Dasar-Dasar Portofolio Investasi – Menetapkan Tujuan & Toleransi Risiko
DBSI Wealth Management17 Mar 2025
Article image
Read More

Fokus Utama:

  • Strategi Investasi yang Jelas – Selaraskan tujuan keuangan dengan toleransi risiko untuk menyeimbangkan pelestarian kekayaan dan pertumbuhan.
  • Tentukan Tujuan Investasi – Fokus pada pelestarian modal, penghasil pendapatan, pertumbuhan modal, atau kombinasi dari ketiganya.
  • Evaluasi Toleransi Risiko – Pilih portofolio konservatif, seimbang, atau agresif berdasarkan toleransi risiko dan tujuan keuangan.
  • Pertimbangkan Jangka Waktu & Kebutuhan Likuiditas – Investor jangka pendek mengutamakan stabilitas, sementara investor jangka panjang mendapat manfaat dari peluang pertumbuhan.
  • Diversifikasi di Berbagai Kelas Aset – Sebar investasi ke pendapatan tetap, saham, FX, dan produk terstruktur untuk mengoptimalkan imbal hasil dan mengelola risiko.

Tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut?

 

Pendahuluan

Membangun portofolio investasi yang kuat memerlukan pendekatan yang terstruktur, terutama bagi investor berpenghasilan tinggi yang menginginkan pelestarian modal sekaligus pertumbuhan kekayaan. Tanpa peta jalan yang jelas, bahkan kekayaan yang besar pun dapat terekspos pada risiko yang tidak perlu atau kehilangan peluang optimal. Investasi bukan sekadar memilih produk keuangan—semuanya berawal dari pemahaman yang mendalam tentang tujuan keuangan dan toleransi risiko.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan menyelaraskannya dengan profil risiko yang sesuai, investor dapat menciptakan portofolio yang memberikan keamanan sekaligus pertumbuhan jangka panjang. Artikel ini menyajikan panduan langkah demi langkah untuk mendefinisikan elemen-elemen penting tersebut, membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola kekayaan mereka.

 

Langkah 1: Menentukan Tujuan Investasi

Tujuan investasi bervariasi berdasarkan tujuan keuangan individu, tahap kehidupan, dan kondisi pasar. Secara umum, tujuan investasi terbagi dalam tiga kategori:

  • Pelestarian Modal: Berfokus pada menjaga kekayaan dan meminimalkan risiko. Produk yang sesuai termasuk obligasi pemerintah dan produk terstruktur dengan perlindungan modal.
  • Penghasil Pendapatan: Menghasilkan arus kas yang stabil melalui bunga atau dividen. Produk yang relevan mencakup reksa dana dividen tinggi dan obligasi pendapatan tetap.
  • Pertumbuhan Modal: Bertujuan untuk meningkatkan nilai aset dalam jangka panjang. Produk yang mendukung tujuan ini meliputi reksa dana saham, investasi FX, dan produk terstruktur berorientasi pertumbuhan.

Investor berpenghasilan tinggi sering kali memerlukan kombinasi dari ketiga tujuan ini, menyeimbangkan risiko dan imbal hasil untuk mencapai aspirasi keuangan mereka.

 

Langkah 2: Memahami Toleransi Risiko

Toleransi risiko menentukan seberapa besar volatilitas yang dapat diterima oleh investor. Faktor-faktor seperti usia, kekayaan, pengalaman, dan pandangan terhadap pasar memengaruhi keputusan ini.

Profil Risiko

Karakteristik

Contoh Alokasi Portfolio

( *Hanya sebagai referensi dan bukan merupakan rekomendasi )

Konservatif

Mengutamakan stabilitas, menghindari volatilitas tinggi

50% obligasi, 30% reksa dana, 10% FX, 10% produk terstruktur

Seimbang

Bersedia menerima risiko moderat untuk potensi imbal hasil lebih tinggi

40% reksa dana, 30% obligasi, 20% FX, 10% produk terstruktur

Agresif

Mengejar imbal hasil tinggi, siap menghadapi fluktuasi pasar

50% reksa dana, 20% FX, 20% produk terstruktur, 10% obligasi

Memilih profil risiko yang tepat memastikan portofolio tetap selaras dengan tujuan keuangan sekaligus mengelola potensi kerugian.

 

Langkah 3: Jangka Waktu Investasi & Kebutuhan Likuiditas

Jangka waktu investasi memengaruhi pemilihan aset. Semakin panjang jangka waktunya, semakin besar eksposur pada aset yang berorientasi pertumbuhan, sementara investor jangka pendek lebih mengutamakan likuiditas.

  • Jangka Pendek (1-3 tahun): Mengutamakan stabilitas dan likuiditas, cocok untuk obligasi pemerintah, reksa dana durasi pendek, dan perdagangan FX.
  • Jangka Menengah (3-7 tahun): Menyeimbangkan pendapatan dan pertumbuhan, ideal untuk reksa dana multi-aset dan produk terstruktur.
  • Jangka Panjang (7+ tahun): Memaksimalkan apresiasi modal, berfokus pada reksa dana pertumbuhan dan produk terstruktur imbal hasil tinggi.

Investor berpenghasilan tinggi sering kali memiliki fleksibilitas untuk mengambil pendekatan jangka panjang, sehingga dapat memperoleh manfaat dari pertumbuhan majemuk dan siklus pasar.

 

Langkah 4: Diversifikasi – Menyebarkan Risiko di Berbagai Kelas Aset

Diversifikasi adalah prinsip fundamental dalam membangun portofolio investasi. Dengan mengalokasikan aset di berbagai kelas investasi, risiko dapat dikurangi dan stabilitas portofolio dapat ditingkatkan.

  • Pendapatan Tetap: Memberikan stabilitas dan imbal hasil yang dapat diprediksi melalui obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan reksa dana pendapatan tetap.
  • Saham: Menawarkan potensi pertumbuhan melalui reksa dana saham dan produk terstruktur berbasis ekuitas.
  • Investasi FX: Membantu mendiversifikasi eksposur mata uang dan melindungi dari risiko pasar.
  • Investasi Alternatif: Termasuk produk terstruktur dan hedge fund untuk meningkatkan potensi imbal hasil.

Dengan menggabungkan berbagai kelas aset, investor dapat mengoptimalkan imbal hasil sekaligus mengelola eksposur risiko.

 

Kesimpulan

Menyusun portofolio investasi yang sukses adalah perjalanan yang dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas, memahami toleransi risiko, dan menerapkan strategi diversifikasi yang tepat. Investor berpenghasilan tinggi memiliki aspirasi finansial yang unik, baik itu menjaga kekayaan, menciptakan penghasilan pasif, atau memaksimalkan pertumbuhan aset. Dengan meluangkan waktu untuk memahami kondisi keuangan dan preferensi risikonya, mereka dapat membangun portofolio yang tangguh, mampu bertahan dari fluktuasi pasar, serta memberikan kesuksesan jangka panjang.

Investasi bukanlah keputusan sekali jalan, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan evaluasi dan penyesuaian seiring perubahan kondisi pasar. Dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar ini, investor dapat lebih percaya diri dalam membangun portofolio yang seimbang dan berkinerja tinggi, siap menghadapi berbagai dinamika pasar di masa depan.

 

 

Diskusikan strategi manajemen kekayaan Anda.

 

Temukan insight terkini yang dianalisis para pakar DBS.

 

 

DISCLAIMER

Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Publikasi ini bukan merupakan bagian dari penawaran, rekomendasi, atau ajakan kepada Anda untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun sebagaimana dijelaskan, juga tidak ditujukan untuk mengundang atau mengizinkan pembuatan penawaran kepada publik untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun untuk mendapatkan uang tunai atau imbalan lainnya dan tidak boleh dipandang seperti demikian.

 

 

Topic

Explore more

CIO Insights
Sanggahan
 
PT Bank DBS Indonesia (“DBSI”) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan. Informasi di dalam publikasi ini diterbitkan oleh DBSI. Informasi ini berlandaskan pada informasi yang diperoleh dari sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi DBSI tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan, aktualitas, atau kebenaran untuk tujuan tertentu. Pendapat yang diungkapkan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Setiap rekomendasi yang terkandung di sini tidak berkaitan dengan tujuan investasi secara spesifik, situasi keuangan dan  kebutuhan khusus dari penerima tertentu. Informasi ini diterbitkan hanya untuk informasi penerima dan tidak akan diambil sebagai pengganti pelaksanaan penilaian oleh penerima yang harus mendapatkan nasihat hukum atau keuangan terpisah. DBSI atau individu yang terkait dengan DBSI tidak bertanggungjawab atas kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kehilangan atau kerugian lain apa pun yang timbul dari penggunaan informasi apa pun di sini (termasuk kesalahan, kelalaian atau kekeliruan pemberian pernyataan di sini, lalai atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut, bahkan jika DBSI atau orang lain telah diberitahu tentang kemungkinannya. Informasi di sini tidak dapat ditafsirkan sebagai penawaran atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual surat berharga, kontrak berjangka, opsi atau instrumen keuangan lainnya atau untuk memberikan saran atau layanan investasi. DBSI, direktur, pejabat, dan/atau karyawan dapat memiliki posisi atau kepentingan lain dan  dapat mempengaruhi transaksi dalam sekuritas/surat berharga yang disebutkan di sini dan juga dapat melakukan atau berupaya melakukan perantaan, investasi perbankan dan layanan perbankan atau keuangan lainnya untuk perusahaan-perusahaan ini. Informasi di sini tidak dimaksudkan untuk disebarluaskan kepada, atau digunakan oleh, orang atau badan mana pun di yurisdiksi atau negara mana pun dimana distribusi atau penggunaannya akan bertentangan dengan hukum atau peraturan. Sumber untuk semua grafik dan tabel adalah CEIC dan Bloomberg kecuali ditentukan lain.