Ashmore Dana Ekuitas Nusantara
Sepanjang Q2 2024, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN) membukukan kinerja sebesar -8.84%, di bawah kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun sebesar -3.09% pada periode yang sama. Penurunan kinerja ADEN disebabkan oleh alokasi OW di sektor Industri dimana sektor tersebut mengalami penurunan sebesar -14.63% sepanjang periode Q2 2024.
Ashmore Dana Obligasi Nusantara
Sepanjang Q2 2024, Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON) membukukan kinerja sebesar -0.76%, lebih rendah dibandingkan dengan tolok ukurnya yaitu 80% IBPA yang mengalami kenaikan sebesar +0.45%. Kinerja ADON disebabkan oleh tren pelemahan pasar obligasi secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang mengalami kenaikan sebesar 20 bps dari 4.20% di akhir Mar24ke level 4.40% di akhir Jun24. Tren yang sama juga dialami oleh pasar obligasi Indonesia dimana yield obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 38 bps 6.69% di akhir Mar24 ke level 7.07 % di akhir Jun24.
ADON memiliki strategi OW durasi / durasi yang lebih panjang dibandingkan dengan tolok ukurnya.
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara
Sepanjang Q3 2024, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN) membukukan kinerja sebesar 6.58%, di atas kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 6.57% pada periode yang sama. Kenaikan kinerja ADEN disebabkan oleh alokasi OW di sektor Properti dimana sektor tersebut mengalami kenaikan sebesar 34.10% sepanjang periode Q3 2024.
Ashmore Dana Obligasi Nusantara
Sepanjang Q3 2024, Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON) membukukan kinerja sebesar 4.79%, lebih tinggi dibandingkan dengan tolok ukurnya yaitu 80% IBPA yang mengalami kenaikan sebesar 3.50%. Kinerja ADON disebabkan oleh tren penguatan pasar obligasi secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 62 bps dari 4.40% di akhir Jun24 ke level 3.78% di akhir Sep24. Tren yang sama juga dialami oleh pasar obligasi Indonesia dimana yield obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun mengalami penurunan sebesar 62 bps 7.07 % di akhir Jun24 ke level 6.45% di akhir Sep24.
ADON memiliki strategi OW durasi / durasi yang lebih panjang dibandingkan dengan tolok ukurnya.
Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara
Selama Q3 2024, Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara (ADOUN) membukukan kinerja sebesar 2.96%, lebih tinggi dibandingkan dengan tolok ukurnya yaitu Deposito Rupiah 1M (Net) yang naik sebesar 0.82%. Kinerja ADOUN disebabkan oleh tren penguatan pasar obligasi secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS 5 tahun yang mengalami penurunan sebesar sekitar 82 bps dari 4.38% di akhir Jun24 ke level 3.56% di akhir Sep24. Tren yang sama juga dialami oleh pasar obligasi Indonesia dimana yield obligasi pemerintah Indonesia 5 tahun yang menjadi underlying utama dari portfolio ADOUN yang mengalami penurunan sebesar 78 bps dari 6.97% di akhir Jun24 ke level 6.19% di akhir Jun24.
ADOUN memiliki strategi OW durasi / durasi yang lebih panjang dibandingkan dengan tolok ukurnya.
Ashmore Dana Progresif Nusantara
Sepanjang Q3 2024, Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN) membukukan kinerja sebesar 6.46%, dibawah kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 6.57% pada periode yang sama. Penurunan kinerja ADPN disebabkan oleh alokasi UW di sektor Energi dimana sektor tersebut mengalami kenaikan sebesar 16.83% sepanjang periode Q3 2024.
Ashmore Digital Equity Sustainable Fund
Sepanjang Q3 2024, Ashmore Digital Equity Sustainable Fund (ADESF) membukukan kinerja sebesar 8.29%, lebih tinggi dibangingkan tolok ukur IDX ESG Leaders Index (IDXESGL) yang naik sebesar 5.77% pada periode yang sama. Kenaikan kinerja ADESF disebabkan oleh alokasi OW di sektor Keuangan dimana sektor tersebut mengalami kenaikan sebesar 11.45% sepanjang periode Q3 2024.
Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara
Sepanjang Q3 2024, Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara (ADPUN) membukukan kinerja sebesar 1.42%, lebih rendah dibandingkan tolok ukurnya Indeks JIBOR Overnight yang naik sebesar 1.58%. Kinerja yang lebih rendah ini disebabkan oleh penurunan imbal hasil pasar obligasi pemerintah Indonesia bertenor 1 tahun sebesar sekitar 53 bps sepanjang Q3 2024.
Temukan solusi investasi kami atau hubungi kami
Dapatkan analisis insight terkini, agar Anda dapat cepat berinvestasi (Grow) dan terproteksi (Protect) dengan solusi terkurasi khusus untuk Anda di sini.
Grow and Protect