Cara Investasi Reksadana Saham agar Cuan Saat Pasar Turun
10 Jan 2022

Cara Investasi Reksadana Saham agar Cuan Saat Pasar Turun

Cara investasi reksadana saham merupakan hal penting yang harus diketahui oleh para investor reksadana. Hal ini karena reksadana saham memiliki risiko yang cukup tinggi, fluktuasi harga saham bisa mengalami kenaikan dan penurunan secara drastis kapan saja.

Pada saat harga pasar sedang turun, tidak sedikit investor yang nyalinya menciut dan panik. Jika hal ini terjadi, investor bisa gegabah dan salah mengambil langkah hingga menyebabkan kerugian yang cukup besar.

Tentu saja semua investor tidak ingin hal tersebut terjadi. Maka dari itu, di sini kami akan pungkas habis mengenai investasi reksadana saham dan bagaimana cara berinvestasi yang aman meskipun harga pasar sedang turun.

Apa itu Reksadana Saham?

Sebelum pembahasan berlanjut pada cara investasi reksadana, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa itu reksadana saham. Reksadana saham merupakan salah satu produk investasi dari reksadana yang mengalokasikan dananya pada portofolio berbentuk saham.

Seperti yang telah kita ketahui jika reksadana memiliki 4 produk investasi, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Di antara keempat produk tersebut, reksadana saham merupakan jenis investasi yang memiliki risiko paling tinggi sehingga hanya cocok untuk investor dengan profil risiko agresif.

Meskipun demikian, risiko yang dimiliki reksadana saham tidak setinggi investasi saham. Proses investasi saham pada reksadana akan dikelola oleh manajer investasi, sehingga kamu tidak akan mengalokasikan tersebut sendirian.

Dengan demikian, proses investasi akan menjadi lebih aman. Kamu hanya perlu menanam modal investasi pada platform yang kamu pilih, lalu menunggu keuntungannya.

Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham

Banyak orang yang mengira jika cara investasi reksadana saham sama dengan investasi saham. Meskipun dua-duanya mengalokasikan dana pada portofolio saham, namun sistemnya sedikit berbeda. Berikut beberapa perbedaannya.

  1. Pengelolaan Dana
    Reksadana saham pengelolaan dana dilakukan langsung oleh manajer investasi dari perusahaan penyedia investasi reksadana yang kamu pilih. Hal ini membuat proses investasi menjadi lebih aman.
    Dalam pengelolaannya, manajer investasi akan dibantu oleh tenaga ahli lainnya yaitu komite investasi dan pengelola investasi. Komite investasi akan menjadi pengawas yang bertugas mengarahkan pengelola investasi dalam menjalankan strategi investasi yang telah dirancang.
    Sementara itu, pengelola investasi merupakan tim yang akan bertugas untuk mengelola investasi reksadana sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah dibuat sebelumnya bersama tim.
    Dengan hal ini, berarti kamu tidak akan mengelola dana investasi reksadana saham tersebut sendiri karena telah tersedia tim ahli yang akan turun langsung mengelola dana tersebut.
    Berbeda halnya dengan investasi saham, dana investasi akan langsung dikelola oleh investor itu sendiri. Oleh karena itu, investor diharuskan selalu memantau pergerakan saham setiap saat agar bisa menentukan frame timing yang tepat.
  1. Tingkat Risiko
    Sebelumnya telah kita ketahui jika cara investasi reksadana saham dan investasi berbeda, tentunya risiko yang ditawarkan juga akan berbeda. Reksadana saham sangat disarankan bagi investor yang ingin mencoba investasi saham karena memiliki risiko lebih rendah dari investasi saham.
    Hal ini disebabkan karena pada investasi reksadana saham, investor tidak akan mengambil keputusan sendirian. Semua pengelolaan dana akan dikelola oleh manajer investasi bersama timnya sehingga relatif lebih aman.
    Sebaliknya, pada investasi saham investor akan diminta untuk mengelola dana tersebut sendirian. Semua keputusan sepenuhnya berada di tangan investor, sehingga kemungkinan kebangkrutan lebih tinggi. Meskipun begitu, investor tetap bisa berkonsultasi dengan broker sebelum mengambil keputusan.
  1. Return
    Perlu kamu ketahui jika tingkat risiko akan berbanding lurus dengan keuntungan atau return yang akan didapatkan. Cara investasi reksadana saham cenderung memberikan imbal hasil yang lebih kecil dibanding investasi saham. Namun, hal ini berbanding lurus dengan risikonya.
    Akan tetapi, kamu juga akan dikenakan fee pada setiap melakukan penarikan dana, karena investasi tersebut dikelola oleh perusahaan. Jumlah dana penarikan tersebut berbeda-beda, tergantung kebijakan dari perusahaan tersebut.
    Di samping itu, investasi saham akan menawarkan return yang cenderung lebih tinggi untuk investor-nya. Namun, jika menjadi investor saham kamu akan diminta membayar biaya online trading oleh platform yang kamu gunakan. 
  1. Minimum Investasi
    Nominal minimum investasi yang ditetapkan oleh investasi saham rata-rata nominalnya cukup besar, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah. Untuk itu, investor disarankan untuk melakukan top up secara berkala untuk mencapai nominal tersebut.
    Sementara itu, reksadana saham saat ini sudah banyak yang menawarkan minimum investasi dengan nominal yang kecil. Modal minimum yang ditawarkan ini bervariasi, ada yang dimulai dari puluhan ribu, hingga ratusan ribu.
    Dengan modal yang minim ini, investor tidak perlu menunggu memiliki modal yang besar untuk mulai investasi reksadana saham. Hal ini membuat investasi reksadana bisa diikuti oleh berbagai kalangan.
  1. Keleluasaan Memilih Saham
    Pada saat berinvestasi reksadana saham, investor tidak memiliki kebebasan untuk memilih saham mana yang ingin mereka beli. Hal ini karena semua pengelolaan keuangan akan diatur oleh perusahaan.
    Sebaliknya, dalam investasi saham, investor bebas memilih saham mana yang akan dibeli karena semua pengelolaan dana diatur oleh investor itu sendiri. Dengan demikian, bisa disimpulkan jika cara investasi reksadana saham dan investasi saham jelas berbeda.

Cara Investasi Reksadana Saham Meski Pasar Sedang Turun

Meskipun pengelolaan dana dilakukan oleh manajer investasi, kamu sebagai investor tetap memiliki andil dalam meminimalisir kerugian yang bisa kamu dapatkan pada saat pasar sedang turun dengan cara berikut ini.

  1. Ingat Tujuan
    Perlu kamu ketahui jika reksadana saham disarankan untuk investasi berjangka panjang, yaitu di atas 5 tahun. Biasanya investor yang memilih investasi ini untuk kebutuhan yang bernilai besar seperti pendidikan anak, atau bahkan dana pensiun.
    Cara investasi reksadana online yang bisa kamu lakukan jika nilai portofolio sedang turun ialah dengan kembali mengingat tujuan awal kamu berinvestasi reksadana saham. Mengingat tujuan yang dimaksud di sini adalah kamu tidak boleh langsung menyerah pada saat melihat nilai portofolio turun.
    Jika kamu mengalami penurunan reksadana hanya dalam waktu satu bulan terakhir saja, tidak perlu berkecil hati. Penurunan tersebut tidak akan sebanding dengan potensi return yang akan kamu dapatkan beberapa tahun ke depan.
  1. Tahan Redeem
    Pada saat portofolio saham di reksadana yang kamu miliki sedang mengalami penurunan, sebaiknya jangan terlalu buru-buru untuk mencairkan dana tersebut. Penurunan yang saat ini terjadi masih dalam bentuk unrealized loss sehingga kerugian belum terealisasi dan masih memiliki potensi kenaikan.
    Jika kamu langsung mencairkan dana tersebut pada saat keadaan portofolio sedang turun, justru kerugian tersebut bisa terealisasi atau disebut realized loss. Jika hal ini terjadi, kamu bisa mengalami kerugian yang cukup besar.
  1. Kesempatan Top Up
    Investor yang cerdas akan bisa melihat peluang dalam setiap kondisi, termasuk dalam kondisi harga pasar sedang turun. Perlu kamu ingat jika dalam berinvestasi prinsip paling dasar yang harus kamu pegang adalah buy saat turun, dan sell saat naik.
    Dengan memegang prinsip itu, kamu tidak akan gusar saat melihat harga portofolio kamu menurun karena kamu bisa menambah portofolio tersebut. Jadi, saat harga pasar kembali naik kamu bisa mendapatkan return yang lebih besar.
    Dengan demikian, kesempatan ini harus kamu gunakan untuk top up reksadana saham agar bisa mendapatkan keuntungan lebih besar di masa depan.
  1. Alihkan Sebagian Aset
    Jika kamu memiliki rencana untuk menggunakan dana investasi dalam waktu yang cukup dekat, sebaiknya kamu mengalihkan sebagian dana tersebut pada instrumen lain yang lebih aman dan stabil.
    Misalnya saja, kamu bisa mengalihkan dana investasi reksadana saham ke pasar uang yang lebih aman. Meskipun besaran bunga return yang bisa kamu dapatkan menurun, setidaknya instrumen ini memiliki fluktuasi yang lebih stabil. Cara investasi reksadana online ini cukup ampuh untuk menjaga aset investasi.

digibank by DBS Reksadana: Cara Investasi Reksadana Aman dan Terpercaya

Jika saat ini kamu sedang tertarik untuk mencoba cara investasi reksadana di atas, cobalah memulainya bersama digibank by DBS Reksadana yang merupakan salah satu produk investasi dari DBS Indonesia.

DBS merupakan group jasa keuangan ternama di Asia. Berpusat di Singapore dan telah hadir di 18 pasar keuangan. DBS menyediakan berbagai layanan keuangan yang lengkap, salah satunya ialah investasi reksadana.

Jika kamu berinvestasi reksadana bersama digibank by DBS, kamu akan merasakan banyak keuntungan yang akan menunjang proses investasi kamu. Beberapa keuntungan tersebut di antaranya sebagai berikut.

  • Transaksi Lengkap Hanya Dalam 1 Aplikasi
    digibank by DBS Reksadana menawarkan semua transaksi dalam satu aplikasi saja, yaitu Aplikasi digibank by DBS. Dalam satu aplikasi saja kamu bisa melakukan banyak transaksi, mulai dari beli, jual, dan registrasi SID.
    Selain itu, pada saat kamu akan memindahkan aset investasi ke instrumen lain atau switching, kamu tidak perlu pindah-pindah aplikasi karena sudah menyediakan fitur yang bisa memudahkan kamu saat switching.
  • Pilihan Kategori
    Pada saat kamu akan berinvestasi reksadana di digibank by DBS, kamu akan menemukan beberapa pilihan kategori yang bisa kamu pilih sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki.
    Adapun kategori tersebut terdiri atas kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik. Kategori kinerja terbaik akan menampilkan pilihan produk investasi reksadana yang memiliki riwayat return terbaik dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini.
    Kategori terpopuler akan menampilkan pilihan produk investasi reksadana yang paling banyak diminati oleh investor di digibank by DBS. Terakhir, kategori reksadana scoring terbaik akan menampilkan produk investasi reksadana pilihan berdasarkan hasil riset tim ahli.
  • Fleksibel
    Berinvestasi reksadana bersama digibank by DBS sangat fleksibel. Kamu tidak perlu melakukan registrasi SID ulang ketika akan melakukan transaksi ulang. Cukup melakukan registrasi SID pada saat transaksi pertama saja.
  • Ada 50+ Produk
    digibank by DBS menawarkan lebih dari 50 produk investasi yang bisa kamu pilih dengan bebas. Pilihlah sesuai dengan cara investasi reksadana yang kamu ketahui dan sesuai dengan risiko profil kamu.
  • Minimum Investasi Rp 100 Ribu
    Untuk bisa mulai berinvestasi reksadana bersama digibank by DBS, kamu hanya perlu menyisihkan Rp 100 ribu saja dari gaji kamu. Dengan nominal ini, kamu sudah bisa mulai mempraktekkan cara-cara investasi yang sudah kamu ketahui di atas.

Jangan menunda waktu untuk melakukan hal baik, termasuk mencoba cara investasi reksadana di atas. Ayo mulai berinvestasi reksadana sekarang bersama digibank by DBS Reksadana.

 

Download Now Buat yang belum memiliki Aplikasi digibank by DBS