Cara Investasi Reksadana dan Tips Mengoptimalkan Keuntungan
10 Jan 2022

Cara Investasi Reksadana dan Tips Mengoptimalkan Keuntungan

Berinvestasi reksadana kini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat khususnya kalangan anak muda. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat akan investasi terus meningkat. Dalam melakukan investasi, modal saja tidak cukup. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah strategi yang tepat.

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal diperlukan strategi yang matang, hal ini juga berlaku pada semua jenis instrumen investasi. Supaya tidak salah mengambil langkah seorang investor harus memikirkan strategi dan cara investasi reksadana dengan cermat. Bila berinvestasi karena mengikuti tren tanpa memandang risiko dan tidak berpikir secara matang. Bisa jadi bukan keuntungan yang didapat justru kerugian yang akan menghampiri.

 

Kenali 4 Jenis Reksadana supaya Tidak Salah Pilih

Sebelum membahas tentang cara investasi reksadana yang tepat ada baiknya jika kamu mengenal jenis-jenis reksadana. Mengenal setiap jenis reksadana akan membantu kamu terhindar dari risiko kerugian. Alasannya karena setiap jenis reksadana memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai 4 jenis reksadana selengkapnya.

  1. Reksadana Pasar Uang
    Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling rendah risiko dan sesuai untuk investor konservatif. Walaupun tingkat risikonya terbilang rendah, keuntungan yang ditawarkan cukup besar karena di atas suku bunga deposito bank. Dana yang terkumpul dari para investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi yang mengelola ke dalam instrumen pasar uang atau surat utang berharga yang memiliki tanggal jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Cara investasi reksadana pasar uang terbilang cukup mudah dan tidak diperlukan pemilihan waktu, investor bisa melakukan investasi kapan saja.
    Contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sertifikat deposito, berikut penjelasan mengenai dua jenis surat utang tersebut.
    • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
      Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintahan yang umumnya memiliki jangka waktu mulai 1 hingga 12 bulan. Keuntungan yang didapatkan dari tingkat suku bunga yang diberikan dari lelang Bank Indonesia.
    • Sertifikat Deposito
      Sertifikat deposito merupakan jenis surat berharga yang diterbitkan bank kepada investor yang menanamkan modalnya ke deposito. Di dalam surat berharga tersebut tertera besaran suku bunga dan periode waktu jatuh tempo. Biasanya suku bunga deposito yang dikelola oleh manajer investasi lebih tinggi dibandingkan deposito yang dilakukan secara perseorangan.
  2. Reksadana Pendapatan Tetap
    Jenis reksadana satu ini memiliki penawaran imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang. Namun, dengan risiko yang tergolong rendah tidak heran jika banyak investor baru yang memilih reksadana pendapatan tetap. Manajer investasi yang mengelola produk reksadana pendapatan tetap akan menginvestasikan sebagian besar dana investor ke dalam instrumen yang memiliki nilai keuntungan yang tetap. Sebagian besar dana kelolaannya akan diinvestasikan ke obligasi dan sisanya diinvestasikan ke pasar uang.
    Bagi yang belum tahu apa itu obligasi yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah dengan imbal hasil yang telah ditentukan. Keuntungan yang didapat dari instrumen obligasi cenderung stabil sehingga bisa dikatakan pendapatan yang diterima nilai akan tetap dan tidak mengalami fluktuasi yang signifikan.
  3. Reksadana Campuran
    Kedua jenis reksadana sebelumnya lebih dikhususkan untuk investor yang tidak ingin menghadapi risiko tinggi. Berbeda dengan jenis reksadana campuran yang mana jenis reksadana ini lebih sesuai untuk investor moderat. Investor moderat adalah tipe investor yang ingin mendapatkan keuntungan besar namun tidak ingin mengambil risiko yang terlalu tinggi. Jadi mereka tipe investor yang cukup berani tapi  penuh dengan kehati-hatian karena tidak ingin mengalami kerugian yang fatal. Manajer investasi yang mengelola reksadana campuran akan menginvestasikan dana investor ke dalam beberapa instrumen, di antaranya:
    • Saham
    • Obligasi
    • Pasar uang
  4. Reksadana Saham
    Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang memiliki tingkat risiko paling tinggi namun menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan jenis reksadana yang lain. Reksadana saham lebih sesuai untuk tipe investor yang memiliki profil risiko agresif karena pada dasarnya reksadana saham mengadopsi prinsip high risk high return. Manajer investasi yang mengelola reksadana saham akan menginvestasikan sebagian besar dana investor ke dalam instrumen saham dan sisanya ke pasar uang. Cara investasi reksadana saham dibutuhkan strategi yang matang dan pemilihan waktu yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

 

Cara Investasi Reksadana Online yang Tepat agar Untung Maksimal

Saat ini banyak anak muda yang mulai menyadari akan pentingnya menata finansial di masa depan sedari dini, salah satu caranya dengan berinvestasi di reksadana. Namun, dalam praktiknya terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Salah satu yang utama ialah cara investasi reksadana yang tepat supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan tujuan finansial yang diinginkan dapat terwujud.

Berikut beberapa langkah melakukan investasi reksadana yang tepat.

  1. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
    Cara investasi Reksadana online yang pertama yaitu dengan memilih platform investasi yang terjamin kredibilitasnya. Saat ada banyak platform investasi reksadana yang bermunculan, belum tentu semua dapat dipercaya. Jadi, kamu harus lebih berhati-hati dalam memilihnya. digibank by DBS merupakan salah satu platform investasi reksadana yang aman dan terpercaya. Kamu bisa mulai berinvestasi reksadana melalui Aplikasi digibank by DBS dengan mudah, aman, dan praktis.
  2. Tentukan Jangka Waktu Investasi
    Supaya investasi yang dilakukan dapat tertata dan terorganisir dengan baik kamu harus menentukan jangka waktu investasi terlebih dulu. Jangka waktu investasi terdiri dari tiga macam yakni:
    1. Investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun)
    2. Investasi jangka menengah (antara 2 hingga 5 tahun)
    3. Investasi jangka pendek (antara 1 hingga 2 tahun)
  3. Pelajari Cara Kerja Setiap Jenis Reksadana
    Supaya kamu tidak salah memilih produk sebaiknya, kamu melakukan cara investasi reksadana satu ini. Bila penjelasan sebelumnya mengenai 4 jenis Reksadana kurang lengkap kamu bisa mencari referensi lain. Ada banyak ahli dan investor profesional yang memberikan penjelasan mengenai cara kerja setiap jenis Reksadana di internet. Tidak hanya itu pahami juga kelebihan dan kekurangannya untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
  4. Pastikan Legalitas Produk
    Cara investasi Reksadana online yang satu ini tidak boleh dilewatkan karena akan berpengaruh dengan kinerja produk ke depannya. Produk reksadana yang telah memiliki izin dari OJK pastinya sudah legal dan layak dipilih. Pastikan selalu mengecek legalitas produk untuk menghindari investasi bodong dan meminimalisir risiko kerugian.
  5. Pelajari Prospektus Reksadana
    Supaya hasil yang didapatkan bisa maksimal, sebaiknya pelajari dulu isi prospektus reksadana yang akan dipilih. Ini salah satu cara investasi Reksadana online yang harus dilakukan agar kamu tidak salah memilih produk. Dengan memperhatikan isi prospektus, kamu bisa mengetahui seperti apa portofolio serta kinerja manajer investasi, perizinan, biaya, kebijakan investasi, dan lain-lain.

 

Cara Memaksimalkan Keuntungan pada Investasi Reksadana

Agar investasi yang dilakukan dapat mendatangkan keuntungan yang besar, kamu perlu memperhatikan beberapa hal. Pada penjelasan berikut akan ada tips mengenai cara memaksimalkan keuntungan pada investasi reksadana.

  1. Pilih yang Sesuai dengan Tujuan
    Pertama pilihlah jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi yang direncanakan. Misalnya tujuan berinvestasi adalah untuk menyimpan dana darurat agar lebih berkembang nilainya, maka jenis reksadana yang paling tepat adalah reksadana pasar uang. Selain rendah, risiko reksadana pasar uang juga memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
  2. Pilih yang Sesuai dengan Profil Risiko
    Kenali profil risikomu untuk mengetahui jenis Reksadana apa yang sesuai, pada dasarnya ada 3 jenis profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. Tipe konservatif lebih cocok memilih Reksadana pasar uang, tipe moderat lebih cocok memilih Reksadana pendapatan tetap atau campuran, sedangkan tipe agresif lebih cocok memilih Reksadana saham.
  3. Tentukan Strategi Investasi
    Ada dua strategi investasi yang banyak diterapkan para investor reksadana, yaitu strategi investasi sekaligus dan berkala. Strategi investasi berkala lebih tepat untuk investor yang memiliki modal terbatas dan baru mencoba. Sementara strategi investasi sekaligus lebih sesuai untuk investor yang memiliki dana besar dan pintar memprediksi timing investasi biasanya didominasi investor yang sudah profesional.
  4. Terus Belajar dan Ikuti Perkembangan Informasi
    Meskipun investasi reksadana tidak menuntut kamu untuk melakukan analisis dan memprediksi pasar. Tetap saja kamu harus terus belajar dan mengikuti tren perkembangan pasar untuk mengetahui potensi-potensi yang bisa dijadikan peluang. Jadi, jangan malas untuk mempelajari suatu hal baru dan mengikuti perkembangan pasar untuk memaksimalkan investasi.

 

Investasi Reksadana Jadi Lebih Mudah dengan digibank by DBS

digibank by DBS tidak hanya memberikan layanan digital banking biasa tapi juga menawarkan kemudahan pembelian produk reksadana. Kini kamu bisa mulai berinvestasi dengan mudah, aman, dan praktis. Berikut ini keunggulan dalam layanan pembelian produk reksadana melalui Aplikasi digibank by DBS.

  1. Mudah Memilih Produk yang Tepat dengan 3 Kategori Reksadana
    Kamu bisa memilih produk reksadana yang tepat berdasarkan 3 kategori produk yang dikelompokkan berdasarkan kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik.
  2. Beli, Jual, dan Switch Bisa Dilakukan di Satu Aplikasi
    Kini kamu bisa dengan mudah melakukan pembelian, penjualan, hingga switch investasi secara langsung melalui aplikasi. Bahkan proses registrasi SID juga bisa dilakukan dengan mudah di Aplikasi digibank by DBS.
  3. Tersedia Lebih dari 50 Produk
    Tidak perlu takut dengan pilihan produk yang terbatas karena digibank by DBS menyediakan lebih dari 50 produk reksadana yang bisa dipilih dengan leluasa.
  4. Cukup dengan Modal Rp100.000 untuk Mulai Investasi
    Tidak perlu menyediakan modal dalam jumlah besar kini kamu bisa membeli produk reksadana dengan minimal modal sebesar Rp100.000 saja.
  5. Investasi Secara Berkala Menjadi Lebih Fleksibel dengan digibank by DBS
    Kamu bisa mulai investasi reksadana dengan modal kecil secara berkala dengan lebih mudah menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Caranya dengan memilih pembelian berkala tanpa harus melakukan registrasi ulang pada pembelian berikutnya. Kamu juga bisa mengubah nominal investasi dan tanggal pendebetan langsung di aplikasi.

Jadi cara investasi reksadana di Aplikasi digibank by DBS cukup mudah kamu perlu melakukan registrasi SID terlebih dulu. Sebelum melakukan pembelian produk reksadana yang diinginkan.

 

Download Now Buat yang belum memiliki Aplikasi digibank by DBS