Hustle culture adalah istilah yang saat ini sedang menjadi tren. Istilah ini merujuk pada cara orang bekerja. Budaya ini bisa berdampak buruk bagi Anda, sehingga Anda perlu mulai meninggalkannya dengan berinvestasi jenis Obligasi yang tepat.
Lalu apa sebenarnya hustle culture tersebut dan mengapa perlu ditinggalkan? Ketahui ulasan lengkapnya di sini untuk membuka pandangan Anda akan bahaya dari hustle culture tersebut.
Pengertian Hustle Culture
Hustle culture adalah budaya gila kerja yang sering dialami masyarakat, terutama oleh para dewasa muda. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa semakin giat bekerja, maka semakin besar kesuksesan yang dapat diraih.
Hal ini diperparah dengan budaya perusahaan yang mendorong mereka untuk menerapkan hustle culture dengan tempo bekerja yang cepat dan sering melebihi kapasitas serta jam kerja.
Kemajuan teknologi pun bisa mempengaruhi budaya ini. Dengan adanya teknologi yang canggih, para karyawan bisa mengerjakan pekerjaan di mana saja, termasuk di rumah, tanpa adanya batasan waktu yang jelas.
Ciri-Ciri Hustle Culture
Ada beberapa ciri-ciri hustle culture yang sering dialami masyarakat, yakni:
- Lembur Berlebihan
Masyarakat yang sedang mengalami hustle culture sering mengambil lembur yang berlebihan. Bahkan waktu lembur ini bisa jauh melebihi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
- Sering Membawa Pekerjaan Pulang
Seakan bekerja di kantor tak cukup, mereka pun sering membawa pekerjaan pulang. Bahkan mereka akan tetap bekerja di akhir pekan atau ketika waktu istirahat. Hal ini pun didukung oleh kemajuan teknologi.
- Sering Memikirkan Pekerjaan
Orang yang sedang mengalami hustle culture akan sering memikirkan pekerjaan. Saat istirahat pun mereka masih memikirkan pekerjaan. Tak jarang mereka bahkan bermimpi tentang pekerjaan.
- Sering Merasa Bersalah
Orang dengan hustle culture akan sering merasa bersalah bila tidak bekerja meskipun mereka sudah bekerja melebihi jam kerja. Mereka akan sering merasa tidak produktif, sekalipun di waktu libur.
- Sering Merasa Tidak Puas
Mereka yang memiliki budaya ini juga sering merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan dan jam kerja mereka. Tak jarang mereka akan bekerja dengan lebih lagi agar bisa memenuhi ekspektasi mereka.
- Perusahaan dengan Hustle Culture
Orang dengan hustle culture biasanya juga bekerja di perusahaan yang menerapkan budaya tersebut. Faktor-faktor yang membuat perusahaan menerapkan hustle culture antara lain mempunyai target yang tidak realistis dan keinginan perusahaan untuk tumbuh dengan cepat.
- Sering Dialami Dewasa Muda
Para dewasa muda masih sering memiliki ambisi yang tinggi dalam karir mereka. Belum lagi tuntutan, ekonomi, sosial, dan pengaruh internet yang menyebabkan mereka untuk terus bekerja.
Dampak Hustle Culture
Meskipun budaya ini telah menjadi tren di kalangan masyarakat dan dapat menambah pundi-pundi pendapatan, namun bukan berarti budaya ini baik untuk dilaksanakan apalagi untuk jangka panjang. Berikut dampak-dampak negatif yang diakibatkan oleh hustle culture.
- Terganggunya Waktu Istirahat
Masyarakat dengan hustle culture akan memiliki gangguan pada waktu istirahat. Hal ini disebabkan mereka kerap memikirkan dan mengerjakan pekerjaan bahkan di luar jam kerja.
Terganggunya waktu istirahat ini tidak hanya ketika istirahat di kantor saja, melainkan juga saat tidur. Tak jarang orang dengan hustle culture akan sering begadang dan tidur dengan waktu yang kurang.
- Kelelahan yang Berlebihan
Memang bekerja pasti akan membuat orang lelah. Namun dalam budaya hustle culture, para karyawan akan mengalami kelelahan yang berlebihan akibat kurangnya waktu istirahat.
Kelelahan ini pun bisa memiliki dampak buruk lain, seperti kurangnya konsentrasi saat bekerja, tertidur di jam efektif kerja, bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan saat menggunakan kendaraan bermotor setiap harinya.
- Menurunnya Produktivitas
Ada anggapan bahwa bekerja dengan giat dan terus-menerus adalah hal yang baik, namun kenyataannya adalah sebaliknya. Pada titik tertentu, produktivitas karyawan akan menurun akibat terlalu banyak bekerja.
Hal ini disebabkan karyawan mengalami kelelahan yang berlebihan seperti yang sudah disinggung di atas. Belum lagi otak akan merasa jenuh jika dipaksa untuk bekerja secara terus-menerus.
- Kurangnya Sosialisasi
Akibat waktu yang sering digunakan untuk bekerja, karyawan dengan hustle culture pun akan kehilangan waktu untuk bersosialisasi. Baik dengan keluarga, teman atau pasangan. Sekalipun mereka bersosialisasi, mereka akan tetap memikirkan pekerjaan.
Hal ini bisa berdampak buruk bagi hubungan mereka dengan orang lain karena dapat merenggangkan hubungan bahkan memicu pertengkaran. Tak jarang hubungan pun bisa terganggu akibat hustle culture, seperti hubungan antara suami dan istri.
- Kurang Menikmati Hidup
Memang orang dengan hustle culture berpotensi untuk memperoleh pendapatan lebih. Namun mereka tidak bisa menikmati pendapatan tersebut dengan semestinya akibat kurangnya waktu untuk diri mereka sendiri.
Di samping itu, mereka akan kehilangan waktu untuk melakukan hal-hal atau hobi yang mereka sukai sehingga mereka kurang bisa menikmati hidup dan mengembangkan kemampuan di bidang lain.
- Gangguan Mental
Dampak hustle culture yang paling terasa saat ini adalah terganggunya mental. Hal ini dibuktikan dengan beberapa studi yang menyatakan bahwa angka gangguan mental akibat bekerja semakin tinggi.
Gangguan mental yang biasa dialami oleh orang dengan hustle culture cukup beragam, yakni mulai dari stres, kecemasan, gangguan ingatan, dan depresi. Tak jarang gangguan mental ini akan mempengaruhi hidup mereka sehari-hari.
- Gangguan Fisik
Tak hanya gangguan mental, fisik pun dapat terganggu akibat budaya hustle culture. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya istirahat, kurangnya asupan makanan, terlalu lama duduk, dan pikiran yang terganggu.
Bentuk gangguan fisik ini pun bermacam-macam, dari pingsan hingga gangguan yang lebih serius. Beragam studi menyatakan bahwa budaya hustle culture telah meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, dan hipertensi. Dalam beberapa kasus, bahkan bisa berakibat fatal.
Cara Menghindari Hustle Culture
Kini Anda sudah tahu mengenai hustle culture dan bahaya yang bisa diakibatkan. Anda tak perlu mengalami semua hal tersebut bila Anda mampu menghindarinya. Inilah cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari hustle culture:
- Disiplin Waktu
Anda bisa mulai menghindari budaya hustle culture dengan mencoba disiplin terhadap waktu. Tetapkan kapan saja Anda harus bekerja maupun beristirahat. Selain itu, tetapkan target yang harus Anda penuhi ketika bekerja di kurun waktu tersebut.
Dengan demikian, jadwal kerja Anda dapat lebih tertata dan tidak mengganggu istirahat. Jangan lupa untuk menetapkan aturan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat bekerja atau istirahat untuk mendukung kedisiplinan waktu Anda.
- Menghargai Apa yang Dipunya
Hargai apapun yang Anda punya atau lakukan saat ini, sekalipun hal itu terlihat remeh. Sebagai contoh, hargai kegiatan Anda ketika bersantai setelah Anda bekerja dengan giat.
Di samping itu, Anda juga perlu menghargai hasil kerja Anda. Hal ini dapat membuat hidup Anda lebih tenang dan meningkatkan kualitas istirahat Anda.
- Mengingatkan Diri Sendiri
Selalu ingatkan pada diri sendiri bahwa apa pun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk bekerja. Anda bisa menggunakan penjelasan di atas mengenai dampak-dampak buruk hustle culture sebagai pengingat.
Di samping itu, Anda juga perlu mengingatkan diri sendiri bahwa tidak ada yang sempurna, termasuk hasil pekerjaan Anda. Meskipun terkadang Anda membuat kesalahan sekarang, bukan berarti hal tersebut tidak dapat diperbaiki.
- Hidup Sehat
Dengan hidup sehat, Anda dapat terhindar dari dampak buruk hustle culture bagi mental maupun fisik. Mulailah dengan menetapkan tidur cukup dan berkualitas, makan-makanan bergizi, serta berolahraga secara rutin.
Di samping itu, Anda juga bisa menerapkan meditasi serta berwisata untuk menenangkan pikiran Anda agar tidak mudah stres. Cobalah juga untuk berhenti bekerja sebelum Anda merasa burn out.
- Menghindari Kantor dengan Hustle Culture
Kantor dengan hustle culture kemungkinan besar akan memengaruhi karyawannya hingga menerapkan budaya yang sama. Oleh sebab itu, sebisa mungkin Anda menghindari kantor yang memiliki budaya tersebut.
Namun jika tak bisa dihindari, tetapkan batasan-batasan yang jelas dan disiplinlah akan batasan tersebut agar Anda tidak bekerja secara berlebihan.
- Fokus dengan Keluarga, Teman, dan Pasangan
Selalu ingat bahwa Anda memiliki keluarga, teman, dan pasangan yang menyayangi Anda. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk berkumpul bersama mereka dan bersosialisasi untuk mempererat hubungan.
Tak hanya mempererat hubungan, fokus dengan sosialisasi juga dapat membuat waktu Anda tidak habis untuk bekerja saja. Anda juga bisa mendapatkan dukungan dari mereka untuk mengatasi hustle culture.
- Menabung
Anda bisa mulai menabung agar tidak perlu bekerja keras seterusnya, terutama di masa tua. Oleh sebab itu, jangan menghabiskan semua gaji Anda untuk saat ini saja.
Tabungan juga bisa digunakan bila ada kondisi mendadak atau untuk membangun bisnis. Dengan demikian Anda tidak perlu mengkhawatirkan keuangan lagi ketika dua kondisi tersebut terjadi di kehidupan Anda.
- Berinvestasi
Anda juga bisa mulai berinvestasi agar memperoleh pendapatan tambahan tanpa harus bekerja secara terus-menerus. Banyak jenis investasi yang tersedia di luar sana.
Salah satu instrumen investasi yang bisa Anda pilih adalah Obligasi. Pilihlah jenis Obligasi yang tepat dengan kebutuhan Anda, seperti Obligasi Pemerintah.
Berinvestasi Jenis Obligasi Pemerintah dengan DBS Treasures
Anda bisa memilih perbankan prioritas DBS Treasures sebagai mitra dalam berinvestasi Obligasi Pemerintah dengan risiko yang minimal. Terlebih lagi DBS Treasures menawarkan berbagai keunggulan, seperti:
- Anda bisa memperoleh kupon Obligasi secara reguler.
- Memperoleh potensi keuntungan dari kenaikan harga Obligasi.
- Tingkat kupon yang kompetitif di atas rata-rata bunga Deposito berjangka.
- Tidak ada biaya tambahan.
- Tersedia ragam produk Obligasi yang dapat diperjualbelikan di Aplikasi digibank by DBS.
Oleh sebab itu, mari berinvestasi jenis Obligasi yang tepat dengan yakin bersama DBS Treasures untuk mendukung Anda terhindar dari hustle culture. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.