Butuh Strategi dan Modal Memulai Usaha? Ini langkahnya!
01 Dec 2023

Butuh Strategi dan Modal Memulai Usaha? Ini langkahnya!

Memulai bisnis memerlukan perencanaan dan komitmen, termasuk dalam mendapatkan modal usaha yang cukup untuk operasional bisnis. Selain mengetahui potensi pasar dan bidang usaha yang sesuai passion kamu, modal usaha merupakan kunci penting yang dibutuhkan.

Banyak yang mengira modal usaha harus besar sejak awal membuka bisnis. Kenyataannya, kamu bisa membuka bisnis dengan modal dana terbatas dan bertahap seiring dengan profit yang meningkat kamu bisa terus mengembangkan usahamu. Untuk itu, kamu membutuhkan strategi dan kreativitas dalam mengelola modal bisnis tersebut.

Sumber Modal Usaha

First thing first, ketahui dari mana saja sih sumber modal usaha yang bisa kamu dapatkan? Ada bermacam source buat dapetin modal usaha, mulai dengan pinjaman, dana investor, atau tabungan pribadi. Misalnya dana dari investor melalui peer-to-peer lending, program inkubator bisnis, atau crowdfunding. Bisa juga kamu memanfaatkan bantuan pemerintah, seperti Kredit Usaha Rakyat. Atau, mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan.

Tapi, kalau kamu menghindari pinjaman dari pihak lain, kamu bisa menggunakan tabungan pribadi atau aset yang dimiliki. Kamu pun bisa memanfaatkan fungsi tabungan seperti penggunaan Dompet Maxi di Aplikasi digibank by DBS agar terpisah dari keuangan pribadi.

Analisa dan Perhitungan Modal Usaha

Setelah mengetahui sumber modalnya, yuk  analisa dan perhitungan modal usaha yang cermat untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis kamu. Berikut beberapa poin, cara dan simulasi yang bisa kamu terapkan.

1. Rincian Rencana Bisnis

Susun rencana bisnis yang terperinci. Rencana ini harus mencakup proyeksi keuangan, analisis pasar, model pendapatan, dan strategi pemasaran. Rencana bisnis yang solid akan memberikan dasar yang kuat untuk perhitungan modal usaha. Bagaimana menghitungnya? Berikut ini contoh perhitungan modal awal usaha berdasarkan rencana bisnis secara umum:

Pendapatan tahunan yang diharapkan                      : Rp 500.000.000

Biaya variabel (bahan baku, gaji karyawan)              : Rp 200.000.000

Biaya tetap (sewa, utilitas)                                      : Rp 100.000.000

Keuntungan yang diinginkan                                   : Rp 100.000.000

Modal tetap (pembelian peralatan)                          : Rp 150.000.000

Modal kerja (persediaan dan biaya operasional)       : Rp 50.000.000

Total Kebutuhan Modal                                           : Rp 400.000.000

2. Estimasi Biaya Awal

Identifikasi semua biaya awal yang terkait dengan pendirian bisnis, termasuk biaya peralatan, biaya perizinan, biaya pemasaran awal, dan biaya lainnya. Pastikan untuk memperhitungkan semua aspek yang mungkin diperlukan dalam proses pendirian bisnis. Contoh:

Biaya pendaftaran perusahaan          : Rp 10.000.000

Biaya perizinan                                : Rp 5.000.000

Biaya pemasaran awal                      : Rp 20.000.000

Total Biaya Awal                               : Rp 35.000.000

3. Perhitungan Modal Tetap

Jika bisnismu memerlukan investasi jangka panjang seperti gedung atau peralatan, lakukan perhitungan modal tetap. Pertimbangkan apakah kamu akan membeli atau menyewa aset-aset tersebut dan hitung total biaya yang diperlukan.

Contoh:

Pembelian peralatan produksi           : Rp 100.000.000

Pembelian kendaraan bisnis              : Rp 50.000.000

Total Modal Tetap                             : Rp 150.000.000

4. Analisa Modal Kerja

Lakukan analisis modal kerja dengan mengidentifikasi kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan. Hitung biaya persediaan, biaya gaji, dan biaya operasional lainnya serta lakukan analisa siklus kas bisnismu.

Contoh:

Persediaan bulanan               : Rp 30.000.000

Biaya gaji bulanan                 : Rp 40.000.000

Biaya operasional bulanan     : Rp 20.000.000

Total Modal Kerja                  : Rp 90.000.000

5. Perhitungan Kebutuhan Modal Keseluruhan

Jumlahkan kebutuhan modal tetap dan modal kerja untuk mendapatkan total modal usaha yang kamu butuhkan. Nilai tersebut memberi gambaran seberapa besar investasi modal awal untuk memulai dan menjalankan bisnismu.

6. Perhitungan Break-Even Point

Hitung poin impas untuk menentukan jumlah penjualan atau pendapatan yang diperlukan agar bisnismu mencapai titik impas dan kapan bisnis mulai menghasilkan keuntungan. Poin impas merupakan titik di mana pendapatan setara dengan biaya yang dikeluarkan.

Contoh:

Pendapatan bulanan    : Rp 60.000.000

Biaya variabel bulanan : Rp 30.000.000

Biaya tetap bulanan     : Rp 20.000.000

Break-Even Point        : Rp 50.000.000

7. Evaluasi secara Berkala

Setelah bisnis dimulai, terus pantau dan evaluasi kebutuhan serta penggunaan modal usaha. Jika terjadi perubahan dalam lingkungan bisnis atau pertumbuhan bisnis yang lebih cepat dari yang diperkirakan, kamu bisa melakukan berbagai penyesuaian modal usaha dan sumber daya.

Mendapatkan modal usaha dengan cara menabung bisa kamu lakukan dengan membuka rekening tabungan di aplikasi bank digital seperti digibank by DBS, yang menawarkan sederet keuntungan yang bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan modal usaha.

Pertama, kamu bisa buka rekening Tabungan Maxi dengan proses 100% digital dan melakukan verifikasi fitur face biometric dengan menyiapkan e-KTP dan foto selfie. Fungsi tabungan untuk mengumpulkan modal usaha bisa diwujudkan dengan lebih cepat dari bunga tinggi per tahun di 20 Dompet Maxi. Praktisnya lagi, semua transaksi harian bisa dilakukan dalam 1 aplikasi saja.

Tunggu apa lagi? Yuk, buka tabungan melalui digibank by DBS untuk mengumpulkan modal usaha kamu. Cek informasi selengkapnya melalui tautan ini.