Deposito
30 Apr 2025

Menyusun Strategi Laddering Deposito untuk Cash Flow Stabil

Poin Penting:
Strategi laddering deposito membantu menjaga kestabilan arus kas dengan membagi dana ke berbagai tenor.

  • Keuntungan Laddering: Memberikan arus kas stabil, bunga lebih optimal, dan mengurangi risiko fluktuasi suku bunga
  • Cara Menerapkan Laddering: Tentukan total dana investasi, bagi ke dalam beberapa tenor, dan lakukan roll over saat jatuh tempo.

 

Di dunia finansial, investasi deposito merupakan salah satu instrumen yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia karena keamanannya dan kemudahan pengelolaannya. Namun, agar investasi deposito memberikan manfaat yang optimal, diperlukan strategi khusus. Salah satunya adalah strategi laddering deposito, yaitu metode penempatan dana dalam beberapa deposito dengan jatuh tempo yang berbeda. Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi investasi, tetapi juga membantu menjaga stabilitas arus kas Anda. Ingin tahu bagaimana menyusun strategi laddering ini, simak sampai akhir!

Keuntungan Strategi Laddering Deposito

Strategi laddering deposito menawarkan sejumlah manfaat yang bisa Anda rasakan secara langsung. Penyusunan deposito dalam berbagai tenor memungkinkan Anda menjaga fleksibilitas dana, memaksimalkan hasil bunga, dan mengantisipasi perubahan suku bunga pasar. Berikut adalah beberapa keuntungan utamanya:

1.     Arus Kas Stabil

Menerapkan laddering deposito dapat menjaga arus kas Anda tetap stabil karena sebagian dana akan jatuh tempo secara berkala. Misalnya, jika Anda memiliki lima deposito dengan tenor berbeda, setiap beberapa bulan akan ada dana yang tersedia tanpa perlu mencairkan semuanya sekaligus. Hal ini sangat membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan keuangan harian, bulanan, atau mendadak, tanpa harus menyentuh dana utama atau dana darurat. Strategi ini memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan jangka pendek dan panjang sekaligus, serta membantu menciptakan disiplin dalam perencanaan keuangan Anda.

2.     Mengoptimalkan Bunga

Melalui pembagian dana ke dalam beberapa tenor, Anda memiliki kesempatan untuk menempatkan dana di deposito berjangka lebih panjang yang biasanya menawarkan bunga lebih tinggi. Sementara sebagian dana tetap di tenor pendek sebagai cadangan likuiditas, bagian lainnya bisa menikmati hasil maksimal dari bunga jangka panjang. Saat suku bunga pasar sedang tinggi, Anda bisa segera memanfaatkan momen tersebut dengan memperpanjang tenor deposito yang jatuh tempo. Melalui strategi ini, Anda tidak hanya mengandalkan satu jenis tenor, tetapi dapat menyesuaikan penempatan dana sesuai situasi pasar demi hasil yang lebih optimal.

3.     Mengurangi Risiko Suku Bunga

Salah satu tantangan dalam investasi deposito adalah perubahan suku bunga yang tidak bisa diprediksi. Jika Anda menempatkan seluruh dana dalam satu deposito jangka panjang, Anda berisiko kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga lebih tinggi di masa depan. Laddering membantu mengurangi risiko ini karena sebagian dana selalu tersedia untuk ditempatkan ulang dalam kondisi pasar terkini. Jika suku bunga naik, Anda bisa langsung memanfaatkannya pada deposito berikutnya. Sebaliknya, jika suku bunga turun, Anda masih memiliki deposito berjangka panjang yang memberi bunga lebih tinggi. Ini menciptakan keseimbangan dalam hasil investasi Anda.

Cara Menyusun Strategi Laddering Deposito

Agar strategi laddering berjalan dengan efektif, penting bagi Anda untuk menyusunnya dengan perencanaan yang matang. Tidak perlu rumit, Anda hanya perlu memperhatikan beberapa langkah berikut ini:

1.     Tentukan Total Dana yang Akan Diinvestasikan

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menetapkan total dana yang akan dialokasikan untuk deposito. Ini bisa berasal dari tabungan Anda yang tidak digunakan dalam waktu dekat. Pastikan dana ini memang tidak dibutuhkan dalam jangka pendek agar strategi laddering dapat berjalan optimal.

2.     Bagi Menjadi Beberapa Tenor

Setelah menentukan dana, bagi jumlah tersebut ke dalam beberapa bagian dan tempatkan di deposito dengan tenor berbeda, misalnya 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan. Melalui cara, setiap beberapa bulan akan ada deposito yang jatuh tempo dan bisa digunakan kembali sesuai kebutuhan atau diinvestasikan ulang.

3.     Putar Ulang (Roll-over) Ketika Jatuh Tempo

Ketika salah satu deposito Anda jatuh tempo, lakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan dan suku bunga saat itu. Jika masih menguntungkan, dana tersebut bisa di-roll-over ke tenor terpanjang dalam strategi laddering Anda. Siklus ini terus berulang, menciptakan rotasi dana yang efisien dan stabil.

Baca Juga: Perombakan Finansial Usia 30an: dari Menabung ke investasi

Contoh Simulasi Laddering Deposito

Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki dana sebesar Rp100 juta. Dana ini akan Anda bagi menjadi lima bagian, masing-masing Rp20 juta. Lalu, Anda menempatkannya di deposito dengan tenor berbeda:

  • Rp20 juta di tenor 1 bulan
  • Rp20 juta di tenor 3 bulan
  • Rp20 juta di tenor 6 bulan
  • Rp20 juta di tenor 9 bulan
  • Rp20 juta di tenor 12 bulan

Setiap kali salah satu deposito Anda jatuh tempo, dananya tidak langsung diambil, tapi ditempatkan lagi ke deposito baru dengan jangka waktu 12 bulan. Cara ini memungkinkan Anda memiliki beberapa deposito 12 bulan yang jatuh tempo secara bergantian, misalnya setiap 2 atau 3 bulan sekali seiring berjalannya waktu. Jadi, walaupun semua deposito punya tenor panjang, Anda tetap bisa mendapatkan dana secara berkala tanpa harus menunggu satu tahun penuh. Selain memberikan akses dana secara berkala, strategi ini juga memaksimalkan bunga dari tenor panjang secara bertahap. Jadi lebih menguntungkan, bukan?

Sahabat digibank, bagi Anda yang ingin mulai menyusun strategi laddering deposito dengan lebih mudah dan efisien, Aplikasi digibank by DBS merupakan menjadi pilihan tepat. Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur unggulan seperti diskusi tren terkini untuk finansial Anda. Anda tidak akan lagi ketinggalan momentum investasi terbaik. Ada pula panduan finansial dari advisor, notifikasi, dan kelas edukasi finansial yang akan membantu Anda memahami strategi keuangan secara menyeluruh. Aplikasi digibank juga memudahkan Anda untuk menangkap momentum 24/7 yang memungkinkan Anda bertransaksi kapan saja dan di mana saja.

Lebih dari itu, Anda juga akan didukung oleh tim ahli proaktif dengan strategi terkurasi yang tajam dan dikembangkan untuk memberikan hasil optimal. Semua ini terintegrasi secara menyeluruh melalui Aplikasi digibank yang tersedia 24/7, menjadikannya solusi ideal bagi Anda yang ingin berinvestasi terutama ketika Anda ingin menerapkan strategi laddering dengan cerdas.

Sejatinya, strategi laddering deposito adalah langkah bijak bagi Anda yang ingin menjaga kestabilan arus kas sekaligus mengoptimalkan hasil investasi deposito. Tidak hanya memberikan fleksibilitas, strategi ini juga membantu mengurangi risiko dari fluktuasi suku bunga dan memberikan kontrol lebih atas keuangan Anda.

Nah, jika Anda ingin memulai investasi deposito dengan cara yang lebih modern dan efisien, Aplikasi digibank by DBS adalah jawabannya. Anda bisa memulai deposito mulai dari Rp1 juta, dengan bunga kompetitif hingga 5% p.a., serta akses 24/7 melalui aplikasi. Tenor yang tersedia pun beragam yakni mulai 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan, sehingga Anda bisa langsung menyusun strategi laddering sesuai kebutuhan.

Selain itu, seluruh deposito Anda di Aplikasi digibank by DBS dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjadikan investasi Anda aman dan terpercaya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai susun strategi laddering deposito Anda sekarang juga lewat Aplikasi digibank by DBS untuk masa depan keuangan yang lebih stabil dan menguntungkan. Informasi lebih lengkap mengenai investasi deposito melalui Aplikasi digibank by DBS bisa Anda cek langsung melalui link ini.

Baca Juga:

Makin Cuan! 5 Strategi Efektif Kelola Aset dengan Investasi

Lebih Cuan di Obligasi Fixed Rated atau Floating With Floor?

Obligasi, Pilihan Investasi Buat Kaum Rebahan