Apa Sih Bedanya investasi saham dengan Investasi Reksadana?
30 Sep 2021

Apa Sih Bedanya investasi saham dengan Investasi Reksadana?

Kamu pasti sering mendengar istilah investasi reksadana dan investasi saham. Keduanya terdengar sama karena merupakan instrumen investasi, namun rupanya memiliki perbedaan yang sangat jauh. Investasi secara harfiah memiliki arti menanam dana atau aset agar dapat menghasilkan return atau imbal hasil, biasanya diperuntukan sebagai bekal di masa depan atau di kemudian hari. Investasi ini memiliki banyak jenis dan instrumen. Instrumen investasi adalah sebuah tempat atau media bagi seseorang atau pelaku usaha untuk melindungi aset yang dimiliki. Salah satu instrumen investasi yang cukup diminati kalangan anak muda adalah investasi saham dan investasi reksadana.

 

Jenis Reksadana dan Perbedaan Mendasar antara Investasi Reksadana dan Investasi Saham

Adapun beberapa jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Reksadana pasar uang adalah investasi reksadana pada instrumen pasar uang dalam negeri dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Kemudian reksadana Pendapatan Tetap merupakan reksadana yang nilainya paling sedikit 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Selanjutnya, Reksadana Campuran adalah investasi reksadana yang ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, yakni saham. surat utang dan pasar uang. Sedangkan Reksadana Saham adalah investasi reksadana yang nilainya paling sedikit 80 persen dalam bentuk saham. Reksadana saham sendiri berbeda dengan investasi saham. Yuk simak apa saja perbedaan mendasar dari keduanya:

1. Bentuk Investasi

Perbedaan mendasar antara investasi reksadana saham dengan investasi saham adalah dilihat dari bentuk investasinya. Reksadana merupakan sekumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi (MI) dan dapat berwujud obligasi, deposito, surat utang, maupun saham. Kamu tidak perlu repot memantau pergerakan dan perkembangan harga pasar. Sementara itu, investasi saham artinya kamu memiliki bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan dengan keuntungannya yang dinamakan sebagai dividen. Dividen ini dibayarkan secara rutin per kuartal atau per tahun. Keuntungan lainnya adalah kamu bisa melakukan jual beli saham dengan meraih cuan dari margin. Namun, untuk ini kamu harus meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk melakukan riset dan memantau pasar.


2. Status Pihak Perantara

 Investasi reksadana saham maupun investasi saham sama-sama memiliki pihak perantara yang menjadi penghubung antara investor dengan berbagai instrumen investasi. Reksadana memiliki pihak perantara yang dinamakan Manajer Investasi (MI). Perannya adalah membantu kamu untuk melakukan transaksi jual beli produk investasi melalui agen penjual reksadana. Kelebihannya adalah kamu tidak perlu repot karena tinggal melakukan transaksi saja. Sedangkan pihak perantara dalam investasi saham yaitu perusahaan perantara pedagang efek atau broker. Kamu harus membuka rekening di perusahaan broker, setelah itu baru dapat melakukan transaksi pembelian saham. Namun, pemilihan saham bergantung pada pilihanmu sendiri, tanpa pengelolaan dari Manajer Investasi (MI) sehingga harus mengandalkan insting dan memantau pasar secara rutin.


3. Periode Investasi

Jangka waktu investasi berbeda-beda tergantung produk reksadana yang kamu beli. Misalnya, untuk reksadana saham, Manajer Investasi (MI) biasanya akan menyarankan dana untuk dikembangkan sebagai tujuan investasi jangka panjang misalnya di atas 2 tahun atau lebih. Semantara itu, untuk investasi saham kamu tidak memiliki pilihan atau saran periode waktu yang dapat dipilih. Kamu dapat melakukan investasi untuk jangka panjang di atas 2 tahun atau lebih maupun jangka pendek. Semua tergantung strategi dan kejelian kamu melihat pasar yang menguntungkan untuk jangka pendek atau jangka panjang.


4. Tingkat Keuntungan

Kedua jenis investasi ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terutama dalam hal risiko. Investasi saham dinilai lebih berisiko ketimbang reksadana. Artinya, risiko tinggi itu akan datang dengan imbal hasil yang tinggi pula atau lebih dikenal dengan istilah high risk high return. Sebaliknya, reksadana memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham. Peran manajer investasi (MI) yang berpengalaman akan membantu kamu dalam mengelola investasi dengan cermat, termasuk memilih produk investasi yang perlu dibeli.

 

Investasi Reksadana Mudah Bersama digibank by DBS

Nah, sudah tahu kan apa bedanya investasi reksadana dan investasi saham? jika kamu merasa lebih cocok melakukan investasi reksadana, ayo segera download dan level up caramu berinvestasi bersama digibank by DBS. Melalui investasi bersama digibank by DBS kamu akan mendapatkan berbagai macam keunggulan seperti berikut:

  1. Memiliki pilihan lebih dari 50 produk investasi reksadana.
  2. Semakin mudah daftar SID, jual, beli dan switch hanya dalam 1 aplikasi saja.
  3. Mudah melakukan pembelian yang berkala dan fleksibel.
  4. Modal cuman Rp. 100 rb saja sudah bisa mulai investasi reksadana.
  5. Menyediakan fitur yang memiliki 3 pilihan kategori: kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik untuk memudahkan kamu dalam menentukan produk reksadana sesuai kebutuhan kamu.

Investasi reksadana bersama digibank by DBS kamu dapat menerima informasi lengkap setiap produk berupa prospektus dan ringkasan informasi serta syarat dan ketentuan yang sudah tersedia dalam bentuk dokumen. Selain itu, dengan berinvestasi melalui aplikasi digibank by DBS, investasi kamu akan dikelola oleh para Manajer Investasi (MI) profesional dan berpengalaman di bidangnya sehingga keamanannya terjamin. Jadi, tunggu apa lagi, yuk mulai investasi kamu bersama digibank by DBS. Jangan lupa follow akun instagram @digibankid untuk mengetahui info menarik lainnya!

 

Download Now Buat yang belum memiliki Aplikasi digibank by DBS