Poin Penting:
Rating obligasi membantu investor menilai risiko dan prospek imbal hasil sebelum memilih surat utang.
- Mengenal Rating Obligasi: Rating obligasi adalah penilaian terhadap kemampuan penerbit dalam membayar utang dan bunga secara tepat waktu.
- Jenis-jenis Rating Obligasi: Jenis rating obligasi mencerminkan tingkat risiko mulai dari investment grade hingga junk bonds.
- Kesalahan Umum Pahami Rating Obligasi: Banyak investor keliru menganggap rating sebagai jaminan keuntungan dan mengabaikan risikonya.
- Rating Obligasi dan Implikasinya bagi Investor: Rating memengaruhi keamanan investasi, daya tarik pasar, serta keputusan beli atau jual obligasi.
- Pentingnya Menjaga Rating Obligasi: Menjaga rating obligasi mendorong kepercayaan investor dan memperbesar peluang pendanaan yang efisien.
- Memilih Aplikasi Investasi Terbaik: digibank by DBS memudahkan jual beli obligasi secara digital dengan aman, praktis, dan mulai dari Rp1 juta.
Dalam mencari instrumen keuangan yang mampu memberikan imbal hasil menarik namun tetap dalam batas risiko yang terkendali, Sahabat digibank perlu mempertimbangkan obligasi sebagai alternatif. Surat utang ini tidak hanya menawarkan pendapatan tetap melalui kupon bunga, tetapi juga memberikan imbal hasil yang kerap lebih tinggi dibandingkan produk perbankan konvensional seperti deposito. Namun demikian, dalam menentukan pilihan produk investasi obligasi, diperlukan pemahaman menyeluruh mengenai berbagai aspek penting, salah satunya adalah rating obligasi. Peringkat ini memainkan peranan penting dalam menentukan tingkat risiko dan prospek pengembalian investasi ke depan.
Mengenal Rating Obligasi
Rating obligasi adalah penilaian atau peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat terhadap kemampuan suatu penerbit obligasi dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang dan bunga tepat waktu. Penilaian ini dilakukan secara independen oleh lembaga seperti PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Moody’s, Standard & Poor’s (S&P), dan Fitch Ratings. Tujuan utama dari rating ini adalah untuk membantu investor dalam menilai seberapa layak suatu obligasi dijadikan instrumen investasi.
Rating biasanya dinyatakan dalam kode huruf, seperti AAA, AA, A, BBB, dan seterusnya, yang menunjukkan tingkat risiko dari paling rendah hingga tinggi. Semakin tinggi rating suatu obligasi, maka semakin kecil kemungkinan gagal bayar dari penerbitnya, sehingga instrumen tersebut dinilai lebih aman. Sebaliknya, rating rendah menunjukkan risiko kredit yang tinggi.
Penilaian rating melibatkan berbagai indikator, seperti kondisi keuangan penerbit, stabilitas arus kas, manajemen risiko, hingga prospek bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami sistem dan arti dari rating obligasi menjadi penting sebelum memutuskan berinvestasi.
Jenis-jenis Rating Obligasi
Sebelum mengambil keputusan dalam investasi obligasi, penting untuk memahami berbagai jenis rating yang tersedia di pasar.
1. Investment Grade
Obligasi dengan peringkat investment grade dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah dan dinilai layak untuk investasi jangka panjang oleh investor institusional. Kategori ini biasanya mencakup:
- AAA hingga A: Peringkat ini menunjukkan stabilitas keuangan yang sangat kuat, kemampuan membayar utang yang tinggi, serta tingkat risiko yang sangat rendah.
- BBB: Masih tergolong investment grade, meski berada pada batas bawah. Emiten dengan peringkat ini dinilai masih cukup mampu memenuhi kewajibannya.
2. Non-Investment Grade (High Yield)
Obligasi dengan rating ini dikenal juga sebagai junk bonds. Meskipun menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi, obligasi jenis ini mengandung risiko gagal bayar yang signifikan.
- BB hingga C: Peringkat ini mencerminkan tingkat ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampuan membayar kembali utang. Cocok untuk investor dengan toleransi risiko tinggi.
- D: Menandakan bahwa penerbit sudah gagal bayar (default) dan tidak mampu memenuhi kewajibannya.
3. Rating Jangka Panjang vs Jangka Pendek
- Rating jangka panjang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun untuk membayar kewajibannya.
- Rating jangka pendek berfokus pada kemampuan dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya digunakan untuk penilaian obligasi jangka pendek atau surat utang komersial.
Baca Juga: Mau Cuan Lebih Banyak? Coba 6 Investasi Ini
Kesalahan Umum Pahami Rating Obligasi
Tidak sedikit investor pemula yang salah menafsirkan arti dari peringkat dalam investasi obligasi. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
1. Menganggap Rating sebagai Jaminan Keuntungan
Banyak investor mengira bahwa rating tinggi pasti memberikan keuntungan besar. Padahal, rating hanya mencerminkan risiko kredit, bukan potensi imbal hasil yang akan diperoleh.
2. Mengabaikan Rating Rendah karena Kupon Tinggi
Beberapa investor tergiur dengan kupon tinggi yang ditawarkan oleh obligasi berperingkat rendah tanpa memperhatikan risiko gagal bayar. Imbal hasil tinggi umumnya sebanding dengan tingginya risiko.
3. Tidak Memperhatikan Perubahan Rating
Rating obligasi dapat berubah seiring waktu. Mengabaikan downgrade atau upgrade peringkat dapat berakibat pada keputusan investasi yang tidak akurat.
Rating Obligasi dan Implikasinya bagi Investor
Rating obligasi memberikan gambaran menyeluruh mengenai profil risiko suatu surat utang. Bagi investor, peringkat ini bisa menjadi acuan utama dalam menyusun portofolio yang seimbang antara risiko dan imbal hasil. Obligasi dengan rating tinggi cocok untuk investor konservatif yang mengutamakan stabilitas dan keamanan. Sementara itu, investor dengan toleransi risiko tinggi mungkin tertarik pada obligasi dengan rating lebih rendah demi imbal hasil yang lebih besar.
Lebih dari itu, rating juga memengaruhi harga pasar obligasi. Obligasi berperingkat tinggi cenderung memiliki permintaan yang tinggi di pasar sekunder, sehingga nilainya stabil. Sebaliknya, obligasi dengan peringkat rendah lebih fluktuatif dan rentan terhadap sentimen negatif.
Secara prinsip, rating obligasi merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Peringkat ini membantu investor menilai kemampuan penerbit dalam membayar utangnya. Obligasi dengan rating tinggi dianggap lebih aman, sementara yang memiliki peringkat rendah lebih berisiko. Oleh karena itu, investasi obligasi sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan peringkat sebagai indikator awal sebelum melangkah lebih jauh.
Kini, untuk mendalami tren keuangan terbaru dan mengelola portofolio secara lebih strategis, Anda bisa mengikuti berbagai diskusi finansial yang relevan. Mulai dari notifikasi dan panduan dari advisor, hingga kelas edukasi keuangan bersama pakar tepercaya yang dirancang untuk semua level investor. Semua ini tersedia di Aplikasi digibank by DBS yang hadir 24/7, memberikan akses ke insight industri serta analisis sektor secara mendalam.
Melalui platform digibank by DBS, Anda dapat membeli dan menjual Obligasi Pemerintah hanya dalam satu aplikasi. Investasi ini dijamin oleh pemerintah, memberikan kepastian pendapatan tetap dari kupon atau imbal hasil secara berkala. Proses pembeliannya pun mudah, bahkan bisa dimulai hanya dari Rp1 juta, menjadikannya solusi investasi yang terjangkau sekaligus aman.
Mulai obligasi sekarang juga melalui Aplikasi digibank by DBS. Segera kunjungi halaman ini!
Baca Juga:
Banyak Investor Milenial Mulai Lirik Obligasi
Apa itu Kupon Obligasi dan Bagaimana Menghitungnya?
Obligasi, Pilihan Investasi Buat Kaum Rebahan