Mau Renovasi Rumah? Yuk, Ajukan Pinjamanmu ke digibank KTA
11 May 2020

Mau Renovasi Rumah? Yuk, Ajukan Pinjamanmu ke digibank KTA

Renovasi rumah sering dijadikan opsi bagi mereka yang merasa huniannya sudah mulai kurang nyaman untuk ditinggali. Terlebih jika terdapat beberapa kerusakan pada bagian rumah yang mengurangi fungsinya.

 

Seperti atap yang bocor, dinding yang retak dan lembab, lantai keramik yang pecah dan masih banyak lagi kerusakan yang sering dialami orang-orang. Selain membuat kurang nyaman penghuni di dalamnya, kerusakan tersebut juga membuat kurang nyaman dipandang mata.

 

Nah, jika kamu memiliki rencana untuk merenovasi rumahmu dalam jangka waktu dekat ini. Ada berbagai macam persiapan yang harus kamu ketahui. Salah satunya adalah dengan merencanakannya jauh-jauh hari sekaligus menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan.

 

Mengingat renovasi rumah membutuhkan modal biaya yang cukup besar. Kamu tak hanya perlu membeli material yang dibutuhkan, namun juga harus membayar biaya tukang yang tak sedikit.

 

Dengan menyiapkannya perencanaan keuangan dari jauh-jauh hari sekaligus menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan. Kamu bisa lebih mengontrol kondisi keuanganmu serta membuatnya tetap aman meski harus keluar dengan nominal yang besar.

 

Untuk memudahkanmu dalam memperkirakan biaya renovasi agar tidak membengkak. Pada artikel berikut ini akan dibahas cara menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan saat akan merenovasi hunianmu.

 

  1. Prioritaskan yang dibutuhkan

 

Untuk menghemat pengeluaran, kamu bisa memprioritaskan untuk merenovasi bagian yang sifatnya krusial atau urgent. Misal atap rumahmu yang bocor karena jika tidak segera diatasi bisa merepotkan saat cuaca sedang hujan.

 

Jika budget terbatas, hindari dulu renovasi yang kurang diperlukan. Misalnya, kamu ingin merombak kamar atau dapurmu agar terlihat lebih estetik. Karena hal ini bisa memicu timbulnya biaya tambahan yang sebenarnya bisa ditunda.

 

  1. Lakukan perhitungan biaya tukang

 

Setelah menentukan prioritas renovasi yang akan kamu lakukan, selanjutnya kamu bisa menghitung perkiraan biaya tukang yang dibutuhkan. Setidaknya, ada dua jenis pembayaran tukang yang bisa kamu jadikan pilihan yakni pembayaran harian serta borongan.

 

Sistem pembayaran ini bisa kamu pilih sesuai dengan preferensi. Namun juga dengan mempertimbangkan besar atau tidaknya proyek renovasi tersebut.

 

Jika renovasi yang dilakukan termasuk dalam skala besar, maka lebih disarankan untuk menggunakan sistem pembayaran borongan. Sedangkan, untuk proyek berskala kecil lebih direkomendasikan dengan sistem harian.

 

Untuk biaya tukang harian, biasanya berkisar antara Rp 100-150 ribuan. Sedangkan untuk sistem borongan biasanya berkisar mulai dari Rp 1 jutaan/m2. Semua biaya tersebut masih belum termasuk biaya material, ya!

 

  1. Perhatikan kualitas material

 

Agar awet dan tahan lama, pastikan kamu memilih material yang berkualitas baik. Tak masalah dengan harga yang sedikit lebih tinggi karena material berkualitas cenderung memiliki umur panjang sehingga kamu tidak perlu terlalu sering menggantinya.

Berbeda dengan material berkualitas buruk yang dibandrol harga murah namun cepat rusak. Kamu mungkin akan membutuhkan renovasi lagi setelah material tersebut tidak berfungsi maksimal.

 

  1. Hitung total biaya keseluruhan dengan teliti

 

Lakukan perhitungan total biaya secara teliti dan pastikan tidak ada yang terlewat. Mulai dari pengerjaan tahap awal, material yang dibutuhkan hingga finishing semua harus kamu diskusikan dengan para tukang maupun kontraktor yang kamu pekerjakan.

 

Jumlah biaya ini akan beragam. Tentu tergantung dari besaran skala proyek tersebut. Semakin besar proyeknya, tentu modal yang dibutuhkan juga akan semakin besar pula. Untuk itu kamu bisa menyiapkan dana mulai dari jutaan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta.

 

Renovasi Rumah Tanpa Ribet dengan Produk digibank KTA

 

Kalau dana yang kamu kumpulkan masih kurang. Tak perlu khawatir karena sekarang kamu bisa mendapatkan dana tambahan dari pinjaman online yang ada. Salah satunya ialah digibank KTA yang siap membantumu dalam mengatasi masalah kekurangan dana untuk renovasi rumah.

 

digibank KTA merupakan salah satu layanan pinjaman online cepat cair yang tidak memerlukan agunan atau jaminan dalam pengajuannya. Kamu hanya perlu memiliki e-KTP serta NPWP untuk mendapatkan pinjaman dari digibank KTA ini.

 

Selain e-KTP dan NPWP, kamu juga harus memenuhi persyaratan lain di antaranya:

  1. Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 60 tahun saat kredit lunas
  2. Memiliki pekerjaan dan pendapatan tetap seperti menjadi karyawan, profesional maupun wirausaha
  3. Memiliki penghasilan minimal Rp 3 juta perbulan dan memiliki kartu kredit dari bank lain
  4. Tinggal di kawasan Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Semarang

 

Cukup mudahkan syarat yang diajukan? Kamu jadi bisa melakukan renovasi secara maksimal pada rumahmu agar menjadi hunian yang nyaman dan sesuai yang kamu impikan.

 

Keuntungan Mengajukan Pinjaman di digibank KTA

 

DBS Indonesia berkomitmen menghadirkan digibank sebagai digital banking terbaik. Selain kemudahan pengajuan yang ditawarkan, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan lain dari produk digibank KTA ini.

 

Seperti pengajuan yang praktis dan tidak ribet karena bisa dilakukan secara online melalui aplikasi digibank by DBS atau melalui website go.dbs.com/kta. Proses persetujuan pun juga cukup cepat yakni hanya berkisar 60 detik saja! Setelahnya, dana pinjaman bisa cair langsung ke rekeningmu.

 

Dari segi limit pinjaman, kamu bisa mendapatkan kredit hingga mencapai Rp 80 juta, lho. Tak perlu khawatir soal bunga karena digibank KTA memberikan bunga yang kompetitif mulai dari 0,95%. Menarik, kan?

 

Dan ya, kamu juga gak perlu khawatir soal keamanan data karena digibank KTA sudah berada dalam pengawasan OJK. Sehingga semuanya sudah dipastikan aman dan tidak akan ada penyalahgunaan.

 

So, tunggu apa lagi? Yuk, buruan ajukan pinjamanmu di digibank KTA dan wujudkan hunian impianmu sekarang juga!