sayuran
13 Apr 2023

7 Cara Kembangkan Bisnis Hidroponik Skala Besar dengan KTA

Bisnis sayuran hidroponik bisa jadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin mencari usaha sampingan. Peluang keuntungannya lumayan besar, ini berkat tren hidup sehat yang sedang berkembang di masyarakat. Kamu bisa mengembangkan bisnis sayuran hidroponik rumahan menjadi skala besar menggunakan modal KTA (Kredit Tanpa Agunan).

Mengajukan pinjaman tanpa agunan dapat dijadikan solusi untuk kamu yang belum memiliki modal besar. Mengembangkan bisnis sayuran hidroponik skala besar tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, jadi kamu harus mempersiapkan modalnya secepat mungkin.

7 Cara Mengembangkan Bisnis Perkebunan Hidroponik

Seperti yang telah dibahas di atas, bisnis perkebunan sayuran hidroponik skala besar memerlukan modal yang lumayan banyak. Setidaknya kamu harus menyiapkan uang sekitar Rp100 sampai Rp200 juta untuk mengembangkannya.

Tapi, sebelum itu pahami dulu langkah-langkah mengembangkan bisnis perkebunan hidroponik berikut ini.

1. Pelajari Cara Kerja Perkebunan Hidroponik

Sebelum mengambil langkah yang lebih besar, pertama-tama kamu perlu memahami bagaimana cara kerja perkebunan hidroponik yang ada di sekitarmu. Pahami dulu seperti apa mekanisme perkebunan hidroponik di Indonesia.

Bila memungkinkan, cari tahu ke orang yang sudah berpengalaman di bidang ini. Caranya dengan bergabung ke komunitas budidaya hidroponik di daerah sekitarmu. Selain mendapat ilmu dan informasi penting, di sana kamu juga berpeluang memperoleh relasi dan rekan bisnis.

2. Pahami Teknik-teknik dalam Perkebunan Hidroponik

Perlu diingat, metode penanaman hidroponik terdiri dari 2 teknik, yaitu aeroponik dan NFT (Nutrient Film Technique). Apa itu aeroponik dan NFT dalam budidaya sayuran hidroponik?

  • Aeroponik
    Teknik menanam aeroponik mempunyai ciri khas dan karakteristik yang cukup unik, sehingga bisa dibedakan dengan mudah. Teknik menanam ini membiarkan akar tanaman menggantung di udara.
    Agar tumbuh subur, tanaman tersebut diembuni dengan larutan yang mengandung nutrisi. Teknik menanam aeroponik ini banyak dipakai di perkebunan hidroponik komersial di Indonesia.
  • Sistem Nutrient Film Technique (NFT)
    NFT merupakan teknik hidroponik yang lebih produktif dari teknik sebelumnya. Ini karena metode penanamannya lebih mudah dibandingkan aeroponik. Teknik ini cukup efektif untuk para pengusaha hidroponik yang ingin menjalankan bisnis secara efisien.

3. Susun Rencana Pengembangan Secara Matang

Mengembangkan bisnis hidroponik rumahan menjadi skala besar perlu perencanaan yang matang. Dalam menjalankan bisnis apa pun diperlukan rencana yang terstruktur agar tidak menimbulkan kerugian.

Akan lebih baik lagi kalau kamu mulai menyusunnya dari jauh-jauh hari supaya mendapat hasil skema yang tepat. Pikirkan matang-matang mengenai modal yang dibutuhkan dan seberapa besar skala bisnis yang kamu inginkan.

Tidak hanya itu saja, kamu juga perlu menentukan target pasar, strategi marketing yang tepat, dan hal-hal lainnya.

4. Cari Tempat yang Lebih Luas

Ketika kamu memutuskan untuk mengembangkan bisnis hidroponik ke skala yang lebih besar. Itu artinya kamu perlu mencari tempat budidaya yang lebih luas. Semakin luas tempat yang disiapkan, maka daya tampung tanamnya akan semakin banyak, sehingga produktivitas bisnis bisa meningkat secara signifikan.

Jika, belum sanggup membeli lahan kamu bisa mengajukan KTA sebagai dukungan dana. Sesuaikan luas lahan dengan skala bisnis yang akan kamu kembangkan. Untuk lokasinya tidak perlu di tempat yang strategis yang penting mudah diakses dan tidak terlalu jauh dari rumahmu.

5. Siapkan Sistem Akuntansi yang Memadai

Semua usaha tentu memerlukan pencatatan keuangan yang baik, terutama pada bisnis skala besar. Dengan memiliki pencatatan keuangan yang detail dan rinci kamu akan lebih mudah dalam melakukan berbagai hal.

Jika, kamu tidak memiliki basic akuntansi, maka sebaiknya cari dan rekrut karyawan untuk menanganinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus mengerjakan hal lain yang lebih penting.

6. Pikirkan Strategi Marketing yang Tepat

Setelah semua langkah-langkah tadi terpenuhi, selanjutnya kamu perlu mencari strategi marketing yang tepat untuk memasarkan bisnismu.  Tapi, sebelum itu kamu harus menentukan dulu siapa target pasar yang ingin dituju.

Cari target pasar yang spesifik agar kamu bisa mencari strategi marketing yang relevan dengan mereka. Kebanyakan target pasar dalam bisnis sayuran hidroponik adalah supermarket, minimarket bahan-bahan segar, restoran, dan lainnya.

Itu artinya kamu perlu melakukan pendekatan dan mencari relasi yang berkaitan dengan pihak-pihak tadi.

7. Membuat Media Sosial untuk Bisnis

Media sosial tidak hanya dibutuhkan untuk promosi tapi juga sebagai alat untuk meyakinkan pelanggan. Agar bisnis sayuran hidroponikmu terlihat profesional sebaiknya buatlah website resmi yang berisi informasi tentang usahamu.

Jangan lupa juga untuk membuat akun media sosial khusus untuk bisnis. Melalui media sosial dan website kamu bisa mempromosikan bisnismu ke pasar yang lebih luas.

Jenis-jenis Sayur untuk Perkebunan Hidroponik

Apa kamu masih bingung memilih jenis sayur untuk dibudidayakan dengan dana dari KTA online proses cepat? Jangan khawatir berikut ini ada beberapa rekomendasi jenis-jenis sayuran yang bisa dibudidayakan dengan metode hidroponik.

1. Selada

Salah satu jenis sayur hidroponik yang paling laku di pasaran adalah selada. Selain dipakai untuk sajian masakan Nusantara, selada juga banyak dibutuhkan untuk restoran-restoran western. Tanaman ini terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

  • Selada lolorosa memiliki warna merah;
  • Selada locarno memiliki warna hijau;
  • Selada romaine;
  • Selada mia;
  • Selada butterhead;
  • Selada kristine;
  • Selada oakleaf.

2. Bayam

Sama seperti selada, bayam juga menjadi salah satu jenis sayuran yang paling populer di Indonesia. Selain daya jualnya tinggi, bayam juga mudah ditanam dan cepat tumbuh. Di Indonesia ada dua jenis bayam yang sering dijual di pasaran, yaitu bayam hijau serta jenis bayam merah.

3. Pakcoy

Jenis sayur hidroponik selanjutnya adalah pakcoy, sayuran ini juga banyak diminati masyarakat Indonesia karena kandungan nutrisinya yang cukup tinggi. Tanaman pakcoy sangat cocok dibudidayakan di daerah dataran rendah. Selain mudah ditanam pakcoy juga termasuk sayuran yang tidak mudah busuk.

4. Seledri

Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, seledri juga banyak dipakai untuk membuat obat herbal dan jus kesehatan. Sama seperti jenis sayuran di atas, seledri juga memiliki nilai jual yang tinggi, mengingat banyak orang menyukai aromanya.

Proses penanaman seledri bisa dilakukan secara hidroponik menggunakan teknik sumbu atau wick. Selain dengan teknik wick, seledri juga bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik lainnya seperti aeroponik dan NFT.

5. Sawi

Siapa yang tak kenal dengan jenis sayuran satu ini? Sawi juga menjadi salah satu sayuran terpopuler di Indonesia dan banyak dipakai untuk masakan Nusantara.

Selain mudah dibudidayakan, sawi juga termasuk jenis sayuran yang memiliki ketahanan terhadap hujan. Jadi, tak heran jika sawi akan mampu tumbuh subur sepanjang tahun, baik di tempat bersuhu panas maupun bersuhu dingin.

Tidak hanya itu saja, sawi bisa tumbuh subur di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Maka, tidak ada salahnya membudidayakan sawi secara hidroponik di awal-awal bisnis.

6. Kangkung

Jenis sayuran ini juga menjadi favorit banyak orang sehingga laku keras di pasaran. Sayur kangkung termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan secara hidroponik.

Ciri khas jenis sayuran ini adalah memiliki batang berongga layak bunga teratai. Proses pertumbuhannya juga termasuk cepat dan bisa langsung dipanen dalam waktu 25 sampai 30 hari setelah dilakukan penyemaian.

7. Cabai

Orang Indonesia paling suka dengan makanan pedas jadi tidak heran jika cabai memiliki nilai jual tinggi di pasar. Menanam cabai secara hidroponik tergolong lebih mudah karena tanaman ini cukup tahan terhadap perubahan iklim, suhu, dan cuaca.

Tak hanya itu, cabai juga bisa tumbuh subur di berbagai daerah, baik itu dataran rendah maupun dataran tinggi. Saat ini harga cabai mengalami peningkatan yang lumayan tinggi, tentu ini menjadi peluang yang tepat untuk memperoleh keuntungan.

8. Mentimun

Meski harganya tidak setinggi cabai, permintaan terhadap mentimun cukup tinggi di pasaran. Jadi, tidak ada salahnya jika kamu membudidayakan tanaman ini secara hidroponik.

Namun, kamu harus lebih ekstra hati-hati saat membudidayakannya karena mentimun mudah terserang penyakit dan hama. Selain itu juga, tanaman ini memerlukan asupan cahaya matahari yang tinggi agar bisa tumbuh subur dalam waktu yang cepat.

9. Tomat

Sebagian orang mengira tomat tidak bisa dibudidayakan secara hidroponik. Mungkin karena kebanyakan petani tomat menanamnya di lahan terbuka. Perlu kamu tahu, ternyata tomat juga bisa ditanam secara hidroponik.

Tapi, ingat! Jangan asal memilih bibit ya, karena untuk metode penanaman hidroponik harus menggunakan bibit tomat khusus yang sudah bersertifikasi. Jangan khawatir, kamu bisa membelinya dengan mudah di toko-toko pertanian.

10. Paprika

Sama halnya seperti tomat, sebagian orang tidak menyangka kalau paprika bisa dibudidayakan secara hidroponik.  Ini karena pada umumnya paprika ditanam secara konvensional di lahan terbuka.

Harga jual paprika juga tergolong tinggi hampir sama seperti cabai. Meski bisa ditanam secara hidroponik, paprika membutuhkan penanganan yang ekstra.

Terutama dalam menjaga kandungan nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, kamu juga harus menyesuaikan tingkat nutrisinya dengan fase pertumbuhannya.

Kembangkan Bisnis Hidroponikmu dengan KTA

Apa kamu kesulitan mencari modal untuk mengembangkan bisnis hidroponik? Tenang, ada digibank by DBS yang akan membantumu. Kamu bisa mengajukan KTA online proses cepat untuk mendapat modal tambahan.

Berkat pinjaman tanpa agunan, kamu bisa mengubah bisnis hidroponik rumahan menjadi skala besar. Agar kamu lebih yakin, simak keuntungan mengajukan digibank KTA berikut ini:

  • Online selama 24 jam. Kamu bisa mengajukan KTA kapan saja dan dimana saja cukup lewat smartphone melalui Aplikasi digibank by DBS atau website go.dbs.com/kta.
  • Tidak perlu menunggu lama hanya perlu waktu 60 detik untuk proses approval.
  • Limit pinjaman besar yaitu sampai Rp200 juta dan akan langsung dicairkan ke rekening digibank-mu.
  • Dapatkan kebebasan untuk mengatur jumlah dana yang kamu ajukan.
  • Menawarkan pilihan angsuran hingga 36 bulan.
  • Kamu tidak akan diminta untuk memberikan dokumen fisik.
  • Persyaratannya mudah, salah satunya kamu harus berdomisili di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, atau Semarang. Selain itu kamu juga harus mempunyai e-KTP, NPWP, dan gaji minimal Rp5 juta setiap bulannya.

Jika, membutuhkan informasi lebih detail tentang persyaratan dan prosedur pengajuannya, kamu bisa melihatnya di sini. Dapatkan tambahan modal bisnis dengan mudah tanpa perlu pusing dengan proses pengajuan yang ribet.

Yuk ajukan KTA hingga Rp200 juta untuk mengembangkan bisnis hidroponikmu. Tunggu apalagi segera wujudkan bisnis impian dan raih kesuksesan sekarang juga!

 

 

Apply digibank KTA