Key Point:
Fluktuasi nilai tukar memengaruhi deposito valas karena perubahan nilai mata uang asing terhadap rupiah dapat meningkatkan keuntungan atau justru mengurangi nilai investasi saat pencairan.
- Fluktuasi nilai tukar: Perubahan nilai suatu mata uang terhadap mata uang lainnya yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, dan pasar global.
- Faktor yang memengaruhi nilai tukar: Meliputi suku bunga, inflasi, stabilitas politik, permintaan dan penawaran valas, serta intervensi bank sentral.
- Strategi menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar: Mencakup hedging, diversifikasi mata uang, serta memilih waktu yang tepat untuk menempatkan dan mencairkan deposito.
Investasi deposito dalam mata uang asing atau valas sering dianggap sebagai cara yang aman untuk menjaga nilai kekayaan, terutama jika Sahabat digibank ingin menghindari risiko inflasi di mata uang domestik. Namun, satu hal yang harus kamu perhatikan adalah fluktuasi nilai tukar. Ketika nilai tukar bergejolak, keuntungan dari deposito valas bisa berubah secara signifikan. Jika mata uang asing yang kamu simpan melemah terhadap rupiah saat pencairan, maka nilai keuntunganmu bisa berkurang. Sebaliknya, jika mata uang tersebut menguat, kamu bisa mendapatkan keuntungan tambahan.
Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global, termasuk suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan moneter. Oleh karena itu, meskipun deposito valas menawarkan keamanan dalam bentuk suku bunga tetap, nilai akhirnya tetap bergantung pada bagaimana mata uang asing tersebut bergerak terhadap rupiah atau mata uang domestik lainnya.
Baca juga: Mau Cuan Maksimal dari Deposito? Ini 5 Langkah Mudahnya
Bagaimana Deposito Valas Bekerja?
Deposito valas bekerja dengan prinsip yang sama seperti deposito berjangka dalam mata uang rupiah, tetapi menggunakan mata uang asing sebagai aset utama. Kamu menempatkan dana dalam mata uang tertentu di bank dalam jangka waktu tertentu, dan pada akhir periode tersebut, kamu bisa mencairkan pokok serta bunga yang telah diperoleh.
1. Menyetor Mata Uang Asing ke Rekening Deposito Berjangka
Untuk membuka deposito valas, kamu harus memiliki rekening dalam mata uang asing di bank yang menyediakan layanan tersebut. Setelah rekening dibuka, kamu bisa menyetor mata uang asing pilihanmu, seperti dolar AS (USD), euro (EUR), yen Jepang (JPY), atau mata uang lainnya yang tersedia. Setoran bisa berasal dari konversi rupiah atau dari dana valas yang sudah kamu miliki sebelumnya.
Jangka waktu deposito biasanya bervariasi, mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun. Semakin lama tenor yang dipilih, biasanya semakin tinggi bunga yang ditawarkan. Namun, penting untuk memastikan bahwa kamu tidak membutuhkan dana tersebut dalam waktu dekat, karena pencairan sebelum jatuh tempo bisa dikenakan penalti atau kehilangan bunga yang dijanjikan.
2. Suku Bunga Tetap, Berbeda untuk Tiap Mata Uang dan Bank
Besaran suku bunga ini berbeda-beda tergantung pada bank dan mata uang yang digunakan. Biasanya, mata uang dengan risiko lebih tinggi atau kurang likuid di pasar internasional menawarkan suku bunga lebih tinggi dibandingkan mata uang utama seperti USD atau EUR.
Jika tujuanmu adalah mencari keuntungan dari suku bunga, maka memilih mata uang dengan bunga deposito tinggi bisa menjadi strategi yang menarik. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi suku bunga, biasanya semakin besar pula risiko fluktuasi nilai tukarnya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan stabilitas mata uang yang dipilih agar keuntungan dari bunga tidak tergerus oleh pelemahan nilai tukar.
3. Pencairan Pokok dan Bunga dalam Mata Uang Asing
Saat deposito valas jatuh tempo, pokok dan bunga yang diperoleh akan dibayarkan dalam mata uang yang sama dengan setoran awal. Jika kamu ingin mengonversinya ke rupiah, maka nilai tukar saat pencairan akan menentukan jumlah akhir yang kamu terima.
Misalnya, jika kamu menyimpan deposito dalam USD dan saat pencairan rupiah melemah terhadap dolar, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak dalam rupiah. Sebaliknya, jika rupiah menguat, jumlah rupiah yang kamu terima bisa lebih kecil dari yang diharapkan. Inilah mengapa penting untuk memantau pergerakan nilai tukar sebelum mencairkan deposito agar kamu bisa mendapatkan nilai terbaik.
Apa Itu Fluktuasi Nilai Tukar?
Fluktuasi nilai tukar adalah perubahan nilai suatu mata uang terhadap mata uang lainnya yang terjadi secara terus-menerus di pasar valuta asing (forex). Perubahan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan ekonomi, kondisi politik, serta dinamika permintaan dan penawaran.
Bagi kamu yang memiliki investasi deposito dalam mata uang asing, fluktuasi nilai tukar adalah faktor utama yang perlu diperhatikan. Sebab, meskipun bunga deposito tetap, nilai tukar bisa membuat keuntunganmu bertambah atau justru berkurang. Oleh karena itu, memahami bagaimana nilai tukar bergerak dapat membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
Faktor yang Memengaruhi Nilai Tukar
Ada banyak faktor yang menentukan naik-turunnya nilai tukar suatu mata uang, seperti berikut.
1. Suku Bunga
Suku bunga adalah salah satu faktor paling berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang. Semakin tinggi suku bunga di suatu negara, semakin menarik mata uangnya bagi investor, karena mereka bisa mendapatkan imbal hasil lebih besar. Akibatnya, permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat, dan nilainya pun naik.
Jika kamu mencari bunga deposito tinggi, maka memilih mata uang dari negara dengan suku bunga tinggi bisa menjadi strategi menarik. Namun, perlu diperhatikan bahwa kebijakan moneter suatu negara bisa berubah sewaktu-waktu, yang dapat memengaruhi nilai tukar dan keuntungan deposito valasmu.
2. Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara Asal Mata Uang
Negara dengan tingkat inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil cenderung memiliki mata uang yang kuat. Sebaliknya, jika inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi lemah, nilai mata uang bisa turun karena daya beli masyarakat menurun dan investor kehilangan kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
3. Stabilitas Politik dan Kebijakan Pemerintah
Negara dengan stabilitas politik tinggi dan kebijakan ekonomi yang jelas cenderung memiliki mata uang yang lebih stabil. Sebaliknya, ketidakpastian politik, seperti konflik atau kebijakan ekonomi yang tidak konsisten, bisa menyebabkan nilai tukar anjlok karena investor kehilangan kepercayaan terhadap mata uang negara tersebut.
4. Permintaan dan Penawaran di Pasar Valas
Sama seperti barang dan jasa, nilai mata uang juga bergantung pada hukum permintaan dan penawaran. Jika banyak orang membutuhkan mata uang tertentu, maka nilainya akan naik. Sebaliknya, jika permintaan turun, nilainya akan melemah.
Bagi kamu yang memiliki investasi deposito dalam mata uang asing, memahami tren permintaan dan penawaran bisa membantumu memilih mata uang yang lebih stabil dan menguntungkan.
5. Cadangan Devisa dan Intervensi Bank Sentral
Bank sentral suatu negara bisa melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan membeli atau menjual cadangan devisa mereka. Jika suatu negara memiliki cadangan devisa besar, mereka bisa lebih mudah menstabilkan mata uangnya di saat krisis.
Strategi Menghadapi Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
Biar hasil deposito valas semakin cuan, kamu perlu terapkan strategi menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar berikut:
1. Hedging/Lindung Nilai
Hedging adalah strategi untuk mengurangi risiko perubahan nilai tukar, misalnya dengan menggunakan kontrak berjangka (forward contract) atau opsi mata uang. Ini sering digunakan oleh perusahaan dan investor besar untuk melindungi nilai aset mereka dari fluktuasi yang merugikan.
2. Diversifikasi Mata Uang
Jika kamu ingin mengurangi risiko, salah satu cara yang bisa kamu pertimbangkan adalah diversifikasi mata uang. Jangan hanya menyimpan deposito dalam satu mata uang, tetapi sebar ke beberapa mata uang yang berbeda. Dengan cara ini, jika salah satu mata uang melemah, kamu masih bisa mendapatkan keuntungan dari mata uang lainnya. Strategi ini sangat berguna bagi kamu yang ingin menjaga nilai investasi deposito dalam jangka panjang.
3. Memilih Waktu yang Tepat untuk Menempatkan dan Mencairkan Deposito
Karena nilai tukar terus berubah, penting untuk memilih waktu yang tepat saat menempatkan dan mencairkan deposito. Jika kamu bisa menyimpan dana saat nilai tukar rendah dan mencairkannya saat nilai tukar naik, maka keuntunganmu bisa lebih maksimal. Memantau tren pasar dan kebijakan ekonomi global bisa membantu kamu dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
Perubahan nilai mata uang asing terhadap rupiah bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, tetapi juga bisa menimbulkan risiko jika mata uang asing melemah. Oleh karena itu, strategi seperti memilih mata uang yang stabil, memperhatikan tren ekonomi global, dan menentukan waktu pencairan yang tepat sangat diperlukan. Jika kamu mencari platform yang praktis dan terpercaya untuk investasi deposito valas, Aplikasi DBS digibank bisa menjadi pilihan tepat. Dengan fitur tersedia di Aplikasi DBS digibank, kamu bisa menikmati suku bunga kompetitif, fleksibilitas tenor, serta kemudahan transaksi langsung melalui aplikasi tanpa perlu datang ke bank.
Selain itu, Aplikasi DBS digibank juga membantu kamu tetap up-to-date dengan tren finansial terkini melalui berbagai panduan dari financial advisor, notifikasi insight pasar, serta kelas edukasi finansial yang bisa kamu akses dengan mudah. Dengan Aplikasi digibank, kamu bisa menangkap momentum investasi 24/7, kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya itu, jaringan DBS yang luas di seluruh Asia membuka peluang lebih besar bagi kamu yang ingin mengembangkan investasi atau bisnis dengan dukungan institusi keuangan berpengalaman.
Menariknya, deposito di Aplikasi DBS digibank bisa dimulai hanya dari Rp1 juta dengan bunga kompetitif hingga 5% p.a. Kamu juga bisa memilih tenor sesuai kebutuhan, mulai dari 1, 3, 6, 9, hingga 12 bulan, serta menikmati akses transaksi 24/7 melalui Aplikasi digibank. Keamanan juga terjamin karena deposito ini dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi, tunggu apa lagi?
Klik di sini untuk mulai investasi deposito valas kamu sekarang dan memaksimalkan keuntunganmu!
Baca Juga:
5 Trik Deposito yang Jarang Orang Tahu