Kamu pasti sering denger kalau sekarang rupiah itu lagi lesu. Selain karena efek pandemi, banyak faktor luar negeri yang bikin rupiah kita selalu loyo di arena investasi forex. Setiap trader yang baik pasti memiliki risk management. Karena nasehat dari Warren buffet adalah “dont put all your eggs in one basket”. Investasi emang cocok banget kalau diibaratkan telur ayam. Bisa menetas dan bakal menghasilkan tambahan telur buat kamu. Tapi telur itu juga barang yang rapuh dan gampang pecah. Kalau saja kamu cuman ngumpulin semua telur yang kamu punya dalam satu keranjang, bisa dibayangkan gimana nanti kalau keranjang kamu kesenggol dan jatuh. Pasti nantinya telur kamu pecah semua kan?
Nah, diversifikasi ini ibaratnya membuat keranjang-keranjang ekstra buat tempat menyimpan telur-telur kamu. Cara diversifikasi adalah menyebar uang investasi kamu ke berbagai instrumen investasi. Salah satu pilihan yang oke untuk diversifikasi adalah dengan membuka deposito. Dengan resiko rendah, deposito jadi padanan yang pas buat berbagai instrumen investasi yang kamu miliki.
Deposito bisa dianggap sebagai instrumen investasi yang lumayan aman. Pada prinsipnya, deposito itu adalah kamu menyimpan uang di bank, dalam jangka waktu tertentu. Dan baru bisa kamu ambil setelah jatuh tempo. dan tidak bisa diambil sampai jatuh tempo. Sebagai bentuk keuntungan dari uang yang kamu titipkan, bank bakal ngasih suku bunga yang besar. Deposito juga terbagi jadi dua jenis utama, deposito Rupiah, dan deposito valas. Kalau deposito rupiah kayaknya kamu udah sering banget dengar. Pasti beberapa dari kamu udah punya deposito jenis ini. Sementara deposito valas mungkin masih agak kurang familiar di telinga kamu. Emangnya valas ada depositonya? Ada dong. Temen-temen kamu yang aktif berspekulasi di investasi forex pasti nyengir kalau dengar pertanyaan ini.
Kalau dari cara kerjanya, deposito valas itu sebenarnya sama saja seperti deposito konvensional. Perbedaan paling mencolok antara deposito konvensional dan deposito valas, tentu saja di penggunaan mata uang yang dipakai. Deposito valas, ya sudah jelas kalau mata uang yang bisa digunakan itu mata uang asing, alias valas. Contohnya sperti Dolar Amerika (USD), Yen jepang (JPY), Euro (EUR), Dolar Singapura (SGD), dan lainnya tergantung dari kebijakan bank yang mengelola.. Biasanya beda produk deposito valas, bisa beda juga pilihan mata uang yang bisa kamu gunakan.
Karena popularitas deposito valas beberapa tahun kebelakang semakin tinggi, Sekarang bank mulai gencar menawarkan produk-produk deposito valas. Semakin banyak pilihan yang maskin mempermudah kamu untuk berinvestasi. Tapi banyak pilihan juga berarti kamu juga mesti teliti buat memilih produk mana yang sesuai buat kamu. Kalau kamu bingung produk deposito valas mana yang cocok, kamu bisa cek Aplikasi digibank by DBS. Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh kalau mempercayakan investasi valas kamu ke Aplikasi digibank by DBS :
- Deposito dalam 10 mata uang asing,
Kamu bisa pilih diantara USD, SDG, AUD, EUR, GBP ,CAD, CHF, HKD, JPY, dan NZD buat deposito kamu.
- Penempatan mulai dari USD 100 dengan bunga kompetitif,
Gak perlu uang yang besar buat buka deposito valas. Plus bunga yang ditawarkan juga kompetitif.
- Tenor 1 sampai 12 bulan,
Kamu bisa fleksibel menentukan tenor deposito kamu. Biar sesuai dengan tujuan awal kenapa kamu buka deposito
- Akses 24/7, klik di aplikasi,
Tinggal ambil smartphone kamu, dan klik!. Gak perlu lagi repot-repot datang ke kantor cabang cuma buat buka deposito baru.
Kenapa lebih enak pakai deposito valas buat diversifikasi? Inti dari diversifikasi kan untuk menekan resiko. Kalau kebanyakan instrumen kamu jenisnya yang high risk, kamu juga harus imbangi dengan instrumen investasi yang rendah resiko. Dibandingkan kalau kamu diversifikasi ke deposito konvensional, Deposito valas punya berapa manfaat ekstra buat para investor, kalau dibandingkan dengan deposito konvensional
- Deposito valas aman terhadap fluktuasi rupiah
Beberapa dari kamu yang investasi forex pasti paham sama poin ini. Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing seringkali tidak stabil, dan cenderung rendah. Makanya, kita pasti sulit banget buat memprediksi bagaimana fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap berbagai mata uang asing. Sebagai investor, kamu pasti gak mau dong kalau porto kamu malah kemalan gara-gara rupiah lagi KO terhadap USD? Kalau kamu punya deposito valas, keuangan kamu bisa terlindungi dari berbagai skenario pahit yang berasal dari volatilitas nilai tukar Rupiah. Dengan merencanakan diversifikasi investasi kamu lewat deposito valas , Kamu gak perlu khawatir dan panik kalau nilai tukar Rupiah lagi melemah, soalnya uang yang ada di deposito kamu berbentuk valas.
- Tidak ada biaya administrasi
Hampir mirip sama deposito konvensional, biasanya bank akan memberikan kebebasan biaya administrasi kepada kamu. Kalau kamu diversifikasi ke deposito valas, kamu gak perlu takut uang kamu malah berkurang gara-gara biaya admin.
- Hasil bunga deposito bentuknya valas juga.
Sebagai salah satu instrumen investasi, sudah wajar kalau investasi dengan resiko kecil, return yang kamu dapatkan juga kecil. Suku bunga deposito valas cenderung lebih kecil. Tapi sebenarnya itu bukan masalah besar buat kamu sebagai investor. Soalnya tujuan dari diversifikasi itu kan untuk menekan resiko. Nah, faktor yang bikin deposito valas lebih cocok buat investor, soalnya keuntungan bunga dari deposito valas, tetap berbentuk valas juga. Jadi walaupun bunganya lebih kecil, tapi aset kamu lebih terjamin.
- Jangka waktu deposito bisa diatur,
Tenor deposito biasanya bervariasi. ada yang bisa satu bulan, sampai 2 tahun. Deposito valas juga sama. Jadi kamu bisa menyesuaikan jangka waktu deposito kamu biar sesuai sama trading plan kamu. Contohnya nih. Investasi forex kamu lagi apes. Pairing jagoan kamu lagi babak bleum, dan kamu sudah loss terlalu banyak. Kamu punya profil resiko investasi yang cenderung konvensional, dimana kamu lebih mementingkan keutuhan modal awal kamu. Nah daripada daripada di jual murah, mending valas yang kamu pegang dimasukkan ke deposito selama 2 bulan, sambil menunggu iklim investasi membaik. Tapi jangan lupa juga buat mencairkan deposito kamu. Semua deposito punya fasilitas automatic roll-over. Alias deposito secara otomatis diperpanjang kalau sudah lewat dari masa jatuh tempo. Jadi jangan sampai margin harga jual kamu kelewat cuma gara-gara kamu lupa mencairkan deposito valas kamu.
Berinvestasi memang membutuh perencanaan yang matang dan mental yang kuat. Diversifikasi instrumen investasi bisa membantu kamu buat tetap untung, walaupun ada beberapa instrumen lain yang sedang berjalan dalam keadaan loss. Kamu harus mulai menyeimbangkan antara investasi resiko tinggi, dengan bentuk investasi yang punya resiko rendah.