Poin Penting:
Evaluasi dana obligasi dilakukan dengan menganalisis metrik kinerja seperti yield to maturity (YTM), durasi, dan convexity serta mempertimbangkan risiko kredit, suku bunga, dan likuiditas untuk menentukan keputusan investasi yang optimal.
- Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Obligasi: Kinerja obligasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat risiko, likuiditas, rating kredit, tingkat kupon, periode jatuh tempo, pertumbuhan dan ukuran perusahaan, jaminan, serta reputasi auditor.
- Tips Memilih Obligasi Sesuai Evaluasi Dana Obligasi: Memilih obligasi yang tepat memerlukan analisis mendalam terhadap prospectus, pemahaman peringkat kredit, kondisi pasar, serta diversifikasi portofolio agar investasi lebih aman dan menguntungkan.
- Memahami Risiko Dana Obligasi: Risiko dalam investasi obligasi mencakup risiko suku bunga, risiko kredit, serta risiko nilai tukar mata uang asing yang dapat memengaruhi imbal hasil dan nilai investasi secara keseluruhan.
- Memilih aplikasi investasi terbaik: Aplikasi digibank by DBS menawarkan kemudahan transaksi 24/7, keamanan terjamin dengan investasi obligasi yang dijamin pemerintah, pendapatan tetap dari kupon, modal awal terjangkau mulai Rp1 juta, strategi investasi terarah dari tim ahli, serta akses ke edukasi dan insight finansial untuk mendukung keputusan investasi yang lebih cerdas.
Menilai dana obligasi berdasarkan kinerja dan risiko adalah langkah penting untuk memastikan investasi obligasi yang optimal. Dalam proses ini, kinerja dana diukur menggunakan berbagai indikator, seperti yield to maturity (YTM), durasi, dan convexity. Sementara itu, faktor-faktor seperti risiko kredit, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas digunakan untuk menganalisis tingkat risiko dana obligasi. Semua aspek ini, bila dipahami dengan baik, akan memandu Sahabat digibank dalam memilih investasi yang lebih cocok dan sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Obligasi
Kinerja obligasi tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi pasar, tetapi juga oleh berbagai faktor spesifik yang melekat pada obligasi itu sendiri. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan seberapa baik atau buruknya obligasi dalam memberikan imbal hasil bagi investornya.
1. Tingkat Risiko Obligasi
Tingkat risiko obligasi mencerminkan kemungkinan gagal bayar dari penerbit obligasi. Semakin tinggi risikonya, semakin besar kemungkinan Anda kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Risiko obligasi dapat berasal dari beberapa sumber, seperti risiko kredit yang berkaitan dengan kemampuan penerbit untuk membayar bunga dan pokok utang, serta risiko pasar yang disebabkan oleh fluktuasi harga obligasi akibat perubahan suku bunga atau kondisi ekonomi.
Sebagai investor, Anda harus memahami bahwa obligasi dengan risiko lebih tinggi cenderung menawarkan imbal hasil yang lebih besar untuk mengompensasi risiko tersebut. Namun, jika Anda menginginkan stabilitas, memilih obligasi dengan risiko rendah, seperti obligasi pemerintah, bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
2. Likuiditas
Likuiditas mengacu pada kemudahan menjual obligasi di pasar sekunder tanpa mengalami kerugian harga yang signifikan. Obligasi yang likuid lebih mudah diperjualbelikan karena memiliki permintaan yang tinggi dari investor lain. Sebaliknya, obligasi yang tidak likuid bisa sulit untuk dijual, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
Tingkat likuiditas ini biasanya dipengaruhi oleh faktor seperti volume perdagangan, jumlah penerbitan, dan reputasi penerbit obligasi. Sebelum membeli obligasi, Anda perlu mempertimbangkan apakah obligasi tersebut memiliki likuiditas yang memadai agar tidak kesulitan menjualnya di masa depan.
3. Rating Obligasi
Rating obligasi merupakan indikator kualitas kredit yang diberikan oleh lembaga pemeringkat. Obligasi dengan peringkat tinggi (AAA atau AA) umumnya lebih aman karena memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Sebaliknya, obligasi dengan peringkat rendah (BB atau di bawahnya) memiliki risiko lebih tinggi tetapi menawarkan imbal hasil yang lebih besar.
Rating ini penting karena memberikan gambaran tentang stabilitas keuangan penerbit obligasi. Oleh karena itu, Anda harus selalu memeriksa rating sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam obligasi tertentu.
4. Tingkat Kupon
Tingkat kupon adalah suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi secara berkala. Obligasi dengan tingkat kupon tinggi menawarkan pendapatan tetap yang lebih besar bagi investor, tetapi juga dapat memiliki risiko yang lebih tinggi.
Saat memilih obligasi, Anda perlu menyesuaikan tingkat kupon dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda. Jika Anda mencari pendapatan tetap yang stabil, obligasi dengan kupon tetap bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda ingin menghindari volatilitas, obligasi dengan kupon variabel yang mengikuti suku bunga pasar bisa lebih sesuai.
5. Periode Jatuh Tempo
Periode jatuh tempo adalah jangka waktu hingga obligasi tersebut harus ditebus oleh penerbit. Obligasi dengan jangka waktu pendek cenderung lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh perubahan suku bunga, sementara obligasi jangka panjang lebih rentan terhadap fluktuasi harga. Dalam investasi obligasi, memilih jatuh tempo yang sesuai sangat penting untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan.
Jika Anda menginginkan investasi yang lebih aman dengan risiko lebih kecil, memilih obligasi dengan jangka pendek hingga menengah bisa menjadi strategi yang lebih bijak.
6. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan penerbit obligasi juga berpengaruh terhadap kinerja obligasi. Jika perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan memiliki prospek bisnis yang baik, risiko gagal bayar akan lebih kecil. Sebaliknya, jika perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial, obligasi yang diterbitkan olehnya bisa menjadi investasi yang berisiko.
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan juga memengaruhi kinerja obligasi. Perusahaan besar dengan pendapatan yang stabil cenderung lebih mampu memenuhi kewajiban utangnya dibandingkan dengan perusahaan kecil yang memiliki pendapatan tidak menentu. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan ukuran perusahaan sebelum membeli obligasi.
8. Jaminan
Beberapa obligasi diterbitkan dengan jaminan aset tertentu, seperti properti atau saham perusahaan. Obligasi yang dijamin biasanya memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan obligasi tanpa jaminan. Jika terjadi gagal bayar, investor masih memiliki peluang untuk mendapatkan kembali sebagian dana mereka melalui likuidasi aset jaminan.
9. Reputasi Auditor
Auditor independen yang terpercaya memastikan bahwa laporan keuangan penerbit obligasi akurat dan transparan. Jika perusahaan diaudit oleh firma audit ternama, kredibilitas laporan keuangan lebih terjamin, sehingga investor bisa lebih percaya terhadap kondisi keuangan penerbit.
Baca Juga: Obligasi, Pilihan Investasi Buat Kaum Rebahan
Tips Memilih Obligasi Sesuai Evaluasi Dana Obligasi
Setelah memahami faktor yang memengaruhi kinerja obligasi, Anda juga perlu tahu bagaimana memilih obligasi yang tepat berdasarkan hasil evaluasi dana obligasi.
1. Menganalisis Prospectus
Prospectus adalah dokumen resmi yang berisi informasi lengkap tentang obligasi, termasuk tingkat kupon, jatuh tempo, risiko, dan tujuan penerbitan. Membaca prospectus investasi obligasi dengan seksama akan membantu Anda memahami apakah obligasi tersebut sesuai dengan kebutuhan investasi Anda.
2. Memahami Peringkat Kredit
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, peringkat kredit sangat penting dalam menentukan risiko obligasi. Anda harus memilih obligasi dengan peringkat yang sesuai dengan toleransi risiko Anda. Jika Anda menghindari risiko tinggi, pilih obligasi dengan peringkat investasi (investment grade).
3. Memahami Kondisi Pasar
Kondisi pasar, termasuk inflasi dan suku bunga, dapat memengaruhi harga obligasi. Ketika suku bunga naik, biasanya harga obligasi turun, dan begitu sebaliknya. Oleh karena itu, memahami kondisi ekonomi saat ini dapat membantu Anda mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
4. Diversifikasi Portofolio
Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis obligasi. Diversifikasi portofolio dengan memiliki obligasi dari berbagai sektor dan peringkat kredit dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan investasi Anda.
Memahami Risiko Dana Obligasi
Selain memahami kinerja, penting juga untuk mengenali berbagai risiko yang dapat memengaruhi dana obligasi.
1. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi harga obligasi. Harga obligasi cenderung turun saat suku bunga naik, demikian sebaliknya. Jika Anda berencana memegang investasi obligasi dalam jangka panjang, risiko ini perlu diperhitungkan dengan cermat.
2. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah kemungkinan bahwa penerbit obligasi tidak dapat membayar bunga atau pokok utang tepat waktu. Risiko ini lebih tinggi pada obligasi dengan peringkat rendah, sehingga Anda harus selalu mengecek peringkat kredit sebelum membeli obligasi.
3. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Jika Anda berinvestasi dalam obligasi yang diterbitkan dalam mata uang asing, perubahan nilai tukar bisa memengaruhi nilai investasi Anda. Jika mata uang domestik melemah terhadap mata uang obligasi, Anda bisa mendapatkan keuntungan, tetapi jika sebaliknya, nilai investasi Anda bisa tergerus.
Anda dapat menyusun portofolio investasi yang lebih solid dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja dan risiko dana obligasi. Evaluasi yang menyeluruh, didukung oleh data yang akurat dan analisis mendalam, memungkinkan Anda mengoptimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Jika Anda ingin lebih mudah dan aman dalam memulai investasi obligasi, Aplikasi digibank by DBS menyediakan berbagai pilihan produk obligasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko. Anda bisa tetap terhubung dengan tren keuangan terkini melalui diskusi finansial yang relevan berkat fitur-fitur canggih. Ditambah lagi, Anda akan mendapatkan panduan dari advisor keuangan profesional, notifikasi real-time, serta akses ke kelas edukasi finansial untuk membantu Anda mengambil keputusan yang lebih cerdas.
Melalui Aplikasi digibank by DBS, Anda bisa membeli dan menjual obligasi pemerintah seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Negara Tabungan (ST) dengan mudah hanya dalam satu platform, tanpa perlu proses yang rumit. Keamanan investasi Anda juga terjamin, karena semua obligasi yang tersedia dijamin oleh pemerintah, memberikan rasa tenang dalam berinvestasi. Selain itu, Anda akan mendapatkan pendapatan tetap dari pembayaran kupon atau imbal hasil yang dibayarkan secara berkala, sehingga arus kas investasi Anda lebih stabil. Tidak perlu modal besar untuk memulai cukup dengan Rp1 juta, Anda sudah bisa memiliki obligasi dan mulai membangun portofolio investasi yang lebih kuat.
Jangan lewatkan kesempatan untuk membangun masa depan keuangan yang lebih stabil! Mulai perjalanan investasi Anda sekarang di Aplikasi digibank by DBS. Klik di sini untuk memulai.
Baca Juga:
Strategi Laddering Kunci Diversifikasi Obligasi untuk Cuan
Obligasi, Pilihan Investasi di Tengah Volatilitas Pasar
Banyak Investor Milenial Mulai Lirik Obligasi