Tenor Investasi
31 Jan 2025

Tips Memilih Tenor yang Tepat untuk Tujuan Investasimu

Apa Itu Tenor?

Mengapa Tenor Penting?

Faktor Penentu Tenor

  1. Tujuan Investasi
  2. Profil Risiko
  3. Kondisi Pasar
  4. Kebutuhan Likuiditas

Jenis-jenis Tenor

  1. Jangka Pendek
  2. Jangka Menengah
  3. Jangka Panjang

Strategi Memilih Tenor yang Tepat dalam Investasi

  1. Evaluasi Tujuan Keuangan
  2. Tentukan Toleransi Risiko
  3. Analisis Kondisi Pasar
  4. Pertimbangkan Kebutuhan Likuiditas
  5. Diversifikasi Tenor
  6. Konsultasi dengan Profesional Keuangan

 

Poin Penting  :

Memilih tenor yang sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko, dan kondisi pasar akan memaksimalkan hasil dan fleksibilitas finansial.

  • Pengertian Tenor: Tenor adalah jangka waktu yang ditentukan dalam investasi yang memengaruhi kapan dana dapat dicairkan dan seberapa besar bunga yang didapatkan.
  • Mengapa Tenor Penting: Pemilihan tenor yang tepat mempengaruhi likuiditas, hasil investasi, dan risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan finansial.
  • Faktor Penentu Tenor: Faktor seperti tujuan investasi, profil risiko, kondisi pasar, dan kebutuhan likuiditas harus dipertimbangkan dalam menentukan tenor yang sesuai.
  • Jenis-jenis Tenor: Jangka pendek, menengah, dan panjang, yang masing-masing memiliki keuntungan dan risiko yang berbeda sesuai dengan kebutuhan investasi.
  • Strategi Memilih Tenor yang Tepat dalam Investasi: Strategi memilih tenor yang tepat mencakup evaluasi tujuan keuangan, toleransi risiko, kondisi pasar, kebutuhan likuiditas, serta diversifikasi tenor.
  • Memilih Aplikasi Investasi Terbaik: Aplikasi digibank by DBS menawarkan kemudahan pengelolaan portofolio dengan fitur lengkap, suku bunga kompetitif, dan berbagai pilihan tenor.

 

Mau memulai perjalanan investasimu dengan lebih percaya diri?

 

Apakah saat ini kamu sedang mencari cara agar investasi makin maksimal? Salah satu langkah penting yang sering dianggap sepele adalah memilih tenor yang tepat. Tenor atau jangka waktu investasi sangat memengaruhi hasil akhir, termasuk besarnya keuntungan dan fleksibilitas penggunaan dana.

 

Nah, bagi Sahabat digibank yang tertarik pada investasi deposito, memilih tenor bukan sekadar soal angka, tapi juga soal strategi.  Yuk, simak penjelasan selanjutnya!

 

Apa Itu Tenor? 

Tenor adalah jangka waktu yang ditentukan untuk suatu investasi, mulai dari awal hingga akhir masa investasi. Tenor deposito biasanya tersedia dalam pilihan waktu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga beberapa tahun. Selama periode tersebut, dana yang kamu tanamkan akan dikunci dan hanya bisa dicairkan setelah tenor berakhir. Tenor menjadi penentu kapan kamu bisa menikmati hasil investasimu sekaligus seberapa besar bunga yang akan diterima. 

 

Mengapa Tenor Penting? 

Pemilihan tenor yang tepat sangat berpengaruh pada fleksibilitas dan keuntungan investasimu. Jika kamu memilih tenor pendek, likuiditas lebih terjaga, namun bunga yang diterima biasanya lebih kecil. Sebaliknya, tenor panjang memberikan imbal hasil lebih tinggi, tetapi dana akan terkunci lebih lama.

 

Oleh karena itu, dalam investasi deposito, memilih tenor yang sesuai dengan kebutuhan adalah kunci agar hasil investasimu optimal tanpa mengorbankan kebutuhan finansial jangka pendek. 

 

Faktor Penentu Tenor 

Memilih tenor yang tepat tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan, seperti berikut:

1.  Tujuan Investasi

Menentukan tujuan investasi adalah langkah awal yang penting. Apakah kamu berinvestasi untuk kebutuhan jangka pendek, seperti liburan atau belanja, atau untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun? Tujuan ini akan menentukan apakah kamu sebaiknya memilih tenor pendek atau panjang. Misalnya, jika kamu ingin menikmati bunga deposito lebih besar untuk jangka panjang, tenor yang lebih lama bisa jadi pilihan. 

2.  Profil Risiko

Tiap investor punya toleransi risiko yang berbeda-beda. Jika kamu tipe konservatif, tenor pendek cenderung lebih nyaman karena risikonya lebih rendah. Sementara itu, untuk investor moderat atau agresif, tenor panjang mungkin lebih menarik karena potensi keuntungan yang lebih besar.

3.  Kondisi Pasar

Kondisi ekonomi dan pasar juga memengaruhi keputusan memilih tenor. Saat suku bunga sedang tinggi, tenor panjang lebih menguntungkan karena bunganya tetap hingga jatuh tempo. Namun, jika pasar sedang tidak stabil, tenor pendek bisa memberikan fleksibilitas lebih.

4.  Kebutuhan Likuiditas

Jika kamu membutuhkan akses cepat ke dana untuk kebutuhan mendadak, tenor pendek adalah solusi terbaik. Sebaliknya, jika kamu tidak memerlukan dana tersebut dalam waktu dekat, memilih tenor panjang dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal.

Baca Juga: Intip 5 Investasi yang Cocok untuk Tabungan Hari Tua

Jenis-jenis Tenor

Setiap jenis tenor memiliki karakteristik yang berbeda, tergantung pada kebutuhan investasimu.

1.  Jangka Pendek

Tenor jangka pendek biasanya berlangsung selama 1 hingga 12 bulan. Pilihan ini cocok untuk investor yang ingin likuiditas tinggi dan hasil yang cepat, meskipun bunganya relatif lebih kecil dibanding tenor lainnya.

2.  Jangka Menengah

Tenor jangka menengah berlangsung antara 1 hingga 3 tahun. Pilihan ini cocok untuk investor yang ingin memaksimalkan keuntungan tanpa mengorbankan fleksibilitas. Tenor ini diminati karena memberikan keseimbangan antara bunga yang kompetitif dan risiko investasi deposito yang masih terkendali.

3.  Jangka Panjang

Tenor jangka panjang meliputi periode lebih dari 3 tahun. Biasanya dipilih untuk investasi yang bersifat strategis, seperti persiapan dana pensiun. Meskipun dana terkunci lebih lama, imbal hasil dari bunga deposito cenderung lebih tinggi, sehingga cocok untuk tujuan jangka panjang. 

 

Strategi Memilih Tenor yang Tepat dalam Investasi

Agar kamu bisa mendapatkan hasil investasi yang maksimal, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan saat memilih tenor.

1.  Evaluasi Tujuan Keuangan

Pastikan kamu memahami kebutuhan finansialmu, baik jangka pendek maupun panjang. Apakah dana tersebut akan digunakan untuk belanja dalam waktu dekat, atau justru untuk menabung jangka panjang? Evaluasi tujuan ini sangat penting, terutama dalam investasi deposito, agar hasilnya sesuai dengan harapan.

2.  Tentukan Toleransi Risiko

Toleransi risiko mengacu pada sejauh mana kamu bisa menerima fluktuasi atau ketidakpastian dalam investasi. Jika kamu termasuk tipe konservatif yang tidak nyaman dengan risiko tinggi, tenor pendek bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan tenor ini, dana lebih cepat cair, sehingga risiko terhadap perubahan suku bunga atau kondisi ekonomi dapat diminimalkan. 

Namun, jika kamu adalah tipe investor moderat atau agresif yang berani menghadapi risiko lebih besar demi potensi imbal hasil yang lebih tinggi, tenor panjang dapat menjadi opsi yang lebih menarik. Sebelum menentukan pilihan, evaluasilah keuanganmu secara menyeluruh. Pertimbangkan pula apakah kamu memiliki sumber pendapatan lain yang dapat menutupi kebutuhan jangka pendek saat dana investasimu terkunci dalam jangka waktu tertentu.

3.  Analisis Kondisi Pasar

Kondisi pasar, termasuk suku bunga dan stabilitas ekonomi, sangat memengaruhi hasil investasi. Saat suku bunga sedang tinggi, memilih tenor panjang biasanya lebih menguntungkan karena suku bunga yang didapat akan tetap tinggi hingga tenor berakhir. Namun, jika suku bunga sedang cenderung menurun, tenor pendek memberikan fleksibilitas untuk memindahkan dana ke instrumen lain yang lebih menguntungkan. 

Selain itu, situasi ekonomi global dan nasional, seperti inflasi dan resesi, juga memengaruhi pilihan tenor. Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, tenor pendek seringkali menjadi opsi yang lebih aman, sementara tenor panjang cocok di kondisi ekonomi yang stabil. Gunakan informasi terkini dari sumber terpercaya untuk memandu keputusan investasimu. 

4.  Pertimbangkan Kebutuhan Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan untuk mengakses dana investasi dengan cepat tanpa mengurangi nilainya. Jika kamu memiliki kebutuhan mendesak dalam waktu dekat, seperti pembayaran pendidikan, biaya kesehatan, atau pembelian aset, memilih tenor pendek adalah keputusan yang bijaksana. Dengan tenor pendek, dana akan lebih cepat cair, sehingga memudahkanmu untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus menarik dana sebelum jatuh tempo yang dapat dikenai penalti. 

Sebaliknya, jika kebutuhan likuiditas rendah dan kamu memiliki cadangan dana darurat, tenor panjang dapat menjadi pilihan untuk mengoptimalkan hasil investasi. Dengan tenor panjang, kamu bisa menikmati bunga yang lebih tinggi karena dana terkunci lebih lama. Untuk mengelola likuiditas dengan baik, pastikan untuk membagi portofoliomu antara investasi jangka pendek dan panjang.  

5.  Diversifikasi Tenor

Alih-alih menempatkan seluruh dana pada satu tenor, kamu bisa membaginya dalam beberapa tenor berbeda, seperti jangka pendek, menengah, dan panjang. Dengan cara ini, kamu bisa menjaga likuiditas jangka pendek sambil tetap menikmati hasil investasi dari tenor yang lebih panjang. 

Misalnya, sebagian dana bisa ditempatkan pada tenor pendek untuk kebutuhan mendadak, sementara sisanya pada tenor panjang untuk tujuan finansial jangka panjang. Diversifikasi ini juga membantu mengurangi dampak fluktuasi suku bunga, karena kamu tidak bergantung pada satu jenis tenor saja. Selain itu, strategi ini memungkinkan kamu untuk tetap mendapatkan bunga deposito yang kompetitif tanpa harus mengorbankan fleksibilitas finansial. 

6.  Konsultasi dengan Profesional Keuangan

Jika masih ragu, jangan segan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan. Mereka dapat memberikan panduan berdasarkan situasi finansialmu, sehingga kamu bisa memilih tenor yang paling sesuai dengan tujuan investasi.

 

Memilih tenor yang tepat untuk investasi deposito adalah langkah awal yang cerdik menuju kebebasan finansial. Dengan memahami tujuan investasi, profil risiko, dan kondisi pasar, kamu bisa merancang portofolio yang optimal. Ingat, investasi adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. 

 

Mulailah perjalanan finansialmu bareng Aplikasi digibank by DBS. Nikmati kemudahan berinvestasi secara online, suku bunga kompetitif, dan berbagai pilihan tenor yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selain itu, Aplikasi digibank by DBS juga menghadirkan fitur-fitur unggulan seperti notifikasi yang dipersonalisasi sesuai portofolio, panduan investasi dari digibank Advisor, dan Wealth 101 yang berisi artikel serta kelas investasi bersama para pakar. 

 

Dengan lebih dari 150 produk investasi, termasuk deposito yang terjangkau mulai dari Rp 1 juta, kamu bisa mengelola seluruh kebutuhan finansialmu melalui satu aplikasi. Jadi, tunggu apa lagi? Klik di sini untuk mulai mewujudkan tujuan finansialmu bersama Aplikasi digibank by DBS.

Baca Juga:

Mau Keuangan Aman? Pahami Manajemen Risiko

Mau Dapat Passive Income dari Deposito?Perhatikan Hal Ini!

Mau Investasi Deposito Jangka Pendek/Panjang? Ini Jawabannya