Kalau kamu merupakan seorang pecinta buku, maka bisa dipastikan rumah kamu penuh dengan buku-buku koleksi. Mulai dari novel Agatha Christie, Enid Blyton, John Grisham, Ken Follet, Sidney Sheldon, Stephen King, dan masih banyak lagi pengarang favorit kamu. Belum lagi ditambah koleksi ensiklopledia, buku biografi, dan beragam buku self-help yang rajin kamu baca saat sedang butuh suntikan motivasi.
Pasti senang ya, melihat koleksi buku yang begitu banyaknya. Tapi sayang kalau buku-buku tersebut hanya kamu biarkan berserakan begitu saja di meja atau bahkan sampai kamu tumpuk di lantai karena tak ada tempat penyimpanan yang muat menampung seluruh koleksi kamu.
Nah, daripada bingung-bingung, kenapa tidak kamu buat saja home library alias perpustakaan pribadi di rumah, supaya koleksi kamu bisa rapi tersimpan dan terjaga kondisinya.
Mendesain home library sebenarnya tidak sulit, kok. Kamu tinggal membuat ruangan khusus yang di dalamnya kamu taruh rak-rak buku dan lemari untuk menyimpan koleksi kamu.
Karena ruangan home library ini sifatnya sangat pribadi, maka desainnya tentu harus sesuai dengan selera kamu. Setelah mendapatkan tempat sempurna untuk menjadi home library, maka langkah selanjutnya adalah memilih tempat penyimpanan buku atau rak.
Rak buku adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah home library. Walaupun mungkin koleksi buku kamu tak sebanyak perpustakaan di luaran sana, tetapi bagi pecinta buku, koleksi buku adalah harta berharga yang harus dijaga dengan baik, apalagi kalau di dalamnya banyak buku-buku limited edition yang sudah tak diterbitkan lagi.
Setelah selesai mengatur rak buku, kamu juga harus menyediakan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Ini bisa kamu atur bebas sesuai selera. Kalau kamu lebih suka duduk di kursi saat membaca, maka sediakanlah kursi yang nyaman untuk punggung kamu. Atau kalau kamu lebih suka membaca sambil tiduran, maka kamu bisa menyediakan karpet tebal dengan bantal-bantal yang nyaman.
Nah, bila design plan selesai dibuat dan kamu sudah mantap untuk membuat home library, maka kamu tinggal minta bantuan ke digibank by DBS. Dengan digibank KTA, kamu bisa membangun home library menggunakan dana pinjaman tanpa agunan yang besarnya bisa sampai Rp 80 juta.
DBS Indonesia berkomitmen menghadirkan digibank sebagai sebagai digital banking terbaik. Oleh karena itu, digibank KTA pasti akan mendukung niatan memiliki home library sendiri. Apalagi dana pinjaman online juga bisa kamu gunakan untuk melengkapi koleksi buku-buku di home library kamu nantinya. Asyik sekali, kan?
Dengan mengajukan pinjaman digibank KTA, kamu ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan lho, seperti:
- Proses pengajuan pinjaman yang bebas ribet. Kamu juga bisa mengajukan aplikasi digibank by DBS secara online kapan pun dan di mana pun.
- Approval cepat hanya dalam waktu 60 detik saja
- Pencairan dana langsung dimasukkan ke rekening digibank kamu
- Bunga kompetitif mulai dari 0.95%
- Dapat melakukan pinjaman dengan tenang, karena digibank by DBS sudah terdaftar di OJK
Kamu bisa mengajukan pinjaman digibank by DBS jika kamu:
- Memiliki e-KTP dan NPWP
- Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 60 tahun saat pelunasan kredit
- Berprofesi sebagai karyawan, professional, atau wiraswasta
- Berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya
- Memiliki penghasilan minimun Rp 3.000.000,- per bulan dan memiliki kartu kredit bank lain
Syaratnya mudah sekali, bukan? Makanya, langsung saja download aplikasi digibank by DBS di App Store atau Google Play Store, dan ajukan pinjaman digibank KTA untuk membuat home library sekarang juga!