digital banking
11 Oct 2023

Apa Perbedaan Cost dan Expense?

Digital banking merupakan aplikasi keuangan yang berkaitan dengan berbagai transaksi, pribadi maupun perusahaan. Bagi yang bekerja di perusahan dan menangani bidang akuntansi pasti sudah familiar dengan berbagai istilah, seperti cost, tax dan expense. Namun bagi orang yang tidak terlibat dalam bidang tersebut, belum tentu memahaminya.

Mudahnya proses daftar bank digital menjadikan siapa saja bisa memiliki rekening dan melakukan berbagai transaksi dengan mudah, termasuk untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan cost dan expense dalam sebuah bisnis. Mengenai apa yang dimaksud dengan perbankan digital adalah bank yang dapat diakses secara online dari mana saja.

Pengertian Cost dan Expense

Meski sama-sama berkaitan dengan transaksi keuangan, antara cost dan expense mempunyai perbedaan yang jelas. Kedua istilah ini erat kaitannya dengan laporan yang dibuat oleh akuntan dalam sebuah perusahaan. Keduanya merupakan variabel yang berpengaruh pada laba bersih perusahaan.

Semakin tinggi cost dan expense, untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka perusahaan perlu menaikkan harga barang. Hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan sehingga produk yang dipasarkan tetap laku atau diminati konsumen.

Biaya yang dikenal dengan istilah cost adalah pengeluaran yang berupa belanja untuk kebutuhan produksi barang dan jasa sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Untuk mendapatkan barang tersebut, Perusahaan perlu mengeluarkan uang terlebih dulu. Hal ini bisa menyebabkan kas berkurang.

Sedangkan expense adalah berkurangnya nilai suatu barang yang dibutuhkan dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain expense adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dari suatu sistem produksi barang atau jasa yang dihitung dalam waktu satu periode produksi.

Perbedaan Cost dan Expense

Dalam buku Intermediate Accounting 15th Edition yang ditulis oleh Donald E. Kieso, expense diartikan dengan penggunaan lain dari aset atau jaminan utang dalam periode tertentu guna mengirimkan, memproduksi barang, pemberian pelayanan atau lain sebagainya yang berkaitan dengan operasi utama perusahaan yang sedang berlangsung

Cost dan expense merupakan dua jenis pengeluaran yang sama penting dalam proses produksi. Meski hampir sama, keduanya mempunyai perbedaan yang jelas. Ada empat poin yang memudahkan untuk membedakan keduanya:

1.      Pada laporan keuangan

Kedua pengeluaran ini akan ditampilkan dalam jenis laporan keuangan yang berbeda. akuntan yang membuat laporan keuangan akan menuliskan cost pada laporan neraca umum karena pengeluaran ini sifatnya bisa berupa prediksi pemakaian. Expense ada di laporan laba rugi karena pembelanjaan tersebut sudah dilakukan dan digunakan.

2.      Pada periode atau masa akuntansi

Dalam pelaporan, cost dihitung dalam satu masa atau periode akuntansi atau lebih karena dianggap sebagai pembelanjaan modal. Untuk expense itu sendiri muncul pada laporan yang kurang dari satu periode akuntansi dan dianggap sebagai pembelanjaan yang menghasilkan pemasukan.

3.      Sumber dana

Pengeluaran untuk cost berasal dari modal perusahaan, jadi nilainya bisa bertambah, bahkan sama dengan nilai aset lainnya dalam periode yang berkelanjutan. Sumber expense dari pendapatan usaha yang sudah berjalan, tidak ada dalam periode akuntansi berikutnya dan biasanya mempunyai nilai relatif lebih rendah dari cost.

4.      Manfaat

Dalam sebuah usaha, pengeluaran dalam bentuk cost bisa berpengaruh pada besar pemasukan perusahaan, sedangkan expense lebih banyak memberi manfaat pada sumber daya. Efek terhadap keuangan perusahaan dari expense lebih besar dibanding cost.

Memahami Jenis Cost dan Expense

Cost dan expense mempunyai beberapa jenis sehingga masih terbagi dalam beberapa item. Semuanya memberi manfaat yang berbeda terhadap jalannya bisnis yang dikelola oleh perusahaan.

1.      Jenis cost

Ada dua jenis cost yang perlu dipahami oleh pemilik usaha dan akuntan sehingga bisa mengelola usaha dengan baik. Dua jenis cost tersebut masing-masing masih dibagi dalam beberapa poin.

  1. Biaya produksi

Biaya ini berkaitan langsung dengan barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Semakin banyak barang atau jasa yang diproduksi, maka biaya yang dikeluarkan bertambah besar.

  • Bahan baku: pengeluaran yang memberi manfaat terhadap satuan produksi. Sebagai contoh untuk usaha kue, bahan baku berupa tepung, gula dan lainnya.
  • Tenaga kerja: berupa upah, bonus, insentif dan uang lembur yang dikeluarkan yang besarnya juga sebanding dengan besar produksi.
  • Overhead: adalah biaya yang tidak bisa diprediksi besar dan waktu untuk mengeluarkannya.
  1. Biaya administrasi

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperlancar jalannya bisnis, termasuk perencanaan usaha dan pengembangannya.

2.      Jenis Expense

Seperti cost, untuk expense pun terdiri dari berbagai poin yang bisa dibagi berdasarkan fungsinya. Biaya yang termasuk expense antara lain:

  • Akrual: adalah biaya yang harus lunas pada periode akuntansi
  • Kredit macet: terjadi karena aset yang ada diluar belum dibayar oleh pihak yang berutang
  • Operasional: biaya untuk memperlancar bisnis, seperti promosi, distribusi dan lainnya
  • Penyusutan: biaya karena berkurangnya nilai guna suatu barang, seperti penyusutan atau penurunan harga mesin
  • Biaya ditangguhkan: adalah biaya yang sudah harus dibayar, tetapi belum memberikan manfaat untuk usaha.

Contoh Pembukuan Cost dan Expense untuk Personal Finance

Cost dan expense tidak hanya ada pada perusahaan, tetapi juga keuangan pribadi. Kehidupan pribadi tidak ubahnya sebuah perusahaan dimana kamu harus pandai mengelola dan mengatur serta membuat laporan keuangan pribadi agar tidak defisit atau mengalami masalah keuangan.

Untuk bisa lebih memahami perbedaan antara keduanya dalam kehidupan sehari-hari bisa diilustrasikan seperti berikut ini:

Kamu mempunyai kendaraan yang dibeli dengan harga Rp150 juta. Harga kendaraan tersebut setiap tahun mengalami penyusutan 5% atau Rp. Rp7,5 juta per tahun, maka

Cost dari kendaraan tersebut adalah: Rp150 juta, yaitu uang yang harus kamu keluarkan untuk mendapatkan kendaraan tersebut. Sedangkan expense atau biaya yang hilang dalam setiap waktu tertentu sebesar Rp7,5 juta per tahun yang merupakan angka penyusutan atau turunnya harga jual kendaraan.

Untuk memudahkan pencatatan dan mengetahui cost yang kamu keluarkan, kamu bisa mengetahuinya dari transaksi yang ada di digital banking yang kamu gunakan untuk setiap pembayaran.

Digital Banking Bantu Kamu Kelola Personal Financial

Mengelola personal financial sangat penting agar kamu tidak mengalami masalah keuangan karena pengeluaran yang tidak terkendali. Kehadiran digital banking digibank by DBS memudahkan kamu dalam mengetahui arus kas pribadi sehingga bisa mengelola dengan baik. Sehinggs dengan demikian kamu bisa mencapai kesehatan finansial sesuai harapan.

Saat ini banyak daftar bank digital yang memberi kemudahan dalam urusan keuangan dan tersedia dalam satu aplikasi sehingga lebih simpel dan fleksibel. Salah satunya digibank by DBS yang mempunyai berbagai macam keunggulan.

  • Having fun jadi lebih mudah. Mau ini itu nggak pakai ragu. Ini cara cerdik yang bikin hidup kamu lebih all out, karena kamu juga bisa sat set bayar dengan fasilitas QRIS yang tersedia
  • Masa depan lebih aman, kamu bisa tetap have fun nggak perlu nunda rencana masa depan, termasuk dalam perencanaan keuangan, ini merupakan cara cerdik karena kamu dapat menabung dengan bunga tinggi di 20 dompet
  • Semua aman dan mudah dalam 1 genggaman yang bisa menjadi cara cerdik kelola keuangan tanpa ribet karena praktis atur rekening & kartu kredit

Digital banking hadir memberi banyak kemudahan untuk kamu dalam mengelola keuangan pribadi sehingga tidak takut mengalami persoalan finansial. Lebih detailnya, bisa klik di sini.


untuk menikmati kemudahan transaksi online dalam genggaman tanganmu