investasi reksadana
06 Dec 2023

6 Perbedaan Investasi Reksadana Konvensional dan Syariah

Investasi reksadana merupakan salah satu instrumen yang menjadi pilihan banyak investor karena berpotensi menghasilkan banyak keuntungan. Selain itu, investor tidak perlu repot mengelola dana sendiri karena semua sudah ditangani oleh manajer investasi. Pemilik modal hanya perlu menyediakan dana.

Berdasarkan kaidah dalam mengelolanya terdapat dua jenis reksadana, yaitu konvensional dan syariah. Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan pasar potensial bagi produk syariah, termasuk reksadana. Meski demikian, masih banyak calon investor yang belum mengetahui perbedaan dari kedua jenis reksadana ini.

Pengertian Investasi Reksadana Konvensional dan Syariah

Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi merupakan kabar menggembirakan. Dengan banyaknya dana yang terkumpul, baik pemilik dana maupun pengguna akan mendapatkan keuntungan.

Bagi pemilik modal mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan performa usaha yang didanainya. Namun jika kurang jeli dalam memilih produk, kemungkinan akan mengalami kerugian.

Sedangkan bagi pemilik usaha atau pihak yang menggunakan dana, mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usaha dengan modal dari investor. Selain itu, pemilik usaha mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada pemilik modal sebagai jasa yang besarnya tergantung dari perjanjian.

Reksadana sendiri merupakan wadah atau tempat menghimpun dana masyarakat yang nantinya akan disalurkan kepada pemilik usaha berdasarkan ketentuan tertentu. Pengelolanya harus berbadan hukum dan disebut manajer investasi. Tugasnya menginvestasikan dana dalam berbagai bentuk unit sesuai dengan kesepakatan.

Jenis investasi ini sangat mudah bagi pemula karena investor tidak perlu repot memikirkan akan menanamkan modal dalam bidang apa. pemilik dana juga tidak perlu bingung dengan perjanjian dan berbagai prosedur karena semua akan ditangani oleh manajer investasi. Jadi tugas investor hanya menyerahkan dana yang akan diinvestasikan saja.

  • Reksadana konvensional

Reksadana konvensional dikelola oleh manajer investasi dengan menggunakan dana untuk pembelian produk berupa surat berharga seperti obligasi, deposito, saham dan lainnya. dalam pemilihan produk tidak ada Batasan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

  • Reksadana syariah

Sedangkan reksadana syariah mempunyai Batasan tertentu. Produk yang dapat didanai bukan hanya diawasi oleh OJK sata, tetapi juga Dewan Pengawas Syariah atau DPS. Setiap fitur reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip syariat Islam, jadi bagi umat Muslim lebih aman dan menenangkan karena sesuai kaidah agama.

Dengan memperhatikan simulasi reksadana konvensional dan syariah, pemilik modal bisa menentukan jenis mana yang akan digunakan. Bagi umat Islam banyak yang memilih jenis syariah karena melihat aspek hukum dan ketentuan agama. 

Perbedaan Investasi Reksadana Konvensional dan Syariah

Kenyamanan dalam berinvestasi sangat penting. Semua investor ingin memastikan bahwa uangnya aman dan berpotensi untuk berkembang sehingga mendapat keuntungan. Bagi yang beragama Islam, selain hal tersebut juga membutuhkan kepastian bahwa jenis investasi tersebut halal dan sesuai dengan syariat Islam.

Menanggapi kebutuhan masyarakat tersebut, terdapat dua jenis reksadana yang saat ini menjadi. instrumen investasi bagi masyarakat. Pertama dengan sistem konvensional dan yang kedua menganut prinsip syariah. Apa dan bagaimana perbedaan keduanya? Berikut penjelasannya.

1.              Sistem dan prinsip

Meski dalam reksadana konvensional maupun syariah keduanya menggunakan jasa manajer investasi sebagai pengelola, namun ada perbedaan yang sangat prinsip. Pada jenis konvensional peran manajer investasi sangat dominan.

Lembaga ini berperan dalam membuat ketentuan dan mengatur jalannya investasi. Termasuk dalam menentukan besar biaya dan dividen atau bagian dari pengelola. Pemilik modal harus mengikuti semua ketentuan yang berlaku tersebut.

Sedangkan pada investasi reksadana syariah posisi kedua pihak, antara pemilik modal dan manajer investasi setara atau sama. Pemilik modal membutuhkan manajer investasi sebagai pihak yang mempunyai keahlian dalam mengelola dan mengembangkan investasinya.

Sedangkan manajer investasi membutuhkan pemilik modal sebagai pihak yang menyediakan dana untuk dikembangkan. Peran pemilik modal bagi manajer investasi adalah orang yang menggaji atau memberikan pendapatan.

2.              Jenis investasi

Tidak semua jenis investasi dikelola berdasarkan prinsip syariah. Daftar Efek Syariah atau DES yang dapat menjadi pilihan bagi pengelola reksadana syariah dikeluarkan oleh OJK. Bursa Efek Indonesia atau BEI belum tentu menerima semua instrumen dari rumpun syariah.

Dalam pelaksanaannya, manajer investasi harus mematuhi rambu-rambu. Diantaranya tidak boleh menggunakan dana pada jenis emiten dengan jumlah hutang melebihi modal dari perusahaan. selain itu ketentuan DES dalam hal persentase modal ini tidak ada pada reksadana jenis konvensional.

Jenis reksadana syariah antara lain: pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, terproteksi dan indek. Sedangkan yang termasuk dalam reksadana konvensional adalah: pendapatan tetap, campuran, saham, dan pasar uang.

3.              Akad

Salah satu pembeda yang sangat mencolok antara kedua jenis reksadana adalah pada kesepakatan kerja sama. Dalam reksadana syariah menggunakan prinsip wakalah, atau kemitraan. Karena tidak ada kesepakatan berapa prosentase pembagian keuntungan. Jumlah dan waktu penerimaan tidak pasti.

Sedangkan dalam reksadana konvensional, jumlah dan waktunya telah disepakati. Dalam kondisi emiten mengalami kerugian, maka pada saat nilai aset turun, pemilik modal kemungkinan akan kehilangan sejumlah dananya.

Prinsip pengelolaan dana dalam reksadana syariah menggunakan akad-akad yang diperbolehkan dalam syariat Islam. Pilihannya adalah Kerjasama atau musyarakah, sewa menyewa atau ijarah dan bagi hasil atau mudharabah.

Sedangkan untuk jenis konvensional tidak mengenal akad tersebut. pengelolaan dana semua tergantung dari manajer investasi akan menempatkan pada instrumen apa.

4.              Pengelolaan

Dalam reksadana konvensional peran manajer investasi dominan. Pihak ini yang menentukan besarnya pembayaran yang harus dikeluarkan oleh pemilik modal berdasarkan ketentuan. Termasuk dalam hal dividen. Pemilik modal tidak bisa menawar besar nominal tersebut.

berbeda dengan investasi reksadana syariah dimana ketentuan merupakan kesempatan bersama. Kedua pihak mempunyai peran dan kedudukan yang sama. Dalam pembagian dividen bisa melakukan tawar menawar terlebih dulu. Manajer investasi harus hati-hati dalam memilih instrumen dengan melihat halal atau tidaknya unit tersebut.

5.              Pihak pengawas

Pada pengelolaan reksadana ada pihak yang mengawasi sehingga aman. Untuk jenis konvensional, pengawasan dilakukan oleh OJK. Sedangkan jenis syariah selain oleh OJK juga diawasi DPS mulai dari proses akad, distribusi dana dan pengelolaan instrument. DPS akan melakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali dan melaporkannya ke Bank Indonesia atau BI.

Pengawasan oleh dua lembaga yang dilakukan pada investasi reksadana syariah bertujuan agar jenis ini selain aman dari sisi bisnis juga dalam ketentuan agama. Meski beberapa instrumen yang tersedia terbatas tidak sebanyak pada jenis konvensional, namuan reksadana syariah tetap mempunyai potensi memberikan keuntungan bagi investor.

6.              Keuntungan

Dalam reksadana konvensional keuntungan dari pemilik modal adalah bisa sepenuhnya menyerahkan investasi kepada manajer dan langsung menerima hasil setiap waktu yang ditentukan. Selain itu instrumen yang bisa menjadi pilihan lebih bervariasi sehingga bisa memilih banyak jenis yang berbeda.

Sedangkan pada reksadana syariah keuntungannya adalah ada dua lembaga yang mengawasi, yaitu dari OJK dan DPS. Selain aman dari sisi investasi juga lebih membuat tenang karena sesuai dengan syariat Islam. Namun pemilik modal mempunyai keterbatasan dalam memilih instrumen yang sesuai dengan ketentuan Islam saja.

Investasi Reksadana Aman dan Menguntungkan Melalui Aplikasi digibank by DBS

Pilihan untuk memilih investasi reksadana merupakan keputusan yang tepat. instrumen ini bisa menghasilkan banyak keuntungan secara finansial. Karena dikelola oleh Manajer Investasi berpengalaman, pemilik modal tidak harus pandai dalam masalah mengelolanya.

Namun kadang pemilik modal merasa repot jika harus mendatangi lembaga yang berfungsi sebagai Manajer Investasi sehingga membatalkan niatnya untuk berinvestasi. Sekarang hal tersebut dapat teratasi dengan mudah.

Anda bisa memilih aplikasi online untuk berinvestasi dalam bentuk reksadana. Tidak sedikit aplikasi online yang menawarkan jasa dalam pembelian berbagai produk investasi yang  menguntungkan. Salah satunya adalah Aplikasi digibank by DBS yang sudah dipercaya banyak investor.

Sebagai pemilik dana, Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan jika menggunakan digibank by DBS dalam berinvestasi.  Kemudahan-kemudahan ini menjadikan Anda tidak perlu menunda keinginan untuk mempunyai jenis investasi dalam bentuk reksadana.  Keuntungan investasi reksadana menggunakan aplikasi ini antara lain:

1.              Tersedia lebih dari 50 pilihan produk

Dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS, investor dapat memilih banyak produk karena tersedia lebih dari 50 pilihan. Anda bisa memilih sesuai dengan keinginan dan besar dana serta tujuan berinvestasi yang dilakukan.

2.     Memilih produk lebih mudah dengan menggunakan fitur kategori

Meski banyak yang mengeluarkan aplikasi untuk berinvestasi namun tidak selalu menjawab kebutuhan investor. Tidak jarang hal tersebut justru membuat bingung ketika harus menggunakan dan memilih instrument.

Berbeda dengan aplikasi sati ini. Banyaknya pilihan produk ini tidak membuat pengguna, termasuk pemula bingung. Aplikasi digibank by DBS menyediakan fitur kategori. Fitur ini dapat membantu Anda memilih produk dengan tiga kategori. Yaitu, produk dengan kinerja terbaik, produk terpopuler serta produk dengan scoring terbaik.

3.              Nominal investasi reksadana mulai dari Rp100.000

Alasan bagi sebagian orang menunda keinginan berinvestasi karena dana yang akan digunakan belum terkumpul banyak, namun dengan digibank by DBS hal tersebut tidak akan terjadi. Investor dapat berinvestasi dengan modal awal yang terjangkau. digibank by DBS menyediakan produk reksadana dengan investasi awal sebesar Rp100 ribu rupiah saja.

Dengan nominal yang sangat terjangkau tersebut, memberi kesempatan semua orang untuk berinvestasi. Kini tidak alasan untuk menunda berinvestasi karena berbagai kemudahan disediakan oleh digibank by DBS.

4.              Membeli produk secara berkala dan fleksibel

Tidak sedikit orang yang berencana untuk membeli produk investasi setiap bulan namun gagal karena ada kesibukan atau lupa. Masalah ini tidak perlu terjadi jika menggunakan digibank by DBS. Aplikasi ini menyediakan fitur pembelian berkala setiap bulannya. Anda pun dapat dengan mudah mengubah nominal pembelian kapanpun selama pembelian berkala masih berlangsung.

5.              Proses transaksi dalam satu aplikasi

Banyaknya proses transaksi dalam reksadana sering membuat investor bingung. Namun dengan digibank by DBS hal tersebut tidak perlu terjadi karena semua proses dalam satu aplikasi. Mulai dari registrasi SID (Single Investor Identification), pembelian, penjualan sampai pengalihan produk. Hal ini menjadikan transaksi dalam berinvestasi lebih mudah dan praktis.

Semua keunggulan produk reksadana dapat dirasakan bila menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Jika Anda merasa siap dan ingin segera memperoleh keuntungan dari investasi reksadana maka jangan menunda lagi. Segera gunakan Aplikasi digibank by DBS, dan pilih produk yang Anda inginkan dan nikmati semua keuntungannya.