Obligasi Pemerintah
09 Mar 2023

Inflasi Pengaruhi Harga Obligasi Pemerintah? Simak Di Sini

Pasar Obligasi Pemerintah Indonesia merupakan salah satu investasi yang cukup menarik bagi para investor. Namun, sebagaimana investasi lainnya, Obligasi ini juga rentan terhadap pergerakan pasar dan kondisi ekonomi, termasuk tingkat inflasi yang terjadi di negara.

Inflasi merupakan kondisi di mana harga-harga barang dan jasa cenderung naik dari waktu ke waktu. Hal ini akan berdampak pada nilai investasi Anda, terutama pada Obligasi investasi jangka panjang.

Apakah Inflasi Memengaruhi Harga Obligasi Pemerintah?

Sebelumnya, definisi Obligasi adalah instrumen keuangan berupa surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai belanja negara atau proyek-proyek infrastruktur, yang dapat dibeli oleh investor dan memberikan imbal hasil berupa bunga dalam jangka waktu tertentu.

Inflasi memengaruhi harga Obligasi jenis pemerintah (Government Bonds), dikenal juga sebagai SUN (Surat Utang Negara) di Indonesia. Ketika inflasi naik, daya beli uang menurun dan nilai dari uang yang diterima oleh investor saat jatuh tempo Obligasi menjadi lebih rendah.

Hal ini berdampak pada harga Obligasi, di mana harga Obligasi cenderung turun ketika inflasi meningkat. Sebaliknya, ketika inflasi turun, harga Obligasi cenderung naik. Namun, inflasi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga Obligasi.

Ada faktor-faktor lain seperti tingkat suku bunga, kebijakan moneter, risiko kredit, kondisi ekonomi secara keseluruhan, dan tingkat pengembalian investasi alternatif.

Bagaimana Kabar Inflasi di Indonesia Saat Ini?

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Januari 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya. Inflasi IHK Januari 2023 tercatat sebesar 0,34% month-to-month (mtm) yang lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66% (mtm).

Penurunan inflasi ini terutama dipengaruhi oleh kelompok volatile food dan administered prices. Dengan penurunan ini, inflasi IHK secara tahunan turun menjadi 5,28% year-over-year (yoy) dari inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,51% (yoy).

Penurunan inflasi tersebut tidak terlepas dari koordinasi kebijakan pengendalian inflasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya.

Bank Indonesia memperkirakan bahwa inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 3,0 ± 1% pada semester I 2023 dan inflasi IHK akan kembali ke dalam sasaran 3,0 ± 1% pada semester II 2023.

Inflasi inti pada Januari 2023 terkendali, namun mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya seiring dengan pola musiman awal tahun. Kelompok volatile foods mengalami penurunan inflasi, sedangkan kelompok administered prices mengalami deflasi.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga Obligasi

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi harga Government Bonds. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

●     Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga adalah faktor utama yang memengaruhi harga Obligasi ini. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin rendah harga Obligasi dan sebaliknya. Contoh, saat Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga, harga Government Bonds Indonesia cenderung turun.

Sebaliknya, ketika tingkat suku bunga turun, harga Obligasi cenderung naik. Misalnya, ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga pada 2018, harga Obligasi turun, dan ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunga pada 2020, harga Obligasi cenderung naik.

●     Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia, dapat memengaruhi harga Obligasi. Misalnya, kebijakan moneter yang mengarah pada peningkatan suku bunga akan menurunkan harga Obligasi, dan sebaliknya.

Jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, harga Obligasi cenderung turun. Sebaliknya, jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, harga Obligasi cenderung naik.

Contoh nyata pada tahun 2020, Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, dan harga SUN Indonesia cenderung naik.

●     Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa pemerintah mungkin gagal membayar kembali utangnya. Semakin tinggi risiko kredit, semakin rendah harga Obligasi.

Sebagai contoh ilustrasi, jika rating kredit Indonesia menurun atau terjadi krisis keuangan, harga Government Bonds Indonesia dapat turun karena investor menganggap risiko gagal bayar semakin tinggi.

Sebaliknya, jika kredibilitas dan kinerja ekonomi Indonesia baik, maka harga Obligasi cenderung naik. Misalnya, pada tahun 2013, harga Obligasi ini naik setelah peringkat kredit Indonesia dinaikkan ke investment grade.

●     Inflasi

Inflasi dapat memengaruhi harga Obligasi. Ketika inflasi naik, harga Obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Contoh, jika inflasi Indonesia meningkat, maka harga Government Bonds Indonesia cenderung turun karena investor menuntut imbal hasil yang lebih tinggi untuk melindungi nilai uang mereka dari inflasi.

Sebaliknya, ketika inflasi turun, harga Obligasi cenderung naik. Misalnya, pada tahun 2018, ketika inflasi Indonesia meningkat, harga Obligasi pun turun.

●     Tingkat Pengembalian Investasi Alternatif

Jika ada instrumen investasi alternatif yang menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, investor mungkin lebih memilih instrumen tersebut daripada Government Bonds, sehingga harga Obligasi dapat turun.

Contoh, ketika pasar saham naik, investor mungkin akan memilih saham daripada Obligasi karena tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Contoh lainnya, pada tahun 2018, ketika pasar saham global tumbuh pesat, harga SUN Indonesia turun karena investor lebih memilih untuk mengalokasikan dana mereka ke instrumen investasi saham yang menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

●     Kondisi Ekonomi Secara Keseluruhan

Kondisi ekonomi secara keseluruhan, seperti pertumbuhan ekonomi, ketidakpastian politik, dan kondisi pasar, dapat memengaruhi harga Obligasi.

Misalnya, ketika pertumbuhan ekonomi negara meningkat, harga Obligasi akan turun karena investor cenderung mengalihkan investasinya ke instrumen yang lebih menguntungkan seperti saham.

Sebagai contoh, pada tahun 2020, ketika kondisi ekonomi global terganggu oleh pandemi COVID-19, harga SUN Indonesia naik karena investor mencari instrumen investasi yang lebih aman dan stabil.

Strategi Investasi Obligasi ketika Inflasi Tinggi

Dalam situasi inflasi tinggi, investasi Government Bonds Indonesia dapat menjadi alternatif yang menarik untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan. Berikut adalah beberapa strategi investasi Obligasi dalam mengelola risiko dan meningkatkan kinerja portofolio:

●     Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio adalah strategi yang bertujuan untuk mengurangi risiko dengan membagi portofolio investasi ke dalam berbagai instrumen investasi. Dalam konteks investasi Obligasi, diversifikasi dapat dilakukan dengan membeli Government Bonds dengan tenor dan coupon rate yang berbeda-beda.

Contohnya, Anda dapat memilih untuk membeli Obligasi dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dengan coupon rate yang berbeda-beda. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko kredit dan risiko suku bunga, serta meningkatkan potensi return.

Kemudian, Anda dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan cara membeli Obligasi dari berbagai negara atau dengan jangka waktu yang berbeda-beda.

Dengan begitu, risiko terkait perubahan kondisi ekonomi di satu negara dapat diminimalisir, karena investasi Anda terdiversifikasi di beberapa negara. Contohnya, dengan membeli Obligasi dari pemerintah Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.

●     Pemilihan Obligasi Berdasarkan Credit Rating

Credit rating adalah indikator yang menunjukkan kemampuan penerbit Obligasi untuk membayar bunga dan pokok pada waktu yang telah ditentukan. Semakin tinggi credit rating, semakin kecil risiko kredit dan semakin besar kepercayaan investor pada penerbit Obligasi.

Oleh karena itu, memilih Obligasi dengan credit rating yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko kredit. Contohnya, Anda dapat memilih untuk membeli Obligasi dengan credit rating AAA atau AA+ yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Bank Negara Indonesia (BNI).

●     Membeli Obligasi dengan Tenor Pendek

Obligasi dengan tenor pendek cenderung lebih likuid dan memiliki risiko suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan Obligasi dengan tenor yang lebih panjang.

Oleh karena itu, membeli Obligasi dengan tenor pendek seperti Government Bonds dengan tenor 3 bulan atau 6 bulan dapat membantu mengurangi risiko suku bunga dan meningkatkan likuiditas portofolio.

Namun, Obligasi dengan tenor pendek biasanya memiliki coupon rate yang lebih rendah dibandingkan dengan Obligasi bertenor lebih panjang.

●     Menggunakan Ladder Portfolio

Ladder portofolio adalah strategi investasi yang membagi portofolio ke dalam beberapa Obligasi dengan tenor yang berbeda-beda, seperti 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Dalam strategi ini, Obligasi yang jatuh tempo pada tahun yang berbeda-beda akan dibeli dalam jumlah yang sama.

Dengan demikian, pada setiap tahunnya, investor akan menerima pembayaran kupon dan pokok dari satu atau beberapa Obligasi yang jatuh tempo, yang dapat digunakan untuk membeli Obligasi baru dengan tenor yang sama.

Strategi ladder portofolio dapat membantu mengurangi risiko suku bunga dan meningkatkan likuiditas portofolio, serta memberikan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi.

●     Menggunakan Obligasi dengan Floating Rate

Salah satu cara yang bisa Anda gunakan dalam mengelola risiko dan meningkatkan kinerja portofolio investasi Obligasi adalah dengan memanfaatkan Obligasi dengan tingkat bunga mengambang atau floating rate.

Obligasi jenis ini memiliki tingkat bunga yang disesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar, sehingga risiko terkait fluktuasi suku bunga dapat dikelola lebih baik. Contoh Obligasi dari pemerintah Indonesia dengan skema floating rate atau bunga mengambang adalah Savings Bond Ritel (SBR) Seri 012 yang diterbitkan pada awal tahun 2023.

SBR012 terbagi menjadi dua yaitu SBR012-T2 (2 tahun) dan SBR012-T4 (4 tahun). Besaran kupon SBR012 dihitung berdasarkan suku bunga acuan Bank Indonesia 3 bulan ditambah spread tertentu.

Aplikasi strategi ini cocok bagi Anda yang ingin memanfaatkan peluang dari pergerakan suku bunga dan mengurangi risiko terkait fluktuasi suku bunga. Namun, sebelum melakukan investasi, pastikan Anda memahami risiko terkait perubahan suku bunga dan memantau pergerakan pasar secara aktif.

Investasi Obligasi yang Optimal dengan DBS Treasures

Inflasi dapat memengaruhi harga Obligasi, namun dengan strategi investasi yang tepat, Obligasi tetap bisa menjadi alternatif investasi yang menarik. Apakah Anda sedang mencari perbankan prioritas yang dapat memberikan kemudahan dan keuntungan dalam berinvestasi?

Jika demikian, Anda bisa menjadikan DBS Treasures sebagai mitra manajemen kekayaan, sehingga berinvestasi Obligasi lebih aman dan menguntungkan. Perlu Anda ketahui, terdapat sejumlah kelebihan yang ditawarkan DBS Treasures:

  • Kupon Reguler

Tersedia pendapatan reguler berupa kupon yang dibayarkan secara berkala selama periode investasi oleh penerbit Obligasi.

  • Terdapat Potensi Capital Gain

Beberapa jenis Obligasi bisa Anda jual kapan pun bahkan sebelum jadwal waktu jatuh tempo yang telah ditentukan. Selain itu, investor juga akan diberikan potensi keuntungan dari kenaikan harga Obligasi.

  • Kupon Kompetitif

DBS Treasures juga akan memberikan tingkat kupon yang kompetitif di atas rata-rata bunga Deposito Berjangka.

  • Tidak Ada Biaya Tambahan

Para investor tidak dikenai biaya tambahan apa pun. Hanya terdapat spread atau selisih antara harga jual dan harga beli (bid dan offer).

  • Transaksi 24/7

Anda bisa menikmati beragam jenis produk Obligasi yang dapat diperjualbelikan lewat Aplikasi digibank by DBS. Menarik, bukan?

DBS Treasures juga memberikan wawasan terkurasi untuk memandu Anda berinvestasi. Didukung tim ahli finansial yang mengomunikasikan analisis pasar serta peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Nasabah, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML).  Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.

Tertarik untuk berinvestasi Obligasi Pemerintah bersama DBS Treasures? Temukan dan pelajari ragam penawarannya dengan mengunjungi halaman resmi berikut ini sekarang https://www.dbs.id/id/treasures-id/investasi/structured-product/investing-in-bonds