Bicara soal bisnis di dunia fashion, kamu pasti pernah dengar tentang slow fashion yang sekarang sedang populer di kalangan masyarakat. KTA bank saat ini bisa diandalkan untuk pengelolaan bisnis, salah satunya bisnis fashion.
Perkembangan dunia fashion yang begitu cepat secara tidak langsung ikut berpengaruh pada lingkungan. Itulah mengapa kini slow fashion semakin gencar digalakkan. Mari cari tahu lebih jauh tentang apa sebenarnya slow fashion itu.
Apa Itu Bisnis Slow Fashion?
Tanpa kita sadari, dunia fashion ikut berpengaruh pada kelestarian lingkungan hidup. Khususnya untuk fast fashion dimana perputaran produk fashion begitu cepat dengan kapasitas produksi besar-besaran.
Fast fashion itu sendiri merupakan istilah untuk industri tekstil yang melakukan produksi dalam kapasitas besar-besaran. Mereka menjual produk dengan harga terjangkau namun tidak bertahan lama karena terus mengikuti tren.
Kegiatan industri tekstil fast fashion inilah yang menimbulkan timbunan sampah dan polusi lebih besar. Bahkan industri ini tercatat menyumbangkan polusi terbanyak di urutan ketiga di dunia.
Proses produksi dalam kapasitas besar tersebut akan terus terjadi seiring dengan perkembangan tren. Tidak heran jika jumlah limbah yang mereka hasilkan juga terus bertambah apalagi tren di kalangan masyarakat terus berubah.
Demi menghentikan pengaruh buruk polusi dan pencemaran akibat kegiatan industri fast fashion tadi maka dikembangkan slow fashion. Bisnis slow fashion ini merupakan kebalikan dari fast fashion.
Slow fashion atau sustainable fashion itu sendiri merupakan industri tekstil yang memproduksi produk dengan kapasitas terbatas. Mereka tidak fokus pada kuantitas namun kualitas produk agar bisa dipakai dalam jangka waktu panjang.
Umumnya bisnis slow fashion akan menghadirkan produk dengan harga yang cukup mahal namun sebanding dengan kualitasnya. Produk-produk dari bidang bisnis ini bisa meminimalkan polusi dan limbah dari proses produksi sekaligus konsumsi.
Bisnis ini punya prospek yang sangat bagus di masa depan. Jadi kamu bisa mulai merintis dan mengembangkannya mulai dari sekarang karena tidak hanya bisa memberi keuntungan tapi juga manfaat bagi lingkungan.
Kamu bisa mulai dengan mengajukan KTA dari bank sebagai modal. Modal inilah yang kemudian dapat kamu manfaatkan untuk mengembangkan bisnis slow fashion di tengah masyarakat.
Tips Kolaborasi Bisnis Fashion dengan Aktivis Lingkungan
Bisnis slow fashion kini semakin banyak berkembang di kalangan masyarakat. Ada banyak brand yang mengusung konsep slow fashion dan berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.
Dalam pengembangannya, pelaku bisnis slow fashion kerap berkolaborasi dengan para aktivis lingkungan. Jika kamu saat ini juga tengah mengembangkan bisnis slow fashion, coba terapkan tips-tips kolaborasi berikut ini:
● Pilih Aktivis Lingkungan yang Tepat
Tips pertama, tentu kamu harus memilih aktivis lingkungan yang tepat dalam hal ini. Kamu mungkin bisa menemukan banyak tokoh aktivis lingkungan dengan peran yang berbeda-beda tapi tidak semuanya bisa diajak berkolaborasi.
Kamu sebaiknya memilih aktivis dengan personal branding yang sesuai. Kolaborasi sebaiknya dilakukan bersama pihak yang punya visi misi dan karakter sama dengan bisnis yang kamu jalankan.
Lakukan riset terlebih dahulu sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada aktivis yang tepat. Cari tahu seperti apa reputasi mereka dan apa saja kegiatan yang mereka lakukan untuk melestarikan lingkungan.
Di zaman modern seperti sekarang, riset semacam ini dapat kamu lakukan lewat media sosial. Cari tahu media sosial mereka dan temukan aktivis yang paling mendekati kriteria bisnismu.
● Buat Rencana Kolaborasi yang Seru
Kamu harus mulai menyusun rencana kolaborasi yang seru. Bagaimanapun juga persaingan di dunia bisnis fashion sangatlah ketat. Jika kamu tidak bisa menyajikan program kolaborasi yang seru dan menarik, maka kamu akan kalah.
Mulailah membuat rencana kolaborasi bersama tim yang sudah kamu bentuk. Termasuk aktivis yang akan kamu ajak berkolaborasi. Carilah ide yang fresh dan bisa menarik perhatian banyak orang sehingga produknya bisa laku keras.
Tentu bukan hal yang mudah untuk menyusun rencana kolaborasi dan menghasilkan produk yang menarik. Kamu harus melakukan riset terlebih dahulu dan mencoba menyusun beberapa alternatif sebagai pilihan.
Di sini kamu juga bisa melihat referensi dari para kompetitor di dunia bisnis slow fashion. Cari tahu seperti apa produk mereka dan kolaborasi seperti apa yang sudah mereka lakukan.
● Perhatikan Target Pasar
Selanjutnya kamu perlu memperhatikan target pasar yang ingin dijangkau. Sudah pasti tujuan akhir dari kolaborasi dengan aktivis ini adalah untuk menjangkau target pasar tertentu dan mencapai penjualan yang besar.
Kamu bisa mulai dengan mengevaluasi target pasar yang ada saat ini. Apakah memang sudah cukup efektif atau ingin diperluas lagi. Bisa juga kamu pertimbangkan untuk mengubah target pasar mu.
Saat menjalin sebuah rencana kolaborasi dalam berbisnis, kamu perlu tahu siapa yang ingin dijadikan target atau audiens. Jadi kamu bisa lebih mudah menjangkau mereka lewat produk dan strategi marketing yang tepat.
Meskipun slow fashion memberikan begitu banyak manfaat, namun tidak semua orang bisa menerimanya. Masih banyak yang lebih tertarik dengan produk fast fashion dan belum aware dengan masalah sustainabilitas dalam berpakaian.
Jadi kamu harus pandai mencari siapa saja target konsumen yang tertarik dengan produk slow fashion. Ini akan mempermudah kamu untuk mengembangkan bisnis dan meraih kesuksesan dari hasil kolaborasi.
● Selalu Gunakan Digital Marketing + Social Media dan penjelasannya
Sangat disarankan untuk selalu memakai digital marketing apalagi di era digital seperti sekarang. Jika bisnismu ingin berkolaborasi dengan aktivis lingkungan, berarti kamu butuh publikasi atau promosi.
Publikasi jauh lebih efektif untuk dilakukan melalui platform digital. Mulai dari media sosial, e-commerce, website, dan masih banyak lagi. Terlebih jika aktivis lingkungan yang kamu ajak berkolaborasi aktif di media digital.
Digital marketing bisa membantu bisnismu menjangkau target pasar yang lebih luas. Kamu bisa menemukan lebih banyak konsumen yang tertarik dengan slow fashion bahkan hingga ke mancanegara.
Lebih dari itu, ada banyak teknik marketing yang bisa kamu lakukan di platform digital. Melalui konten-konten digital, kamu bisa bekerja secara kreatif menghasilkan promosi yang efektif dan menjangkau lebih banyak konsumen.
● Berikan Produk yang Bermanfaat
Pastikan bahwa kolaborasi yang kamu lakukan ini bisa memberi produk yang bermanfaat. Bagaimanapun juga tujuan utama dari slow fashion adalah menghasilkan produk fashion yang berkualitas dan bermanfaat bagi lingkungan.
Dalam kolaborasi ini, sebaiknya kamu tidak hanya fokus pada produk akhir yang akan dijual kepada konsumen. Lebih dari itu kamu juga bisa fokus pada keuntungan atau manfaat apa yang bisa diberikan kepada orang lain lewat kolaborasi tadi.
Misalnya, kamu akan menjual koleksi fashion dengan tema tertentu dari hasil kolaborasi tadi. Kamu bisa menawarkan program lainnya kepada konsumen yang membeli produk tersebut.
Bersama aktivis yang berkolaborasi denganmu, kamu bisa mengadakan program satu bibit pohon untuk satu kali pembelian produk. Jadi setiap pembelian produk bisa memberi manfaat bagi banyak orang lainnya di masa depan.
Contoh Kolaborasi Bisnis Fashion dengan Aktivis Lingkungan
Saat ini semakin banyak brand yang fokus memproduksi sustainable fashion dengan kualitas bagus. Tak sedikit dari mereka yang mulai berkolaborasi dengan aktivis lingkungan dan menghasilkan produk yang jauh lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Kamu mungkin penasaran apa saja bentuk kolaborasi bisnis slow fashion dengan aktivis lingkungan yang ada sekarang. Berikut beberapa contoh kolaborasi yang bisa kamu jadikan inspirasi:
● Everyday dan Melati Wisjen
Pertama ada kolaborasi antara Everyday dengan Melati Wisjen. Everyday sendiri merupakan sebuah brand pakaian asal Indonesia yang diproduksi oleh PT Tabor Andalan Retailindo.
Mereka memilih sosok Melati Wisjen sebagai aktivis lingkungan yang akan diajak berkolaborasi. Melati sendiri merupakan seorang aktivis yang berdomisili di Bali dan telah memiliki kontribusi besar dalam kelestarian lingkungan.
Hasil kolaborasi dari Everyday dan Melati adalah koleksi pakaian jadi dengan konsep capsule collection atau berjumlah terbatas. Koleksi ini menggunakan bahan utama tencel dari serat pohon kayu putih dengan proses yang ramah lingkungan.
● Sejauh Mata Memandang dan Dian Sastro
Selain dikenal sebagai aktris, Dian Sastro juga populer dengan aktivitasnya dalam pelestarian lingkungan. Itulah mengapa brand Sejauh Mata Memandang memiliki sosok Dian untuk berkolaborasi.
Mereka berkolaborasi menghasilkan koleksi produk fashion bertajuk Tumbuh. Lewat koleksi tersebut, brand ini berharap bisa menyebarkan semangat pelestarian lingkungan di kalangan masyarakat.
Semua koleksi Tumbuh ini dibuat menggunakan bahan tencel, katun organik, dan katun primisima. Tentu saja proses pembuatannya juga didesain ramah lingkungan dan menghasilkan produk berkualitas.
Sejauh Mata Memandang adalah salah satu brand lokal yang sangat perhatian pada kelestarian lingkungan. Produk-produk mereka memang selalu ramah lingkungan dan memiliki kualitas terbaik untuk dipakai jangka panjang.
Menariknya lagi, produk fashion dari Sejauh Mata Memandang selalu kreatif dan tidak membosankan. Mereka punya motif dan desain yang menarik sehingga membuat si pengguna selalu terlihat fashionable.
● Calla the Label dan Andien
Sosok Andien juga begitu lekat dengan berbagai jenis kegiatan ramah lingkungan. Ia memang sudah lama tertarik melakukan berbagai aktivitas yang bisa melestarikan lingkungan hidup.
Itulah mengapa Calla the Label, salah satu brand fashion lokal menggandeng Andien untuk berkolaborasi. Lewat kolaborasi tersebut, mereka berhasil menghasilkan produk-produk fashion berkualitas dan sangat menarik perhatian pecinta fashion.
Mereka menghadirkan koleksi trousers, dress, outer, hingga t-shirts dengan motif yang sangat unik. Motif-motif pada koleksi pakaian tersebut terinspirasi dari berbagai jenis elemen yang ada di alam.
Menariknya lagi, hasil kolaborasi Andien dan Calla the Label ini ternyata akan disumbangkan ke pelaku UMKM perempuan di daerah-daerah. Tentunya manfaat yang diberikan dari hasil kolaborasi ini begitu besar untuk jangka panjang.
Dari contoh kolaborasi Calla the Label dan Andien ini, kamu bisa lihat bahwa mereka berusaha menghasilkan produk yang tidak hanya bermanfaat bagi pembeli. Hasil penjualan juga bermanfaat bagi lebih banyak orang lainnya.
Kamu juga bisa merintis dan mengembangkan bisnis slow fashion-mu sendiri. Mulailah dengan mengajukan Kredit Tanpa Agunan dari bank. Apa itu KTA bank? Ini merupakan produk pinjaman tanpa agunan yang mudah untuk kamu dapatkan.
Kamu bisa mengandalkan DBS KTA sebagai modal bisnis slow fashion. Limitnya bisa sampai Rp300 juta dan proses pengajuannya sangat praktis secara online.
Kamu bisa membuktikannya sendiri lewat pengajuan KTA di DBS KTA. Langsung klik di sini untuk informasi lebih lengkap.
Apply digibank KTA