Tips Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Muda
01 Apr 2021

How to Win the Perfect Household

Tak sedikit pasangan muda bingung dalam merencanakan keuangan untuk setiap tujuan finansial di masa depan.

Salah satu hal yang menjadi masalah besar bagi mereka adalah menipisnya dana tabungan, lantaran telah digunakan untuk menggelar pesta pernikahan atau bulan madu impian. Seperti diketahui, keluarga muda tentu memiliki banyak tantangan ke depannya.

Seperti apakah perencanaan keuangan yang baik bagi keluarga muda yang ingin mewujudkan impian memiliki rumah tangga yang sempurna? Berikut tips dari digibank & Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, CFP®.

1. Hindari besar pasak daripada tiang

Setiap uang yang dibelanjakan atau ditransaksikan dan masuk sebagai pengeluaran sebaiknya dicatat secara. Catatan itu bernama laporan arus kas atau cash flow.

Ketika nilai arus kas bersih (hasil pengurangan pemasukan dan pengeluaran) adalah negatif atau minus, hal itu menandakan pengeluaran kita melebihi pemasukan (besar pasak daripada tiang). Jika dibiarkan, maka jumlah tabungan Anda bisa makin tergerus di masa yang akan datang.

Kurangilah pengeluaran yang bersifat keinginan atau gaya hidup. Bila mungkin, tambahlah pendapatan bulanan Anda lewat kerja sampingan atau dengan berinvestasi di instrumen pendapatan tetap.

2. Sediakan dana darurat dan asuransi kesehatan

Pengeluaran seorang yang sudah berkeluarga jelas lebih besar ketimbang mereka yang masih lajang. Dana darurat berguna untuk memitigasi risiko kehilangan penghasilan - yang seperti dialami banyak orang di masa pandemi ini.

Bagi mereka yang telah menikah, pertimbangkanlah menyediakan dana darurat setara dengan enam kali pengeluaran bulanan. Alasannya karena di masa pandemi ini, risiko hilangnya pekerjaan memang cukup tinggi dan tidaklah mudah mencari pekerjaan baru karena banyak sekali perusahaan yang melakukan efisiensi.

Karena untuk kebutuhan darurat, penting sekali buat menjadikan dana darurat ini likuid alias mudah dicairkan. Amat disarankan untuk meletakkan dana darurat di rekening tabungan terpisah dari rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Sediakan pula fasilitas kartu ATM di rekening dana darurat tersebut agar dapat dicairkan kapan saja tanpa terbatas waktu. Kamu bisa menggunakan Tabungan Maxi dari digibank dengan bunga 3% yang bisa cair setiap saat dan tanpa saldo minimum sebagai tempat untuk menyimpan dana daruratmu

Sedangkan untuk darurat kesehatan, yang tentu tidak akan pernah bisa kita perkirakan, pastikan Anda melindungi diri dari resiko finansial lebih besar dengan memiliki asuransi kesehatan minimal dalam bentuk asuransi rawat inap.

Survei dari Willis Towers Watson menunjukkan bahwa, kenaikan biaya kesehatan di Indonesia adalah 10 hingga 11% per tahun.

Apa jadinya jika salah satu di antara Anda jatuh sakit? Tentu saja biaya yang harus dikeluarkan tidaklah murah, hal ini tentu menjadi risiko finansial yang harus ditanggung bersama.

Hal inilah yang membuat Anda wajib mempersiapkan jaminan kesehatan seperti menjadi peserta BPJS Kesehatan atau memiliki asuransi kesehatan swasta.

3. Lindungi kekayaan keluarga Anda

Saat si pencari nafkah kehilangan kemampuannya untuk bekerja sebut saja karena kehilangan fungsi anggota tubuh, kecelakaan, dan meninggal dunia, keluarga yang ditinggal akan kehilangan pendapatan rutin yang didapat per bulannya. Cara memitigasi masalah ini adalah dengan memiliki asuransi jiwa.


Asuransi jiwa akan memberikan santunan berupa uang pertanggungan yang sifatnya bebas pajak ke keluarga yang ditinggal. Besarnya jumlah pertanggungan dan cakupan manfaat asuransi, tentu juga dipengaruhi dengan premi yang kita bayarkan.

4. Berutang boleh saja tapi ada syaratnya

Selama dana darurat belum terpenuhi, ada baiknya menghindari utang tujuan keuangan jangka panjang seperti contohnya mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR), atau membeli kendaraan seperti mobil mentang-mentang sedang ada kebijakan relaksasi PPnBM dari pemerintah. Hal itu disebabkan karena, bila kita kehilangan penghasilan maka kita akan kesulitan untuk membayar cicilannya.

Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui besaran cicilan yang nilainya 50% dari penghasilan bulanan kita. Tapi dengan tumpukan utang sebesar itu, bagaimana kita bisa menyisihkan investasi atau membeli asuransi demi kebutuhan proteksi kita.

Ada baiknya bagi Anda untuk menetapkan cicilan utang maksimal di bawah 35% dari penghasilan bulanan.

5. Tujuan investasi harus relevan

Kamu dan pasangan mungkin telah memiliki investasi masing-masing. Namun, apakah investasi tersebut sudah sesuai pada tujuannya?

Guna merealisasikan impian mewujudkan rumah tangga sempurna, tujuan keuangan itu harus relevan. Mulailah mempersiapkan dana untuk persalinan anak, persiapan naiknya pengeluaran karena kelahiran anak, perencanaan pendidikan anak, hingga perencanaan dana pensiun.

Berinvestasilah di instrumen investasi rendah risiko deposito atau reksa dana pasar uang. Sementara itu untuk jangka menengah, bisa memilih obligasi pasar perdana hingga pasar sekunder, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran,.

Di Aplikasi digibank sendiri kamu bisa mulai berinvestasi dari Rp1 Juta di berbagai instrument invetasi mulai dari deposito, obligasi pasar perdana hingga sekunder. Keuntungannya pun berbeda-beda mulai dari bunga deposito hingga 4,5% hingga imbal hasil obligasi 7,5%. Semuanya kembali lagi ke tujuan investasimu ya.

Nah, khusus untuk investasi jangka panjang, kamu bisa memilih instrumen investasi saham yang bisa memberikan imbal hasil tinggi walau fluktuasinya juga tinggi, tapi pastikan dahulu kamu mengerti setiap pilihan produk investasi ini ya

Itu beberapa langkah yang sebaiknya dipenuhi para keluarga muda yang mendambakan rumah tangga sempurna dan bebas finansial. Patut diketahui bahwasannya keberhasilan sebuah perencanaan keuangan tidak dalam waktu yang singkat, sikap konsisten dan sabar sangat diperlukan untuk kelancaran proses ini.