Sustainable investing - the time is now
17 Mar 2023

Investasi berkelanjutan - inilah saatnya

Apa artinya dan mengapa itu penting?

Faktor tanggung jawab sosial, tujuan, lingkungan, sosial, tata kelola, atau yang dalam bahasa Inggris disingkat ESG (Environmental, Social, and Governance), bukan lagi sekadar kata-kata. Nyatanya, faktor-faktor tersebut mulai menjadi prioritas agenda perusahaan, pemerintah, dan individu - termasuk investor

Investasi berkelanjutan artinya menggunakan faktor-faktor yang juga berkelanjutan, seperti ESG, bersama dengan faktor keuangan, untuk menilai perusahaan dan aset. Selain itu, investasi berkelanjutan juga merupakan istilah umum yang sering digunakan secara bergantian dengan investasi ESG, investasi dengan tanggung jawab sosial, investasi etis, dan beberapa bentuk investasi lainnya, seperti investasi berdampak. Meski tidak ada definisi standar untuk masing-masing faktor, komponen “E”, “S”, dan “G” (atau “L”, “S”, dan “T”) umumnya mencakup hal-hal berikut:

Mengapa investasi berkelanjutan dan mengapa sekarang?

Dalam beberapa tahun terakhir, investasi berkelanjutan telah sedikit demi sedikit masuk dan tertanam dalam kesadaran arus utama. Selain itu, kami juga percaya bahwa kesadaran itu akan terus ada, dan untuk alasan yang baik.

Dewasa ini, aspek keberlanjutan tidak lagi hanya berupa daftar / urutan yang ada dalam laporan tahunan perusahaan, tetapi juga merupakan landasan bagi struktur bisnis modern. Sebagai investor, penting untuk memilih bagaimana dan di mana kita akan berinvestasi. Faktanya, pertimbangan tersebut tidak hanya penting bagi kita selaku investor, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Perusahaan dengan tujuan yang kuat dan menanamkan aspek keberlanjutan dalam DNA mereka cenderung memiliki kinerja yang baik. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh MSCI (penyedia indeks) pada tahun 2017 menemukan bahwa perusahaan dengan skor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang lebih tinggi memiliki profitabilitas yang juga lebih tinggi serta risiko ekor yang lebih rendah1 . Selain itu, temuan lain dari University of Cambridge pada tahun 2019 menyebutkan bahwa perusahaan teknologi kecil dan menengah Tiongkok dengan tim manajemen yang seimbang dalam aspek gender, terbukti berkinerja lebih baik dalam masa-masa yang sulit dengan mencatatkan kenaikan profitabilitas sebesar 19,5% dan kenaikan pengembalian aset sebesar 24,8%2 .

 

 

Berinvestasi secara berkelanjutan tidak berarti harus mengorbankan keuntungan. Sebaliknya, riset menunjukkan bahwa perusahaan dengan praktik berkelanjutan yang kuat cenderung lebih unggul daripada perusahaan lain atau pasar yang lebih luas. Hal ini juga dibuktikan oleh fakta bahwa selama lima tahun terakhir, para pemimpin ESG (ESG Leaders) dalam Indeks Pasar Berkembang (Emerging Market/EM) Asia berhasil mengalahkan indeks yang lebih luas dengan selisih 266 basis poin.

Penelitian lainnya yang sependapat:

  • Penelitian yang dilakukan oleh Bank of America Merrill Lynch (BoAML) pada tahun 2019 terkait saham Amerika Serikat menyatakan bahwa setiap tahun, tepatnya mulai tahun 2014 hingga 2019, saham dengan skor ESG yang kuat berhasil mengungguli Indeks S&P 500 yang lebih luas hingga 3 poin persentase4.
  • Pada tahun 2015, sebuah penelitian yang dilakukan oleh manajer aset Robeco serta Sekolah Bisnis Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST) tentang perusahaan publik di Asia, Eropa, dan Amerika Utara menyimpulkan bahwa investor ekuitas Asia dapat menikmati pengembalian yang lebih tinggi serta risiko portofolio yang lebih rendah saat mereka mempertimbangkan faktor ESG, khususnya tata kelola perusahaan5.

 

  
Aspek berkelanjutan terbukti merupakan alat manajemen risiko yang efektif bagi perusahaan dan investor. Dari sudut pandang investasi, aset atau portofolio berkelanjutan menunjukkan risiko yang lebih rendah. Misalnya, Indeks MSCI pemimpin ESG (ESG Leaders) Pasar Berkembang (EM) Asia menunjukkan standar deviasi (ukuran risiko) yang lebih rendah, sambil memberikan pengembalian rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang lebih luas.

 

Tidak bisa dipungkiri, peran integral yang dimainkan oleh faktor berkelanjutan, khususnya dalam hal pengambilan keputusan, filosofi, dan proses investasi terus meningkat. Minatnya terlihat sangat jelas: di Amerika Serikat, dana kelolaan investasi berkelanjutan pada tahun 2019 telah melonjak ke level tertinggi yang baru, dan hal ini sejatinya didorong oleh rekor arus masuk bersih yang meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya6 .

Pertumbuhan dana kelolaan investasi berkelanjutan diperkirakan akan terus berlanjut. Investor institusional, termasuk pemilik aset dan manajer aset besar kini tengah memimpin, sebagaimana yang dibuktikan oleh meningkatnya jumlah penanda tangan Prinsip PBB untuk Investasi yang Bertanggung Jawab atau UNPRI. UNPRI sendiri berisi enam prinsip sukarela, yang ditujukan untuk memasukkan ESG ke dalam praktik investasi. Selain itu, beberapa perusahaan juga menggunakan UNPRI sebagai kriteria penyaringan untuk mengevaluasi manajer aset.

Beberapa institusi yang serius dalam berinvestasi secara berkelanjutan yaitu Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang (GPIF), yang juga dikenal sebagai dana pensiun terbesar di dunia, Sistem Pensiun Pegawai Publik California (CalPERS)7 dan Manajemen Investasi Norges Bank Norwegia8 .

Sangat diyakini bahwa meningkatnya permintaan atas investasi berkelanjutan juga akan meningkatkan valuasi, yang pada akhirnya dapat menguntungkan investor. Sebagai investor, Anda dapat memanfaatkan gelombang ini dengan mempertimbangkan dana dan perusahaan berkelanjutan, atau mengintegrasikan ESG secara holistik ke dalam portofolio Anda.

Dapatkan strategi dan wawasan pasar terbaru berdasarkan preferensi Anda :

Hubungi kami

Temukan lebih banyak opsi terkait investasi berkelanjutan :

Unduh digibank

 

Sumber:

1 MSCI, “Has ESG affected stock performance?” Diterbitkan pada 29 November 2017. Diakses pada 3 Juni 2020, dari https://www.msci.com/www/ blog-posts/has-esg-affected-stock/0794561659

2 IHS Markit, “Exploring ESG trends in the APAC markets.” Diterbitkan pada 24 April 2019. Diakses pada 3 Juni 2020, dari https://ihsmarkit.com/research- analysis/exploring-esg-trends-in-the-apac-markets.html?fireglass_rsn=true

3 The Conversation, “BP paid a steep price for the Gulf oil spill but for the US a decade later, it’s business as usual”. Diterbitkan pada 23 April 2020. Diakses pada 16 Juni 2020, dari https://theconversation. com/bp-paid-a-steep-price-for-the-gulf-oil-spill-but-for-the-us-a-decade-later-its-business-as-usual-136905

4 Bank of America Merrill Lynch, “ESG Matters – US. 10 reasons you should care about ESG”. Diterbitkan pada 23 September 2019. Diakses pada 1 Juli 2020, dari https://www.bofaml.com/content/dam/boamlimages/documents/articles/ID19_1119/esg_matters.pdf

5 Robeco, “Corporate governance in Asia generates higher returns” press release. Diterbitkan pada 3 Juli 2015. Diakses pada 1 Juni 2020, dari https://www.robeco.com/hk/en/insights/2015/07/corporate-governance-in-asia-generates-higher-returns.html

6 Morningstar Direct, per 31 Desember 2019. Data arus dana tahunan mencakup 300 reksa dana yang mengintegrasikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola secara menyeluruh ke dalam proses investasi mereka, dan/atau mengejar tema investasi terkait keberlanjutan, dan/atau mencari dampak berkelanjutan yang terukur di samping keuntungan finansial. Diakses pada 2 Juni, 2020, dari https://www.morningstar.com/articles/ 961765/sustainable-fund-flows-in-2019-smash-previous-records

7 AI-CIO, “CalPERS Puts ‘Laser-Like Focus’ on ESG, Board Diversity, and Executive Pay”. Diterbitkan pada 22 April 2019. Diakses pada 3 Juni 2020, dari https://www.ai-cio.com/news/calpers-puts-laser-like-focus-esg-board-diversity-executive-pay/

8 Bloomberg News, “World’s Biggest Wealth Fund Tells Firms to Give It More ESG Data”. Diterbitkan pada 3 Maret 2020. Diakses pada 3 Juni 2020, dari https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-03/world-s-biggest-wealth-fund-tells-firms-to-give-it-more-esg-data

 

Sanggahan

Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Publikasi ini tidak dan bukan merupakan atau menjadi bagian dari suatu penawaran, rekomendasi, undangan atau ajakan untuk berlangganan atau melakukan transaksi, juga tidak diperhitungkan untuk mengundang, juga tidak sebagai izin untuk membuat penawaran kepada masyarakat untuk berlangganan atau melakukan transaksi untuk kas/uang tunai atau pertimbangan lain, dan publikasi ini tidak seharusnya dilihat dari sudut pandang tersebut.