Poin Penting:
Investasi deposito menawarkan keamanan, tapi bukan tanpa risiko. Melakukan strategi mitigasi yang tepat berarti Anda bisa menghindari dampak negatif suku bunga dan inflasi untuk hasil yang lebih maksimal.
- Risiko investasi deposito: fluktuasi suku bunga, inflasi, dan likuiditas.
- Strategi cerdas mitigasi kerugian dalam investasi deposito: Diversifikasi deposito di berbagai bank, pilih bank terpercaya, pantau suku bunga dan inflasi, tentukan tenor sesuai kebutuhan, hindari penalti penarikan dini, dan kelola likuiditas serta fleksibilitas investasi dengan baik.
- Gunakan Aplikasi digibank by DBS untuk mengelola investasi, dengan bunga kompetitif, panduan digibank Advisor, kelas edukasi finansial, serta jaminan LPS, memudahkan investasi yang aman dan menguntungkan.
Investasi deposito menjadi pilihan banyak orang yang menginginkan keamanan dan kestabilan dalam mengelola keuangan. Namun, meskipun dianggap relatif aman, tetap ada potensi risiko yang perlu diperhatikan agar hasil yang diperoleh tetap optimal. Melakukan strategi mitigasi kerugian yang tepat berarti Anda bisa mengurangi dampak negatif dari faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi suku bunga dan inflasi, serta memastikan investasi deposito Anda tetap menguntungkan dalam jangka panjang.
Risiko Investasi Deposito
Meskipun deposito dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang relatif aman, tetap ada risiko yang perlu Sahabat digibank perhatikan. Salah satu risiko utama adalah fluktuasi suku bunga. Suku bunga yang ditawarkan oleh bank bisa berubah-ubah seiring dengan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang berlaku. Jika suku bunga deposito lebih rendah dari tingkat inflasi, maka nilai riil dana yang Anda investasikan akan tergerus, meskipun jumlah nominalnya tetap.
Selain itu, risiko likuiditas juga perlu Anda pertimbangkan. Deposito memiliki sifat yang mengunci dana dalam jangka waktu tertentu, sehingga Anda tidak dapat mengakses dana tersebut sebelum jatuh tempo. Jika ada kebutuhan mendesak dan Anda mencairkan dana sebelum waktunya maka Anda akan menghadapi kerugian akibat biaya penarikan dini atau suku bunga yang lebih rendah. Nah, melalui pemahaman akan risiko-risiko inilah Anda bisa merencanakan investasi deposito dengan lebih matang, agar tetap sesuai dengan tujuan keuangan Anda tanpa menambah beban risiko yang tidak perlu.
Strategi Cerdas Mitigasi Kerugian dalam Investasi Deposito
Setelah mengetahui risiko yang ada, berikut adalah beberapa strategi cerdas untuk mitigasi kerugian dalam investasi deposito:
1. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah salah satu prinsip penting dalam investasi yang juga bisa diterapkan pada deposito. Caranya, Anda bisa menyebar dana ke beberapa produk deposito di bank yang berbeda atau dengan jangka waktu yang bervariasi. Langkah ini bisa membantu mengurangi risiko kerugian jika ada perubahan suku bunga yang kurang menguntungkan. Misalnya, jika salah satu bank menurunkan suku bunga, Anda masih memiliki deposito di bank lain yang bunganya lebih stabil. Selain itu, memiliki jangka waktu yang berbeda juga memberi Anda fleksibilitas dalam mengatur kebutuhan dana dan menangkap peluang suku bunga yang lebih baik di kemudian hari.
2. Memilih Bank yang Terpercaya
Pemilihan bank yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa investasi deposito Anda aman. Pastikan untuk memilih bank yang tepercaya, memiliki reputasi yang baik, serta terdaftar di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Memilih bank yang sudah tepercaya, berarti Anda dapat meminimalkan risiko gagal bayar atau masalah lainnya yang dapat merugikan investasi. Selain itu, perhatikan juga tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank. Pilihlah bank yang memberikan suku bunga yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
3. Memantau Suku Bunga dan Inflasi
Suku bunga deposito dan tingkat inflasi saling berkaitan dan bisa memengaruhi hasil investasi Anda. Karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan perubahan suku bunga yang ditawarkan oleh bank, serta perkembangan inflasi di dalam negeri. Jika suku bunga deposito lebih rendah dari inflasi, maka daya beli atau nilai riil dari uang yang Anda simpan akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga lebih tinggi dari inflasi, investasi Anda justru akan bertumbuh secara nyata. Jika Anda telah memantau kedua faktor ini, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam memilih deposito yang paling menguntungkan.
Baca Juga: Deposito Rupiah: Solusi Menabung Bebas Drama
4. Menetapkan Jangka Waktu yang Tepat
Pemilihan jangka waktu deposito yang tepat juga merupakan strategi penting dalam mitigasi kerugian. Deposito dengan jangka waktu yang lebih panjang biasanya menawarkan suku bunga yang lebih tinggi. Namun, pertimbangkan pula likuiditas Anda dan kebutuhan finansial di masa depan. Jika Anda membutuhkan dana dalam waktu dekat, memilih deposito dengan jangka waktu pendek bisa menjadi alternatif yang lebih bijaksana. Sebaliknya, jika tidak membutuhkan dana dalam waktu dekat, deposito dengan jangka waktu panjang dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
5. Memahami Biaya Penarikan Dini
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh investor deposito adalah biaya yang dikenakan jika melakukan penarikan sebelum jatuh tempo. Meskipun deposito tergolong investasi yang relatif aman, jika menarik dana lebih awal, Anda biasanya akan dikenakan biaya atau mendapatkan bunga yang lebih rendah. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami dengan baik ketentuan terkait penarikan dini sebelum membuka deposito. Ini akan membantu Anda menghindari biaya tambahan yang bisa mengurangi keuntungan yang akan diperoleh.
6. Menggunakan Deposito Berjangka yang Berbeda
Menggunakan deposito berjangka dengan berbagai tenor juga merupakan salah satu strategi cerdas dalam mitigasi kerugian. Memiliki tenor deposito yang berbeda, berarti Anda bisa mengelola likuiditas secara lebih baik dan fleksibel dalam menghadapi perubahan suku bunga. Misalnya, Anda bisa memilih deposito dengan tenor pendek untuk dana yang mungkin diperlukan dalam waktu dekat. Sementara itu, pilih deposito dengan tenor panjang untuk dana yang tidak akan terpakai dalam waktu lama. Hal ini memungkinkan Anda untuk memaksimalkan hasil investasi sembari tetap menjaga fleksibilitas keuangan.
Nah, melakukan investasi deposito memang memiliki banyak keuntungan, terutama bagi Anda yang mengutamakan keamanan dan stabilitas. Namun, meskipun demikian, investasi pada instrumen ini tetap memerlukan strategi yang cerdas untuk memitigasi kerugian yang mungkin saja terjadi.
Selain beberapa langkah yang telah disebutkan di atas, hal lain yang perlu Anda pertimbangkan untuk menjaga investasi deposito tetap menguntungkan adalah memilih aplikasi atau bank digital tepercaya dengan fitur lengkap dan aman, misalnya Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur unggul untuk membantu Anda dalam mengelola investasi diantaranya adalah diskusi tentang tren terkini dalam finansial, mendapatkan panduan finansial langsung dari advisor, serta menerima notifikasi dan kelas edukasi finansial yang dapat meningkatkan pemahaman Anda mengenai dunia investasi.
Bukan hanya itu, Aplikasi digibank by DBS juga menawarkan diskusi terseleksi terkait insight finansial dan sektor industri bersama pakar tepercaya. Anda akan memperoleh wawasan lebih dalam tentang kondisi pasar dan peluang investasi yang dapat dimanfaatkan. Anda pun bisa memantau perkembangan investasi kapan saja dan di mana saja, 24/7.
Jadi, mengapa harus menunda lagi, yuk mulai berinvestasi sekarang juga melalui Aplikasi digibank by DBS. Cukup dengan modal mulai dari Rp1 juta, Anda sudah bisa menikmati bunga kompetitif yang mencapai hingga 5% per tahun dan akses penuh 24/7. Selain itu, deposito yang Anda pilih telah mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga memberikan rasa aman dalam berinvestasi. Tenor yang tersedia bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari 1, 3, 6, 9, hingga 12 bulan. Oleh karena itu, segera unduh aplikasinya dan mulailah investasi deposito dengan cara yang mudah, aman, dan menguntungkan melalui Aplikasi digibank by DBS. Temukan informasi detailnya di sini!
Baca Juga:
Strategi Cerdik Jaga Uang Tetap Tumbuh lewat Deposito
Cara Menyusun Rencana Investasi Deposito Jangka Pendek
Deposito Rupiah atau Dollar: Mana yang Lebih Cuan?