Obligasi Fixed Rate
28 Mar 2025

Obligasi Fixed Rate, SBN, dan Deposito, Mana Return Tertinggi?

Poin Penting:

Memahami perbedaan antara obligasi, SBN, dan deposito penting agar bisa memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan dan profil risiko Anda.

  • Perbandingan Instrumen Investasi: Obligasi Fixed Rate, SBN, dan deposito masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi.
  • Perbedaan Utama: Ketiga instrumen ini berbeda dari segi pihak penerbit, jumlah minimal dana investasi, jaminan keamanan, besaran bunga atau imbal hasil, pajak, hingga potensi keuntungan modal.
  • Return Tertinggi: Instrumen dengan return tertinggi bergantung pada beberapa faktor seperti jangka waktu investasi, tingkat risiko yang bisa ditoleransi, dan kebutuhan likuiditas.

Saat ini, pilihan investasi semakin beragam, termasuk investasi deposito, obligasi fixed rate, dan Surat Berharga Negara (SBN). Masing-masing instrumen ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, terutama dari segi tingkat pengembalian atau return. Sebagai investor, Anda wajib memahami perbedaan mendasar antara ketiganya. Hal ini sangat penting untuk menentukan mana yang paling menguntungkan sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Pahami Perbedaan Obligasi Fixed Rate, SBN, dan Deposito

Sebelum membahas mana yang memberikan return tertinggi, alangkah baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu perbedaan dari ketiga instrumen investasi ini. Meskipun sama-sama termasuk dalam kategori investasi berisiko rendah hingga menengah, obligasi fixed rate, SBN, dan deposito memiliki karakteristik yang berbeda lho. Supaya lebih jelas, berikut ini perbedaan ketiganya:

1.     Pihak Penerbit Investasi yang Berbeda

Obligasi fixed rate diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta sebagai bentuk utang yang harus dibayarkan dengan bunga tetap. SBN, khususnya Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR), diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu sumber pendanaan negara. Sementara itu, deposito merupakan produk perbankan yang dikeluarkan oleh bank untuk memberikan keuntungan bagi nasabah dalam bentuk bunga tetap.

2.     Jumlah Minimal Dana Investasi yang Dikeluarkan

Jumlah minimal investasi bervariasi tergantung instrumen yang dipilih. Untuk obligasi fixed rate dan SBN, modal awal biasanya mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta, tergantung kebijakan penerbit. Nominal ini cukup terjangkau bagi investor pemula yang ingin mendapatkan imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito. Sementara itu, deposito menawarkan fleksibilitas lebih karena jumlah minimalnya bergantung pada kebijakan masing-masing bank. Beberapa bank memungkinkan pembukaan deposito mulai dari Rp1 juta, sementara yang lain mungkin mensyaratkan nominal lebih besar. Perbedaan ini membuat deposito lebih mudah diakses, sementara obligasi fixed rate dan SBN menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi.

3.     Jaminan Investasi yang Berbeda

SBN dan obligasi fixed rate yang diterbitkan oleh pemerintah mendapat jaminan oleh negara sehingga memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah. Deposito juga relatif aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan batas tertentu. Akan halnya obligasi fixed rate dari perusahaan swasta cenderung memiliki risiko yang lebih besar, tergantung dari kredibilitas perusahaan penerbitnya.

4.     Besaran Bunga dan Pajak yang Diterima

Bunga atau kupon yang diberikan oleh obligasi fixed rate dan SBN umumnya lebih tinggi dibandingkan deposito, yakni berkisar antara 5-7% per tahun. Pajak yang dikenakan pada obligasi dan SBN juga lebih rendah, yaitu 10%. Sementara itu, deposito dikenakan pajak 20% dari bunga yang diperoleh. Hal ini tentunya membuat SBN dan obligasi fixed rate lebih menarik dari sisi pajak, terutama bagi investor yang mencari keuntungan optimal.

5.     Keuntungan Modal yang Diperoleh

Dari segi keuntungan modal (capital gain), obligasi fixed rate dan SBN bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga Anda sebagai investor berpotensi mendapatkan keuntungan tambahan jika harga naik. Lain halnya dengan deposito. Instrumen ini tidak bisa diperjualbelikan dan hanya memberikan keuntungan tetap dalam bentuk bunga.

Baca Juga: Mau Cuan Maksimal dari Deposito? Ini 5 Langkah Mudahnya

Mana yang Memiliki Return Tertinggi?

Sekarang pertanyaannya, mana yang memberikan return tertinggi? Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, termasuk jangka waktu investasi, tingkat risiko yang bisa Anda toleransi, serta kebutuhan likuiditas.

  • Obligasi Fixed Rate

Obligasi fixed rate menawarkan return yang lebih tinggi dibandingkan deposito, terutama jika diterbitkan oleh perusahaan dengan peringkat kredit yang baik. Keuntungan utamanya adalah bunga tetap yang telah disepakati sejak awal. Namun, ada faktor yang perlu Anda perhatikan, yaitu volatilitas harga di pasar sekunder. Jika suku bunga pasar naik, harga obligasi di pasar sekunder bisa turun, sehingga ada potensi kerugian jika Anda jual sebelum jatuh tempo. Sebaliknya, bila suku bunga turun, harga obligasi bisa naik, memberi peluang capital gain yang menarik bagi investor yang ingin menjual lebih awal.

  1. SBN (ORI dan Sukuk Ritel)

SBN, seperti ORI dan Sukuk Ritel, memberikan kupon tetap sekitar 5-7% per tahun, lebih tinggi dibandingkan deposito. Pajak yang dikenakan juga lebih rendah, hanya 10%. SBN memiliki jaminan dari pemerintah, menjadikannya lebih aman bila dibandingkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta. Selain itu, SBN pun bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, dengan begitu ada peluang keuntungan jika harga naik. Namun, seperti halnya obligasi fixed rate, ada risiko harga turun jika suku bunga pasar naik.

  1. Deposito

Investasi deposito memiliki bunga yang lebih rendah apabila dibandingkan obligasi fixed rate dan SBN. Rata-rata bunga deposito hanya berkisar antara 3-5% per tahun, tergantung kebijakan bank dan tenor yang dipilih. Namun jangan salah, deposito menawarkan keunggulan utama yakni keamanannya karena telah mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan batas tertentu. Keunggulan lainnya, deposito tidak mengalami fluktuasi harga, sehingga lebih stabil dibandingkan obligasi. Bagi investor yang lebih mengutamakan kepastian keuntungan tanpa risiko perubahan harga pasar, deposito bisa menjadi pilihan terbaik.

Sejatinya, ketiga instrumen ini memiliki keunggulannya masing-masing, dan pilihan terbaik bergantung pada tujuan serta profil risiko investor. Jika Anda ingin keuntungan lebih tinggi dengan potensi capital gain, obligasi fixed rate dan SBN bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, apabila Anda mengutamakan keamanan dan stabilitas, maka deposito adalah solusi terbaik. Hal yang perlu Anda ingat, sebelum berinvestasi pastikan untuk memahami karakteristik masing-masing instrumen agar bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.

Nah Sahabat digibank, khusus buat Anda yang ingin memaksimalkan investasi, Anda bisa coba untuk memanfaatkan Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur unggulan lho. Mulai dari diskusi tren terkini untuk finansial Anda, panduan finansial dari advisor, notifikasi dan kelas edukasi finansial, serta akses kapan saja dan di mana saja 24/7, untuk menangkap momentum investasi sehingga Anda tak akan ketinggalan peluang terbaik. Selain itu, Aplikasi digibank by DBS juga menyediakan dukungan tim ahli proaktif dan strategi terkurasi yang tajam, sehingga investasi Anda menjadi lebih optimal dan terarah.

Semua keunggulan inilah yang bisa Anda nikmati dengan mudah termasuk saat Anda akan memulai investasi Anda di instrumen deposito. Di mana untuk memulai investasi ini, Anda hanya perlu menyiapkan modal awal yang cukup terjangkau yakni mulai dari Rp1 juta. Dari modal tersebut Anda sudah bisa menikmati bunga kompetitif hingga 5% p.a. dan dengan akses mudah yang tersedia 24/7, investasi ini bahkan aman untuk Anda pilih sebab telah mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin SImpanan). Agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial, Anda bisa memilih tenor yang fleksibel mulai dari 1, 3, 6, 9, hingga 12 bulan.

Gimana, sudah siap memulai investasi deposito yang aman dan menguntungkan untuk Anda? Yuk jadikan Aplikasi digibank by DBS sebagai partner investasi Anda dan segera buka deposito secara online. Tak perlu menunda lagi, download aplikasinya sekarang dan cari tahu tahu detailnya melalui link ini.

Baca Juga:

Cara cerdik Menentukan Jangka Waktu Deposito agar Maksimal

Haruskah Kamu Memegang Mata Uang Asing untuk Deposito?

Cara Membuka Rekening Investasi Reksadana Pertama Kamu