Karakteristik Obligasi Ritel
31 Jul 2025

6 Karakteristik Obligasi Ritel yang Perlu Investor Tahu

Poin Penting:

Obligasi ritel memiliki karakteristik seperti tradable di pasar sekunder, tanpa warkat, kupon tetap, potensi capital gain/loss, minimal pembelian terjangkau, dan kupon dibayarkan rutin.

  • Memahami Obligasi Ritel: Memahami obligasi ritel penting agar investor mengetahui jenis, kelebihan, risiko, dan mekanisme investasinya secara menyeluruh.
  • Karakteristik Obligasi Negara Ritel: Karakteristik obligasi negara ritel meliputi tradable, scripless, kupon tetap, potensi capital gain/loss, pembelian terjangkau, serta pembayaran kupon rutin.
  • Memilih aplikasi investasi terbaik: Aplikasi DBS digibank memudahkan jual beli obligasi ritel dengan proses aman, cepat, mulai dari Rp1 juta, serta pendapatan kupon tetap.

 

 

Dalam beberapa waktu terakhir, instrumen investasi obligasi negara ritel (ORI) semakin menarik perhatian masyarakat. Hal ini wajar karena instrumen investasi ini dinilai memiliki potensi keuntungan yang cukup menjanjikan dibandingkan hanya menyimpan dana di tabungan.

Simak penjelasan di bawah agar Sahabat digibank dapat memaksimalkan dana investasi melalui instrumen ini.

 

Memahami Obligasi Ritel

Obligasi ritel merupakan surat utang negara yang ditawarkan khusus untuk investor individu Warga Negara Indonesia. Instrumen ini diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk membantu pembiayaan APBN sekaligus memberi kesempatan masyarakat berpartisipasi mendukung pembangunan nasional. Selain itu, obligasi ritel menawarkan keuntungan berupa kupon tetap, risiko relatif rendah karena dijamin pemerintah, serta likuiditas yang cukup baik.

 

Karakteristik umum dari obligasi ritel yang perlu diketahui antara lain tenor atau jangka waktu yang biasanya 2-3 tahun, minimum pembelian yang terjangkau, serta pencatatan kepemilikan tanpa warkat sehingga praktis dan aman. Dengan demikian, obligasi ritel dapat menjadi pilihan instrumen diversifikasi portofolio bagi investor yang menginginkan stabilitas dan pendapatan tetap.

1.     Jenis Obligasi Ritel

Berikut adalah beberapa jenis obligasi ritel yang umum dikenal di Indonesia:

  • ORI (Obligasi Negara Ritel): memiliki kupon tetap dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
  • SBR (Savings Bond Ritel): memiliki kupon mengambang dengan batas minimal dan tidak dapat diperdagangkan sebelum jatuh tempo.
  • SR (Sukuk Ritel): berbasis syariah dengan akad ijarah asset to be leased.

Dengan memahami karakteristik dan jenisnya, Anda dapat memanfaatkan obligasi ritel secara optimal sesuai kebutuhan finansial jangka menengah maupun panjang.

2.     Perbedaan Obligasi Ritel dan Obligasi Konvensional

Obligasi ritel memiliki perbedaan mendasar dengan obligasi konvensional yang biasanya ditujukan untuk investor institusi:

  • Minimum Pembelian: Obligasi ritel dapat dibeli mulai Rp1 juta, sedangkan obligasi konvensional umumnya memiliki minimum pembelian miliaran rupiah.
  • Target Investor: Obligasi ritel dirancang khusus untuk individu, sedangkan obligasi konvensional dipasarkan kepada institusi keuangan besar.
  • Cara Penerbitan dan Penawaran: Obligasi ritel diterbitkan melalui mitra distribusi resmi seperti bank dan aplikasi sekuritas, sedangkan obligasi konvensional dipasarkan melalui lelang di pasar primer.

3.     Kelebihan Investasi Obligasi Ritel

Investasi obligasi ritel memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu keunggulan utamanya adalah adanya jaminan penuh dari pemerintah terhadap dana pokok dan kupon yang diterima investor. Artinya, risiko gagal bayar hampir tidak ada sehingga instrumen ini tergolong sangat aman dibandingkan instrumen lain seperti saham. Selain itu, obligasi ritel memberikan pendapatan rutin berupa kupon yang dibayarkan langsung ke rekening investor setiap bulan. Dengan pembayaran kupon yang teratur, investor dapat mengandalkan pendapatan pasif ini untuk mencukupi kebutuhan harian, membayar cicilan, atau melakukan reinvestasi agar dana berkembang lebih optimal. Obligasi ritel juga memiliki likuiditas yang baik, terutama jenis ORI dan SR yang dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, memberikan fleksibilitas jika sewaktu-waktu investor membutuhkan dana tunai mendesak. Tak kalah penting, investasi obligasi ritel dapat menjadi sarana diversifikasi portofolio yang efektif. Dengan menempatkan dana pada obligasi ritel, investor dapat menyeimbangkan risiko dari instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham atau reksa dana saham, sehingga portofolio menjadi lebih stabil dengan risiko terukur.

4.     Risiko Investasi Obligasi Ritel

Walaupun tergolong aman dan menjanjikan pendapatan tetap, obligasi ritel tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan dengan cermat. Salah satu risikonya adalah risiko pasar, khususnya pada obligasi jenis ORI dan SR yang diperdagangkan di pasar sekunder. Harga jual obligasi dapat turun jika suku bunga acuan naik atau permintaan di pasar menurun, sehingga investor berpotensi mengalami capital loss apabila menjual sebelum jatuh tempo. Selain itu, ada risiko likuiditas pada produk SBR yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Investor yang membeli SBR harus menunggu hingga jatuh tempo untuk mencairkan pokok investasinya, meskipun pemerintah menyediakan fasilitas early redemption dengan syarat tertentu. Risiko lain yang juga penting diperhatikan adalah risiko inflasi. Apabila tingkat inflasi di masa mendatang meningkat secara signifikan melebihi kupon tetap yang diterima, maka nilai riil pendapatan yang diterima investor akan berkurang dan daya belinya menurun. Oleh karena itu, memahami risiko ini sangat penting agar investor dapat menyesuaikan alokasi dana pada investasi obligasi sesuai kebutuhan likuiditas dan profil risiko Anda.

 

Baca Juga: Perbedaan Sukuk dan Obligasi, Investor Wajib Paham!

 

Karakteristik Obligasi Negara Ritel

Obligasi negara ritel memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dengan instrumen investasi lain, antara lain:

1.     Dapat Diperdagangkan (Tradable) di Pasar Sekunder

Salah satu keunggulan obligasi negara ritel jenis ORI adalah sifatnya yang dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor yang membutuhkan dana tunai mendesak atau ingin memperoleh capital gain saat harga obligasi naik. Dengan demikian, ORI tidak mengikat dana Anda hingga jatuh tempo, berbeda dengan SBR yang non-tradable. Namun, harga jual kembali bergantung pada kondisi pasar dan permintaan saat itu.

2.     Berbentuk Tanpa Warkat (Scripless)

Obligasi ritel diterbitkan dalam bentuk scripless, artinya tanpa sertifikat fisik. Kepemilikan obligasi dicatat secara elektronik melalui sistem perbankan atau lembaga distribusi yang bekerja sama dengan pemerintah. Hal ini mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan dokumen fisik, memudahkan transaksi jual beli, serta memungkinkan investor memantau kepemilikan melalui aplikasi investasi obligasi Anda.

3.     Kupon Tetap (Fixed Rate)

ORI memiliki kupon tetap yang dibayarkan secara rutin setiap bulan hingga jatuh tempo. Kupon tetap memberikan kepastian bagi investor terkait jumlah penghasilan yang akan diterima, terlepas dari fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia. Misalnya, jika kupon ORI ditetapkan 6% per tahun, maka nilai tersebut akan dibayarkan setiap bulan tanpa perubahan hingga obligasi jatuh tempo. Dengan demikian, investasi jenis ini cocok bagi investor yang membutuhkan arus kas stabil.

4.     Potensi Capital Gain/Loss

Selain keuntungan berupa kupon, obligasi negara ritel juga berpotensi memberikan capital gain jika dijual di harga pasar yang lebih tinggi daripada harga beli. Namun, perlu diingat terdapat risiko capital loss apabila harga jual di pasar sekunder turun akibat kenaikan suku bunga acuan atau menurunnya permintaan. Oleh karena itu, pemahaman strategi jual beli obligasi penting agar investor dapat mengoptimalkan potensi imbal hasil dan meminimalkan kerugian.

5.     Minimal Pembelian Terjangkau

Obligasi ritel dapat dibeli dengan nominal minimal yang relatif terjangkau, biasanya mulai dari Rp1 juta dan kelipatannya. Kebijakan ini membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk memulai obligasi tanpa perlu menyiapkan modal besar seperti instrumen surat utang konvensional lain yang umumnya ditawarkan di pasar institusi.

6.     Kupon Dibayarkan Secara Rutin

Kupon obligasi negara ritel dibayarkan secara berkala, biasanya setiap bulan, langsung ke rekening investor. Pola pembayaran rutin ini membantu perencanaan arus kas pribadi dan dapat dimanfaatkan sebagai pendapatan pasif bulanan. Selain itu, kupon ORI bersifat net (sudah dipotong pajak final 10%) sehingga investor menerima bersih tanpa perlu menghitung kewajiban pajak tambahan.

 

Mengetahui karakteristik obligasi ritel adalah langkah krusial sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan memahami aspek-aspek di atas, Anda dapat merumuskan keputusan investasi yang lebih matang sesuai tujuan keuangan. Investasi obligasi ritel menawarkan stabilitas sekaligus akses yang mudah bagi individu untuk mulai membangun portofolio dan arus kas jangka panjang secara terencana. Kini, obligasi ritel dapat dilakukan secara praktis melalui Aplikasi DBS digibank.

 

Selain itu, Anda juga dapat mengikuti diskusi tren terkini untuk keuangan pribadi, mendapatkan panduan finansial dari advisor profesional, notifikasi produk terbaru, dan kelas edukasi finansial interaktif. Aplikasi DBS digibank juga menghadirkan diskusi terseleksi yang membahas insight finansial maupun perkembangan sektor industri untuk membantu Anda membuat keputusan investasi berbasis data yang relevan.

 

Anda juga dapat bertransaksi jual beli obligasi pemerintah dengan mudah dalam satu aplikasi. Investasi ini dijamin oleh pemerintah sehingga menambah rasa aman bagi investor. Anda juga akan memperoleh pendapatan tetap dari pembayaran kupon atau imbal hasil yang diberikan, bahkan dapat memulainya dengan nominal pembelian mulai Rp1 juta.

 

Segera kunjungi halaman ini untuk mulai investasi obligasi bersama Aplikasi DBS digibank dan temukan kemudahan berinvestasi untuk masa depan finansial Anda yang lebih stabil dan terencana.

 

Baca Juga:

Kinerja Portofolio Perlu Dievaluasi Berkala, Bagaimana Caranya?

Kesalahan Investasi yang Bisa Gerogoti Keuntungan Obligasi

Bagaimana Cara Membeli Obligasi Ritel? Simak Panduannya!