Menghitung Potensi Keuntungan dari Investasi Obligasi
14 Jul 2020

Menghitung Potensi Keuntungan dari Investasi Obligasi

Pada dasarnya, investasi adalah sebuah proses meningkatkan nilai aset dengan cara menempatkan dana di instrumen tertentu. Peningkatan itu berasal dari keuntungan yang diperoleh dari proses tersebut.

Supaya tidak seperti menggarami lautan, proses investasi perlu disertai dengan pengetahuan mengenai konsep perhitungan potensi keuntungan. Tidak terkecuali investasi di obligasi atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah.

Ada sejumlah konsep yang dikenal secara umum dalam investasi obligasi yaitu kupon, yield to maturity, current yield, accrued interest, capital gain dan sebagainya yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Berikut ini ilustrasi penghitungan potensi keuntungan dari investasi obligasi pemerintah. Sebagai contoh, seorang investor memiliki uang Rp100 juta dan berinvestasi di obligasi seri FR dengan kupon 10%.

Berapa nilai kupon yang diterima setiap 6 bulan? Berapa pula current yield, accrued interest dan potensi yield to maturity?

Kupon

Kupon adalah bunga yang dibayarkan penerbit obligasi kepada investor secara berkala. Periode waktu pembayaran kupon obligasi itu bervariasi tergantung jenisnya. Misalnya, pembayaran kupon obligasi FR dilakukan setiap 6 bulan sedangkan kupon ORI setiap 1 bulan.

Dalam contoh Obligasi Negara seri FR, kupon dibayar secara semi-annual atau dua kali setahun setiap 6 bulan. Rumusnya adalah kupon dikalikan dengan nilai nominal.

Karena dibayar dua kali dalam setahun, maka hasil perkalian antara kupon dan nilai nominal itu dibagi dua. Besaran kupon tersebut perlu dikurangi Pajak penghasilan (Pph) sebesar 15%. (lihat infografis)

Capital Gain

Selain dari kupon, investasi obligasi memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai capital gain dari transaksi di pasar sekunder.

Sebagai contoh, investor tersebut menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga 102%. Dengan demikian, capital gain yang berpotensi diperolehnya sebesar Rp2.000.000 yang berasal dari penghitungan Rp100.000.000 x (102-100)%.

Perhitungan yang sama digunakan untuk menghitung capital loss. (lihat infografis)

Infografis perhitungan investasi obligasi

Current Yield

Yield adalah imbal hasil dari proses investasi obligasi. Current yield merupakan imbal hasil yang diterima selama satu tahun dengan menghitung tingkat kupon obligasi dibagi dengan harga obligasi.

Obligasi pemerintah yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder bukan hanya memiliki kupon namun juga harga (price). Harga tersebut terdiri dari harga premium, harga par dan harga diskon.

Harga par adalah harga obligasi yang sama dengan nilai par atau nilai nominal (=100%), harga premium adalah harga obligasi di atas harga par (>100%) dan harga diskon adalah harga obligasi di bawah nilai par (<100%). 

Current yield diperoleh dengan cara membagi kupon dengan harga beli obligasi. Misalnya, harga beli obligasi sebesar 98 (atau 98% dari nilai nominal) dan kupon 10% maka investor sebenarnya memiliki keuntungan sebesar 10,2%.

Accrued Interest

Accrued interest atau bunga berjalan adalah kupon yang harus dibayar pembeli kepada penjual obligasi yang muncul apabila transaksi beli terjadi di antara tanggal pembayaran kupon. Berikut ini contohnya:

Investor X membeli obligasi dari investor Y dengan nilai nominal Rp100.000.000 juta serta kupon 10% pada 1 April 2017 dimana obligasi tersebut jatuh tempo pada 1 Juli 2018. Kupon dibayar setiap 1 Januari dan 1 Juli.

Selain membayar harga obligasi, investor X juga perlu membayar bunga berjalan dimana investor Y berhak atas bunga dari tanggal pembayaran kupon terakhir (1 Januari 2017) hingga 1 April 2017.

Berikut rumusaccrued interest:
rumus accrued interest

Dimana:

AI: bunga berjalan

N: nilai nominal

c: tingkat kupon

n: frekuensi pembayaran kupon dalam setahun

a: periode dari tanggal pembayaran kupon terakhir sampai tanggal setelmen.

E: periode dari tanggal pembayaran kupon terakhir sampai tanggal pembayaran kupon berikutnya.

Dengan perhitungan menggunakan rumus accrued interest tersebut, bunga berjalan yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp25.000.000.

Yield to Maturity (YTM)

Yield to maturity (YTM) adalah potensi keuntungan per tahun yang diperoleh dari kupon dan selisih harga apabila memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Pergerakan yield ini berbanding terbalik dari pergerakan harga. Apabila harga obligasi meningkat maka yield turun, begitu pula sebaliknya. YTM dianggap menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh investor apabila memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Rumus YTM menghitung beberapa faktor seperti nilai nominal, harga beli obligasi, nilai nominal, hingga tahun jatuh tempo. Dari perhitungan menggunakan rumus yang ada, kita mendapatkan perkiraan YTM sebesar 12,12%.

Perbandingan dengan Deposito

Dalam sejumlah aspek, obligasi memiliki beberapa perbedaan karakteristik dengan instrumen investasi lainnya yaitu simpanan deposito. Dalam investasi di deposito, besaran pajak penghasilan lebih besar yakni 20%, sedangkan obligasi hanya 15%.

Di samping itu, tingkat bunga deposito biasanya lebih rendah dibandingkan dengan imbal hasil atau yield obligasi. Oleh karena itu, tingkat keuntungan yang ditawarkan lebih rendah sesuai dengan karakter dari instrumen tersebut.

Deposito juga tidak dapat diperdagangkan seperti obligasi di pasar sekunder sehingga tidak memiliki potensi capital gain. Secara jangka waktu, deposito memiliki varian tenor yang lebih pendek daripada obligasi.

Berdasarkan perhitungan yang sudah disampaikan di atas, investasi obligasi menjadi opsi yang menarik apabila kita ingin memiliki instrumen investasi yang keuntungannya dapat diprediksi di masa depan.

Di samping itu, modal investasi obligasi pemerintah akan kembali apabila kita memegangnya hingga jatuh tempo. Obligasi adalah instrumen investasi yang dapat menjadi penyeimbang dari instrumen-instrumen investasi lain yang telah kita miliki.

Keuntungan yang diperoleh dari investasi obligasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan di masa depan, misalnya, untuk membeli perlengkapan dapur, membeli sepeda baru atau tujuan lain sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.

Nah, kalau kamu masih bingung tentang investasi obligasi ini, kamu bisa DM digibank di Instagram @digibankid untuk bertanya langsung seputar investasi. Yuk, mulai investasi obligasi sekarang!