Hal yang Harus Dipahami Sebelum Memilih Investasi Reksadana
20 Feb 2022

Hal yang Harus Dipahami Sebelum Memilih Investasi Reksadana

Investasi termasuk dalam perencanaan keuangan yang harusnya mulai dilakukan sedini mungkin. Salah satu instrumen investasi yang sedang berkembang pesat adalah investasi Reksadana. Meskipun tergolong jenis instrumen baru Reksadana termasuk investasi yang banyak dipilih, terutama pada kalangan anak muda.

Menginvestasikan dana di Reksadana terbilang cukup mudah, bahkan siapapun dapat melakukannya. Kamu tidak perlu memantau dan melakukan prediksi pasar setiap saat karena tugas-tugas tersebut akan dilakukan oleh manajer investasi.

Walaupun begitu berarti kamu bisa lepas tangan dan menyerahkan semuanya ke manajer investasi. Meskipun semua ditangani oleh pihak pengelola Reksadana, ada kalanya kamu perlu melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan keuntungan. Oleh karenanya kamu perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan Reksadana.

 

Tujuan Investor Memilih Menginvestasikan Modalnya di Reksadana

Sebelum membahas hal-hal terkait Reksadana yang harus dipahami, ada baiknya jika kamu mengetahui tujuan sebagian besar investor memilih Reksadana sebagai tempat mengembangkan dananya.

Sebagian orang mungkin masih ada yang menganggap Reksadana sama seperti saham. Padahal pemahaman tersebut kurang tepat, saham dan Reksadana merupakan instrumen yang memiliki karakteristik berbeda.

Jadi tujuan banyaknya investor melakukan investasi Reksadana bukan karena instrumen ini sama seperti saham. Tapi ada beberapa kelebihan Reksadana yang membuat banyak investor tertarik. Berikut ini beberapa tujuan para investor memilih Reksadana sebagai tempat investasi:

  1. Mencari Instrumen yang Lebih Aman
    Bagi investor yang belum siap menghadapi tantangan yang lebih besar, pastinya mereka akan mencari instrumen investasi yang lebih aman. Reksadana termasuk instrumen investasi yang menawarkan tingkat risiko yang lebih rendah.
    Mengapa Reksadana lebih rendah risiko? Ini karena produk Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman dan memiliki jaringan yang luas dalam hal mengembangkan dana. Berbeda ketika investor mengelola dananya secara mandiri, tentunya pengalaman di bidang investasi tidak sebaiknya manajer investasi.
    Alhasil keuntungan yang didapatkan juga lebih sedikit bahkan risiko mengalami kerugian juga menjadi lebih besar. Itulah mengapa para investor yang tidak ingin direpotkan melakukan analisa dan memantau kondisi pasar setiap saat lebih memilih menginvestasikan dananya di Reksadana.
  2. Memilih Investasi dengan Tingkat Likuiditas Tinggi
    Tingkat likuiditas menjadi hal utama yang menjadi pertimbangan ketika memilih sebuah instrumen investasi. Reksadana termasuk investasi yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, sehingga investor dapat dengan mudah mencairkan dananya.
    Semakin tinggi tingkat likuiditas pada sebuah instrumen maka akan semakin mudah investor mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan. Rasanya percuma jika kamu memilih berinvestasi di instrumen yang menawarkan imbal hasil tinggi tapi memiliki tingkat likuiditas yang rendah.
  3. Mencari Instrumen Investasi yang Menerapkan Upaya Diversifikasi
    Diversifikasi merupakan upaya menyebarkan dana ke beberapa instrumen investasi untuk meminimalisir terjadinya risiko investasi. Sistem diversifikasi diterapkan di investasi Reksadana yang mana manajer investasi akan menempatkan dana para investornya ke beberapa produk investasi.
    Sehingga ketika salah satu nilai investasi turun, manajer investasi masih dapat menghasilkan keuntungan dari produk investasi yang lainnya. Dengan begitu risiko mengalami kerugian akan terminimalisir berkat adanya upaya diversifikasi.
  4. Mencari Instrumen Investasi yang Mudah Dijangkau
    Reksadana termasuk instrumen investasi yang dapat dijangkau oleh siapa saja, baik anak muda maupun orang tua. Selain itu melakukan investasi di Reksadana tidak dibutuhkan keahlian khusus, contohnya ketika kamu memilih investasi di instrumen saham. Untuk menghasilkan keuntungan kamu perlu melakukan analisa dan memprediksi pasar dengan cermat.
    Untuk melakukan hal tersebut diperlukan proses belajar yang panjang, namun di Reksadana kamu tidak memerlukan hal tersebut. Memang ada kalanya kamu perlu memastikan kondisi pasar tapi tidak seintens di saham. Modal investasi yang dibutuhkan juga tidak harus dalam jumlah yang besar.
    Untuk memulai investasi di Reksadana, investor dapat menyisihkan sedikit demi sedikit gajinya secara rutin. Melakukan pembelian Reksadana senilai ratusan ribu bisa kamu lakukan. Apalagi sekarang platform jual beli Reksadana dapat dengan mudah ditemui.

 

Hal-hal yang Harus Dipahami Sebelum Investasi Reksadana

Melakukan investasi di Reksadana memang mudah dan bisa dijangkau semua orang. Tapi bukan berarti kamu bisa mendapatkan keuntungan yang memuaskan tanpa memahami hal-hal yang berkaitan dengan Reksadana.

Penting sekali mendalami dan mempelajari banyak hal untuk menambah wawasan dan memaksimalkan investasi yang dilakukan. Tidak hanya pada Reksadana tapi juga pada jenis investasi yang lainnya. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu pahami sebelum melakukan investasi di Reksadana:

  1. Tentukan Tujuan Keuangan
    Ketika akan melakukan investasi pastinya ada tujuan yang mendasarinya. Jika diibaratkan tujuan keuangan menjadi pondasi dalam berinvestasi. Dengan menentukan tujuan keuangan yang jelas, kamu bisa memilih jenis Reksadana yang tepat.
    Tujuan keuangan juga dapat menentukan jangka waktu investasi. Dengan mengetahui tujuan keuangan dan jangka waktu investasi kamu dapat membuat perencanaan yang lebih matang. Jadi sebaiknya tentukan tujuan keuangan terlebih dulu sebelum kamu memilih jenis Reksadana.
    Memilih jenis Reksadana tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, pastikan kamu memilih jenis Reksadana yang sesuai dengan tujuan keuanganmu. Memilih jenis Reksadana karena mengikuti teman atau kerabat bukanlah ide yang tepat karena masing-masing orang memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda.
  2. Pahami Profil Risiko Diri Sendiri
    Tidak hanya tujuan keuangan dan jangka waktu investasi saja yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk memilih jenis Reksadana yang tepat. Profil risiko juga turut dijadikan sebagai bahan pertimbangan, oleh karenanya penting sekali memahami profil risiko terlebih dulu.
    Bagi kamu yang belum paham, profil risiko adalah sebuah tingkatan untuk mengukur seberapa jauh kamu dapat mentoleransi risiko investasi yang mungkin akan terjadi. Profil risiko terbagi menjadi tiga tingkatan, berikut penjelasan selengkapnya:
    • Konservatif
      Profil risiko konservatif umumnya didominasi oleh investor yang baru menjajal dunia investasi. Jadi karakteristik investor konservatif cenderung lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Biasanya mereka lebih suka bermain aman dan tidak ingin mengambil risiko yang tinggi.
      Biasanya tipe investor konservatif lebih suka menginvestasikan dananya di deposito, Reksadana pasar uang, properti, dan investasi rendah risiko lainnya. Jadi orang-orang yang masuk dalam kategori profil risiko konservatif cenderung tidak tertarik dengan instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko yang tinggi, contohnya investasi saham.
    • Moderat
      Orang yang masuk dalam kategori profil risiko moderat berada di posisi tengah-tengah. Mereka cenderung lebih berani dari tipe investor konservatif, tapi tidak siap menghadapi tingkat risiko yang terlalu tinggi. Jadi mereka termasuk kategori investor yang memiliki profil risiko yang berimbang, di mana mereka ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
      Tapi tidak ingin mempertaruhkan modal investasinya di instrumen investasi yang terlalu berisiko. Biasanya investor yang memiliki profil risiko moderat lebih memilih melakukan investasi Reksadana pendapatan tetap, Reksadana campuran, obligasi, dan instrumen investasi lain yang memiliki tingkat risiko rendah hingga menengah.
    • Agresif
      Orang yang memiliki profil risiko agresif cenderung lebih berani, biasanya kategori ini didominasi oleh kalangan investor profesional yang tidak takut menghadapi risiko tinggi. Mereka akan mempertaruhkan uangnya untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan siap menghadapi apa yang terjadi kedepannya.
      Mereka tidak takut kehilangan uangnya karena biasanya investor agresif sudah merencanakan dan melaksanakan analisa secara mendalam sebelum berinvestasi. Jadi bisa dibilang tipe investor agresif merupakan orang-orang yang berani mengambil risiko tinggi karena sudah memahami celah-celah mendapatkan keuntungan.
  3. Kenali Jenis-jenis Reksadana
    Setelah kamu mengetahui masuk dalam kategori profil risiko yang mana, selanjutnya pelajari jenis-jenis Reksadana. Dengan mempelajari jenis-jenisnya kamu bisa tahu Reksadana apa yang cocok untuk tujuan keuangan dan profil risikomu.
    Secara umum ada empat jenis Reksadana yang bisa kamu beli dengan mudah di platform investasi Reksadana. Berkat kemajuan teknologi proses jual beli Reksadana menjadi lebih mudah. digibank by DBS merupakan salah satu digital banking yang menyediakan fitur pembelian produk Reksadana secara online.     
    Berikut empat jenis Reksadana yang beredar di pasaran:
    • Reksadana pasar uang
    • Reksadana pendapatan tetap
    • Reksadana campuran
    • Reksadana saham
  4. Pelajari Cara Kerja dan Risiko Masing-masing Jenisnya
    Setelah kamu mengetahui ada empat jenis Reksadana, hal selanjutnya yang perlu dipahami adalah mempelajari cara kerja dan risiko masing-masing jenis Reksadana. Dengan mengetahui cara kerja dan tingkat risikonya kamu bisa menentukan jenis Reksadana mana yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu.
    Jika kamu termasuk Investor dengan profil risiko konservatif sebaiknya pilihlah Reksadana pasar uang. Namun jika kamu termasuk tipe investor agresif yang sudah cukup siap menghadapi fluktuasi harga, Reksadana saham bisa dijadikan sebagai pilihan.

 

Investasi Reksadana Jadi Lebih Mudah Melalui Aplikasi digibank by DBS

DBS Bank Indonesia menghadirkan digibank by DBS sebagai digital banking yang mampu menunjang berbagai urusan finansial para nasabah. Tidak hanya menawarkan layanan perbankan, digibank by DBS juga menyediakan fitur-fitur menarik. Salah satunya adalah fitur pembelian produk Reksadana secara online.

Melalui fitur tersebut kamu bisa membeli produk Reksadana dengan lebih mudah dan praktis. Berikut kelebihan berinvestasi Reksadana melalui Aplikasi digibank by DBS:

  • Tersedia 3 Kategori Reksadana untuk Mempermudah Memilih Produk yang Tepat

Tersedia 3 kategori produk untuk mempermudah kamu memilih produk Reksadana yang tepat. 3 kategori tersebut di antaranya yaitu kategori kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik.

  • Semua Proses Investasi Bisa Dilakukan di Aplikasi digibank by DBS
    Kamu tidak perlu berpindah-pindah aplikasi untuk melakukan investasi, cukup dengan aplikasi digibank by DBS. Kamu bisa melakukan pendaftaran SID (Single Investor Identification), jual beli Reksadana, hingga switch investasi di aplikasi tersebut.
  • Tersedia Berbagai Pilihan Produk Reksadana
    Kamu akan menemukan berbagai pilihan produk Reksadana karena digibank by DBS telah menyediakan lebih dari 50 pilihan produk Reksadana.
  • Dengan Modal Mulai dari Rp100.000 Kamu Bisa Langsung Melakukan Investasi
    Tidak perlu menyediakan modal yang besar, cukup dengan modal senilai Rp100.000 kamu sudah bisa melakukan investasi Reksadana di Aplikasi digibank by DBS dengan mudah dan praktis.
  • Pembelian Reksadana Secara Berkala Menjadi Lebih Fleksibel
    Investasi secara berkala menjadi strategi yang tepat bagi kamu yang memiliki modal terbatas. Kini pembelian produk Reksadana secara berkala menjadi lebih fleksibel karena tidak perlu lagi melakukan pendaftaran di pembelian berikutnya. Kamu bisa dengan mudah mengubah jumlah pembelian dan tanggal pendebetan pada pembelian selanjutnya.

Melalui Aplikasi digibank by DBS sekarang investasi Reksadana menjadi lebih mudah dan praktis, tunggu apalagi segera daftarkan diri untuk mendapatkan SID (Single Investor Identification) dan mulailah berinvestasi untuk mempersiapkan keuangan di masa depan.

 

 

Download Now Buat yang belum memiliki Aplikasi digibank by DBS