Obligasi Harus Menjadi Bagian Portofolio Investasi
Mengapa Obligasi Penting dalam Portofolio Investasi Kamu?
- Diversifikasi risiko
- Pendapatan tetap
- Jangka waktu yang beragam
- Peringkat kredit obligasi
- Potensi capital gain
- Instrumen yang mudah dimengerti
Kapan Obligasi Cocok untuk Kamu?
- Investor konservatif
- Investor yang mencari pendapatan tetap
- Investor yang ingin diversifikasi portofolio
4 Strategi Pengelolaan Obligasi
- Strategi Pengelolaan Obligasi Pasif
- Strategi Pengindeksan Obligasi
- Strategi Obligasi Imunisasi
- Strategi Obligasi Aktif
Poin Penting:
- Obligasi penting sebagai bagian dari portofolio investasi karena dapat menjadi pilihan diversifikasi risiko, dapat menghasilkan pendapatan yang tetap, jangka waktunya beragam, peringkat obligasi cukup bagus, bisa mendapat keuntungan dari capital gain dan merupakan instrumen yang mudah dimengerti.
- Obligasi merupakan produk investasi yang cocok untuk investor dengan karakter: konservatif, ingin mendapatkan penghasilan tetap dan ingin melakukan diversifikasi portofolio karena risikonya yang rendah.
- Jika ingin memanfaatkan obligasi untuk diversifikasi investasi, maka bisa melakukan strategi: pasif, aktif, pengindeksan dan imunisasi agar bisa memaksimalkan keuntungan dari produk tersebut.
Mau memulai perjalanan investasimu dengan lebih percaya diri?
Obligasi seringkali dianggap sebagai instrumen investasi yang lebih konservatif dibandingkan saham atau produk lainnya. Namun, perannya dalam sebuah portofolio investasi sangatlah krusial, karena itu cukup banyak yang memilih investasi obligasi untuk mencapai tujuan finansialnya.
Mengapa Obligasi Penting dalam Portofolio Investasi Kamu?
Sebagai produk investasi yang low risk, produk ini cocok untuk investor pemula maupun investor profesional yang kurang berani mengambil resiko. Cukup banyak kelebihan obligasi yang menjadikan produk ini sangat tepat sebagai pilihan dalam portofolio investasi kamu, karena:
1. Diversifikasi risiko
Resiko dalam berinvestasi memang tidak dapat dihindari, akan tetapi dapat dikelola sehingga potensinya rendah. Dengan menempatkan dana dalam berbagai produk, termasuk obligasi bisa mengamankan modal. Apabila salah satu instrumen rugi, maka kemungkinan akan bisa tertutup oleh keuntungan yang diperoleh dari produk lain.
2. Pendapatan tetap
Investor sudah bisa mendapatkan kepastian keuntungan sejak pembelian aset dimana keuntungan atau yield ditentukan sekian persen dari harga instrument tersebut. Profit ini masih bisa bertambah apabila harga di pasar meningkat saat kamu menjual aset tersebut sebelum jatuh tempo.
3. Jangka waktu yang beragam
Obilasi sangat mudah disesuaikan dengan waktu dan tujuan berinvestasi. Saat ini baik pemerintah maupun korporasi menyediakan obligasi dengan berbagai harga dan waktu jatuh tempo. Jadi, kamu dapat menyesuaikan dengan modal yang tersedia dan waktu membutuhkan dana dari obligasi.
4. Peringkat kredit obligasi
Instrumen satu ini menempati peringkat yang cukup baik dalam rating produk investasi. Pemeringkatan produk investasi dilakukan oleh lembaga terpercaya, seperti Pefindo, Moody’s Investor Service, Standard & Poor’s, dan Fitch Ratings yang sudah diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan.
5. Potensi capital gain
Capital gain merupakan hal yang menarik dan menjadi alasan kenapa obligasi menjadi pilihan dalam berinvestasi. Kamu tetap bisa mendapatkan keuntungan meski menjual aset sebelum jatuh tempo dari capital gain atau selisih harga saat membeli dan ketika menjual obligasi.
6. Instrumen yang mudah dimengerti
Berbeda dengan produk investasi lain, skema obligasi cukup mudah dipahami, termasuk oleh investor pemula. Kamu cukup membeli dan menunggu sampai jatuh tempo saja atau menjualnya saat harga naik.
Baca Juga: Lebih Cuan di Obligasi Fixed Rated atau Floating With Floor?
Kapan Obligasi Cocok untuk Kamu?
Pemilihan produk investasi yang tepat sangat penting agar bisa mendapatkan keuntungan dan tetap tenang tanpa khawatir mengalami kerugian. Berdasarkan karakteristiknya, Sahabat digibank bisa memilih obligasi jika kamu:
1. Investor konservatif
Investor konservatif akan lebih mengedepankan keamanan dalam berinvestasi. Karena itu tidak berani membeli produk yang mempunyai resiko tinggi meski profit yang bisa didapat juga semakin besar. Apabila kamu tipe ini, maka obligasi adalah produk yang sesuai.
2. Investor yang mencari pendapatan tetap
Fluktuasi potensi keuntungan investasi bisa menjadi hal yang menarik. Namun apabila kamu tidak termasuk orang yang berani menghadapi fluktuasi dan lebih memilih pendapatan yang tetap, tepat sekali jika memilih obligasi sebagai instrumen dalam berinvestasi.
3. Investor yang ingin diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio merupakan salah satu kunci agar kamu tidak sampai mengalami banyak kerugian. Karakter obligasi yang lebih stabil dan memberikan keuntungan yang jelas bisa menjadi produk pilihan dalam melakukan diversifikasi portofolio.
Risiko Investasi Obligasi
Seperti jenis investasi lain, meski cukup aman, dalam produk obligasi juga terdapat risiko yang bisa terjadi pada investor. Dengan mengetahui apa saja jenis resiko yang mungkin terjadi, Sahabat digibank akan lebih mudah untuk mengantisipasinya.
1. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko gagal bayar yang bisa terjadi apabila saat obligasi jatuh tempo pihak penerbit tidak mempunyai sejumlah dana untuk membayarnya. Kamu bisa meminimalkan resiko ini dengan memilih instrumen yang diterbitkan oleh pemerintah.
2. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga bisa terjadi karena adanya kebijakan dari pemerintah dikarenakan kondisi ekonomi negara yang sedang dihadapi. Jika BI Rate atau suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia turun, maka tingkat kupon atau yield akan bertambah. BI rate merupakan representasi kondisi perekonomian negara yang dikeluarkan setiap bulan.
3. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas dapat terjadi karena obligasi merupakan instrumen yang dapat diperjualbelikan antara satu investor dengan investor lain. Ada kemungkinan ketika seorang investor ingin menjual suatu obligasi, harga jualnya turun atau bahkan karena adanya kebijakan tertentu, tidak ada yang bersedia membeli.
4 Strategi Pengelolaan Obligasi
Setiap investor perlu melakukan strategi tertentu dalam mengelola aset, termasuk jika memilih instrumen obligasi. Beberapa jenis strategi yang dapat dilakukan oleh pemilik obligasi antara lain:
1. Strategi Pengelolaan Obligasi Pasif
Strategi pasif bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh potensi return dan karakter risikonya. Dengan demikian kamu bisa mengetahui kapan sebaiknya mempertahankan atau menjual produk obligasi yang kamu miliki.
2. Strategi Pengindeksan Obligasi
Strategi pengindeksan obligasi bertujuan untuk memberikan karakteristik pengembalian dan risiko yang terkait dengan indeks yang ditargetkan.
Salah satu caranya dengan beli dan tahan sampai harganya naik. Saat menerapkan strategi ini kamu perlu mempertimbangkan biaya transaksi yang terkait tidak hanya dengan investasi awal.
3. Strategi Obligasi Imunisasi
Strategi imunisasi merupakan untuk melindungi aset dari risiko suku bunga. Strategi ini penting untuk membangun portofolio obligasi yang hampir bebas risiko dengan berinvestasi dalam obligasi tanpa kupon dan menyesuaikan jatuh tempo dengan kebutuhan penggunaan dana.
4. Strategi Obligasi Aktif
Dalam strategi aktif, investor perlu membuat target khusus agar bisa menerima return dalam periode tertentu tanpa terpengaruh faktor luar. Untuk waktu atau durasinya dapat disesuaikan dengan usia rata-rata obligasinya.
Investasi obligasi memainkan peran krusial dalam membangun portofolio investasi yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan menawarkan stabilitas pendapatan, diversifikasi risiko, dan potensi pertumbuhan modal, obligasi menjadi instrumen investasi yang ideal bagi investor dengan berbagai profil risiko.
Investasi obligasi adalah pilihan tepat untuk Sahabat digibank yang ingin mempunyai portofolio yang aman dan cuan. Untuk memulai perjalanan investasi obligasimu, pertimbangkan untuk memanfaatkan platform digital seperti Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini menyediakan akses mudah ke berbagai jenis obligasi pemerintah hingga korporasi, dengan fitur yang user-friendly dan informasi yang lengkap.
Tersedia 150 lebih pilihan produk yang bisa kamu sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Kamu bisa mempunyai obligasi yang terjangkau mulai dari 1 juta sampai reksadana dari 10 ribu. Semuanya dapat dijual dan dialihkan dengan mudah hanya melalui 1 aplikasi saja.
Di Aplikasi digibank by DBS juga terdapat alert notifikasi yang dapat dipersonalisasi untuk memastikan kamu selalu update portofolio dan kondisi pasar. Selain itu, kamu pun bisa mendapatkan support dari digibank Advisor sehingga dapat berinvestasi dengan tenang.
Berbagai informasi pun bisa kamu dapat dengan mengunjungi Wealth 101 yang menyediakan panduan investasi yang mendalam. Untuk menambah pengetahuan berinvestasi dan edukasi finansial, kamu bisa gabung di kelas investasi bersama pakar dan bisa join Live & Learn. Tunggu apalagi? Segera mulai miliki investasi obligasi dari Aplikasi digibank by DBS. Klik di sini untuk info lebih detail.
Baca Juga:
Return: Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya dalam Investasi
Mau Keuangan Aman? Pahami Manajemen Risiko
Perbedaan Investasi dan Trading, Pemula Wajib Tahu!