Obligasi Pemerintah: Stabilitas di Tengah Turbulensi
- Karakteristik obligasi pemerintah
- Keuntungan obligasi pemerintah
- Kekurangan Obligasi pemerintah
Saham: Potensi Keuntungan Tak Terbatas
- Karakteristik
- Keuntungan
- Kekurangan
Kapan Harus Memilih Obligasi atau Saham?
- Pilih obligasi jika:
- Pilih saham jika:
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
- Profil risiko
- Tujuan keuangan
- Jangka waktu investasi
- Kondisi pasar
Poin Penting:
- Obligasi bisa membantu dalam menghadapi turbulensi keuangan, meski ada beberapa kekurangan namun masih bisa dipertimbangkan sebagai alternatif investasi yang cuan.
- Saham merupakan produk investasi yang sesuai untuk investor yang lebih siap dengan resiko dan bisa memberikan keuntungan bagi pemiliknya karena dividen, hak suara, ketersediaan dan hak memperoleh aset terakhir
- Tidak ada salah dan benar dalam memilih saham atau obligasi karena keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda
Mau memulai perjalanan investasimu dengan lebih percaya diri?
Dalam memilih produk investasi, kehati-hatian sangat penting untuk menghindari risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Investasi obligasi menjadi salah satu pilihan tepat bagi investor pemula maupun profesional karena potensi keuntungannya yang besar dan rendah risiko. Salah satu penerbit obligasi atau emiten adalah pemerintah.
Pilihan antara investasi obligasi dan saham seringkali menjadi dilema bagi para investor sebab sama-sama bisa mendatangkan banyak keuntungan. Namun keduanya memiliki karakteristik, potensi keuntungan, dan risiko yang berbeda-beda. Agar bisa menentukan pilihan produk investasi yang tepat, mari kita bahas perbandingan keduanya secara lebih mendalam.
Obligasi Pemerintah: Stabilitas di Tengah Turbulensi
Manfaat investasi pada obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk dengan SBN bagi investor sudah tidak diragukan lagi. Karena itu, banyak yang menjadikannya sebagai produk utama dalam mengembangkan aset dan untuk mendapatkan penghasilan pasif. Obligasi pemerintah merupakan pilihan tepat dalam menghadapi turbulensi pasar karena relatif stabil.
Turbulensi pasar dalam bidang investasi adalah kenaikan atau penurunan yang drastis sebagai akibat situasi politik, perekonomian inflasi dan perubahan global. Kenapa obligasi pemerintah dianggap sebagai stabilitas saat terjadi turbulensi pasar?
1. Karakteristik obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah mempunyai karakter yang berbeda dengan produk investasi lainnya. Diantara karakter tersebut adalah jangka waktu yang fleksibel mulai dari 1 hingga 10 tahun, tersedia yield atau kupon yang tetap dan bisa menjadi keuntungan pasti bagi investor. Jenis investasi ini juga mudah diperjualbelikan di pasar sekunder. Secara rinci, karakteristik obligasi pemerintah adalah:
- Surat utang negara (SUN) yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia
- Memiliki kupon yang nilainya tetap atau fixed rate
- Waktu jatuh tempo lebih dari 12 bulan
- Dijamin oleh pemerintah, sehingga aman
- Dapat diperjualbelikan di pasar sekunder
- Memiliki kontrak antara penerbit dan pemegang obligasi
2. Keuntungan obligasi pemerintah
Kamu bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus dari obligasi dengan emiten pemerintah. Pertama, dari capital gain atau selisih harga pembelian dengan penjualan apabila investor menjualnya sebelum jatuh tempo dan yang kedua dari kupon atau yield. Keuntungan lain dari obligasi adalah:
- Pendapatan tetap: investor bisa mendapatkan pendapatan dalam jumlah tetap dari bunga dalam bentuk yield atau kupon yang besarnya pasti dan ditentukan di awal pembelian produk.
- Pajak rendah: dengan tarif pajak 10% yang lebih rendah dibandingkan deposito (20%), kamu bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal dari yield maupun capital gain.
- Aman: jika kamu memilih obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka bisa mendapat jaminan pengembalian yang diatur dengan undang-undang.
- Risiko lebih rendah: dibanding dengan produk investasi lain, risiko dari obligasi lebih rendah.
3. Kekurangan Obligasi pemerintah
Selain mempunyai keuntungan, obligasi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh calon investor. beberapa kekurangan dari produk obligasi antara lain:
- Tingkat bunga tergantung pasar: umumnya suku bunga akan mengalami fluktuasi seiring dengan naik dan turunnya harga obligasi di pasar permodalan
- Risiko capital loss, yaitu kerugian yang terjadi saat nilai aset investasi berkurang. Ini bisa terjadi pada saat investor menjual obligasi sebelum masuk masa tempo.
- Jika ada perubahan aturan mengenai pajak, bisa jadi beban yang harus dibayar investor lebih besar.
Baca Juga: 8 Alasan SBN Cocok untuk Investasi Generasi Sandwich
Saham: Potensi Keuntungan Tak Terbatas
Bagi kamu yang mempunyai karakter sebagai investor yang agresif, saham bisa menjadi pilihan tepat. Instrumen ini berpotensi memberikan banyak keuntungan namun sebanding dengan risikonya.
1. Karakteristik
Saham menjadi produk investasi yang berbeda karena mempunyai karakteristik yang menguntungkan bagi investor. Kamu bisa mempertimbangkan karakter saham berikut sebelum mulai berinvestasi:
- Dividen: pemilik saham mempunyai peluang untuk mendapatkan dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
- Hak suara: dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS, pemilik saham mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat, memilih dewan direksi dan menentukan aktivitas bisnis yang dijalankan perusahaan.
- Ketersediaan: kamu bisa membeli saham kapan saja karena tersedia di pasar saham, seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI).
- Hak perolehan aset terakhir: pemilik saham mempunyai hak untuk diistimewakan, yaitu hak memperoleh aset terakhir.
2. Keuntungan
Keuntungan yang bisa diperoleh investor dalam bentuk saham cukup menjanjikan. Kamu bisa mendapatkan keuntungan dari harga jual dan dividen. Dengan demikian potensi passive income yang dapat diterima semakin banyak.
3. Kekurangan
Dalam berinvestasi, investor harus siap dengan keuntungan maupun risiko kerugian karena keduanya tidak dapat dipisahkan. namun kamu dapat mengelola aset untuk memperkecil kemungkinan menderita kerugian.
- Risiko tinggi: fluktuasi pasar modal yang tinggi bisa menyebabkan resiko bagi investor, salah satunya jika harga saham turun dan investor bermaksud untuk menjualnya, resikonya dana yang diterima lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
- Tidak ada jaminan: saham produk investasi yang tidak ada penjamin. Jika penerbit wanprestasi maka investor akan mengalami kerugian.
Kapan Harus Memilih Obligasi atau Saham?
Setelah mengetahui perbedaan obligasi dan saham, kamu bisa menentukan mana produk investasi yang akan menjadi pilihan. Untuk memilih salah satu dari keduanya, kamu bisa mempertimbangkan hal ini:
1. Pilih obligasi jika:
Kamu bisa memilih produk investasi obligasi yang mempunyai kepastian namun perlu jangka panjang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Produk ini cocok untuk kamu yang:
- Mencari investasi yang stabil dan berpendapatan tetap
- Memiliki toleransi risiko yang rendah
2. Pilih saham jika:
Saham bisa menjadi pilihan tepat bagi investor yang ingin mendapatkan banyak keuntungan. Produk ini sangat sesuai untuk investor dengan karakteristik:
- Memiliki jangka waktu investasi yang panjang dan ingin mengejar pertumbuhan modal yang lebih tinggi.
- Memiliki toleransi risiko yang tinggi.
- Percaya pada prospek jangka panjang suatu perusahaan penyedia saham
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Sebelum menentukan akan berinvestasi dalam bentuk saham atau obligasi, kamu perlu mempertimbangkan beberapa poin berikut. Tujuannya agar kamu lebih tenang dalam berinvestasi dan tetap bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
1. Profil risiko
Kamu perlu memahami termasuk dalam profil risiko yang mana, apakah agresif atau cenderung mencari produk yang aman. Jika mencari produk yang aman, maka obligasi merupakan pilihan tepat.
2. Tujuan keuangan
Pertimbangkan tujuan keuangan kamu, baik untuk jangka panjang maupun pendek sebelum berinvestasi. obligasi merupakan produk jangka panjang yang tersedia mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. sedangkan saham merupakan produk jangka pendek yang bisa lebih cepat diuangkan.
3. Jangka waktu investasi
Kamu perlu melihat rencana penggunaan aset sebelum memilih produk investasi saham atau obligasi. Jika kamu akan menggunakan dana dalam waktu dekat, maka saham bisa menjadi pilihan.
4. Kondisi pasar
Pasar modal terus bergerak setiap saat dan mengalami fluktuasi. Jika ingin memilih produk yang aman terhadap kondisi pasar, maka obligasi merupakan produk investasi terbaik yang bisa kamu pilih.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam memilih antara investasi obligasi dan saham. Keduanya memiliki peran yang berbeda dalam portofolio investasi. Kuncinya adalah diversifikasi dengan mengalokasikan dana kamu ke berbagai jenis aset sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risikomu.
Untuk saran obligasi terpercaya, silakan mulai kepoin Aplikasi digibank by DBS. Di sana kamu akan menemukan berbagai jenis pilihan investasi obligasi sesuai dana yang kamu miliki, tersedia obligasi mulai dari Rp1 juta saja. Investor juga bisa memilih lebih dari 150 produk investasi yang bisa diakses hanya melalui satu aplikasi. Kamu bisa mendapat manfaat investasi pada obligasi secara maksimal dari digibank
Kamu pun bisa konsultasi tentang investasi dengan digibank Advisor dan ikut kelas edukasi finansial seperti Wealth 101 serta digibank Live & Learn dari tim yang profesional untuk menambah pengetahuan. Mulailah untuk menentukan pilihan dalam berinvestasi dan membeli investasi obligasi dari Aplikasi digibank by DBS. Simak di sini untuk detail informasinya.
Baca Juga:
Lebih Cuan di Obligasi Fixed Rated atau Floating With Floor?
Perbedaan Investasi dan Trading, Pemula Wajib Tahu!
Banyak Investor Milenial Mulai Lirik Obligasi