagai skema merupakan salah satu cara pedagang untuk menarik calon pembeli. Sayangnya hal ini bisa berdampak buruk bagi orang yang memiliki nafsu untuk belanja.
Tanpa berpikir apakah barang yang ditawarkan bermanfaat, apakah memang membutuhkan barang tersebut, apakah ada budget banyak yang membelinya.
Untuk menghadapi kemungkinan kamu tergoda dengan adanya diskon yang besar, kuncinya adalah tetap konsisten dengan rencana belanja yang sebelumnya sudah disusun. Meski pun murah, jika barang tersebut tidak dapat memberi manfaat, kamu akan rugi jika membelinya.
2. Tekanan dari Teman Sebaya
Teman dan lingkungan sangat berpengaruh pada kebiasaan seseorang, termasuk dalam hal belanja. Karena temannya membeli sesuatu, tidak sedikit orang yang akhirnya ikut-ikutan membelinya padahal tidak membutuhkan barang tersebut.
Kebutuhan setiap orang berbeda. Jika temanmu membeli suatu barang, bisa jadi dia memang membutuhkannya sementara kamu tidak perlu barang tersebut. Dengan mempertimbangkan hal ini, artinya kamu tidak harus ikut membeli barang yang dibeli oleh orang lain.
Baca Juga: Beli Rumah Setelah Nikah? Berikut Tips Mengatur Keuangannya
3. Sedang Tidak Bisa Berpikir Jernih
Saat sedang emosi atau dalam kondisi pikiran tidak jernih, kamu berpotensi melakukan kesalahan saat mengambil keputusan, termasuk dalam hal berbelanja. Karena itu, jika pikiran sedang kacau, sebaiknya tidak mengambil keputusan apa pun, termasuk yang berkaitan dengan keuangan.
Cara Mengatasi Overspending
Dorongan untuk melakukan overspending selalu ada dimana-mana. Kamu tidak bisa membatasi diri agar tidak sampai bertemu dengan lingkungan yang merugikan tersebut. Agar terhindar dari penyesalan karena melakukan overspending, bisa dengan beberapa cara berikut ini:
1. Melakukan Identifikasi Penyebab
Untuk bisa menghindari kemungkinan overspending, cara pertama yang harus dilakukan dengan identifikasi penyebabnya. Dengan demikian akan lebih mudah mengendalikan diri sehingga kemungkinan mengalami overspending dapat diminimalkan.
Penyebab overspending sendiri cukup banyak. bisa karena mendapatkan pemasukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat juga terjadi karena salah dalam mengartikan self reward sehingga merasa tidak masalah belanja banyak untuk diri sendiri.
2. Sebisa Mungkin Bijak dalam menggunakan Kartu Kredit
Kemudahan dalam melakukan pembayaran, termasuk secara cashless menggunakan kartu kredit merupakan dorongan sehingga seseorang belanja tanpa memperhatikan budget. Agar tidak mengalami hal ini kamu bisa membuat pembatasan dalam penggunaan kartu kredit.
Sebagai contoh, hanya akan menggunakan kartu kredit untuk belanja pada tanggal tertentu, atau membatasi jumlah transaksi. Artinya jika sudah sampai limit tertentu, tidak akan menggunakan kartu tersebut untuk belanja.
3. Bayar Tagihan Tepat Waktu
Overspending dapat juga terjadi karena merasa dalam kondisi terpaksa, termasuk karena membengkaknya tagihan yang disebabkan denda keterlambatan pembayaran. Untuk menghindari hal ini, pastikan selalu membayar tagihan tepat waktu agar tidak sampai dikenai denda.
Akumulasi denda keterlambatan pembayaran kartu kredit atau utang jenis lainnya jika diakumulasi jumlah cukup lumayan. Dana tersebut bisa kamu gunakan untuk keperluan lain atau disimpan sebagai cadangan untuk berbagai keperluan di masa mendatang.
4. Catat Semua Pengeluaran
Aktif mencatat semua transaksi memang cukup merepotkan, namun manfaatnya sangat besar. Dengan mencatat semua pengeluaran kamu dapat mengukur berapa banyak budget yang masih tersisa dan mengetahui pos pengeluaran mana yang sudah melebihi budget sehingga membantu mengendalikan keinginan belanja yang berlebih.
5. Buat Prioritas dan Tujuan Finansial
Berikutnya, untuk menghindari overspending caranya dengan membuat prioritas dan tujuan finansial, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaiknya kamu juga mencantumkan komitmen untuk memasukkan pendapatan tambahan agar tujuan finansial tersebut cepat tercapai.
Dalam membuat skala prioritas, bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Jika saat ini kamu mempunyai utang, maka prioritaskan untuk segera melunasinya menggunakan pendapatan yang ada di luar pendapatan rutin.
Kemudian, jika belum mempunyai dana darurat yang cukup, kamu bisa memasukkannya sebagai prioritas kedua sehingga kondisi keuangan di masa mendatang tetap sehat. Tidak hanya menyusun rencana keuangan, melakukan evaluasi secara berkala agar rencana tersebut dapat terlaksana sangat penting.
Agar kamu tidak merasa repot mengelola keuangan supaya terhindar dari overspending, perlu melihat kembali perencanaan keuangan. Sebetulnya tidak salah jika ingin menyenangkan hati dengan berbelanja tetapi jangan sampai berlebihan. Mulailah membuat prioritas dengan membuka rekening tabungan di Aplikasi digibank by DBS karena lebih aman dan praktis.
Fungsi tabungan bisa membantu kamu di saat banyak keperluan. Agar lebih praktis, cara menabung online bisa membantu dalam mengelola dan mengurangi kecemasan terhadap keuangan di masa depan.
Aplikasi digibank by DBS menawarkan banyak keunggulan. Proses pembukaan rekeningnya digital sehingga kamu bisa membuka rekening kapan saja dan di mana saja, tanpa perlu datang ke bank. Salah satu fitur tabungan yang ada di digibank by DBS adalah Tabungan Maxi kamu bisa mendapatkan bunga tinggi per tahun dengan program Maxi Booster dan bisa memanfaatkan fitur 20 Dompet Maxi dalam satu akun, yang dapat dipersonalisasi untuk memudahkan pengelolaan berbagai pos keuanganmu.
Apapun transaksi harian kamu, mulai dari transfer, pembayaran tagihan, hingga investasi, bisa dilakukan langsung dari satu aplikasi. Jangan tunda lagi untuk unduh Aplikasi digibank by DBS dan mulai membuka rekening tabungan dengan mudah dan aman sekarang juga! Klik di sini untuk lebih detailnya!