Arti Kemenangan Harris atau Trump untuk Pasar
Oleh Taimur Baig
DBSI Wealth Management10 Sep 2024
Article image
Read More

Poin Utama: 

  • Pemilihan presiden secara signifikan akan mempengaruhi geopolitik dan ekonomi global, dengan dampak yang bervariasi pada dolar AS, pasar saham, dan obligasi.
  • Dolar pada umumnya menguat sedikit sebelum pemilu dan tetap stabil setelahnya; setelah kemenangan Trump 2016, indeks dolar melemah sebesar 4%.
  • Pasar saham berkinerja lebih baik sebelum kemenangan Republik (+9,9%) dan bahkan lebih baik setelah kemenangan Demokrat (+17,2%).
  • Pasar obligasi cenderung melemah sebelum kemenangan Republik, menguat sebelum kemenangan Demokrat, dan menguat setelah kemenangan Republik, dengan dampak historis dari era Reagan/Bush.

 

Pemilihan presiden Amerika Serikat cenderung berdampak besar pada geopolitik dan ekonomi global.   Namun, bagaimana pasar merespon perkembangan terkait pemilu? Sudah umum dipahami bahwa pasar bereaksi terhadap siklus berita harian; tetapi bagaimana dengan periode satu tahun; apakah pemilu meninggalkan dampak yang berkepanjangan pada aset seperti dolar AS, pasar saham, atau obligasi? Apakah ada pergerakan yang terlihat sebelum dan setelah pemilu?

 

Dengan menggunakan data lebih dari 50 tahun, mencakup pemilu dari 1968 hingga 2020, kami menganalisis hubungan antara hasil pemilu dan imbal hasil aset. Satu hal yang langsung terlihat adalah bahwa pemilu yang berlangsung di tengah peristiwa pasar keuangan global besar ditandai dengan fluktuasi harga yang substansial. Dalam 12 bulan setelah pemilu November 2020, pasar saham AS memberikan imbal hasil yang mengejutkan sebesar 40%, tetapi seberapa banyak dari itu terkait dengan Joe Biden yang mengambil alih dan menerapkan langkah-langkah dukungan fiskal, dan seberapa banyak yang merupakan kontribusi dari pembukaan kembali ekonomi pasca-pandemi? Pertimbangan sejenis adalah faktor kunci dalam studi semacam ini.

 

Dengan Donald Trump menyatakan preferensi untuk dolar yang lemah, kami menemukan bahwa ada baiknya memulai studi ini dengan menganalisis pergerakan dolar AS. Kami menemukan bahwa rata-rata, dolar menguat sedikit sebelum pemilu (terlepas dari kemenangan Demokrat atau Republik) dan cenderung stabil setelahnya.

 

Dalam 12 bulan setelah kemenangan Trump pada 2016, indeks dolar melemah sesuai dengan tujuannya, tetapi hanya sebesar 4%, tidak signifikan untuk memulihkan daya saing manufaktur AS. Perang dagang dan tarif pada 2018/19 mendorong dolar untuk menguat, bertentangan dengan tujuan awal Trump.

 

Pasar saham berkinerja baik selama pemilu, dengan kinerja lebih baik menjelang kemenangan Republik (+9,9%), sementara sangat baik setelah kemenangan Demokrat (+17,2%).

 

Bagaimana dengan imbal hasil obligasi AS, yang menjadi sumber kekhawatiran, mengingat utang dan kewajiban pembayaran bunga yang melonjak? Ternyata, pasar obligasi sedikit melemah sebelum kemenangan Republik dan sedikit menguat sebelum kemenangan Demokrat, sementara menguat setelah kemenangan Republik. Namun, hasil terkait kemenangan Republik sangat dipengaruhi oleh era Reagan/Bush pada 1980-an. Sejak itu, selain pemilu 2008 yang terkait dengan Krisis Keuangan Global, pasar obligasi sebagian besar mengabaikan pemilu AS. Kesimpulannya, siklus pemilu tampaknya signifikan untuk saham; untuk obligasi dan dolar, tidak terlalu berpengaruh.

Kemungkinan Implikasi Berdasarkan Kandidat Utama Saat Ini, Harris dan Trump

Oleh Taimur Baig, Kee Yan Yeo

Raih peluang di Aplikasi digibank by DBS:

 

Diskusikan strategi manajemen kekayaan Anda.

 

Temukan insight terkini yang dianalisis para pakar DBS.

 

 

DISCLAIMER

Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Publikasi ini bukan merupakan bagian dari penawaran, rekomendasi, atau ajakan kepada Anda untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun sebagaimana dijelaskan, juga tidak ditujukan untuk mengundang atau mengizinkan pembuatan penawaran kepada publik untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun untuk mendapatkan uang tunai atau imbalan lainnya dan tidak boleh dipandang seperti demikian.

 

Topic

Explore more

CIO Insights
Sanggahan
 
PT Bank DBS Indonesia (“DBSI”) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan. Informasi di dalam publikasi ini diterbitkan oleh DBSI. Informasi ini berlandaskan pada informasi yang diperoleh dari sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi DBSI tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan, aktualitas, atau kebenaran untuk tujuan tertentu. Pendapat yang diungkapkan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Setiap rekomendasi yang terkandung di sini tidak berkaitan dengan tujuan investasi secara spesifik, situasi keuangan dan  kebutuhan khusus dari penerima tertentu. Informasi ini diterbitkan hanya untuk informasi penerima dan tidak akan diambil sebagai pengganti pelaksanaan penilaian oleh penerima yang harus mendapatkan nasihat hukum atau keuangan terpisah. DBSI atau individu yang terkait dengan DBSI tidak bertanggungjawab atas kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kehilangan atau kerugian lain apa pun yang timbul dari penggunaan informasi apa pun di sini (termasuk kesalahan, kelalaian atau kekeliruan pemberian pernyataan di sini, lalai atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut, bahkan jika DBSI atau orang lain telah diberitahu tentang kemungkinannya. Informasi di sini tidak dapat ditafsirkan sebagai penawaran atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual surat berharga, kontrak berjangka, opsi atau instrumen keuangan lainnya atau untuk memberikan saran atau layanan investasi. DBSI, direktur, pejabat, dan/atau karyawan dapat memiliki posisi atau kepentingan lain dan  dapat mempengaruhi transaksi dalam sekuritas/surat berharga yang disebutkan di sini dan juga dapat melakukan atau berupaya melakukan perantaan, investasi perbankan dan layanan perbankan atau keuangan lainnya untuk perusahaan-perusahaan ini. Informasi di sini tidak dimaksudkan untuk disebarluaskan kepada, atau digunakan oleh, orang atau badan mana pun di yurisdiksi atau negara mana pun dimana distribusi atau penggunaannya akan bertentangan dengan hukum atau peraturan. Sumber untuk semua grafik dan tabel adalah CEIC dan Bloomberg kecuali ditentukan lain.