Dana Darurat Vs Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?
01 Aug 2024

Dana Darurat Vs Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?

Table of Contents

Apa Itu Dana Darurat?

Apa Itu Investasi?

Kenapa Dana Darurat Harus Didahulukan?

  1. Ketidakpastian Hidup
  2. Prioritas Utama
  3. Mencegah Stres dan Kecemasan
  4. Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

Perbedaan Utama Dana Darurat dan Investasi

Apakah Dana Darurat Boleh Digunakan untuk Berinvestasi?

  1. Dana Darurat Sudah Memadai
  2. Tujuan Investasi Jangka Panjang

Risiko Menggunakan Dana Darurat untuk Investasi

  1. Kehilangan Dana Darurat
  2. Tergoda untuk Menarik Dana

Dana darurat dan investasi adalah dua pilar penting dalam perencanaan keuangan. Dana darurat berfungsi sebagai bantalan saat terjadi situasi tak terduga, sedangkan investasi bertujuan untuk menumbuhkan uang dalam jangka panjang. Pertanyaannya adalah, menurut Sahabat digibank manakah yang harus diutamakan terlebih dahulu untuk mencapai stabilitas finansial?

Apa Itu Dana Darurat?

Uang kita ibarat rumah. Butuh pondasi yang kuat biar nggak mudah goyah. Nah, pondasi keuangan itu ada dua, yaitu arus kas atau cashflow dan dana darurat.

  • Arus kas: Pastikan uang masuk lebih banyak dari uang keluar, ya! Kayak bangun rumah, kita harus atur budget biar gak boncos.

  • Dana darurat: Ini kayak tabungan rahasia untuk jaga-jaga kalau ada hal tak terduga, misalnya sakit mendadak atau gadget rusak. Jadi, kalau ada biaya mendadak, kita gak perlu panik pinjam sana-sini.

Lantas, berapa sih dana darurat yang ideal? Sebaiknya minimal cukup untuk biaya hidup 3 bulan.

Apa Itu Investasi?

Setelah keuanganmu terkelola dengan baik, investasi bisa menjadi alat yang ampuh untuk mencapai berbagai tujuan hidup, mulai dari pensiun, membeli rumah, pendidikan anak, hingga liburan. Kuncinya adalah memilih instrumen yang tepat dan sesuai dengan profil risiko kamu.

Nah, dari penjelasan di atas, Sahabat digibank pasti sudah bisa menyimpulkan bahwa Dana darurat yang harus disiapkan sejak awal.

Kenapa Dana Darurat Harus Didahulukan?

Memiliki dana darurat ibarat membawa payung saat keluar rumah. Sahabat digibank mungkin tidak akan selalu membutuhkannya, tapi jika tiba-tiba hujan turun, kita akan sangat bersyukur telah membawanya.

Alasan penting lainnya mengapa kamu harus mendahulukan dana darurat dibanding yang lain? Jawabannya adalah:

1. Ketidakpastian Hidup

Hidup penuh dengan kejutan. Bisa jadi kita tiba-tiba sakit keras, kehilangan pekerjaan, atau menghadapi biaya tak terduga lainnya. Tanpa dana darurat, kita akan kesulitan memenuhi kebutuhan mendasar dan mungkin terjebak dalam masalah keuangan yang lebih besar.

2. Prioritas Utama

Dana darurat bukanlah sekadar tabungan biasa, melainkan sebuah jaring pengaman finansial. Sama seperti kita memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, dana darurat juga harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan keuangan.

3. Mencegah Stres dan Kecemasan

Memiliki dana darurat memberikan rasa aman dan ketenangan. Kita tidak perlu khawatir akan masa depan yang tidak pasti dan bisa fokus pada tujuan keuangan jangka panjang.

Baca Juga: Cara Mudah Menghemat Uang Belanja, Tingkatkan Menabung!

4. Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

Menyiapkan dana darurat jauh lebih baik daripada harus meminjam uang atau menjual aset saat terjadi keadaan darurat. Pinjaman biasanya disertai bunga yang tinggi, sedangkan menjual aset secara mendadak bisa merugikan.

Perbedaan Utama Dana Darurat dan Investasi

Dana darurat dirancang khusus untuk menghadapi situasi darurat yang tidak terduga sehingga Sahabat digibank disarankan untuk menyimpannya di tempat yang mudah dicairkan kapan saja tanpa adanya penalti atau proses yang rumit, misalnya di Tabungan Maxi yang ada di Aplikasi digibank by DBS. Bunga tabungan yang ditawarkan tinggi, bahkan bisa berlipat-lipat dan yang pasti kamu bisa mencairkan dananya tanpa batas waktu.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwasanya dana darurat bukan diperuntukkan untuk dana investasi jangka panjang, melainkan untuk kebutuhan mendesak dalam waktu dekat. Maka dari itu, sebaiknya ditempatkan di instrumen yang sangat aman dan minim risiko, seperti tabungan atau deposito.

Lain halnya dengan investasi yang bertujuan untuk menumbuhkan uang dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti persiapan dana pensiun, pendidikan anak atau membeli rumah. Oleh karena itu, pencairan investasi ini pun tidak mudah. Bergantung pada jenis instrumen investasi yang kamu pilih.

Pada dasarnya, dana darurat dan investasi sama-sama penting dalam perencanaan keuangan. Dana darurat berfungsi sebagai "ban serep" keuangan kamu, sedangkan investasi adalah kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu pun dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai kebebasan finansial.

Apakah Dana Darurat Boleh Digunakan untuk Berinvestasi?

Secara umum, dana darurat tidak disarankan untuk diinvestasikan. Namun, ada beberapa kondisi yang mungkin memungkinkan:

1. Dana Darurat Sudah Memadai

Jika dana darurat Sahabat digibank sudah mencapai jumlah yang cukup untuk menutupi kebutuhan darurat selama beberapa bulan (biasanya 3-6 bulan), kamu bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dana tersebut untuk investasi jangka panjang.

2. Investasi Berisiko Rendah

Pilihlah instrumen investasi dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi, seperti deposito berjangka atau reksa dana pasar uang. Ini akan meminimalkan risiko kehilangan dana saat kamu membutuhkannya.

3. Tujuan Investasi Jangka Panjang

Pastikan tujuan investasi kamu jangka panjang, sehingga kamu tidak perlu menarik dana dalam waktu dekat.

Risiko Menggunakan Dana Darurat untuk Investasi

Menggunakan dana darurat untuk berinvestasi mungkin terlihat seperti langkah cerdas untuk menumbuhkan uang lebih cepat. Namun, keputusan ini menyimpan risiko yang cukup signifikan. Dana darurat, yang seharusnya menjadi benteng terakhir dalam menghadapi situasi darurat, bisa tergerus jika investasi yang dilakukan tidak berjalan sesuai rencana.

Maka, ada beberapa risiko yang perlu kamu waspadai, yaitu:

1. Kehilangan Dana Darurat

Jika kamu terlalu agresif dalam berinvestasi dan pasar mengalami penurunan, dana darurat kamu bisa berkurang bahkan habis. Hal ini dapat membuatmu kembali ke titik awal dan harus mengumpulkan dana darurat lagi.

2. Tergoda untuk Menarik Dana

Saat melihat investasi kamu mengalami pertumbuhan, kamu mungkin tergoda untuk menarik dana untuk keperluan konsumtif. Hal ini akan menghambat pertumbuhan investasimu dalam jangka panjang. Maka solusinya, buatlah rekening terpisah untuk menyimpan dana darurat dan imbal hasil dari investasi.

Dari ulasan di atas, kesimpulannya adalah baik dana darurat maupun investasi sama-sama penting dalam perencanaan keuangan. Namun, untuk mencapai stabilitas finansial jangka panjang, dana darurat sebaiknya didahulukan.

Untuk menyimpan dana darurat yang aman, kamu bisa berpartner dengan Aplikasi digibank by DBS yang terjamin aman dan sudah dipercaya banyak nasabah. Kamu bisa menyimpannya di Tabungan Maxi yang menyediakan 20 Dompet Maxi dengan bunga tinggi per tahunnya.

Selain 20 Dompet Maxi, Aplikasi digibank by DBS juga memiliki keunggulan lain, seperti buka rekening tabungan digital dan transfer ke lain bank bisa memanfaatkan fitur BI-Fast yang bebas biaya transfer dengan tanpa minimum saldo.

Tak hanya itu, selain tabungan untuk menyimpan dana darurat, Aplikasi digibank by DBS juga menawarkan lebih dari 150 produk investasi, seperti obligasi mulai 1 juta, dan Reksadana mulai 100 ribu yang mana dapat dibeli, jual maupun dialihkan dengan mudah melalui 1 aplikasi.

Jangan tunda lagi, sekaranglah waktunya untuk mengamankan masa depan finansialmu bersama Aplikasi digibank by DBS. Untuk informasi detailnya, silakan klik di sini.