obligasi pemerintah
01 Oct 2022

Cari Investasi yang Aman? Ini Keunggulan Obligasi Pemerintah

Saat ini, investasi obligasi pemerintah sudah menjadi pilihan favorit banyak orang. Selain alternatif terbaik dari menabung, investasi juga bisa dimanfaatkan untuk pemasukan tambahan. Bahkan, tidak sedikit orang yang menjadikan investasi sebagai sumber penghasilan utamanya.

Dari sekian banyaknya instrumen investasi, obligasi telah cukup lama menjadi jenis investasi yang cukup populer di kalangan investor baik itu investor pemula ataupun investor berpengalaman. Pasalnya, investasi ini dianggap cukup stabil dan bisa memberikan potensi keuntungan yang cukup tinggi.

Perbedaan Obligasi Pemerintah (Governments Bonds) dengan Obligasi Korporasi (Corporate Bonds)

Saat ini, ada dua jenis obligasi yang kerap kali dikaitkan dan sering tertukar di Indonesia yaitu governments bonds dan corporate bonds. Untuk governments bonds ini diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan negara.

Dalam hal ini Kementerian Keuangan RI mengeluarkan surat berharga berupa Obligasi Ritel Negara baik itu berbasis konvensional maupun syariah/sukuk.

Sementara itu, Obligasi Korporasi atau corporate bonds adalah instrumen investasi berupa surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau BUMN/BUMD untuk membiayai perusahaan tersebut.

Korporasi ataupun pemerintah, keduanya akan memberikan potensi keuntungan berupa kupon dan capital gain. Kupon akan dibayarkan selama periode obligasi hingga kurun waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan keuntungan selama periode tersebut secara berkala.

Adapun besaran imbal hasil yang diterima ini akan bergantung pada nilai dan jenis kupon yang Anda miliki. Keuntungan berikutnya yang bisa Anda nikmati adalah capital gain, ini merupakan nilai selisih dari harga jual dan harga beli obligasi. Keuntungan ini bisa Anda dapatkan ketika terjadi fluktuasi harga obligasi.

Dalam hal ini, obligasi korporasi memiliki imbal hasil yang cukup kompetitif jika dibandingkan dengan bunga Deposito atau kupon obligasi negara. Sementara itu, imbal hasil dari governments bonds juga kompetitif dan lebih besar dibanding rata-rata bunga Deposito.

Untuk jangka waktunya sendiri Obligasi Korporasi umumnya jatuh tempo sekitar 1-5 tahun dengan minimal pembelian Rp5 juta. Sementara itu, untuk obligasi dari pemerintah biasanya memiliki jangka waktu kurang dari 5 tahun dengan minimal pembelian Rp1 juta. Namun, ini akan tergantung pada kebijakan masing-masing lembaga terkait.

Berdasarkan pernyataan tersebut, kita bisa mengetahui jika Obligasi Korporasi lebih cocok untuk investor berpengalaman yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan modal yang besar. Sementara itu, untuk investor yang baru mencoba obligasi dan ingin berinvestasi jangka menengah akan lebih cocok dengan governments bonds.

Meskipun memiliki imbal hasil yang lebih kompetitif, Anda tetap perlu lebih cermat dalam memilih Obligasi Korporasi. Ingat dengan prinsip ‘high risk, high return’.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Dalam berinvestasi obligasi tentu ada risiko yang harus dihadapi oleh investor. Sekalipun itu merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, dimana mereka menjamin tidak akan terjadi gagal bayar karena sudah ada UU yang menjamin hal tersebut. Namun, tetap ada beberapa risiko yang mungkin Anda hadapi, diantaranya yaitu sebagai berikut.

  1. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan sebuah risiko yang berkaitan dengan capital loss, yaitu kerugian yang diakibatkan karena faktor tertentu yang mempengaruhi kinerja pasar keuangan. Beberapa diantaranya seperti perubahan suku bunga, perubahan kondisi ekonomi, hingga situasi politik yang tidak stabil.

Capital loss juga bisa terjadi ketika seorang investor menjual kembali obligasi kepada investor lain di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga jual yang lebih rendah dari pada harga pada saat membelinya.

Tentunya, aktivitas tersebut tidak menghasilkan keuntungan. Investor justru akan rugi karena nilai obligasi yang dimiliki menjadi lebih rendah. Karena itu, berhati-hatilah pada saat berinvestasi obligasi. Ketahui kondisi pasar sebelum memutuskan bertransaksi.

  1. Risiko Likuiditas

Risiko yang satu ini bisa saja terjadi apabila pemilik surat utang atau obligasi membutuhkan dana cepat. Namun, pada saat mengalami hal tersebut justru surat utang tidak dapat terjual dengan harga yang wajar.

Risiko yang satu ini sebenarnya bisa saja dihindari dengan menjadikan obligasi sebagai jaminan. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir akan mengalami kerugian apabila menjual obligasi di bawah harga beli.

Perlu diketahui bahwa obligasi bisa menjadi likuid apabila permintaan di pasar sekunder cukup banyak. Selain itu, bisa juga karena ada salah satu pihak yang menjadi market maker. Market maker ini merupakan pembeli atau penjual yang selalu sedia setiap kali ada transaksi pembelian atau penjualan obligasi. 

  1. Risiko Maturitas

Sekalipun diterbitkan oleh pemerintah, risiko maturitas masih memiliki kemungkinan terjadi meskipun cukup kecil. Risiko investasi ini berkaitan dengan masa jatuh tempo dari investasi tersebut.

Biasanya, semakin lama masa jatuh tempo sebuah obligasi maka akan semakin besar pula tingkat ketidakpastiannya. Jika demikian, maka risiko maturitasnya semakin tinggi.

Misalnya, sebuah obligasi diterbitkan dengan jangka waktu 4 tahun. Jika dilihat sepintas, tentu waktu 5 tahun ini sebenarnya bukan waktu yang lama. Namun, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan pemerintah dalam kurun waktu 4 tahun ke depan.

Terlebih, obligasi yang ada di pemerintahan negara berkembang seperti Indonesia memiliki risiko yang lebih besar saat jatuh tempo jika dibanding dengan risiko obligasi di negara maju seperti Amerika Serikat. Karena itu, meskipun kemungkinannya kecil risiko ini tetap ada.

  1. Risiko Suku Bunga

Risiko berikutnya yang bisa dialami ialah risiko suku bunga yang ada dalam obligasi itu sendiri. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa nilai obligasi akan naik ketika BI Rate turun. Begitupun sebaliknya, ketika BI Rate naik maka nilai obligasi akan turun. Karena itu, penting untuk investor mengetahui risiko ini.

  1. Risiko Peringkat

Risiko terakhir yang akan dihadapi saat berinvestasi obligasi yaitu risiko peringkat. Risiko yang satu ini berkaitan dengan kondisi lingkungan pasar dan posisi di pasar saham. Hal tersebut bisa menurunkan permintaan hingga nilai obligasi menjadi fluktuatif.

Tips Mengatasi Risiko dalam Investasi

Adanya risiko dalam investasi bukan berarti kita hanya dapat membiarkannya begitu saja. Kita bisa mengatasinya dengan beberapa cara di bawah ini. 

  1. Beli saat Harga Rendah

Perlu Anda ketahui bahwa harga obligasi bisa turun kapan saja, salah satunya ketika terjadi inflasi. Dalam situasi seperti ini, Anda bisa membeli obligasi lalu menjualnya ketika harganya kembali normal agar bisa mendapatkan return yang maksimal.

Meskipun begitu, tetap perhatikan jenis obligasi yang Anda beli. Pastikan obligasi tersebut memiliki performa yang baik selama kurun waktu tertentu.

  1. Tahan Obligasi

Ini merupakan cara yang paling mudah untuk mengatasi risiko dalam berinvestasi. Anda bisa menahan obligasi pada saat harga di pasar sedang turun. Terlebih jika Anda tidak sedang dalam keadaan mendesak, maka menjual obligasi bukanlah sebuah tindakan yang tepat.

Pasalnya, dalam situasi ini biasanya bukan hanya nilai obligasi saja yang turun, tetapi juga nilai instrumen investasi yang lainnya ikut turun. Menahan obligasi saat pasar turun sebenarnya hanya membuat Anda rugi sejenak saja.

Setelah kondisi normal, harga obligasi akan ikut normal atau bahkan lebih tinggi dari harga belinya. Karena itu, usahakan untuk tidak tergesa-gesa dalam menjualnya.

  1. Diversifikasi Sejak Awal

Mengingat bahwa nilai obligasi dapat berubah, maka sebaiknya Anda mulai diversifikasi sejak awal berinvestasi. Meskipun sudah memiliki obligasi, tidak ada salahnya Anda melirik Deposito, Reksadana, Saham, atau emas.

Apapun pilihan jenis investasi Anda, sesuaikan dengan kondisi finansial dan menguntungkan untuk Anda, baik itu untuk jangka panjang maupun untuk jangka pendek.

Kegiatan diversifikasi ini akan membantu Anda untuk meminimalisir kerugian yang terjadi pada saat berinvestasi obligasi. Jika suatu saat nilai obligasi sedang turun, maka masih ada instrumen investasi lainnya yang bisa menutupi kerugian tersebut.

  1. Pilih Obligasi yang Jatuh Temponya Lama

Mengapa harus memilih jenis obligasi dengan waktu jatuh tempo yang lama? Alasannya adalah bunganya lebih tinggi daripada obligasi yang jatuh temponya lebih singkat. Suku bunga ini akan memberikan keuntungan pasif yang bisa dinikmati setiap tahunnya.

Seandainya Anda berencana untuk menjual obligasi sebelum jatuh tempo, pastikan nilai jual lebih tinggi daripada harga beli. Dengan begitu, Anda akan mendapat keuntungan yang berlipat.

  1. Analisis penilaian

Strategi yang satu ini akan memudahkan investor untuk melakukan penilaian terhadap nilai intrinsik dari suatu obligasi. Anda perlu membandingkan nilai intrinsik dan nilai wajar obligasi di pasar sebelum memutuskan untuk membelinya.

Jika nilai di pasaran jauh lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya, maka bisa dikatakan jika obligasi terlalu mahal atau overvalue. Sementara itu, jika nilai di pasaran justru lebih rendah dibanding nilai intrinsiknya, maka obligasi dinyatakan undervalue atau murah.

Investasi Governments Bonds Menguntungkan dengan DBS Treasures

Sedang mencari mitra yang tepat untuk berinvestasi obligasi? DBS Treasures dapat menjadi mitra Anda dalam berinvestasi obligasi. Investasi ini bisa Anda lakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan beberapa keuntungan sebagai berikut.

  • Diterbitkan oleh Pemerintah

Governments Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Jenis obligasi ini sudah dijamin oleh Undang-undang sehingga lebih terjamin keamanan dan risikonya.

  • Tersedia Berbagai Pilihan yang Beragam

Tidak hanya dalam bentuk rupiah saja, investasi ini bisa Anda sesuaikan dengan mata uang IDR, USD, hingga EUR. Selain itu, Anda juga dapat memilih jangka waktu yang sesuai dengan preferensi.

  • Kupon Reguler

Dengan berinvestasi obligasi bersama DBS Treasures, Anda akan mendapatkan kupon secara reguler.

Fitur dan Keuntungan Lain Investasi Obligasi Pemerintah di DBS Treasures

Tidak hanya beberapa keuntungan di atas, Anda juga akan mendapatkan beberapa keuntungan dan fitur lainnya yaitu:

  • Potensi Capital Gain

Ada beberapa jenis obligasi yang bisa Anda jual kapan saja sebelum jatuh tempo untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga obligasi.

  • Kupon Kompetitif

Dapatkan kupon dengan tingkat kompetitif di atas rata-rata bunga Deposito berjangka.

  • Tidak Ada Biaya Tambahan

Tidak ada biaya tambahan apapun untuk berinvestasi bersama DBS Treasures. Anda hanya akan membayar spread antara bid dan offer.

  • Transaksi 24/7

Tersedia beragam produk obligasi yang bisa Anda jual atau beli di Aplikasi digibank by DBS.

Tertarik untuk berinvestasi obligasi pemerintah? Mari diskusikan lebih jauh bersama DBS Treasures dan bergabung menjadi mitra nasabah perbankan prioritas. Dapatkan strategi manajemen kekayaan agar Anda lebih yakin dalam mengambil keputusan investasi.

Anda bisa mengakses link berikut https://www.dbs.id/id/treasures-id/investasi/structured-product/investing-in-bonds untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap