Poin Utama:
- Prospek makro global tetap rapuh, didorong oleh tren inflasi yang berbeda antarwilayah, pergeseran geopolitik, dan ketidakpastian kebijakan perdagangan; bank sentral secara hati-hati menyesuaikan kebijakan moneter untuk mengelola risiko.
- Amerika Serikat (AS) menghadapi tekanan inflasi yang berkelanjutan akibat defisit fiskal yang membesar, tarif impor yang agresif, dan pasar tenaga kerja yang ketat; Moody’s menurunkan peringkat utang AS.
- Tiongkok dan Thailand menghadapi lemahnya permintaan domestik, meskipun terdapat pelonggaran kebijakan dan sedikit pertumbuhan di sektor ritel dan belanja pemerintah; tingkat kepercayaan tetap rendah.
- India menonjol secara positif, diuntungkan dari diversifikasi rantai pasok global dan eksposur yang rendah terhadap tarif AS, dengan prospek investasi yang solid di tengah tren decoupling strategis dari Tiongkok.
Dengan tren inflasi yang berbeda antarkawasan, penyesuaian kebijakan, ketegangan perdagangan, dan dinamika geopolitik menjadi faktor utama yang membentuk prospek ekonomi jangka pendek.
Berikut adalah tinjauan dinamika makroekonomi global yang mencakup ekonomi utama: Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Thailand—dengan menyoroti risiko makro, arah kebijakan, dan revisi proyeksi.
Amerika Serikat
- Moody’s menurunkan peringkat utang AS menjadi Aa1, dengan alasan defisit fiskal yang terus meningkat dan rencana perpanjangan pemotongan pajak.
- Tekanan inflasi tetap tinggi, didorong oleh proteksionisme perdagangan, pasar tenaga kerja yang ketat, dan peningkatan suplai uang.
- Sentimen konsumen dan ekspektasi inflasi menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, mencerminkan ketidakpastian yang mendasar.
- Lanskap tarif perdagangan tetap agresif, meningkatkan risiko kenaikan harga (price pass-through) dan gangguan rantai perdagangan.
Tiongkok
- PBOC (Bank Sentral Tiongkok) memangkas 1Y Loan Prime Rate menjadi 3,00%, melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter untuk mendukung permintaan domestik yang rapuh.
- Meskipun ekspor tetap tangguh, pertumbuhan kredit domestik dan investasi swasta masih lemah.
- Penjualan ritel membaik secara moderat, namun kepercayaan rumah tangga tertekan oleh tantangan pasar kerja dan sektor properti yang rapuh.
- Kesenjangan yang terus-menerus antara M1 dan M2 menunjukkan rendahnya kepercayaan bisnis dan konsumen meskipun ada dukungan likuiditas.
India
- India tetap menjadi penerima manfaat dari peralihan perdagangan berkat eksposur yang rendah terhadap tarif AS dan penguatan hubungan dagang bilateral dengan negara-negara besar seperti Inggris dan AS.
- Prospek investasi terlihat menjanjikan, didukung oleh tren decoupling strategis dari Tiongkok dan diversifikasi rantai pasok global.
Thailand
- PDB kuartal I 2025 tumbuh solid sebesar 3,1% (y/y), namun proyeksi pertumbuhan tahun 2025 direvisi turun menjadi 1,8% akibat meningkatnya ketegangan perdagangan dan lemahnya permintaan domestik.
- Pertumbuhan sektor industri menghadapi hambatan, sementara sektor jasa dan investasi publik hanya memberikan dukungan yang terbatas.
Prospek makroekonomi global terus dibentuk oleh perbedaan tren inflasi, ketidakpastian kebijakan perdagangan, dan strategi bank sentral yang terus berkembang. AS menjadi pusat risiko inflasi akibat kebijakan fiskalnya, sementara Tiongkok dan Thailand masih berjuang dengan lemahnya permintaan domestik. Sebaliknya, India berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan pergeseran rantai pasok global. Para pembuat kebijakan di Asia cenderung mengambil sikap akomodatif guna meredam tekanan eksternal, meskipun lingkungan global masih rapuh dan penuh ketidakpastian.
Berikut beberapa produk yang dapat dipertimbangkan:
Reksa Dana Indeks | BNP Paribas Sri-Kehati |
BNP Paribas IDX Growth 30 |
Reksa Dana Saham Kapitaliasai Besar | Eastspring Investment Value Discovery |
Manulife Dana Saham |
Reksa Dana Offshore Sharia | Manulife Saham Syariah Asia Pacific |
BNP Paribas Greater China |
Batavia Global ESG Sharia Equity |
Obligasi Pemerintah | Rupiah : FR104, FR 103, FR106, FR107 |
Dolar AS : INDON33, INDON35, INDON52N, INDON53, INDON 54N |
Siap mengambil keputusan?
Yakin mengambil keputusan dengan insight dan solusi khusus untuk Anda.
Segera raih peluang di Aplikasi digibank by DBS.
Diskusikan strategi manajemen kekayaan Anda.
Temukan insight terkini yang dianalisis para pakar DBS.
DISCLAIMER
Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Publikasi ini bukan merupakan bagian dari penawaran, rekomendasi, atau ajakan kepada Anda untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun sebagaimana dijelaskan, juga tidak ditujukan untuk mengundang atau mengizinkan pembuatan penawaran kepada publik untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun untuk mendapatkan uang tunai atau imbalan lainnya dan tidak boleh dipandang seperti demikian.