Sinyal Dovish The Fed, Bubble AI, Tekanan Tarif, dan Pengetatan Kredit
DBS iWealth15 Sep 2025
Article image
Read More

Poin Utama :

  • Pidato Powell di Jackson Hole mengindikasikan tingginya probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan September.
  • Kekhawatiran bubble AI menekan kinerja saham teknologi AS meskipun belanja modal (capex) berada di level rekor.
  • Tarif mulai menekan margin profitabilitas korporasi, dan memperburuk proyeksi pendapatan.
  • Selisih kredit atau credit spreads menyempit ke level terendah sejak 1998, mendukung permintaan pada instrumen pendapatan tetap dibandingkan kas.

 

The Fed Condong Dovish di Jackson Hole

Dalam simposium Jackson Hole, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan risiko pada pasar tenaga kerja dibandingkan kekhawatiran inflasi dari tarif impor. Meski mengakui tarif sedang mendorong kenaikan harga, ia menilai dampak tersebut hanya bersifat sementara, bukan inflasi struktural. Pernyataan ini memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan September, dengan probabilitas kini di atas 90%. Namun, potensi pelonggaran kebijakan dapat menimbulkan pelemahan Dolar AS dalam jangka pendek.

Koreksi Saham Teknologi akibat Kekhawatiran Bubble AI

Saham teknologi AS mencatat koreksi tajam menjelang pidato Powell, seiring investor menimbang risiko bubble AI. CEO OpenAI, Sam Altman, memperingatkan adanya antusiasme tidak masuk akal yang menyerupai dot-com bubble. Laporan MIT memperkuat sentimen bearish, menyebut hingga 95% perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan dari investasi AI. Namun, perusahaan teknologi besar tetap agresif dalam alokasi belanja modal, dengan belanja modal melonjak 23% QoQ menjadi 101 miliar Dolar AS di 2Q25, didorong ekspansi pusat data AI dan rekrutmen. Kontradiksi antara risiko valuasi jangka pendek dan pertumbuhan struktural jangka panjang dari AI masih menjadi tema utama sektor teknologi.

Tarif Mulai Menggerus Keuntungan Korporasi

Sinyal awal pelemahan profitabilitas korporasi di Amerika akibat tarif mulai terlihat. Walmart yang merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di AS melaporkan kompresi margin akibat kenaikan biaya impor, sejalan dengan tren cost-push inflation yang tercermin dalam data ISM Services. Hal ini menegaskan bahwa tarif perang dagang berpotensi menjadi tantangan bagi laba korporasi dalam beberapa kuartal ke depan. Bagi The Fed, kondisi ini menciptakan dilema: mendukung pertumbuhan dengan pemangkasan suku bunga, namun tetap berhati-hati agar tidak menurunkan suku bunga terlalu cepat. Pasar berjangka saat ini menilai probabilitas pemotongan suku bunga pada bulan September di kisaran 81%.

Selisih Kredit di Level Terendah Dalam Beberapa Dekade

Di pasar pendapatan tetap, minat investor terlihat sangat tinggi. Selisih imbal hasil obligasi korporasi AS terhadap Treasuri AS turun ke level terendah sejak 1998. Kondisi ini mendorong penerbitan Obligasi internasional oleh bank dan korporasi pasar negara berkembang di luar Tiongkok pada laju tercepat sejak 2021. Dengan kombinasi defisit fiskal yang besar, utang korporasi yang rendah, serta perubahan arah kebijakan The Fed menuju pelonggaran moneter, spread products akan tetap berkinerja lebih baik dibanding obligasi pemerintah. Dalam konteks ini, obligasi tetap menarik karena investor mencari imbal hasil yang lebih baik di kondisi penurunan suku bunga.

Kesimpulan

  • Perubahan arah kebijakan moneter – Probabilitas pemangkasan The Fed Funds Rate September sangat tinggi,namun masih ada risiko terkait pelaksanaan mengingat tekanan biaya akibat tarif.
  • Bubble AI VS pertumbuhan – Kekhawatiran akan valuasi tinggi menekan sentimen jangka pendek, tetapi belanja modal perusahaan teknoplogi besar yang melonjak menunjukkan transformasi struktural AI tetap berlanjut.
  • Tantangan Tarif – Margin korporasi mulai tertekan; sektor ritel menjadi petunjuk potensi pelemahan pendapatan di sektor lain jika tekanan tarif berlanjut.
  • Permintaan kredit tetap baik – Selisih kredit yang sangat ketat menandakan permintaan yang tinggi untuk obligasi korporasi dan obligasi negara berkembang. Menunjukkan daya tarik obligasi ketimbang uang tunai di siklus suku bunga rendah.

Berikut beberapa produk yang dapat dipertimbangkan:

Reksa Dana Indeks

BNP Paribas Sri-Kehati

BNP Paribas IDX Growth 30

Reksa Dana Saham Berkapitalisasi Besar

Eastspring Investment Value Discovery

Schroder Dana Prestasi

Reksa Dana Offshore Syariah

Manulife Saham Syariah Golden Asia

BNP Paribas Greater China

BNP Paribas Global Technology Titans 50

BNP Paribas Cakra

Obligasi Pemerintah dalam Rupiah

FR104, FR103, FR106, FR107

Obligasi Pemerintah dalam Dolar AS

INDON38, INDON37, INDON54N, INDON53

 

 

Siap mengambil keputusan?

Yakin mengambil keputusan dengan insight dan solusi khusus untuk Anda.

 

Segera raih peluang di Aplikasi DBS digibank.

 

Yakin mengambil keputusan dengan insight dan solusi khusus untuk Anda.

 

Temukan insightTemukan insight terkini yang dianalisis para pakar DBS.

 

 

DISCLAIMER

Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Publikasi ini bukan merupakan bagian dari penawaran, rekomendasi, atau ajakan kepada Anda untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun sebagaimana dijelaskan, juga tidak ditujukan untuk mengundang atau mengizinkan pembuatan penawaran kepada publik untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun untuk mendapatkan uang tunai atau imbalan lainnya dan tidak boleh dipandang seperti demikian.

 

 

.

 

Topic

Explore more

Fund Insights
Sanggahan
 
PT Bank DBS Indonesia (“DBSI”) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan. Informasi di dalam publikasi ini diterbitkan oleh DBSI. Informasi ini berlandaskan pada informasi yang diperoleh dari sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi DBSI tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan, aktualitas, atau kebenaran untuk tujuan tertentu. Pendapat yang diungkapkan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Setiap rekomendasi yang terkandung di sini tidak berkaitan dengan tujuan investasi secara spesifik, situasi keuangan dan  kebutuhan khusus dari penerima tertentu. Informasi ini diterbitkan hanya untuk informasi penerima dan tidak akan diambil sebagai pengganti pelaksanaan penilaian oleh penerima yang harus mendapatkan nasihat hukum atau keuangan terpisah. DBSI atau individu yang terkait dengan DBSI tidak bertanggungjawab atas kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kehilangan atau kerugian lain apa pun yang timbul dari penggunaan informasi apa pun di sini (termasuk kesalahan, kelalaian atau kekeliruan pemberian pernyataan di sini, lalai atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut, bahkan jika DBSI atau orang lain telah diberitahu tentang kemungkinannya. Informasi di sini tidak dapat ditafsirkan sebagai penawaran atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual surat berharga, kontrak berjangka, opsi atau instrumen keuangan lainnya atau untuk memberikan saran atau layanan investasi. DBSI, direktur, pejabat, dan/atau karyawan dapat memiliki posisi atau kepentingan lain dan  dapat mempengaruhi transaksi dalam sekuritas/surat berharga yang disebutkan di sini dan juga dapat melakukan atau berupaya melakukan perantaan, investasi perbankan dan layanan perbankan atau keuangan lainnya untuk perusahaan-perusahaan ini. Informasi di sini tidak dimaksudkan untuk disebarluaskan kepada, atau digunakan oleh, orang atau badan mana pun di yurisdiksi atau negara mana pun dimana distribusi atau penggunaannya akan bertentangan dengan hukum atau peraturan. Sumber untuk semua grafik dan tabel adalah CEIC dan Bloomberg kecuali ditentukan lain.