Bayi tabung merupakan salah satu solusi yang bisa ditempuh saat kesulitan memiliki anak. Hal inilah yang membuat program ini banyak dilakoni oleh pasangan masa kini.
Kalau kamu dan pasangan juga ingin melakukannya, maka kamu perlu mengetahui estimasi biaya dan prosedurnya. Jangan khawatir karena kredit tanpa agunan akan selalu mendukungmu!
Estimasi Biaya Bayi Tabung
Biaya bayi tabung bisa berbeda bergantung pada keputusan dokter dan di mana kamu melakukan program tersebut. Namun secara garis besar, kamu akan membutuhkan mulai dari Rp40 juta hingga 200 juta rupiah untuk melakukan program ini bersama kredit tanpa agunan. Berikut rinciannya:
● Pemeriksaan Kesuburan
Biaya yang kamu perlu keluarkan di awal adalah sekitar Rp500 ribu. Biaya ini digunakan untuk memeriksa kesuburanmu dan pasangan dan mencakup berbagai prosedur yang diperlukan.
● Penyuburan
Biaya kedua yang perlu kamu keluarkan adalah untuk menyuburkan kandungan. Estimasi biaya tersebut dimulai dari sekitar Rp8 juta. Biaya ini dikeluarkan hanya untuk istri saja.
● Stimulasi
Biaya yang perlu kamu keluarkan selanjutnya adalah sekitar Rp20 hingga Rp40 juta. Biaya ini diperlukan untuk menstimulasi ovarium dengan berbagai tahapan. Perlu diketahui bahwa tahapan ini hanya untuk istri saja.
● Pengambilan Sel Telur
Biaya selanjutnya yang perlu kamu keluarkan adalah sekitar Rp15 juta hingga Rp20 juta. Biaya ini dikeluarkan untuk prosedur pengambilan sel telur dari rahim.
● Pengujian
Biaya selanjutnya yang perlu dikeluarkan adalah sekitar Rp15 juta. Biaya ini diperlukan untuk menguji genetik embrio untuk memastikannya dalam kondisi sehat. Biaya ini bisa sangat bervariasi tergantung rumah sakit dan laboratorium.
● Transfer Embrio
Jika embrio lolos dari pengujian, maka biaya yang kamu perlu keluarkan adalah sekitar Rp18 hingga Rp20 juta untuk mentransfer embrio. Inilah yang menjadi tahap terakhir untuk proses bayi tabung ini.
Prosedur Bayi Tabung bersama Kredit tanpa Agunan
Di atas telah diketahui berapa estimasi biaya yang perlu dikeluarkan untuk bayi tabung. Lantas, bagaimana prosedur bayi tabung dilakukan? Berikut rinciannya:
● Pemeriksaan Kesuburan
Pemeriksaan kesuburan adalah satu-satunya tahap di mana baik suami dan istri akan diperiksa demi suksesnya program bayi tabung ini. Hal ini disebabkan masalah kesuburan tak hanya bisa dimiliki oleh satu pihak saja, namun keduanya.
Bagi istri, maka ada berbagai prosedur pemeriksaan yang perlu ditempuh, seperti tes darah untuk mengetahui berbagai kadar hormone seperti FSH yang merangsang folik, AMH, dan estradiol. Ada juga USG transvaginal untuk menghitung banyaknya sel telur yang dimiliki istri.
Sedangkan untuk suami, maka akan dilakukan tes darah untuk mengetahui kadar hormon. Ada juga analisis sperma untuk mengetahui kualitas dan kuantitasnya. Dengan mengetahui hal-hal ini, dokter bisa memastikan bahwa sperma suami siap untuk digunakan dalam proses bayi tabung.
● Penyuburan
Dengan biaya tersebut, istri akan memperoleh berbagai obat-obatan khusus hormon yang berkaitan dengan kandungan. Misalnya adalah obat-obatan untuk mengontrol siklus menstruasi, merangsang ovulasi, hingga mengatasi berbagai kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesuburan istri.
Obat-obatan ini bisa dikonsumsi sendiri dengan berbagai cara, mulai dari oral hingga injeksi. Terkadang, obat-obatan ini bisa memiliki efek samping kepada istri
Oleh sebab itu, baik suami dan istri perlu mengkonsultasikannya kepada dokter terkait hal ini dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengantisipasinya. Dukungan suami sangat diperlukan dalam tahapan ini.
● Stimulasi
Setelah menjalani proses penyuburan, maka istri akan masuk ke tahap stimulasi. Dalam tahap ini, istri akan menjalani tes darah dan USG untuk dipantau oleh dokter. Pemantauan ini sendiri akan berlangsung selama 8 sampai 14 hari. Tujuannya untuk mengecek kadar hormon progesteron dan esterogen serta kondisi rahim.
Tak hanya itu saja, dokter juga akan mengecek banyaknya folikel ovarium yang tumbuh. Jika lebih dari 14 milimeter, maka folikel tersebut akan mengandung telur matang. Jika kurang, maka telur belum siap atau tidak akan membuahi.
Jika telur sudah matang, maka akan siap diambil di tahap sebelumnya. Namun jika belum, maka dokter akan memastikan apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak.
● Pengambilan Telur dan Sperma
Tahap selanjutnya adalah pengambilan sel telur langsung ke rahim. Memang tahapan ini terdengar menyeramkan. Namun tak perlu khawatir saat proses ini berlangsung karena istri akan diberikan obat penenang dan anti nyeri untuk meminimalisir rasa sakit.
Setelah diberi obat penenang dan anti nyeri, maka jarum kecil akan dimasukkan ke rahim melalui vagina untuk mengambil sel telur tersebut. Di sisi lain, suami juga berperan dalam tahapan ini karena sel sperma akan diambil untuk membuahi sel telur.
Setelah sel telur dan sel sperma berhasil diambil, maka dokter akan membuahinya di laboratorium dengan prosedur tertentu di dalam tabung. Itulah mengapa proses ini dinamakan bayi tabung.
● Pengujian
Setelah sel sperma berhasil membuahi sel telur, maka tahap selanjutnya adalah pengujian. Dalam pengujian ini, telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi embrio untuk diuji. Dengan demikian, dokter bisa memastikan bahwa embrio yang akan berkembang adalah calon bayi sehat tanpa ada gangguan atau kecacatan.
Jika pengujian berhasil, maka dokter akan segera menghubungi pihak suami istri dan memberi tahu hasil tepatnya. Lalu, dokter akan membuat janji temu untuk melakukan tahapan selanjutnya, yaitu mentransfer embrio
● Transfer Embrio
Cara transfer embrio ini serupa dengan pap smear, yaitu memasukkan spekulum agar dinding vagina tetap terbuka. Lalu, embrio ditransfer ke rahim. Dokter juga akan menggunakan USG untuk memastikan akurasi letak embrio di selaput rahimnya.
Proses transfer ini tak seseram yang dibayangkan karena hanya memerlukan waktu singkat tanpa rasa sakit. Meskipun sudah ditransfer, dokter tetap tak bisa membuatnya menempel ke dinding rahim. Jadi, embrio harus menempel sendiri.
Setelah proses bayi tabung berhasil dilakukan, maka perawatan terhadap kehamilan pun diperlukan. Perawatan ini tergantung pada kondisi istri. Namun jika berjalan dengan lancar, maka perawatan tersebut bisa dilakukan layaknya ibu hamil pada umumnya.
Memiliki anak melalui bayi tabung memang impian banyak pasangan. Namun hal ini memerlukan dukungan dana agar bisa berjalan dengan lancar. Tak perlu khawatir karena digibank KTA siap mendukung jika kamu dan pasangan ingin melakukannya.
Dengan digibank KTA, kamu bisa mendapatkan kredit online bunga rendah berlimit hingga Rp200 juta dengan approval 60 detik. Untuk apply, kamu tak perlu mengajukan dokumen fisik. Menariknya, kamu bisa mencicil sampai 36 bulan.
Menarik ya? Maka dari itu, segera ajukan kredit tanpa agunan demi wujudkan impian punya anak dengan bayi tabung! Informasi lebih lanjut tentang digibank KTA, klik di sini!