energi terbarukan
06 Jun 2024

8 Teknologi Energi Terbarukan di Masa Depan yang Harus Kamu

Energi terbarukan dapat diartikan sebagai energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui terus-menerus secara alami karena jumlahnya yang tidak terbatas. Teknologi energi terbarukan kini sudah mulai banyak dimanfaatkan karena dianggap sangat penting di masa depan. Dibandingkan dengan energi konvensional atau bahan bakar fosil, energi terbarukan jauh lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, serta tidak mencemari lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas udara, air, dan tanah secara keseluruhan.

Di artikel ini, kita akan bahas tentang 8 teknologi energi terbarukan di masa depan. Pemanfaatan energi terbarukan ini dapat jadi diversifikasi pasokan agar tidak tergantung pada fosil. Sudah cukup banyak contoh energi terbarukan yang ditemukan dan dimanfaatkan hingga hari ini, antara lain:

1. Panel Surya

Bersumber dari sinar matahari, energi surya juga bisa dijadikan alternatif pembangkit listrik. Beberapa negara yang sudah memanfaatkan energi surya secara masif adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. Untuk memanfaatkan energi surya sebagai energi listrik, dibutuhkan panel surya sebagai perantara yang menyerap sinar matahari. Listrik kemudian dikonversi dan dialirkan ke inverter yang berperan mengubah arus DC menjadi arus AC sebelum dimanfaatkan untuk menghidupkan peralatan listrik sebagai sumber energi.

2. Cat Surya

Instalasi panel surya seringkali dianggap cukup mahal, apalagi jika dilakukan oleh masyarakat biasa. Maka dari itu, inovasi cat surya atau photovoltaic diciptakan. Sesuai dengan namanya, cat ini dapat diaplikasikan pada permukaan apa pun untuk menangkap energi matahari. Cat surya ini memiliki miliaran material yang sensitif terhadap cahaya di dalamnya. Saat ini, cat surya sudah lebih dari sekedar teori, namun masih dalam tahap penelitian untuk digunakan sebagai produk level konsumen.

3. Energi Angin

Angin merupakan udara yang bergerak dari wilayah dengan tekanan udara tinggi ke yang lebih rendah. Sifat angin ini sangat memungkinkan untuk menjadikannya sebagai sumber energi. Prinsip pemanfaatannya menggunakan kincir angin yang putarannya diteruskan untuk memutar generator dan menghasilkan energi listrik. Di Indonesia, energi angin dimanfaatkan melalui PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu), dan diusulkan untuk dikembangkan di beberapa lokasi yang punya potensi tinggi seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, dan Maluku.

4. Energi Pasang Surut

Pasang surut gelombang laut juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Meskipun proyek energi gelombang laut ini masih relatif baru, namun sudah banyak dilirik oleh investor karena relatif lebih mudah diprediksi jumlahnya dibandingkan energi angin dan energi surya. Walau biaya awal pembangunannya cukup mahal karena butuh bahan yang tahan karat untuk menghindari korosi, namun energi pasang surut ini memiliki potensi yang besar untuk dijadikan energi terbarukan skala global, khususnya di wilayah pesisir dengan arus laut yang kuat.

5. Bio Energi

Sumber energi terbarukan yang satu ini berasal dari makhluk hidup atau material organik seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga atau biomassa. Kemajuan teknologi bioenergi, termasuk proses konversi biokimia dan termokimia meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi. Produk akhir dari bioenergi ini adalah biodiesel, bioetanol, biogas, bioavtur, dan sebagainya.

6. Energi Air

Jumlah air yang melimpah tentunya sayang jika hanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian, bahan konsumsi, atau area rekreasi saja. Air dapat dikonversi menjadi energi listrik menggunakan kincir air yang diletakkan di daerah yang memiliki arus kencang. Putaran kincir air ini menghasilkan energi kinetik yang kemudian dimanfaatkan untuk memutar generator dan menghasilkan listrik.

Cara lain untuk memanfaatkan air adalah dengan menampung airnya menggunakan bendungan untuk dialirkan dan dikendalikan jadi energi yang lebih besar. Energi kinetik dihasilkan melalui turbin yang berputar. Metode inilah yang banyak digunakan di Indonesia. Salah satu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) terbesar di Indonesia adalah PLTA Saguiling, Jawa Barat, dengan tinggi 643 meter di atas permukaan laut dan memiliki kapasitas sebesar 700 MW, menghasilkan 2.156 GWh listrik setiap tahunnya.

7. Energi Panas Bumi

Daerah yang berada di wilayah ring of fire bumi seperti Filipina, Indonesia, dan New Zealand dapat memanfaatkan panas yang berasal dari dalam bumi untuk dijadikan energi listrik. Caranya adalah dengan membuat galian hingga kedalaman tertentu, kemudian mengalirkan energi panas untuk menggerakkan turbin dan memutar generator penghasil listrik.

8. Sel Bahan Bakar

Fuel cell atau sel bahan bakar adalah perangkat konversi energi yang bekerja seperti baterai dengan memanfaatkan proses reaksi elektrokimia. Melalui reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen, sel bahan bakar menghasilkan energi listrik yang lebih bersih dan efisien. Sel bahan bakar biasanya digunakan untuk kendaraan sebagai pengganti energi konvensional. Kendaran dengan sel bahan bakar (FCV atau Fuel Cell Vehicles) mengambil energi dari sel yang menghasilkan energi listrik dan mengantarkannya ke motor listrik untuk menggerakkan kendaraan. Untuk mendukung transisi energi terbarukan, PT PLN baru saja meluncurkan stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia pada Februari 2024 lalu.

Kamu juga bisa turut serta menjaga bumi dari krisis iklim dengan mempelajari serta memanfaatkan energi terbarukan, lho! Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi pada perusahaan yang memprioritaskan pelestarian lingkungan atau menggunakan energi yang dapat diperbaharui dalam proses produksinya. Caranya mudah, kamu bisa manfaatkan fitur Invest Better pada Live Better yang ada dalam Aplikasi digibank by DBS. Mulai dari Rp100 ribu, kamu bisa beli berbagai pilihan Reksa Dana yang dalam pemilihan emitennya mengacu pada indeks investasi hijau.

 

Download digibank