4 Instrumen Investasi yang Layak Koleksi Saat Resesi
11 Dec 2020

4 Instrumen Investasi yang Layak Koleksi Saat Resesi

Memilih tetap setia berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi seperti sekarang ini rasanya menjadi pilihan yang tak dapat dihindarkan. Tentu saja bila kamu tetap ingin menggapai masa depan yang cerah. Meski begitu, tetap harus selektif dalam memilih instrumen investasi yang tepat.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah melakukan investasi pada instrumen yang aman dan memiliki risiko lost yang kecil. Pasalnya, ekonomi dunia saat ini sedang tidak stabil sebagai akibat masih merebaknya penyebaran virus corona atau Covid-19. Pemerintah Indonesia bahkan sudah memberi sinyal akan adanya resesi di kuartal III hingga akhir 2020 nanti.

Agar investasi di masa resesi tetap menjanjikan imbal hasil yang baik, kamu harus selektif dan penuh pertimbangan. Meski pada dasarnya setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangan, namun ada beberapa jenis investasi yang tetap menarik di tengah resesi.

Berikut beberapa instrumen investasi yang bisa dijadikan opsi di tengah ancaman resesi.

  1. Saham

Investasi saham bisa jadi akan tetap menarik meski keadaan resesi selama kamu bisa memilih saham yang tepat. Beberapa sektor memang terkena dampak cukup signifikan sejak Covid-19 merebak. Namun, beberapa jenis saham malah hingga ratusan persen meski pandemi.

Agar investasi saham yang kamu pilih tetap menghasilkan capital gain yang optimal pertama pilihlah emiten dengan fundamental yang kuat. Perhatikan laporan keuangannya, terutama pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan. Juga pilih sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti contoh emiten mie instan dan telekomunikasi.

Cara lain, kamu justru bisa memilih emiten yang terkena dampak langsung  Covid-19 namun diyakini bakal bertahan dalam menghadapi situasi buruk. Contohnya operator jalan tol dengan modal besar atau perusahaan properti milik pengembang besar dan ternama yang nyaris tanpa utang.

Meski saat ini harga saham emiten terdampak ini turun, namun saat ekonomi pulih nanti kamu akan berpotensi mendapatkan keuntungan berlipat. Meski begitu tidak tertutup kemungkinan emiten yang kamu pilih benar-benar bangkrut dan tutup.

  1. Emas

Emas menjadi pilihan investasi yang menarik karena trendnya yang terus naik. Kebijakan bank sentral sejumlah negara untuk mencetak uang lebih banyak membuat nilai emas di tengah pandemi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Selain itu, emas juga diburu investor yang khawatir akan volatilitas rupiah yang terus terjadi selama pandemi. Emas juga dipilih sebagai upaya berjaga-jaga atas sentimen pasar maupun agenda politik pilkada yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

Hal ini merupakan kesempatan baik bagi kamu karena bisa mendapatkan keuntungan. Namun potensi keuntungan dari investasi emas bisa saja menurun ketika pandemi telah berakhir sehingga kamu akan mendapati harga jual lebih murah daripada harga beli saat ini.

  1. Valuta asing (valas)

Berinvestasi lewat instrumen valuta asing (valas) bisa saja kamu pilih lantaran menjanjikan capital gain cukup besar. Apalagi bila kamu memilih berinvestasi pada mata uang kuat yang tidak terlalu terpengaruh dengan resesi seperti dolar amerika (USD) atau Euro.

Terdapat juga instrumen Dolar Singapura, mata uang ini dianggap sebagai salah satu uang terkuat di kawasan Asia. Nilai dolar singapura masih lebih murah dibanding dolar amerika sehingga investor bisa memaksimalkan nilai investasi dalam jangka panjang.

  1. Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi yang kini makin jadi pilihan. Obligasi negara merupakan investasi yang banyak diminati karena relatif aman dibanding instrumen keuangan lain. Terutama untuk jenis obligasi pemerintah (government bonds) dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN).

Berinvestasi lewat obligasi pemerintah cenderung aman karena Undang-Undang menjamin pengembalian 100 persen dana kepada para investor. Selain itu kamu juga berpotensi mendapatkan pendapatan melalui kupon yang akan dibagikan secara berkala.Karena itu, obligasi adalah pilihan yang kini banyak diminati.

Investasi obligasi juga sangat fleksibel dengan cara membeli obligasi melalui pasar sekunder. Beberapa seri obligasi yang bisa kamu incar di pasar sekunder  adalah seri FR dan INDON atau INDOIS. Obligasi seri FR menggunakan rupiah sebagai mata uang dengan minimal investasi Rp 1 juta. Sedangkan obligasi INDON dan INDOIS menggunakan USD sebagai mata uang dengan minimal investasi USD 1.000.

Semakin sering kamu melakukan transaksi jual dan beli obligasi di pasar sekunder maka kesempatan untuk mendapat keuntungan obligasi melalui capital gain juga semakin besar. Meski begitu, kamu perlu jeli dalam melihat fluktuasi harga di pasar obligasi.

Berinvestasi obligasi adalah cara terbaik untuk mengembangkan aset. Apalagi, kini investasi obligasi menjadi semakin mudah dengan adanya fitur obligasi pasar sekunder (secondary bonds)  yang bisa diakses melalui Aplikasi digibank by DBS.

Kamu yang sudah lama menginstall aplikasi ini tentu dengan mudah bisa menikmati layanan 24 jam non stop selama 7 hari penuh untuk bertransaksi obligasi. Buat kamu yang belum punya aplikasinya tidak perlu berkecil hati karena kamu bisa dengan mudah mengunduh aplikasi ini sekarang juga.

Dengan memiliki Aplikasi digibank by DBS dalam genggaman kamu bisa merasakan kenyamanan bertransaksi online obligasi kapan saja dan di mana saja. Ditambah lagi kamu tidak akan dipungut biaya administrasi untuk setiap transaksi jual dan beli obligasi.

Hanya dengan memilih menu obligasi, kamu bisa memilih seri obligasi yang diincar dan melakukan pemesanan. Selanjutnya lakukan pembayaran secara digital. Pembayaran bisa dengan menggunakan DBS savings, atau juga melalui transfer antar bank.

Dengan satu Aplikasi digibank by DBS dalam genggaman, transaksi obligasi kini menjadi lebih mudah. Keuntungan  obligasi adalah peluang bagi kamu untuk memaksimalkan investasi.  Kamu tak perlu terlalu khawatir dengan resesi selama masih punya obligasi sebagai aset investasi. ***