Apa itu Switching dalam Investasi?
Tujuan Melakukan Switching
- Mengoptimalkan Investasi
- Menyesuaikan dengan Kondisi Pasar
- Memberikan Fleksibilitas
- Diversifikasi Portofolio
- Menyesuaikan Profil Risiko
Waktu yang Tepat untuk Switching
Perbankan Prioritas DBS Treasures, Mitra Tepercaya untuk Investasi
Switching merupakan salah satu istilah yang perlu dipahami ketika hendak memulai investasi di instrumen Reksadana. Dengan mengetahui konsep dari istilah ini maupun istilah lainnya, maka Anda akan memiliki bekal yang cukup untuk berinvestasi.
Switching sendiri sesuai artinya memiliki pengertian sebagai proses pengalihan aset dari jenis produk yang satu ke yang lain. Melakukan switching ini tentunya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada momen yang tepat untuk melakukannya agar investasi Anda lebih optimal.
Untuk Anda yang ingin memahami lebih detail tentang istilah tersebut, Anda bisa simak pembahasannya di bawah ini mulai dari pengertian, tujuan, hingga rekomendasi waktu untuk melakukannya.
Apa itu Switching dalam Investasi?
Switching merupakan pengalihan di mana prosesnya dilakukan dengan cara memindahkan aset investasi Anda dari satu produk Reksadana ke produk lainnya.
Proses ini umumnya memiliki ketentuan baru bisa dilakukan jika produk-produk tersebut dikelola oleh satu manajer investasi dan platform yang sama.
Dengan melakukan switching, Anda jadi bisa memindahkan aset dengan cepat tanpa perlu menjual produknya terlebih dahulu. Hal ini tentunya bisa lebih menghemat waktu karena Anda tidak perlu menunggu produk terjual, dana cair ke rekening, dan membeli produk lain yang baru.
Switching bisa dilakukan untuk tujuan menyesuaikan portofolio Anda dengan situasi pasar maupun untuk menyesuaikannya dengan profil risiko Anda. Lebih jelasnya pembahasan tentang tujuan switching produk investasi bisa Anda simak pada pembahasan berikut.
Tujuan Melakukan Switching
Seperti yang sebelumnya disebutkan, proses pengalihan produk ini bukan dilakukan secara sembarangan. Anda bisa memilih untuk melakukan proses ini apabila memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Setelah memahami konsep switching secara singkat, di bawah ini akan dibahas mengenai tujuan dari melakukan switching.
- Mengoptimalkan Investasi
Tujuan utama dari melakukan switching produk investasi yaitu tentunya untuk membuat investasi menjadi lebih optimal.
Jadi, ketika produk tertentu sedang mengalami penurunan, switching ke produk lain yang mempunyai prospek lebih baik bisa menjadi solusi.
Dengan melakukan cara ini, maka Anda bisa meminimalisir potensi risiko kerugian yang hendak dialami dan bisa lebih meningkatkan atau mengoptimalkan keuntungan yang akan didapatkan.
- Menyesuaikan dengan Kondisi Pasar
Tidak hanya bisa mengoptimalkan investasi, switching juga dilakukan untuk tujuan menyesuaikan dengan kondisi pasar. Dengan pergerakan pasar global dan lokal yang begitu cepat, maka Anda juga perlu mengimbanginya saat berinvestasi.
Pergerakan atau perubahan kondisi pasar bisa terjadi secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh beberapa sebab termasuk salah satunya yaitu terdapatnya perubahan kebijakan. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh ke dalam kinerja suatu instrumen investasi.
Dengan melakukan switching, maka Anda akan bisa mengalihkan atau memindahkan aset investasi dari produk yang satu ke produk yang lain dengan cepat dan tanpa perlu menjualnya.
Proses ini sangat menarik dan bisa membuat investasi Anda jadi lebih praktis sekaligus mengurangi potensi risiko.
- Memberikan Fleksibilitas
Switching produk investasi menawarkan fleksibilitas di mana Anda bisa dengan mudah mengalihkan aset investasi, entah itu disebabkan karena terjadinya perubahan kondisi pasar maupun karena perubahan tujuan dalam berinvestasi.
- Diversifikasi Portofolio
Switching juga bisa dilakukan ketika Anda tertarik untuk melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasi Anda.
Sebagai contoh, ketika sebelumnya Anda hanya menempatkan aset dana di instrumen RDPU, dengan melakukan switching Anda jadi bisa membuat portofolio bervariasi dan menyebarkan sebagian dari unit aset Anda tersebut ke Reksadana Saham maupun ke produk lainnya.
- Menyesuaikan Profil Risiko
Investor juga bisa melakukan switching dengan tujuan untuk menyesuaikan profil risiko. Tiap-tiap investor umumnya memiliki profil risiko investasi yang berbeda dan bisa berubah dengan beberapa alasan layaknya kondisi pasar.
Profil risiko umumnya memiliki tiga kategori berdasarkan tipe investor, yaitu investor agresif, investor moderat, dan investor konservatif.
Investor agresif cenderung siap dengan risiko yang tinggi demi mendapatkan keuntungan yang juga tinggi, sementara investor moderat memilih instrumen yang menawarkan keseimbangan antara risiko dan keuntungan, serta investor konservatif yang lebih suka kestabilan dan risiko minim.
Dengan tipe-tipe tersebut, seorang investor bisa saja merubah profil risiko dan melakukan switching setelah mengikuti perkembangan kondisi pasar supaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Waktu yang Tepat untuk Switching
Setelah memahami konsep switching beserta tujuan melakukannya, Anda juga perlu mengetahui bahwa proses ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan menunggu momen yang tepat.
Pertanyaannya, kapan waktu yang tepat untuk melakukan switching investasi dari instrumen yang satu ke instrumen lainnya?
Meskipun tidak ada aturan pasti, tapi supaya tidak menyebabkan risiko yang merugikan, maka ada beberapa pertimbangan yang bisa Anda lakukan terlebih dahulu.
Untuk bisa melakukan switching di waktu yang tepat, Anda perlu melakukan analisis terkait kinerja produk investasi Anda serta kondisi pasar. Anda bisa melakukan proses pengalihan ini ketika analisis Anda menghasilkan kinerja produk akan menurun.
Akan tetapi, pastikan hasil analisis Anda tersebut tidak terpengaruh oleh tren pasar yang berjangka pendek.
Selanjutnya, Anda juga bisa melakukan switching ketika terdapat perubahan terhadap tujuan investasi. Apabila Anda mengalami perubahan tujuan dalam berinvestasi, maka switching dari produk satu ke produk lainnya yang lebih sesuai bisa jadi solusi yang tepat untuk dilakukan.
Sebagai contoh, ketika tujuan awal investasi Anda ialah sebagai dana pensiun dengan jangka panjang lalu berubah menjadi untuk kebutuhan membeli properti, switching bisa dipilih dengan alasan prosesnya lebih cepat dilakukan.
Perbankan Prioritas DBS Treasures, Mitra Tepercaya untuk Investasi
Dari pembahasan di atas, switching dalam investasi, seperti pada Reksadana, adalah proses mengalihkan aset antar instrumen guna mengoptimalkan kinerja atau menyesuaikan dengan profil risiko.
Apabila Anda tertarik untuk berinvestasi Reksadana, salah satu mitra tepercaya adalah perbankan prioritas DBS Treasures yang menawarkan ragam keunggulan.
Beberapa di antaranya adalah pengelolaan investasi oleh Manajer Investasi profesional berpengalaman, serta peluang untuk mengurangi risiko melalui proses diversifikasi.
Selain itu, Anda juga didukung oleh Aplikasi digibank by DBS yang mempermudah transaksi, mulai dari jual, beli, switching, hingga registrasi SID (Single Investor Identification).
Anda juga akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya dan mendapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.
Untuk Anda yang ingin berinvestasi Reksadana bersama mitra tepercaya seperti perbankan prioritas DBS Treasures, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Hubungi Kami Diskusikan strategi manajemen kekayaan Anda.