Investasi obligasi
20 Oct 2022

Pahami Perbedaan Reksadana Obligasi dan Investasi Obligasi

Saat ini ada banyak bentuk instrumen investasi yang beredar di kalangan masyarakat. Di antaranya adalah investasi obligasi dan reksadana obligasi yang sering dianggap sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar dan hal ini penting untuk diketahui jika Anda tertarik untuk berinvestasi di salah satu aset tersebut.

Memahami perbedaan antara reksadana obligasi dan investasi aset obligasi langsung sangat penting agar Anda tahu bagaimana cara mengoptimalkan keduanya. Ini akan menjadi bekal penting agar bisa mengoptimalkan profit investasi yang Anda peroleh. Langsung saja simak penjelasan lengkap mengenai perbedaan keduanya berikut ini.

Perbedaan Investasi Obligasi dan Investasi Reksadana Obligasi

Sebenarnya pembahasan mengenai hal ini sama saja seperti kita membahas reksadana saham dan investasi saham. Keduanya sering dianggap sama padahal sangat berbeda. Bagi Anda yang mulai tertarik berinvestasi di instrumen surat utang atau obligasi ini, langsung saja simak beberapa perbedaan di antara keduanya berikut.

●      Pengertian

Lebih mudah memahami perbedaan dua bentuk investasi ini jika mengurai pengertiannya terlebih dahulu. Mari lihat investasi reksadana obligasi terlebih dahulu. Reksadana itu sendiri merupakan investasi dimana dana investor akan dikelola oleh manajer investasi. Jadi investor tidak bekerja langsung mengelola dana investasinya melainkan diserahkan kepada manajer investasi yang berpengalaman.

Jika investor memilih instrumen reksadana obligasi maka secara otomatis manajer investasi akan mengalokasikan dana tersebut ke aset obligasi atau surat utang. Bentuk produk reksadana yang menggunakan aset obligasi adalah reksadana pasar uang. Jadi jika ingin memilih reksadana dalam bentuk obligasi maka langsung saja ambil instrumen reksadana pasar uang.

Reksadana pasar uang itu sendiri memiliki banyak pilihan produk. Jadi Anda bisa mengambil produk reksadana pasar uang yang dirasa paling tepat. Tidak hanya pada obligasi, reksadana pasar uang ini juga akan mengalokasikan dana investasinya ke aset deposito.

Sementara itu investasi aset obligasi merupakan investasi ke dalam bentuk instrumen surat utang secara langsung dan akan dikelola secara mandiri. Jika pada reksadana obligasi ada dukungan dari manajer investasi maka tidak dengan investasi ini. Investor akan membeli surat utang baik yang diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah secara mandiri.

●      Modal Awal yang Dibutuhkan

Perbedaan lain yang cukup mencolok dari kedua jenis instrumen investasi ini adalah modal awal yang dibutuhkan. Reksadana sendiri dikenal sebagai bentuk investasi dengan nilai modal yang ringan. Hal ini berlaku untuk berbagai jenis instrumen reksadana termasuk reksadana pasar uang yang di dalamnya melibatkan obligasi.

Mari bandingkan dengan investasi pada obligasi secara langsung. Biasanya akan dibutuhkan nilai modal yang jauh lebih besar jika investor ingin berinvestasi secara mandiri pada aset obligasi atau surat utang. Tentu saja perbedaan modal awal ini jelas menjadi pertimbangan besar bagi para calon investor.

Tidak heran jika investasi reksadana obligasi lebih direkomendasikan bagi calon investor yang masih pemula dan belum punya banyak modal. Sementara itu investasi pada obligasi langsung lebih direkomendasikan pada mereka yang punya modal besar. Ingat prinsipnya, investasi akan memberikan imbal hasil yang lebih besar seiring dengan jumlah modal yang dikeluarkan.

●      Risiko Fluktuasi Harga

Sebelum melakukan investasi, penting sekali untuk melihat seperti apa risiko fluktuasi harga yang dimiliki oleh sebuah instrumen investasi. Perlu diketahui bahwa reksadana obligasi dan obligasi langsung itu memiliki sifat fluktuatif. Baik dari segi imbal hasil maupun return yang akan diterima oleh investor. Hanya saja poin yang membedakan keduanya adalah nominal harga dari fluktuasi tersebut.

Mari lihat dari sisi obligasi terlebih dahulu. Harga aset obligasi akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Pemilik atau pemegang obligasi akan mendapatkan status harga dalam bentuk persentase. Diasumsikan bahwa saat penerbit obligasi melunasi kewajiban maka harga obligasi di atas maupun di bawah 100% akan kembali setara di angka 100%.

Sementara itu harga reksadana akan dinyatakan dalam bentuk NAB atau Nilai Aktiva Bersih. NAB ini akan dihitung setiap hari oleh manajer investasi yang bertugas. Perhitungan NAB akan dimulai dari angka 1000. Pada aset reksadana ini, tidak ada aturan jatuh tempo seperti obligasi sehingga harganya bisa kembali setara di angka 100%.

Dari sini bisa diketahui bahwa imbal hasil dari instrumen reksadana obligasi akan selalu fluktuatif. Tidak peduli berapa jangka waktu reksadana yang diambil, selama investor masih aktif melakukan investasi maka imbal hasilnya bisa selalu berubah. Risiko ini harus dipahami agar Anda bisa lebih mantap menentukan pilihan instrumen yang ingin digunakan.

●      Likuiditas

Ada satu lagi perbedaan yang cukup mencolok antara instrumen reksadana obligasi dan obligasi langsung. Poin tersebut adalah likuiditas atau pencairan aset yang diinvestasikan. Obligasi yang beredar di pasar sekunder cenderung kurang likuid dibandingkan dengan reksadana.

Sebenarnya sifat likuiditas reksadana itu sendiri memang sudah sangat populer dan menjadi salah satu keunggulan dari reksadana. Hal ini juga berlaku untuk jenis reksadana obligasi. Anda bisa mencairkan dana kapan saja diinginkan sehingga imbal hasil investasi bisa dinikmati kapanpun.

Dari sini sebenarnya tidak ada yang lebih unggul, baik itu reksadana obligasi maupun investasi pada obligasi langsung. Setiap orang memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Jadi ada yang merasa aset investasi dengan likuiditas rendah justru lebih aman karena tidak mudah dicairkan. Tapi ada juga yang merasa bahwa aset reksadana lebih bagus karena mudah dicairkan kapan saja.

Kembali lagi pada pilihan masing-masing. Semua poin yang disebutkan tadi hanya sebagai pembanding dan kedua instrumen tersebut sama-sama memiliki kelebihan serta kekurangan. Tentu saja reksadana obligasi dan investasi pada obligasi langsung bisa dijadikan pilihan terbaik selama profil risikonya sesuai.

Kelebihan Investasi pada Obligasi Langsung

Mari lebih fokus pada investasi pada obligasi langsung! Anda mungkin merasa tertarik dengan instrumen investasi yang satu ini setelah melihat perbandingannya dengan aset reksadana obligasi. Berikut adalah beberapa poin yang menjadi keunggulan dari investasi pada obligasi secara langsung:

●      Keputusan di Tangan Sendiri

Investasi yang dilakukan secara langsung pada aset obligasi memiliki kelebihan dimana Anda bisa mengambil keputusan sendiri. Tidak ada campur tangan manajer investasi di sini seperti yang berlaku pada aset reksadana obligasi. Selama Anda sudah paham betul mengenai mekanisme obligasi dan seperti apa strategi yang bisa dilakukan dalam mengelolanya maka aman-aman saja.

Justru investasi ke aset obligasi secara langsung ini bisa menambah pengalaman dan pengetahuan Anda di dunia investasi. Anda bisa langsung mengendalikan aset yang sudah diinvestasikan demi mengoptimalkan profit. Jadi semua pilihan akan kembali langsung ke tangan Anda sendiri.

●      Lebih Mudah Jual Beli

Obligasi sebenarnya adalah instrumen investasi yang cukup mudah diperdagangkan. Anda bisa dengan mudah melakukan jual beli aset obligasi selama kondisinya memungkinkan. Bahkan Anda juga bisa menjual surat utang tersebut sebelum jatuh tempo tiba. Ini bisa jadi sebuah langkah tepat di saat Anda menemukan aset obligasi yang jauh lebih menguntungkan.

Sebenarnya reksadana juga bisa diperjualbelikan. Namun mungkin prosesnya lebih lama dan tidak bisa berdasarkan keputusan sendiri. Ada manajer investasi yang akan mengelola aset dan memutuskan jual beli obligasi yang dijadikan sebagai produk investasi.

●      Risiko Rendah

Investasi dalam bentuk surat utang ini sebenarnya memiliki risiko yang rendah. Inilah yang membuat obligasi begitu banyak direkomendasikan terutama bagi investor yang memiliki gaya investasi konservatif. Dari banyaknya jenis-jenis obligasi yang ada, obligasi pemerintah atau surat utang yang diterbitkan oleh pihak pemerintah dinilai paling aman dan risikonya paling kecil.

Pada dasarnya risiko ini memang akan selalu ada pada setiap bentuk instrumen investasi. Hanya saja Anda bisa menghindarinya dengan memilih bentuk investasi yang risikonya paling minim. Salah satunya adalah obligasi ini yang lebih banyak menawarkan keuntungan dan peluang profit di masa depan.

●      Cocok untuk Jangka Panjang

Jika Anda membutuhkan aset investasi untuk jangka panjang, maka obligasi ini akan menjadi sebuah pilihan yang sangat tepat. Surat utang bisa disimpan untuk jangka waktu panjang karena memang likuiditasnya rendah. Jadi aset ini tidak mudah dicairkan kapan saja Anda menginginkannya. Dengan kata lain, aset ini tidak akan mudah diambil dan bisa disimpan sampai tujuan investasi tercapai. 

Lalu bagaimana dengan aturan jatuh tempo pada obligasi? Jatuh tempo ini tidak akan menjadi masalah selama Anda masih ingin menyimpan instrumen investasi tersebut. Anda bisa memperpanjang kepemilikan obligasi atau mengalihkannya ke obligasi lain yang dirasa jauh lebih menguntungkan.

Investasi Obligasi Mudah dan Aman di Aplikasi digibank by DBS

Tertarik untuk mencoba investasi dalam bentuk aset obligasi? Tidak perlu bingung dan ragu, Anda bisa mulai berinvestasi dalam bentuk instrumen ini lewat Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini akan sangat membantu Anda untuk menginvestasikan dana ke instrumen obligasi. Berikut adalah beberapa kelebihan investasi obligasi melalui Aplikasi digibank by DBS:

  • Beragam Pilihan Produk di Obligasi Pasar Sekunder

Anda bisa menemukan banyak sekali pilihan produk di pasar sekunder aplikasi digibank by DBS ini. Paling tidak ada lebih dari 70 produk yang bisa dijadikan pilihan. Anda bisa menjadikannya sebagai aset investasi maupun memperjuabelikannya untuk mendapat capital gain.

  • Modal Mulai Rp1 Juta

Tidak butuh modal besar untuk berinvestasi dalam bentuk obligasi di sini. Anda bahkan bisa memulai hanya dengan modal Rp1 juta. Investasi bisa dimulai dengan pembelian Rp1 juta untuk obligasi Rupiah serta $1000 untuk obligasi Dollar.

  • Akses Mudah dalam Satu Aplikasi

Semua akses transaksi investasi sangat mudah lewat satu aplikasi mobile yaitu aplikasi digibank by DBS. Jika Anda belum memiliki SID (Single Investor Identification) dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), Anda bisa registrasi dulu lewat aplikasi. Registrasi E-SBN (Surat Berharga Negara online) juga sangat mudah dilakukan lewat aplikasi sebelum Anda pesan obligasi.

Investasi obligasi dapat menjadi pilihan yang tepat jika Anda merasa instrumen investasi ini sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko Anda. Gunakan Aplikasi digibank by DBS untuk berinvestasi dalam bentuk instrumen obligasi dan nikmati beragam keuntungannya.