perbedaan hutang
30 Jan 2023

Perbedaan Hutang Produktif vs Hutang Konsumtif

Manajemen finansial yang tepat memang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Mulai dari pengaturan anggaran rutin hingga investasi. Apalagi sekarang ada aplikasi investasi yang semakin mudah untuk diakses bahkan lewat aplikasi mobile sekalipun. Jadi sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk tidak mengatur keuangan dengan teliti.

Lalu bagaimana dengan peran hutang atau pinjaman dalam kehidupan seseorang? Sebenarnya hutang atau pinjaman bukan hal yang aneh lagi untuk digunakan oleh masyarakat. Hal ini seringkali dianggap sebagai beban padahal setiap hutang atau pinjaman pasti diperoleh karena alasan tertentu.

Jenis-Jenis Hutang

Perlu diketahui bahwa hutang itu ternyata ada beberapa jenis. Itulah mengapa sebenarnya hutang tidak selalu dipandang sebagai finansial. Bisa dilihat dulu apa jenis dan apa tujuan penggunaan hutang tersebut. Secara umum ada dua jenis hutang yang biasa digunakan oleh masyarakat.

Pertama ada hutang produktif dan berikutnya ada hutang konsumtif. Anda pasti sudah sering mendengar istilah hutang produktif dan hutang konsumtif tersebut. Keduanya sama-sama dibutuhkan oleh masyarakat dan perbedaannya terletak pada cara pemakaian pinjaman tersebut.

Sebelum mengajukan pinjaman, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui apa tujuan pemakaian uang tersebut. Jadi memang penting untuk mengidentifikasi apakah akan dijadikan sebagai hutang produktif atau hutang konsumtif.

Pihak bank yang akan memberikan pinjaman juga biasanya akan membedakan produk hutang tersebut. Sebelum mengajukan pinjaman calon kreditur harus pintar mengidentifikasi jenis hutangnya. Apakah pinjaman tersebut bisa dipakai untuk keperluan produktif atau konsumtif. Mari pelajari lagi apa sebenarnya perbedaan dari dua jenis hutang tersebut!

Apa Itu Hutang Produktif?

Mulai dulu dari hutang produktif. Ini merupakan jenis hutang yang akan digunakan untuk keperluan produktif. Artinya uang yang dipinjam akan dipakai untuk menghasilkan uang lagi. Diharapkan uang yang dihasilkan ini jauh lebih banyak jumlahnya sehingga bisa dipakai untuk membayar pinjaman dan masih bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan kreditur.

Ada banyak sekali jenis hutang produktif yang bisa Anda temukan saat ini. Ada Kredit Usaha, KPR atau Kredit Pemilikan Rumah, dan ada juga Kredit Modal Kerja. Setiap bank juga bisa saja memiliki nama pinjaman yang berbeda untuk bentuk kredit atau hutang produktif mereka.

Pada intinya, hutang produktif ini adalah jenis hutang yang biasanya dipakai untuk mengembangkan sebuah usaha. Jadi uangnya akan diputar kembali untuk menghasilkan keuntungan. Ini menjadi salah satu produk pinjaman yang dianggap sangat membantu masyarakat terutama yang ingin menjalankan bisnis namun tidak punya cukup modal.

Namun perlu diingat bahwa jenis hutang seperti ini tetap tidak bisa diambil asal-asalan. Biarpun nantinya hutang tersebut akan dipakai untuk menghasilkan keuntungan berupa uang yang lebih banyak, tapi jumlahnya tetap harus dikontrol. Jika hutang produktif yang diambil terlalu banyak maka bisa saja mengganggu arus kas bisnis Anda.

Apa Itu Hutang Konsumtif?

Selanjutnya ada hutang konsumtif yang merupakan kebalikan dari hutang produktif. Jenis ini juga sangat umum dijumpai di masyarakat. Hanya saja jika dibandingkan dengan tipe hutang produktif memang tidak sepopuler itu. Masyarakat lebih banyak memilih jenis pinjaman atau hutang produktif daripada konsumtif.

Hutang konsumtif merupakan jenis hutang yang uangnya akan digunakan untuk keperluan konsumtif. Jadi uang ini akan dipakai untuk membeli berbagai jenis kebutuhan dan nilainya bisa turun atau mungkin malah habis tanpa sisa. Tidak seperti hutang produktif yang bisa memberikan imbal hasil atau keuntungan dalam jumlah yang lebih besar.

Jika dibandingkan dengan hutang produktif, hutang konsumtif ini memang memiliki nilai negatif. Jenis ini dianggap sebagai bentuk pinjaman yang hanya akan memberikan beban finansial kepada seseorang. Tidak seperti hutang produktif yang meskipun namanya juga pinjaman tapi lebih menguntungkan karena bisa dipakai untuk menghasilkan uang.

Banyak sekali contoh hutang konsumtif yang bisa Anda temukan di masyarakat saat ini. Bank maupun lembaga pinjaman lainnya juga banyak yang menawarkan produk pinjaman konsumtif. Biasanya masyarakat akan menggunakan pinjaman ini untuk membeli barang-barang impian seperti mobil misalnya. Bisa juga dipakai untuk memenuhi kebutuhan hobi.

Perbandingan Keduanya

Ada beberapa poin penting yang membedakan antara hutang konsumtif dan produktif. Supaya Anda bisa lebih mudah memahami jenis hutang produktif dan konsumtif, mari perhatikan beberapa poin penting ini:

  1. Tujuan Hutang

    Dari penjelasan tadi sudah terlihat bahwa dua bentuk hutang ini berbeda jika dilihat dari tujuannya. Hutang produktif akan diajukan untuk tujuan mendapatkan atau menambah penghasilan maupun kekayaan. Bisa dikatakan Anda mengambil pinjaman uang supaya nanti bisa mendapatkan kekayaan yang lebih besar di kemudian hari.

    Sementara itu ada hutang konsumtif yang tujuannya adalah untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan semata. Jadi jenis hutang ini tidak akan menghasilkan keuntungan berupa uang tapi hanya akan memberi kepuasan. Hutang konsumtif juga dianggap sebagai hutang macet karena dinilai tidak bisa memberikan tambahan penghasilan.

  1. Output yang Diberikan

    Perbedaan lain antara hutang produktif dan konsumtif adalah output yang diberikan. Hutang produktif biasanya akan menghasilkan output berupa hal-hal yang akan memberikan penghasilan. Dalam sebuah bisnis misalnya, output dari hutang ini bisa berupa mesin untuk memperlancar proses produksi. Jadi output-nya terlihat dan memang memberikan penghasilan.

    Sementara itu hutang konsumtif memberikan output yang sifatnya akan habis atau menurun nilainya. Contoh mudahnya adalah hutang konsumtif untuk membeli mobil. Nantinya seiring waktu berjalan mobil tersebut akan mengalami penurunan nilai. Hal ini disebabkan oleh pemakaian mobil yang terjadi secara terus-menerus. Jadi memang tidak bisa digunakan untuk menghasilkan keuntungan lagi.

Lalu, mana yang lebih baik apakah hutang konsumtif atau hutang produktif? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan satu jawaban saja. Setiap orang memiliki kebutuhan dan pertimbangan yang berbeda-beda. Jadi tidak bisa disamakan lebih bagus hutang produktif atau konsumtif.

Tentunya hutang yang paling bagus untuk Anda dapatkan adalah jenis hutang yang paling bisa memenuhi kebutuhan. Jika memang ingin membeli barang konsumsi maka lebih bagus mengajukan hutang konsumtif. Namun jika Anda ingin mengembangkan bisnis maka lebih disarankan untuk mendapat hutang produktif saja.

Jadi kembali lagi pada kebutuhan masing-masing. Perlu diketahui juga bahwa hutang produktif maupun hutang konsumtif sama-sama punya kelebihan serta kekurangan. Jadi bisa saja hutang produktif itu tidak bagus karena nominalnya terlalu besar sehingga mengganggu keseimbangan arus kas. Bisa saja hutang konsumtif lebih bagus karena bisa membuat seseorang lebih bersemangat dan produktif.

Tips Produktif agar Terhindar dari Hutang

Hutang produktif maupun hutang konsumtif memang sama-sama bisa memberi pengaruh bagi finansial seseorang. Pada dasarnya yang namanya hutang memang harus dikontrol dan tidak bisa diajukan atau dipakai seenaknya sendiri. Apalagi jika Anda mengajukan terlalu banyak pinjaman tanpa ada pengelolaan yang tepat. Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari hutang besar:

  1. Kelola Finansial dengan Baik

    Pertama-tama, Anda harus mengelola finansial dengan sebaik mungkin. Ini adalah kunci penting dari manajemen keuangan. Sebenarnya jika Anda bisa mengelola finansial dengan baik maka secara otomatis berbagai jenis kebutuhan akan terpenuhi. Jika kebutuhan Anda terpenuhi, maka tidak perlu lagi mengajukan hutang apalagi hutang konsumtif.

    Jadi kuncinya terletak pada kebiasaan baik mengelola uang. Berapapun nilai penghasilan Anda, kelola sebaik mungkin sesuai kebutuhan masing-masing. Selalu buat rencana anggaran dan urutkan prioritas kebutuhan Anda.

  2. Pahami Kebutuhan

    Selanjutnya pahami kebutuhan dan jangan tergoda dengan keinginan untuk memiliki suatu barang. Kebutuhan adalah hal yang memang harus dipenuhi sementara keinginan tidak selalu harus dipenuhi. Anda mungkin tidak bisa bertahan hidup jika kebutuhan tidak dipenuhi. Namun Anda masih bisa bertahan hidup dengan baik meskipun tidak selalu memenuhi keinginan.

    Lebih baik mulai belajar memilih mana kebutuhan dan keinginan dengan bijak. Pahami apa yang menjadi kebutuhan Anda dan ajukan pinjaman hanya jika pinjaman tersebut memang dibutuhkan.

  3. Perhitungkan Nominal Pinjaman

    Apabila Anda memang harus mendapatkan pinjaman maka pastikan untuk membuat perhitungan sebaik mungkin. Perhitungkan baik-baik berapa nominal yang harus dipinjam. Hitung juga nilai bunganya dan pastikan Anda punya kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut sampai lunas. Ini sangat penting karena banyak orang gagal bayar karena tidak memperhitungkan hutang mereka dengan baik.

    Pinjaman adalah sebuah kewajiban dimana Anda harus mengembalikannya tepat waktu sesuai perjanjian. Jadi perhitungkan dari awal dan ajukan pinjaman dengan nominal sesuai kebutuhan. Jangan mengajukan terlalu besar sampai melebihi kapasitas Anda dalam membayar pinjaman tersebut.

  4. Mulai Berinvestasi

    Pastikan untuk mulai berinvestasi dari sekarang. Investasi akan membantu menjaga kondisi finansial Anda tetap seimbang. Investasi juga akan menjaga aset yang Anda miliki. Apalagi sekarang Anda bisa menggunakan aplikasi investasi terbaik yang terjangkau secara online dan menawarkan kemudahan dalam berinvestasi.

    Investasi akan membantu Anda terhindar dari banyak hutang di masa depan. Jika memang ada hutang, Anda bisa menggunakan profit investasi untuk membayar hutang tersebut. Anda juga tidak perlu banyak berhutang karena ada dana yang memadai dari hasil investasi. Apalagi jika Anda melakukan diversifikasi dan mendapatkan profit dari berbagai sumber instrumen investasi.

Kelola Finansial dengan Aplikasi Investasi dan Rekening Online

Baik hutang produktif maupun hutang konsumtif sama-sama memberi beban finansial bagi Anda. Jadi penting sekali untuk mengatur finansial dengan sebaik mungkin agar terbebas dari hutang-hutang tersebut. Anda bisa menggunakan aplikasi investasi dan rekening online dari digibank by DBS. Berikut beberapa kelebihan yang ditawarkan:

  • Transaksi lengkap, mudah dan aman.

  • Investasi dan asuransi jadi lebih mudah dan aman lewat aplikasi mobile.

  • Memiliki produk kartu kredit dan pinjaman yang bisa dimanfaatkan.

Pada dasarnya sah-sah saja jika ingin mengajukan pinjaman. Apalagi jika pinjaman tersebut akan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan menghasilkan keuntungan. Namun agar lebih seimbang, gunakan aplikasi investasi terbaik dari digibank by DBS ini untuk mengatur finansial Anda. Jadi antara pinjaman dan profit tetap stabil.

Penggunaan pinjaman tidak akan menimbulkan masalah bagi kondisi finansial Anda jika pengelolaannya tepat. Apalagi jika Anda melakukan investasi di waktu yang sama. Aplikasi digibank by DBS ini bisa menjadi pilihan tepat untuk manajemen finansial Anda. Langsung saja dapatkan informasi lebih lengkap di sini.