simak ulasan ini untuk mengetahui apa yang membedakan antara investasi saham dan reksadana saham
13 Jun 2022

7 Poin yang Membedakan Investasi Saham dan Reksadana Saham

7 Poin yang Membedakan Investasi Saham dan Reksadana Saham

 

Seringkali masyarakat menganggap instrumen investasi saham dan Reksadana Saham merupakan instrumen yang sama. Padahal, kedua instrumen investasi tersebut sama-sama berada di pasar saham. Namun, jenis serta cara kerja kedua jenis investasi ini berbeda dan menarik untuk dipahami dengan seksama.

Selain itu, kedua jenis instrumen investasi ini juga memiliki perbedaan dari segi modal. Instrumen investasi saham membutuhkan modal yang cukup besar. Sedangkan Reksadana Saham bisa mulai Anda beli dan miliki mulai dari modal kecil sekitar Rp100 ribu.

Tidak hanya itu, untuk menjalankan investasi saham Anda perlu menguasai cara mengelola instrumen yang satu ini dengan baik dan benar. Agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dan menghindari kemungkinan terjadinya kerugian.

Sedangkan jenis instrumen investasi Reksadana Saham tidak membutuhkan pengelolaan secara mandiri. Sehingga tidak sedikit pemula dan masyarakat dari berbagai kalangan yang memilih instrumen yang satu ini dalam berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan.

Walaupun membutuhkan modal yang terbilang cukup besar, investasi saham memiliki nilai return yang lebih tinggi atau besar daripada instrumen investasi lainnya. Sehingga tidak mengherankan jika cukup banyak investor yang berkecimpung dan menggunakan instrumen investasi yang satu ini.

Sebelum membahas perbedaan dari kedua jenis instrumen investasi ini, Anda perlu mengetahui pengertian dari investasi saham. Berikut ini pengertian singkat dari instrumen investasi saham.

Pengertian Investasi Saham

Investasi saham merupakan instrumen investasi yang berbentuk bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Oleh karena itu sebelum membeli saham suatu perusahaan, Anda perlu mengetahui secara jelas mengenai perusahaan itu sendiri.

Mencari informasi terkait perusahaan yang mengeluarkan orbit saham di pasar saham sangat penting untuk dilakukan. Sehingga Anda bisa menghindari terjadinya penurunan harga saham yang mengakibatkan kerugian cukup fatal.

Selain mencari informasi terkait perusahaan penerbit saham, Anda juga perlu memahami cara menganalisis saham. Ada dua metode yang bisa digunakan untuk menganalisis saham, yaitu dengan cara analisis teknikal dan analisis fundamental.

Pada umumnya, analisis teknikal digunakan untuk memprediksi tren harga sebuah saham. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melihat pergerakan harga secara historikal atau di periode sebelumnya, baik dari pergerakan harga maupun volume saham suatu perusahaan.

Biasanya, metode analisa teknikal digunakan saat trader akan melakukan transaksi jual beli. Sehingga transaksi jual beli saham yang dilakukan dalam jangka waktu yang tidak lama bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham biasanya disebut sebagai profit. Profit atau pun keuntungan ini bisa didapatkan dari investasi saham bisa dihasilkan oleh efek ekuitas saham. Sehingga, efek ekuitas tersebut yang nantinya mempengaruhi risiko kerugian yang juga cukup tinggi.

Selain analisa teknikal, saham juga bisa menggunakan metode analisa fundamental. Analisa yang satu ini perlu dilakukan jika Anda ingin melakukan investasi saham dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Oleh karena itu, ada beberapa tahapan yang bisa digunakan untuk melakukan analisa fundamental. Tiga tahapan analisa fundamental tersebut terdiri dari analisis ekonomi, analisis perusahaan dan analisis industri.

Poin-poin yang Membedakan Antara Investasi Saham dan Reksadana Saham

Ada beberapa poin yang membedakan instrumen investasi dalam bentuk saham dan Reksadana Saham. Yuk, simak ulasan berikut ini secara lengkap untuk mengetahui apa saja poin-poin yang membedakan antara kedua instrumen investasi di atas.

  1. Sistem Pengelolaan Dana Investasi

Poin pertama yang membedakan antara investasi saham dan Reksadana Saham yaitu dari segi sistem pengelolaan dana investasi. Pada instrumen investasi saham, dana akan dikelola secara mandiri oleh investor atau trader.

Akan tetapi, pihak investor ataupun trader bisa melakukan konsultasi dengan pialang atau broker yang terpercaya. Sehingga Anda bisa melakukan transaksi jual beli saham secara akurat yang bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimal.

Sedangkan sistem pengelolaan dana investasi menggunakan instrumen Reksadana Saham menerapkan sistem pengelolaan dana investasi oleh perusahaan penyedia Reksadana. Sehingga investor tidak perlu mengelola dana investasi secara individu bahkan tidak perlu mengeceknya setiap saat.

Hal tersebut terjadi karena pergerakan investasi yang satu ini dikelola langsung oleh Manajer Investasi atau disebut dengan Manajer Investasi. Sehingga nilai investasi yang Anda miliki bisa bertambah sesuai dengan pergerakan saham yang dipilih.

  1. Perbandingan Tingkat Risiko

Poin kedua yang membedakan kedua instrumen investasi ini yaitu terletak pada perbandingan tingkat risiko yang dimiliki. Pemilihan instrumen investasi saham memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Hal tersebut sesuai dengan keputusan pribadi yang diambil oleh trader saat melakukan transaksi jual beli saham.

Sehingga, proses transaksi jual beli saham yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Hal tersebut terjadi karena trader tersebut tidak memahami betul bagaimana memainkan saham.

Sedangkan Reksadana Saham memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Sehingga banyak investor yang menggunakan instrumen ini untuk menghindari adanya risiko kerugian. Rendahnya tingkat risiko pada instrumen investasi yang satu ini terjadi karena pengelolaan dana investasi tidak dilakukan oleh perorangan.

  1. Persentase Keuntungan

Selanjutnya, poin yang membedakan kedua instrumen investasi ini yaitu terletak pada persentase keuntungan yang bisa didapatkan. Investasi saham biasanya memiliki persentase keuntungan yang besar.

Keuntungan tersebut bahkan bisa maksimal jika cara memainkan saham yang dimiliki sudah mumpuni. Seperti halnya melakukan transaksi pembelian saham saat pergerakan harga mengalami penurunan. Kemudian saham tersebut akan dijual kembali saat pergerakan saham mengalami kenaikan.

Sedangkan investasi saham milik Reksadana tidak mendapatkan persentase keuntungan yang tidak stabil. Hal tersebut terjadi karena instrumen investasi yang satu ini dikelola langsung oleh perusahaan aset manajemen.

Bahkan, Anda akan dikenakan biaya tagihan saat melakukan penarikan dana. Jumlah dana tersebut memiliki besaran nominal yang tidak selalu sama karena tergantung dengan hasil negosiasi yang terjadi antara kedua belah pihak.