Reksadana
14 Jun 2023

Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih Investasi Reksadana

Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih Investasi Reksadana

Investasi reksadana merupakan instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Ada banyak istilah yang awam dan bisa Anda temukan dalam investasi ini. Diantaranya adalah tipe reksadana, risiko, biaya dan beban serta nilai aktiva bersih (net asset value/NAB) yang menjadi fokus ulasan kali ini.

Apa sebenarnya NAB atau Net Asset Value ini dan bagaimana cara menghitung instrumen reksadana menggunakan indikator ini? Temukan langkah-langkahnya dalam ulasan berikut.

Apa itu Net Asset Value (NAB)

NAB (Net Asset Value) adalah nilai total aset dari suatu reksadana setelah dikurangi oleh kewajiban atau beban yang ada. NAB digunakan sebagai indikator kinerja reksadana dan sebagai dasar untuk menghitung harga per unit penyertaan dalam reksadana. Berikut adalah beberapa poin penting yang berkaitan dengan NAB, yaitu:

● Penghitungan NAB

NAB dihitung dengan membagi total nilai aset bersih reksadana dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Aset bersih reksadana mencakup investasi dalam berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang, dikurangi oleh kewajiban seperti biaya operasional dan beban lainnya.

● Perhitungan Harian

NAB biasanya dihitung setiap hari kerja. Pada akhir setiap hari perdagangan, manajer investasi menghitung total nilai aset dan total kewajiban reksadana, dan kemudian mengumumkan NAB per unit penyertaan.

● NAB Per Unit Penyertaan

NAB per unit penyertaan adalah harga atau nilai satu unit penyertaan dalam reksadana. Harga ini ditentukan dengan membagi NAB oleh jumlah unit penyertaan yang beredar. Jadi, ketika Anda berinvestasi dalam reksadana, Anda membeli unit penyertaan dengan harga NAB per unit.

● Fluktuasi NAB

Nilai NAB dan harga per unit penyertaan reksadana dapat berfluktuasi setiap hari tergantung pada kinerja pasar dan instrumen investasi yang dipegang oleh reksadana tersebut. Jika nilai aset reksadana naik, NAB per unit penyertaan juga akan naik, begitu pula sebaliknya.

● Kinerja Reksadana

NAB digunakan sebagai indikator kinerja reksadana. Kenaikan NAB per unit penyertaan menunjukkan kinerja yang positif, sementara penurunan NAB menunjukkan kinerja yang negatif. Investor menggunakan perubahan NAB dari waktu ke waktu untuk mengevaluasi sejauh mana reksadana menghasilkan keuntungan.

● Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan atau kerugian yang akan Anda peroleh dari reksadana dapat dihitung menggunakan NAB. Caranya yaitu mengalikan selisih NAB per unit penyertaan saat penjualan dengan jumlah unit penyertaan yang Anda miliki. Jadi, selisih antara NAB saat pembelian dan penjualan akan menentukan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang Anda peroleh.

Perlu dicatat bahwa NAB hanya mencerminkan nilai aset bersih reksadana dan bukan nilai pasar aktual dari investasi. Harga jual atau beli reksadana bisa berbeda dari NAB per unit penyertaan karena adanya beban penjualan atau biaya lain yang dikenakan.

Peran NAB dalam Investasi Reksadana

Seperti yang telah Anda ketahui, investasi reksadana adalah investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor kemudian dikelola oleh manajer investasi. Dalam proses pengelolaan tersebut, manajer investasi akan menggunakan indikator NAB yang memiliki peran penting dalam instrumen reksadana. Kira-kira bagaimana peran penting NAB tersebut?

● Menentukan Harga Unit Penyertaan

Untuk menentukan harga per unit penyertaan dalam reksadana bisa menggunakan NAB. Ketika berinvestasi dalam reksadana, Anda akan membeli unit penyertaan dengan harga yang sesuai dengan NAB per unit saat itu. Harga per unit penyertaan dihitung dengan membagi NAB dengan jumlah unit penyertaan yang beredar.

● Menyediakan Indikator Kinerja

NAB digunakan sebagai indikator kinerja reksadana. Perubahan dalam NAB per unit penyertaan dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana investasi dalam reksadana mengalami pertumbuhan atau penurunan nilai.

● Membantu Evaluasi Investasi

Dengan memperhatikan NAB, Anda dapat melacak kinerja investasi dan mempertimbangkan apakah reksadana tersebut memenuhi tujuan investasi. Dengan membandingkan NAB saat ini terhadap NAB historis, Anda dapat mengevaluasi kinerja jangka panjang reksadana.

Anda juga bisa membuat keputusan yang lebih baik mengenai mempertahankan, menambah, atau bahkan mengurangi investasi.

● Menunjukkan Nilai Investasi

NAB juga memberikan informasi tentang nilai aktual dari reksadana. Jika Anda ingin mengetahui nilai investasi pada waktu tertentu, kalikan jumlah unit penyertaan dengan NAB per unit pada saat itu. Ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar nilai investasi Anda pada waktu tersebut.

● Memfasilitasi Perhitungan Keuntungan atau Kerugian

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, NAB berperan dalam memfasilitasi keuntungan juga kerugian. Yakni dengan memperhatikan perbedaan antara NAB saat pembelian dan ketika melakukan penjualan. Dari sini Anda dapat menghitung keuntungan maupun kerugian dari investasi reksadana.

Penting untuk Anda catat bahwa NAB hanyalah indikator kinerja pada reksadana. Keputusan Anda untuk berinvestasi tidak boleh hanya berdasarkan pada NAB ini saja. Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tujuan investasi, profil risiko, dan analisis pasar secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Cara Menghitung Nilai Aset Bersih

Net Asset Value atau Nilai Aset Bersih (NAB) adalah ukuran penting dalam investasi kolektif, seperti reksadana. NAB mengindikasikan nilai per unit dari dana tersebut. Menghitung NAB memungkinkan Anda untuk mengetahui nilai investasi dalam suatu instrumen reksadana pada saat tertentu.

Sebagai panduan, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghitung NAB:

● Mengumpulkan data

Dalam menghitung NAB, Anda perlu mengumpulkan data yang berkaitan dengan investasi reksadana tersebut. Seperti total nilai aset bersih (Total Net Assets), jumlah unit yang beredar (Total Outstanding Units), dan biaya administrasi atau biaya lain. Tentunya yang berkaitan dengan investasi tersebut.

● Menghitung Total Nilai Aset Bersih (Total Net Assets)

Total Nilai Aset Bersih adalah jumlah total aset yang dimiliki oleh reksadana pada saat tertentu. Ini termasuk nilai saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Total Nilai Aset Bersih juga dapat mencakup uang tunai atau kas yang dipegang. Nilai ini biasanya diperbarui setiap hari oleh manajer investasi.

● Menghitung Jumlah Unit yang Beredar (Total Outstanding Units)

Jumlah Unit yang Beredar adalah total unit yang telah dikeluarkan atau dijual kepada investor. Jumlah tersebut mencakup semua unit yang dimiliki oleh Anda sebagai investor saat ini. Seperti halnya total net asset, manajer investasi juga selalu membarui total outstanding units setiap hari.

● Menghitung Biaya Administrasi atau Biaya Lain (Fund Expenses)

Biaya administrasi atau biaya lain merupakan biaya yang ditanggung dalam reksadana. Biaya tersebut meliputi biaya manajemen, penjualan, audit, dan biaya operasional lainnya. Biaya ini biasanya dikurangkan dari total nilai aset bersih untuk menghitung NAB yang akurat.

Setelah memiliki data melakukan beberapa perhitungan di atas, barulah Anda bisa mulai menghitung NAB dengan rumus berikut:

NAB = (Total Nilai Aset Bersih - Biaya Administrasi atau Biaya Lain) / Jumlah Unit yang Beredar

Contoh:

Misalkan Total Nilai Aset Bersih = Rp5.000.000,

Biaya Administrasi atau Biaya Lain = Rp50.000,

Jumlah Unit yang Beredar = 100.000 unit.

Maka   NAB = (5.000.000 - 50.000) / 100.000

NAB = Rp4.950.000 / 100.000

NAB = Rp495

Dalam contoh ini, NAB per unit dari investasi reksadana adalah Rp495.

Penting untuk Anda ingat bahwa NAB hanya mencerminkan nilai investasi per unit pada saat tertentu. Nilai ini dapat berubah setiap hari berdasarkan perubahan dalam portofolio reksadana.

Cara Menghitung Keuntungan dan Kerugian Reksadana

Selain menghitung NAB, Anda juga bisa menghitung keuntungan atau kerugian. Untuk menghitung keuntungan atau kerugian dalam investasi reksadana adalah dengan cara memperhatikan beberapa faktor penting, berikut langkah yang dapat Anda ikuti:

● Menentukan Harga Awal dan Harga Akhir

Catat harga per unit reksa dana pada saat Anda membeli (harga awal) dan harga per unit pada saat Anda ingin menghitung keuntungan atau kerugian (harga akhir). Informasi ini dapat Anda temukan di laporan reksa dana atau platform investasi yang Anda gunakan.

● Menghitung Selisih Harga

Kemudian, kurangi harga awal dari harga akhir untuk mendapatkan selisihnya. Jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal, itu mengindikasikan keuntungan. Namun, jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, itu menunjukkan kerugian.

● Menghitung Persentase Keuntungan atau Kerugian

Selanjutnya, bagi selisih harga dengan harga awal, kemudian kalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase keuntungan atau kerugian. Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase Keuntungan/Kerugian = (Selisih Harga / Harga Awal) x 100

● Memperhitungkan Biaya Transaksi dan Biaya Lainnya

Selama melakukan investasi reksadana, Anda mungkin akan dikenakan biaya transaksi atau biaya lainnya. Seperti biaya penjualan, manajemen, atau biaya penyebaran. Jika ada biaya ini, pastikan untuk menyertakannya dalam perhitungan keuntungan atau kerugian. Kurangi biaya tersebut dari selisih harga sebelum menghitung persentase keuntungan atau kerugian.

Supaya Anda lebih memahaminya berikut adalah beberapa contoh perhitungan yang dilakukan dalam investasi reksadana.

Contoh pertama:

Misalkan Anda membeli reksadana pada harga awal Rp10 per unit dan menjualnya pada harga akhir Rp15 per unit. Selama periode tersebut, Anda juga dikenakan biaya transaksi sebesar Rp20. Maka perhitungannya adalah:

Selisih Harga = Rp15 - Rp10 = Rp5

Selisih Harga setelah Biaya Transaksi = Rp5 – Rp20 = -Rp15 (kerugian)

Persentase Kerugian = (Rp15 / Rp10) x 100 = -150%

Dalam contoh ini, Anda mengalami kerugian sebesar 150% setelah memperhitungkan biaya transaksi.

Contoh kedua:

Pembelian harga awal pada investasi reksadana adalah Rp2.500. Anda membeli sebanyak 1000 unit reksadana. Sehingga nilai investasi Anda adalah Rp2.500.000. Kemudian pada suatu hari Anda ingin menjual unit reksadana tersebut. Kebetulan pada hari tersebut, harga per unit reksadana adalah Rp2,580. Maka perhitungan adalah:

Keuntungan reksadana = total nilai investasi (harga per unit x jumlah unit) – total modal

                                      = (Rp2,580 x 1000) – Rp2.500.000

                                      = Rp2.580.000 – Rp2.500.000

                                      = Rp80.000

Presentase keuntungan = (Rp80/Rp2.500) x 100 = 3,2%

Jadi, keuntungan yang Anda dapatkan adalah senilai Rp80,000 dengan persentase sebesar 3,2%.

Perlu Anda perhatikan, perhitungan ini hanya memberikan gambaran umum tentang keuntungan atau kerugian dalam investasi reksadana. Perubahan harga reksadana dapat bervariasi seiring waktu dan juga bergantung pada kinerja investasi.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan atau membaca prospektus reksadana. Untuk memahami lebih lanjut tentang biaya-biaya dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keuntungan atau kerugian Anda.

Mulai Investasi Reksadana dari Sekarang!

Setelah Anda memahami tentang NAB dan cara menghitungnya, kini Anda mulai memikirkan untuk segera berinvestasi pada instrumen reksadana. Apalagi investasi reksadana adalah investasi yang modal awalnya cukup terjangkau. Seperti halnya yang ditawarkan oleh Aplikasi digibank by DBS

Aplikasi ini merupakan platform yang menyediakan berbagai transaksi digital, mulai dari digital banking hingga berbagai instrumen investasi. Salah satu instrumen yang bisa Anda temukan pada digibank by DBS adalah instrumen reksadana yang terbukti memiliki berbagai keunggulan, yakni;

  • Investasi terjangkau dengan modal mulai dari Rp100 ribu.

  • Pembelian reksadana bisa secara berkala dan lebih fleksibel.

  • Menyediakan 3 kategori yaitu reksadana terbaik, terpopuler, serta scoring

  • Menawarkan lebih dari 50 produk reksadana.

  • Kemudahan dalam mendaftar SID (Single Investor Identification) serta jual, beli, dan switch reksadana hanya melalui satu aplikasi mobile.

Keunggulan inilah ditawarkan oleh Aplikasi digibank by DBS bagi setiap investor termasuk Anda saat akan berinvestasi reksadana. Menurut Anda, apakah modal kecil pada investasi ini bisa mengganggu keuangan? Tentu tidak, justru modal kecil ini nantinya bisa menjadi keuntungan yang besar bagi Anda di masa depan.

Mau tahu informasi lebih detail mengenai investasi reksadana pada Aplikasi digibank by DBS? Anda bisa cek langsung di sini.