bank digital
14 Jun 2023

Bank Digital: Sistem Pembayaran Praktis Era Digital

Kemudahan sistem pembayaran berdampak besar bagi perkembangan perekonomian masyarakat. Bank digital sebagai perkembangan dalam dunia perbankan terbukti sangat membantu dalam berbagai transaksi. Kini Anda tidak perlu datang dan mengantri di kantor bank untuk transfer, mengambil uang atau membeli produk perbankan, semua bisa dikerjakan secara online.

Layanan bank digital mempunyai banyak keunggulan dibanding sistem offline. Bagi yang belum mempunyai rekening, bisa membukanya dimana saja dan kapan saja tanpa harus datang ke kantor bank. Prosesnya mudah dan cepat sehingga nasabah bisa langsung melakukan transaksi.

Apa yang Dimaksud Sistem Pembayaran?

Banyaknya transaksi yang dilakukan oleh berbagai pihak membutuhkan sistem pembayaran yang baik dan tepat. Sistem pembayaran adalah cara untuk memindahkan sejumlah dana dari satu pihak ke lainnya. Cara untuk melakukan pembayaran ini bisa dengan tunai maupun cashless atau tanpa uang cash.

Jika sebelumnya pembayaran tunai lebih mendominasi proses transaksi, saat ini masih berlaku namun volumenya secara keseluruhan mulai berkurang. Masyarakat lebih memilih melakukan pembayaran secara cashless atau non tunai. Hal ini didukung oleh perkembangan bank digital yang semakin mudah diakses oleh siapa saja.

Layanan bank digital memudahkan transaksi kapan saja dan dimana saja. Dengan menggunakan fasilitas ini, proses pembayaran menjadi mudah dan cepat, bahkan bisa dilakukan secara lintas area. Transaksi dapat berlangsung secara realtime meski kedua pihak berada di wilayah yang berbeda.

Sistem pembayaran tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap hari, bahkan merupakan instrumen penting dalam bidang ekonomi. Karena itu perkembangan teknologi untuk memudahkan proses ini sangat. Kemudahan bertransaksi mendukung perkembangan berbagai bidang usaha yang mampu menaikkan kesejahteraan masyarakat.

Kenali Prinsip Sistem Pembayaran Bank Digital

Pentingnya sistem pembayaran bagi semua orang mengharuskan untuk dibuat prinsip yang mengatur dan melindungi semua pihak. Dengan demikian tidak ada yang merasa dirugikan dan sama-sama saling menguntungkan.

Bank digital menggunakan prinsip-prinsip dalam sistem pembayaran tersebut dalam mengelola dan mengatur transaksi. Hal ini yang menjadikan semua yang bertransaksi merasa aman dan tidak khawatir jika ada pihak yang melakukan kecurangan. Ada 4 prinsip yang harus dijalankan dalam sistem pembayaran, yaitu:

1. Efisien

Layanan bank digital didukung oleh banyak perbaikan dalam pengelolaan dan sistem pembayaran. Prinsip ini sebelumnya sudah ada dalam prosedur pembayaran konvensional atau dengan menggunakan uang cash. Prinsip pertama yang harus dijalankan adalah efisien. Tujuannya adalah agar semua proses berjalan lancar dan efektif.

Efisiensi dalam pembayaran memungkinkan semua orang bertransaksi dengan biaya paling rendah namun mendapatkan pelayanan terbaik. Hal ini secara tidak langsung bisa mendukung berbagai jenis usaha dan kegiatan ekonomi dalam masyarakat dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup.

2. Aman

Dalam menjalankan kegiatan ekonomi potensi kecurangan tidak bisa dihindari. Prinsip dalam pembayaran merupakan langkah untuk meminimalkan hal tersebut sehingga semua pihak merasa aman dan tenang.

Lembaga penyelenggara harus mengelola risiko dan menekannya agar tidak menyebabkan kerugian. Poin yang harus dijaga, selain keamanan juga likuiditas. Dengan demikian tidak ada pihak yang khawatir gagal menarik cash karena ketersediaan uang terbatas.

3. Perlindungan konsumen

Baik dalam bertransaksi menggunakan digital banking maupun secara cash, konsumen harus mendapat perlindungan. Penjagaan yang harus dilakukan mulai dari ketersediaan dana atau likuiditas, keamanan, maupun keseimbangan uang yang beredar dengan kebutuhan masyarakat atau dikenal dengan nama clean money policy.

Tidak dipungkiri, dalam masyarakat ada potensi politik terkait peredaran uang atau yang sering membuat masyarakat khawatir. Untuk mengatasi ini harus ada kepastian dalam bertransaksi, baik dalam bentuk layanan bank digital maupun sistem konvensional. 

4. Kesetaraan akses

Negara melalui Bank Indonesia berkewajiban melindungi masyarakat dari praktek monopoli. Kegiatan ekonomi ini sangat merugikan banyak pihak karena itu negara melarangnya. Prosedur untuk mengantisipasi hal ini dengan membuat regulasi dan mengawasi pelaksanaannya. 

Komponen Sistem Pembayaran

Komponen dalam sistem pembayaran adalah elemen yang terlibat atau harus ada selama transaksi tersebut berlangsung. Dengan adanya item ini, semua pihak yang melakukan pembayaran akan merasa aman dan tenang. Masing-masing komponen saling berkaitan dan mendukung untuk membentuk sistem yang sehat dan stabil. Komponen tersebut adalah:

1. Regulator

Regulator merupakan pihak yang bertugas membuat regulasi atau peraturan dan ketentuan. Pihak ini bertanggung jawab membuat ketentuan, mensosialisasikan dan memantau pelaksanaannya. Ada 4 komponen yang saling berkaitan dalam mengelola jalannya sistem pembayaran di Indonesia:

  • Bank Indonesia atau BI

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

  • Kementerian keuangan atau Menkeu

  • Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS

2. Penyelenggara

Penyelenggara adalah lembaga yang mendukung jalannya berbagai transaksi pembayaran di Indonesia. Institusi ini mendukung dan memfasilitasi masyarakat dalam melakukan pembayaran. komponen ini berperan langsung maupun tidak langsung dan ikut andil dalam menyediakan dan menjalankan transaksi.

Lembaga yang menjadi komponen penyelenggara tersebut antara lain: bank sentral, bank umum, lembaga kliring, pasar modal, institusi penyedia jasa jaringan komunikasi, perusahaan penerbit kartu kredit dan lainnya.

Setiap lembaga mempunyai peran dan tanggung jawab yang tidak sama. Dari semua institusi tersebut, bank sentral mempunyai peran yang paling dominan. Perannya dalam sistem pembayaran sebagai operator, regulator dan supervisor. Karena fungsi tersebut, bank sentral perlu terlibat dalam transaksi pembayaran.

3. Infrastruktur teknis

Infrastruktur teknis merupakan peralatan yang digunakan dalam proses pembayaran atau pemindahan dana. Dalam sistem bank digital, komponen ini mencakup komputer, tablet atau smartphone sebagai alat untuk bertransaksi jaringan internet, sistem backup, alat komunikasi dan lainnya.

Tanpa adanya infrastruktur ini maka layanan bank digital tidak akan bisa berjalan. Sedang dalam transaksi konvensional, peralatan yang dibutuhkan lebih simpel karena kedua pihak bertemu secara langsung.

4. Alat pembayaran

Dengan berkembangnya sistem pembayaran, memberikan banyak kemudahan, keamanan dan kecepatan dalam bertransaksi. Alat pembayaran secara umum ada dua, pertama untuk tunai dengan menggunakan uang rupiah.

Jenis yang kedua non tunai dimana sebelumnya bisa menggunakan warkat, cek, giro, bilyet dan lainnya. Sedangkan dalam perkembangan bank digital, sistem pembayaran bisa dilakukan tanpa perantara karena otomatis saldo akan dipindahkan ke rekening tujuan.

5. Mekanisme operasional

Mekanisme operasional merupakan prosedur dalam pelaksanaan pembayaran. Hal ini memberikan jaminan mengenai kelancaran dan keamanan dalam semua proses pemindahan dana. Selain itu juga memberi kepastian penerimaan dana oleh pihak yang dituju. Di Indonesia mekanisme ini berupa Sistem Kliring Bank Indonesia atau SKNBI dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement atau BI-RTGS.

6. Perangkat hukum

Perangkat hukum memegang peranan penting dalam berlangsungnya pembayaran yang aman dan terpercaya. Di Indonesia perangkat tersebut berupa undang-undang dan peraturan-peraturan terkait sistem pembayaran tersebut.

Selain itu, bagian dari perangkat hukum lainnya adalah aturan dari bank, ketentuan antara pihak pemberi kredit dan debitur, peraturan antara bank dan bank sentral dan lainya. Jaminan legalitas ini merupakan bentuk pelayanan terbaik bagi masyarakat yang ingin bertransaksi.

Jenis-jenis Sistem Pembayaran

Jenis sistem pembayaran berkaitan dengan model transaksi yang dilakukan, yaitu tunai dan non tunai. Perkembangan digital banking yang diikuti oleh perusahaan dengan memberikan kemudahan bertransaksi secara cashless membawa pergeseran kebiasaan dalam pembayaran yang sangat signifikan.

Sebelumnya hampir semua transaksi dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Selain itu, sebagian lain membayar dengan warkat, giro, cek dan sejenisnya. Adanya layanan digital banking menjadikan transaksi ini sebagai pilihan utama. Hal ini berkaitan dengan tingginya risiko transaksi cash dan kemudahan pembayaran cashless.

1. Tunai

Pembayaran tunai lazim dilakukan oleh masyarakat yang berinteraksi secara langsung. Dalam transaksi ini kedua pihak biasanya bertemu secara langsung untuk menyerahkan dan. Prosesnya yang tidak simpel dan potensi resiko menjadikan sistem ini berkurang. Jika ada pilihan untuk membayar dengan opsi lain.

Pembayaran non tunai dinilai kurang cepat dan pihak yang menerima perlu banyak waktu untuk menghitung serta mencatat transaksi tersebut. Selain itu juga membutuhkan tempat untuk menyimpan yang aman. Potensi kehilangan karena pencurian atau kesalahan dalam penghitungan juga cukup besar.

2. Non tunai

Pembayaran non tunai menjadi pilihan banyak orang karena kemudahannya. Saat ini Anda bisa bertransaksi tanpa perlu bertemu dan membawa uang. Proses pengiriman ke lintas wilayah juga sangat cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik. Pembayaran dengan cara ini juga praktis. Anda tinggal membuka smartphone, tablet atau laptop dan sudah bisa melakukan transaksi melalui jaringan internet.

Dalam kelompok pembayaran non tunai bukan hanya dengan transfer melalui e-banking saja, tetapi dapat juga menggunakan kartu kredit, kartu debit, warkat, cek, giro dan lainnya. Kategori ini mencakup semua pembayaran yang tidak menggunakan uang cash dalam bertransaksi.

Munculnya e-payment yang diselenggarakan oleh berbagai jenis platform mendukung semakin berkembangnya sistem pembayaran non tunai. Hal ini semakin maju dengan adanya berbagai sistem pembayaran yang lebih simpel dan mudah. Salah satunya melalui barcode, sehingga menjadi pilihan terbaik bagi banyak konsumen ketika melakukan pembayaran.

Bank digital: Pembayaran yang Praktis dan Aman

Bank digital mendukung pertumbuhan dan perkembangan sistem pembayaran di Indonesia sehingga menjadi lebih praktis, mudan dan aman. Saat ini pengguna transaksi tersebut terus bertambah. Selama ada perangkat dan internet, nasabah bisa melakukan berbagai aktivitas perbankkan. Salah satu penyelenggara terpercaya adalah bank DBS dengan digibank.

digibank merupakan layanan bank digital dari DBS yang tersedia dalam bentuk aplikasi sehingga mudah diakses kapan saja dan dari mana saja. Kemudahan ini menjadikan semua orang, termasuk di daerah terisolir, selama ada akses internet bisa melakukan transaksi perbankan secara mudah dan cepat.

Dukungan digital banking ini memberi banyak peluang bagi perkembangan bisnis dan kebutuhan hidup lainnya. Kini untuk membuka rekening, mengirim uang sampai membeli produk investasi bisa dilakukan dari smartphone tanpa harus antri. Keunggulan digibank by DBS adalah:

  • Tersedia pilihan transaksi dengan lengkap, mudah, dan terjamin aman.

  • Terdapat banyak produk asuransi dan ada lebih dari 150 pilihan produk investasi.

  • Nasabah bisa mendapatkan penawaran kartu kredit dan pinjaman dengan approval 60 detik.

Dengan menggunakan bank digital, Anda bisa bertransaksi lintas wilayah dan waktu. Hal ini menjadi sistem pembayaran yang praktis, aman, mudah dan cepat. Siapapun bisa melakukan transaksi digital karena bank DBS menyediakannya dalam aplikasi digibank yang user friendly. Untuk lebih detailnya, bisa klik di sini.