Webinar eTalk Series dengan tema US Election and the Impact to Global Economic & Geopolitical Outlook. Bank DBS Indonesia menghadirkan Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2009-2014, dan Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia, untuk menyampaikan pandangan situasi ekonomi dan geopolitis yang terdampak Pemilihan Presiden Amerika Serikat serta skenario peluang investasi di era baru
Terdapat beberapa poin menarik yang disampaikan dalam eTalk Series ini, yaitu:
- Dalam 4 tahun terakhir, dinamika geopolitik global semakin tajam dan kompleks. Salah satu yang cukup menjadi sorotan yakni antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang konsisten mengindikasikan persaingan yang sifatnya multi dimensi, mencakup politik, perdagangan, keuangan juga teknologi.
- Pemilihan Umum Amerika Serikat pada November 2020 mendatang secara signifikan akan mempengaruhi arah kebijakan di Amerika Serikat, baik kebijakan dalam negeri maupun luar negeri. Masing-masing partai memiliki arah kebijakan yang bertolak belakang pada berbagai lini, diantaranya stimulus Covid-19, reformasi pajak, hubungan dengan negara-negara regional dan juga pendekatan terhadap climate change. Namun hal ini tidak akan berdampak langsung pada pasar modal dan perekonomian Indonesia dalam jangka pendek.
- Yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan hubungan baik Indonesia dengan Amerika Serikat dan juga negara-negara lain, melalui penerapan comprehensive strategic partnership untuk dapat mendukung stabilitas perekonomian dalam jangka panjang.
- Dari sudut pandang Investasi, terdapat tiga faktor yang menjadi fokus utama, yakni:
- Climate change;
- Perubahan demografi; dan
- Teknologi.
Faktor-faktor lain yang berlangsung saat ini merupakan side show yang memberikan dampak secara jangka pendek, di antaranya Covid-19, Pemilihan Umum Amerika Serikat dan juga perubahan struktur ekonomi negara-negara di dunia (tingginya surat utang).
- Di tengah-tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, beberapa kondisi yang menjadi perhatian khusus di Indonesia adalah turunnya money supply, implementasi stimulus pemerintah yang belum efektif, tingginya beban pembayaran bunga oleh pemerintah dibandingkan pendapatan pajak. Dari beberapa kondisi tersebut, dengan likuiditas perbankan yang cukup, rate deposito diproyeksikan akan terus turun meski BI rate cenderung flat.
- Berdasarkan hal tersebut, saat ini instrumen yang dinilai kondusif adalah surat utang negara.
- Dalam menghadapi dinamika geopolitik dan pasar modal saat ini, sangat penting bagi investor untuk melakukan diversifikasi ke berbagai instrumen, berbagai market (negara) dan berbagai sektor dan termasuk diantaranya alternatif Investasi yang berfokus pada ESG (Environmental, Social, and Governance).
Bank DBS Indonesia, mitra keuangan dan manajemen kekayaan terpercaya memiliki ragam produk investasi reksa dana yang dapat disesuaikan dengan profil resiko dan kebutuhan Anda. Diantaranya ragam produk Reksa Dana, termasuk diantaranya kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan fokus Investasi pada instrumen obligasi, serta beragam pilihan Reksa Dana Saham yang turut menerapkan prinsip ESG dalam pengelolaan investasi. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Relationship Manager Anda.